Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121952 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kurniadji
"Perkembangan teknologi beton yang demikian pesat dan penyempurnaan terus menerus hingga sekarang ini memberikan pemilihan banyak bagi konsumen untu memilih yang terbaik. Selain itu dari aspek struktur yang menjadi pertimbangan bagi konsumen, aspek ekonomi juga sangat berperan dalam pemilihan ini.
Nilai ekonomis tersebut bisa didapatkan dengan mengurangi berat sendiri dari beton tersebut. Untuk itu digunakan agregat yang memiliki berat yang relatif ringan. Salah satunya dengan menggantikan agregat kasarnya dengan batu apung pumice, dimana memiliki berat yang relatif ringan dibandingankan dengan batu kali yang biasa digunakan. Selain itu untuk meningkatkan mutu digunakan bahan tambahan, salah satunya adalah lateks alam pekat yang banyak terdapat dipasaran.
Dalam penggunaan beton ringan pumice dengan tambahan lateks alam pekat perlu diantisipasi terhadap bahaya kebakaran, maka perlu diteliti perilaku beton ringan tersebut terhadap temperatur tinggi.
Sasaran utama yang ingin dicapai dari penelitian tersebut adalah diperolehnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat-sifat mekanis beton ringan pumice dengan tambahan lateks alam pekat pada persentase berat lateks tertentu terhadap berat semen, yang mempunyai kekuatan optimum, sehingga nantinya didapatkan suatu gambaran mengenai kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, dan hubungan tegangan-regangan dari beton tersebut setelah dipengaruhi temperatur 200ºC, 300ºC, dan 500ºC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The one characteristic that distinguishes mass concrete from the other concrete work is thermal behaviour. Since the cement-water reaction in exothermic by nature, the heat hydration rise within a large concrete mass, where the heat is not quickly dissipated, can be quite high. This volume of concrete with dimensions large enough requires control that being taken to cope with the development of heat of hydration and attendant change to minimize cracking. The main objective of this research, first, to find out the heat generation behaviour of concrete of recycled and natural aggregate. Secondary, this research aims to find out mathematical equations that used to predict heat hydration of these three concretes at certain dimensions of mass concrete. Results of this research show that the larger dimension of the mass concrete will increase the heat of hydration. The diffrerence of temperature between surface and interior that has been coorporated into European StandardENV 206:1992 exceeds 20°Ccan cause cracking of concrete. This reference and the mathematical equations result the minimal volume of mass concrete which need curing and control at early ages to avoid cracking due to heat of hydration."
624 CANT 1:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Beton meruapakan campuran antara semen Portland, Agregat halus, agregat kasar dan air membentuk masa padat yang mempunyai sifat karakteristik kuat tekan. Pada penelitian ini difokuskan pada pengaruh penggunaan air standar (air bersih0 , air keruh dan air laut untuk campuran pada beberapa nilai factor air semen (fas) dengan menggunakan metode perancangan campuran dari ACI.
Hasil penelitian menunjukan kuat tekan beton rata-rata maksimum umur 28 hari untuk campuran menggunakan air standar sebesar 37,012 MPa sedangkan air laut sebesar 26,499 MPa dan air keruh sebesar 35,106 MPa semuanya terdapat pada fas 0,4. Adapun fas maksimum yang masih memenuhi syarat diatas kuat tekan rencana sebesar 2,55 MPa adalah berturut- turut untuk masing-masing jenis air adalah 0,58, 0,62 dan 0,752."
507 JPS 3:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yugia Muis
"Bahan pemantap lateks pekat yang biasa digunakan untuk ekspor pada perkebunan Nusantara dan Swasta (PT. Bakri, Good Year, dan lain-lain) adalah amonium laurat 20% dengan MST > 540 detik selama 3 sampai 4 minggu penyimpanan.
Peneliti luar negeri menggunakan pemantap non ionik terhadap lateks pekat yang sudah mengandung ionik (MST > 540 detik) untuk keperluan pembuatan barang jadi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pemantap non ionik terhadap lateks pekat yang baru diolah (MST = detik).
Pemantap non ionik yang digunakan adalah tween 20 (polioksi etilen sorbitan mono laurat), tween 60 (polioksi etilen sorbitan mono stearat) dan tween 80 (polioksi etilen sorbitan mono oleat).
