Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Saputra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Julianto
"ABSTRAK
Suatu sistem perpipaan mempunyai koefisien gesek yang dapat terjadi
pada saat fluida mengalir. Pada saat fluida mengalir maka terjadi fenomena
kerugian jatuh tekanan (Pressure Drop). Kerugian jatuh tekanan (pressure drop)
memiliki kaitan dengan koefisien gesek dan merupakan hal penting dari sistem
aliran fluida di dalam pipa karena berhubungan dengan penggunaan energi.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari kondisi optimal pengoperasian
dimana nilai kerugian jatuh tekanan dapat sekecil mungkin. Pada kecepatan
tertentu diharapkan nilai kerugian jatuh tekanan paling optimal sehingga akan
mengurangi konsumsi energi
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerugian jatuh tekan yang
terjadi pada aliran fluida di dalam pipa acrylic Ø 1 inch pada masing masing
konsentrasi penambahan zat adiktif biopolimer lendir lele yakni 250 ppm, 300
ppm , 400 ppm dan 500 ppm. Dari pengujian ini didapatkan data debit aliran,
perbedaan ketinggian air, kecepatan aliran dan viskositas fungsi temperatur.
Spesifikasi dari alat pengujian yang diperlukan juga didapatkan untuk diolah
menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil
pengolahan, tampilan grafik hasil pengolahan yang akan dibandingkan dengan
grafik secara teoritis. Di peroleh melalui percobaan ini hubungan antara friction
factor dengan bilangan reynolds, grafik turbulent boundary layer dan drag
reduction dalam masing masing konsentrasi lendir lele.

ABSTRACT
A pipeline system has a coefficient of friction that can occur when the
fluid flows. At the time of the fluid flows down, the pressure loss phenomenon
(Pressure Drop) occured. pressure loss (pressure drop) related to the coefficient of
friction and is a highlight of the system of fluid flow in the pipes because they
relate to energy use. The purpose of this research is to find optimal operating
conditions where the pressure drop losses can be as small as possible. At a certain
speed is expected to value the loss most optimal pressure drop that will reduce
energy consumption.
The research was conducted to determine the losses that occurred in the
fluid flow inside the acrylic pipe Ø 1 inch at each concentration of the addition of
addictive substances catfish slime biopolymers with concentrations of 250 ppm,
300 ppm, 400 ppm and 500 ppm. Data obtained from this test flow rate, the
difference in water level, flow rate and viscosity function of temperature.
Specification of the necessary testing equipment is also available to be processed
using the empirical equations to obtain the results of processing, graphic display
processing results will be compared with the theoretical graphs. Obtained through
this experiment are the relationship between the friction factor with reynolds
numbers, graphs and turbulent boundary layer and drag reduction in the each
concentrations of catfish slime."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42274
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Kencana Putri
"ABSTRAK
Dalam psikologi dikenal beberapa macam alat bantu diagnostik, salah satunya adalah Thematic Apperception Test atau T.A.T. yang dikembangkan oleh Murray (1943). T.A.T. merupakan metode yang dapat dipergunakan untuk mengungkapkan dorongan-dorongan, emosi, sentimen, kompleks atau konflik kepribadian yang dominan pada diri individu. T.A.T. berguna untuk melakukan studi kepribadian yang komprehensif dan dalam melakukan interpretasi pada gangguan tingkah laku, gangguan psikosomatik, neurosis dan psikosis. Pada subyek yang menderita psikosomatis penggunaan T.A.T. ini akan merefleksikan kebutuhan (need) dan tekanan (press) dari luar individu baik dari lingkungan fisik maupun individu lain yang muncul saat menghadapi situasi sosial tertentu. Peneliti berasumsi bahwa T.A.T. merupakan alat bantu yang penting untuk digunakan dalam pemeriksaan psikologis terhadap kasus-kasus psikosomatis.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kebutuhan (need) dan tekanan (press) subyek yang menderita psikosomatis yang dilihat dari respon T.A.T. Selain itu juga bertujuan untuk memperkuat pandangan bahwa tes T.A.T. merupakan alat diagnostik yang dapat digunakan dalam menghadapi subyek yang mengalami psikosomatis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah tiga orang remaja penderita psikosomatis.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu ada need (kebutuhan) dan press (tekanan) di T.A.T. yang signifikan dengan need (kebutuhan) dan press (tekanan) yang terdapat di anamnesa, tetapi T.A.T. lebih banyak mengungkapkan need (kebutuhan) dan press (tekanan) yang tidak terungkap dalam anamnesa. Hal ini menjadi bukti bahwa T.AT. dapat memproyeksikan need (kebutuhan) dan press (tekanan) yang disadari maupun tersembunyi yang bersifat laten pada penderita psikosomatis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T37944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simbolon, Joas B. M.
"Perilaku massa caiaran yang berisolasi pada struktur penyokongnya mengalami beban dinamik merupakan pertimbangan penting dalam desain struktur yang memiliki tangki penyimpan cairan. Hal ini terjadi, misalnya pada struktur menara air, struktur lepas pantai yang memiliki tangki penyimpaan air dan minyak, struktur gedung yang memiliki kolam renang dilantai atas, dan sebagainya. Gerakan cairan ini akan mempengaruhi respon dinamik struktur penyokongnya. Dari model housner didapatkan massa ekivalen untuk air yang berosilasi di permukaan dan bagian air yang tidak berisolasi yang selanjutnya disebut model dinamik air.
Dari model tersebut, menara tangki air dapat diasumsikan sebagai struktur dengan dua massa, yaitu massa air yang berosilasi dan, massa gabungan antara tangkinya sendiri dengan bagian air yang berada di bawah permukaan yang tidak berosilasi. Dengan asumsi tersebut maka bisa dianggap bahwa sistem menara air dapat dimanfaatkan atau berfungsi sebagai peredam gempa (mass damper).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tangki air yang terisi padat memberikan respon kecepatan yang lebih kecil dibandingkan tangki kosong, akan tetapi masih relative lebih besar dibandingkan pelat, dan tinggi air optimum yang memberikan respon kecepatan horizontal yang paling kecil adalah 37,50 cm (75 kg). Dalam penelitian selanjutnya disarankan menggunakan load shell agar bisa didapatkan bentuk beban impuls yang sesungguhnya, sehingga bisa dilakukan modelisasi struktur dan beban.

Mass behaviour on the structure of isolated liquid which supports to dynamic loads is an important consideration in the design of structures which have a liquid storage tank. This occurs, for example on water tower structures, offshore structures that have water and oil storage tanks, buildings that have a swimming pool on the floor above, and so forth. This fluid movement would affect the dynamic response of structures supports. Housner model obtained from an equivalent mass of water isolates on the surface and part of the water that is not isolated hereinafter referred to as a dynamic model of water.
From this model, the water tank tower can be assumed as a structure with two masses, that is the isolating mass of water and the combined mass of the tank itself with the water below the surface that does not isolate. With this assumption, the system can be assumed that the water tower can be used or functioning as a damper earthquake (mass damper).
The result showed that the speed responseof a water tank solid filled with liquid is much smaller than an empty tank, but still its relatively higher than the plate, and the height of the water that provide the optimum response of the smallest horizontal velocity is 37.50 cm (75 kg). For further research is recommended to use a load shell that can obtained the actual impulse load, so it can be modelled and expense structured.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50671
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Widya Nadiafalah
"Likuefaksi merupakan salah satu dampak dari gempa bumi yang berupa fenomena dimana tanah kehilangan kekuatan gesernya sehingga berubah dari padat menjadi cair. Dalam memahami fenomena ini, berbagai metode telah dikembangkan baik metode semi-empiris maupun metode numerik. Berbagai metode ini dapat digunakan untuk menganalisis potensi likuefaksi serta pergeseran lateral yang dapat terjadi. Pada penelitian ini, digunakan dua metode yaitu numerik oleh aplikasi CLiq dan semi-empiris oleh Opensees untuk menganalisis fenomena likuefaksi. CLiq akan menganalisis secara semi-empiris. Sementara opensees akan menganalisis dengan bantuan PM4Sand dan PM4Silt

Liquefaction is one of the effects of an earthquake in the form of a phenomenon where the soil loses its shear strength so that it changes from solid to liquid. To understand more about this phenomenon, various methods have been developed, both semi-empirical methods and numerical methods. These various methods can be used to analyze the potential for liquefaction and lateral displacements that may occur. In this study, two methods were used, namely numerical by the CLiq application and semi-empirical by Opensees to analyze the liquefaction phenomenon. CLiq will analyze using semi-empirical method. While Opensees will analyze with the help of PM4Sand and PM4Silt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Ariati
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S34511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Pamudji Laksono
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Revaskularisasi sel otot jantung yang terjadi sewaktu bedah pintas koroner sesungguhnya memang merupakan suatu fenomena iskemia-reperfusi, dimana radikal bebas oksigen sering terbentuk berlebihan pada waktu itu dan dapat menimbulkan cedera reperfusi pada sel otot jantung dan endotel koroner. Luka reperfusi tidak jarang menimbulkan berbagai komplikasi pasca bedah, seperti aritmia, infark barn pasca bedah, miokard stunning dan sebagainya. Kurkumin selama ini telah dipergunakan oleh masyarakat luas sebagai obat tradisional misalnya pada gangguan nafsu makan dan penelitian terakhir pada hati telah terbukti bahwa kurkumin mempunyai efek antioksidan. Oleh karena itu permasalahannya adalah apakah pemberian kurkumin pada jantung sebelum bedah pintas koroner akan mampu mencegah fenomena tersebut. Pada penelitian ini diamati efek kurkumin terhadap jantung marmut melalui parameter-parameter tekanan sistolik dan frekuensi denyut jantung. Peristiwa Iskemia-Reperfusi dibuat dengan menggunakan model alat Isolated Working Rat Heart Perfusion yang telah dimodifikasi. Hewan coba yang digunakan adalah marmut jantan dengan berat antara 150-300 gram. Penelitian dibuat 2 kelompok yaitu: kelompok kontrol dengan hipoksia 15 menit (n=9) dan 30 menit (n=9), serta kelompok perlakuan kurkumin 0,25 µM dengan hipoksia 15 menit (n=9) dan 30 menit (n=9).