Untuk melihat gambaran karakteristik dari partikel karat dalam lateks diamati bentuk partikel, ukuran partikel dan gerakan partikel. Adapun parameter yang digunakan untuk menguji kemantapan lateks pekat adalah: waktu kemantapan mekanis (MST), tegangan permukaan dan viskositas. Parameter ini diukur setelah perlakuan penambahan pemantap non ionik (tween 20, tween 60 dan tween 80) dan pemantap ionik (amonium laurat 20%) serta lama penyimpanan (hari).
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan sbb:
Tween 20 meningkatkan waktu kemantapan mekanis (MST) lateks pekat yang baru diolah (MST = 16 detik) lebih baik dari tween 60 dart tween 80 yaitu tween 20 > 1700 detik, tween 60 = 115 detik dan tween 80 = 201 detik setelah 2 minggu penyimpanan.
Tween 20 dapat menurunkan viskositas lateks pekat lebih baik dari tween 60 dan tween 80 yaitu tween 20 = 430 ep, tween 60 = 560 cp dan tween 80 = 525 cp setelah 2 minggu penyimpanan.
Tween 20 dapat menurunkan tegangan pemnukaan lateks pekat lebih baik dari tween 60 dan tween 80 yaitu tween 20 = 44,29 mN/m, tween 60 = 51,54 mN/m dan tween 80 = 44,93 mN/m setelah 2 minggu penyimpanan.
Oleh karena itu konsumen Indonesia untuk keperluan pembuatan barang jadi dapat menggunakan sabun non ionik tanpa penambahan sabun ionik kedalam lateks pekat yang baru diolah.
Daftar Pustaka 29 (1949 -1986)"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy E. Moezwar
"Usaha penemuan inovasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi beton terus dilakukan untuk mencari_kombinasi material yang paling menguntungkan relatif terhadap keperluan yang ingin dicapai. Salah satu aspek utama yang ditinjau adalah aspek ekonomi, dimana dengan menggunakan beton ringan akan lebih menguntungkan terhadap biaya keseluruhan pembangunan suatu struktur. Hal ini bisa terjadi karena beton ringan memiliki berat isi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan beton biasa, sehingga beban yang ditanggung oleh pondasi suatu struktur akan menjadi lebih kecil pula.
Salah satu cara untuk membuat beton ringan adalah dengan menggantikan agregat kasar dan biasa dari beton dengan agregat kasar ringan, salah satu macamnya pula adalah batu apung jenis pumice. Batu apung jenis ini memiliki berat yang relatif lebih ringan bila dibandingkan dengan batu kali yang biasa digunakan sebagai material pembentuk beton.
Inovasi yang ingin dilakukan oleh peneliti pada saat ini adalah penambahan suatu admixture atau bahan tambahan yang diharapkan akan memberikan suatu keuntungan atau bahkan lebih terhadap material beton. Bahan tambahan yang akan digunakan adalah lateks alam pekat hasil sadapan atau keratan dari kulit pohon karet (Hevea Brasilliensis) yang dipekatkan untuk menjadi bahan tambahan pada beton. Sifat yang dimiliki oleh lateks ini adalah lentur dan elastis, serta sifat kedap air.
Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah perubahan-perubahan pada beton dengan mengamati sifat-sifat mekanis yang dimiliki oleh beton setelah dicampur dengan bahan tambahan. Bahan tambahan ini dicampur dengan kadar yang bervariasi sehingga diharapkan akan terlihat kadar pencampuran bahan tambahan yang relatif optimal, dimana kadar yang dipilih adalah 0%, 2%, 4%, dan 6%. Sifat-sifat mekanis yang ditinjau adalah kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Febriyani
"Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat akan meningkatkan kebutuhan akan sarana dan prasarana penunjangnya. Sarana dan prasarana ini akan menunjang aktivitas manusia dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Pada saat ini konstruksi beton lebih diminati karena relatif kuat, mudah dibentuk, dan ekonomis. Pertumbuhan penduduk yang melampaui kapasitas lingkungan akan menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini akan ditandai dengan kandungan zat-zat yang melebihi standar yang berlaku pada peraturan. Sebagai contoh air rawa memiliki kandungan asam yaitu asam sulfat (H2SO4), asam klorida (HCl), asam nitrat (HNO3) dan zat organik yang tinggi. Karakteristik yang demikian sangatlah merugikan kehidupan manusia misalnya merusak material penunjang kahidupan.