Hasil dan Kesimpulan: Dari hasil pengamatan didapatkan frekuensi denyut jantung kelompok kontrol yang dihipoksia 15 menit (N15= 173,22 ± 21,75 denyutlmenit VS R15= 174,00 ± 13,45 denyut/menit, T-test, p > 0,05). Pada kelompok kontrol hipoksia 30 menit didapat (N30= 182,80 ± 15,50 denyutlmenit VS R30=180,80 ± 31,54 denyut/menit, T-test, p >0,05). Untuk frekuensi denyut jantung kelompok perlakuan kurkumin 0,25 µM dengan hipoksia 15 menit (N15K= 217,78 ± 22,85 denyutlmenit VS R15K= 211,56 ± 35,81 denyutlmenit, T-test, p>0,05). Untuk kelompok perlakuan kurkumin 0,25 µM dengan hipoksia 30 menit (N30K= 188,00 ± 23,99 denyutlmenit VS R30K= 191,10 ± 17,69 denyut/menit, T-test, p >0,05). Dari hasil pengamatan didapat tekanan sistolik untuk kelompok kontrol yang dihipoksia 15 menit (N15= 94,61 ± 9,38 cmH2O VS R15= 52,89 ± 18,66 cmH2O, T-test, p <0,05), untuk kelompok kontrol yang dihipoksia 30 rnenit (N30= 93,80 ± 11,38 cmH2O VS R30= 30,70 ± 30,34 cmH20, T-test, p <0,05). Pada kelompok perlakuan kurkumin 0,25 µM yang dihipoksia 15 menit (N15K= 91,72 ± 11,42 cmH2O VS R15K= 66,61 ± 19,95 cmH2O, T-test, p <0,05), dan hasil kelompok perlakuan kurkumin 0,25 µM yang dihipoksia 30 rnenit (N30K= 97,44 ± 13,74 cmH2O VS R30K= 68,67 ± 14,41 cmH2O, T-test, p <0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi denyut jantung balk yang dihipoksia 15 menit maupun 30 rnenit ternyata pads kelompok kurkumin 0,25 pM menunjukkan adanya peningkatan, tetapi peningkatan ini tidak bermakna secara statistik (p >0,05). Sedangkan hasil analisis terhadap tekanan sistolik baik yang dihipoksia 15 menit dan 30 menit pada kelompok kurkumin 0,25 µM menunjukkan adanya peningkatan recovery tekanan sistolik dan bermakna secara statistik (p <0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T21388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Evelina Debora
"Anastasi dan Urbina (1997) menyatakan bahwa alat ukur psikologi merupakan pengukuran yang obyektif dan tcrstandarisasi dari suatu sampel perilaku. Alat ukur ini digolongkan menjadi tiga kategori yaitu tes inteligensi yang mengukur tingkat intelektual umum, tes yang mengukur kemampuan khusus (misalnya: tes bakat) dan tes kepribadian (misalnya: tes yang mengukur emosi dan motivasi). Saat ini, begitu banyak alat ukur psikologi yang dikembangkan di dunia, khususnya berkaitan dengan tes kepribadian. Salah satu alat ukur tersebut adalah Depression Anxiety Stress Scale (DASS), yang dikembangkan oleh Lovibond dan Lovibond pada tahun 1995.
Tes DASS ini terdiri dari 42 item yang mengukur general psychological distress seperti depresi, kecemasan dan stress. Tes ini terdiri dari tiga skala yang masing-masing terdiri dari 14 item, yang selanjutnya terbagi menjadi beberapa sub-skala yang terdiri dari 2 sampai 5 item yang diperkirakan mengukur hal yang sama. Jawaban tes DASS ini terdiri dari 4 pilihan yang disusun dalam bentuk skala Likert dan subyek diminta untuk menilai pada tingkat manakah mereka mengalami setiap kondisi yang disebutkan tersebut dalam satu minggu terakhir. Selanjutnya, skor dari setiap sub-skala tersebut dijumlahkan dan dibandingkan dengan norma yang ada untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat depresi, kecemasan dan stress individu tersebut.
Sejauh ini, di Australia dan United Kingdom telah dilakukan beberapa penelitian untuk melakukan pengujian validitas dan reliabilitas tes ini. Karena validitas dan reliabilitasnya yang tinggi, baik pada sampel nonklinis maupun sampel klinis, maka saat ini tes DASS sering digunakan baik dalam setting klinis maupun non-klinis dan diadministrasikan baik secara individual maupun kelompok. Selain itu, juga telah disusun norma tes ini berdasarkan penelitian pada 1771 prang dewasa di Australia.
Meski sudah sekitar 11 tahun sejak pertama kali dirampungkan, tes DASS ini belum dapat digunakan di Indonesia karena belum ada norma untuk populasi masyarakat Indonesia. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan adaptasi terhadap tes ini. Dalam pengadaptasian peneliti memilih dua kelompok sampel sebagai subyek penelitian yaitu kelompok sampel Yogyakarta dan Bantu' yang mengalami peristiwa traumatik bencana `gempa bumi' dan kelompok sampel Jakarta dan sekitarnya yang tidak mengalami gempa bumi. Sebelum dilakukan penyusunan norma, tentunya perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas dan analisis item terhadap alat ukur ini.
Berdasarkan basil pengujian ref iabilitas dengan menggunakan formula cronbach's alpha ditemukan bahwa tes ini reliabel (a = .9483). Selanjutnya berdasarkan pengujian valid itas dengan menggunakan teknik validitas internal ditemukan 41 item valid dan 1 item tidak valid. Hal ini berarti terdapat 41 item yang mengukur konstruk general psychological distress dan dapat membedakan antara subyek yang memiliki tingkat general psychological distress tinggi dan rendah. Sedangkan norma dibuat berdasarkan T score yang dibagi menjadi lima kategori yaitu Normal. Mild, Moderate, Severe dan Extremely Severe. Selain ditakukan pengkategorian subyek berdasarkan total skor ketiga skala tersebut (general psychological distress), juga dilakukan pengkategorian berdasarkan skor total masingmasing skala (depression, anxiety dan stress). Selanjutnya, untuk melihat profit DASS pada kedua kelompok sampet yang diteliti, dilakukan juga pembandingan terhadap data demogratis subyek yang berupa tempat tinggal, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir dan pekerjaan.
Selain kesimpulan dari penelitian ini, di bagian akhir penulisan hasil penelitian ini juga dilakukan diskusi serta dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan saran pengembangan penelitian dan saran praktis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jose Ricardo
"Permasalahan yang sering dihadapi oleh konstruksi bangunan sipil yang berada di wilayah perairan adalah bahaya korosi yang disebabkan oleh air laut. Dampak dari bahaya korosi terhadap konstruksi bangunan adalah dapat memperpendek umur layan dari struktur. Hal ini disebabkan karena material yang sudah terkena korosi tidak mampu berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu struktur yang sudah terkorosi perlu mengalami perbaikan pada materialnya yaitu pada material beton dan tulangan beton. Pada penelitian yang telah dilakukan Sdr. Ending A. Kodir, simulasi pembebanan dilakukan pada balok sederhana yang telah mengalami perbaikan pada material beton dan tulangan betonnya untuk mengetahui besar lendutan yang terjadi. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kapasitas kekuatan balok yang mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan balok yang tidak mengalami perbaikan (balok standar). Dalam laporan ini akan dianalisa perbandingan hasil hubungan beban dengan lendutan yang didapat dari hasil percobaan di atas dengan analisa perhitungan teoritis. Analisa perhitungan menggunakan metode diskretisasi elemen pada struktur dimana struktur dibagi menjadi elemen-elemen kecil, dimana tiap elemen dibagi dalam beberapa layer. Tiap layer menyumbangkan nilai modulus geser (nilai G) yang berbeda-beda tergantung dari besarnya regangan material beton yang didapat dari hubungan moment-curvature. Berdasarkan hubungan moment-curvature, maka setiap penambahan beban yang terjadi pada struktur dapat diketahui besarnya lendutan yang terjadi (baik lendutan akibat lentur maupun akibat geser) dengan menggunakan metode conjungated beam. Berdasarkan analisa perhitungan dengan menggunakan metode tersebut, maka didapat hasil hubungan beban-lendutan yang cukup signifikan (sesuai) dengan hasil percobaan. Selain itu dari hasil analisa perhitungan didapat bahwa kapasitas kekuatan balok yang mengalami perbaikan cukup baik dan aman untuk digunakan di dalam lapangan."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S35022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>