Konstruksi bangunan beton akan berhubungan dengan lingkungan sekitarnya, sedangkan lingkungan tersebut mengandung ion-ion agresif perusak beton, maka akan menimbulkan dampak negatif pada beton misalnya kekuatan beton berkurang. Semakin tinggi mutu beton semakin rendah angka permeabilitasnya. Angka permeabilitas tinggi menunjukkan adanya kandungan ion agresif yang dengan mudah merusak dan menyerang beton. Metode yang akan dilakukan adalah dengan uji kuat tekan untuk mengetahui kekuatan tekan dari beton, tes permeabilitas beton untuk mendapatkan angka permeabilitas beton dan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton Jurusan Sipil FTUI. Uji XRD untuk melihat persenyawaan yang terbentuk dalam beton serta uji XRF untuk menentukan unsur yang terbentuk dilakukan di Lab. Metallografi dan HST Jur. Metalurgi FTUI, semua ini dilakukan setelah perendaman dengan air rawa dan zat kimia korosif. Beton yang digunakan adalah beton K 15 dan K 50 MPa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh air rawa dan zat kimia korosif baik sebagai perendaman maupun campuran beton terhadap kuat tekan beton dan angka permeabilitasnya.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, air rawa memiliki kadar sulfat, SS, Alkalinitas, KMNO4, DO, Ca, DHL, Klorida, Nitrat yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan air bersih sehingga air rawa dapat mempengaruhi karakteristik beton. Angka permeabilitas beton dalam penelitian ini sebesar 1,4 . 10-11 hingga 3,2 . 10-11 m/s untuk beton standar 15 MPa, 1,27 . 10-11 hingga 2,2 . 10-11 m/s untuk beton campuran 15 MPa, dan 6,3 . 10-11 hingga 1. 10-11 m/s untuk beton standar 50 MPa. Beton mutu 15 MPa lebih tahan zat kimia korosif dibandingkan dengan beton mutu 50 MPa. Unsur yang terdapat di dalam beton yang diketahui melalui uji XRF adalah Al, Si, S, Cl, K, Ca, Ti, Fe, dan Zn. Unsur yang paling dominan adalah kalsium sebesar 52-57 %, Silikat sebesar 24-27 %, Al dan Fe sebesar 6-8 % karena unsur tersebut merupakan unsur yang dominan dalam pembuatan semen. Zat kimia yang terdapat dalam beton memiliki potensi untuk memperbesar angka permeabilitas dan menyebabkan proses pemisahan dan perusakan sehingga beton menjadi keropos dan rusak secara progresif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Utomo
"Teknologi beton sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno yang menggunakan sejenis batu kapur sebagai pengikat batu, kerikil dan bahan-bahan lain untuk membuat sebuah bangunan. Teknologi ini berkembang sejalan dengan perkembangan semen sebagai bahan pengikat beton. Dalam perkembangannya hal yang dilakukan untuk merubah sifat- sifat pada semen adalah dengan memberikan bahan tambah (additive). Demikian halnya dengan bahan tambah campuran beton (admixture) yang perkembangannya sejalan dengan perkembangan semen dan makin berkembang sesuai dengan makin beragamnya masalah yang muncul berkaitan dengan sifat-sifat beton dan penggunaannya. Sehingga muncul berbagai macam bahan tambah campuran beton sesuai dengan fungsinya masing-masing, yang salah satunya adalah pfasticizer sebagai bahan tambah campuran beton yang berfungsi untuk mereduksi air.
Dalam penyusunan materi untuk Tugas Akhir ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan salah satu jenis produk Plasticizer yang diberi nama Krypton sebagai obyek penelitian.
Kemudian dalam penelitian ini akan dilakukan manipulasi terhadap obyek penelitian tersebut dengan cara membuat campuran beton dengan karakeristik yang berbeda yang diberikan tingkatan kadar bahan tambah plasticizer tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulfalentino
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>