Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penuruan lapisan tanah merupakan masalah yang sering dihadapi pada suatu pembangunan infrastruktur di atas tanah lunak, terutama dalam hal konsolidasi yang memerlukan waktu yang sangat lama, sedangkan waktu pelaksanaan relatif pendek. Untuk mengatasi hal ini salah satu cara adalah dengan menenamkan vertical drams ke dalam tanah lunak yang dikombinasikan dengan Pra-beban (Preloading) dengan maksud agar didapat suatu media pengaliran supaya air pori dapat keluar lebih cepat sewaktu proses konsolidasi. Dengan jarak tempuh air yang lebih dekat ditamhah tekanan beban preloading, maka waktu derajat konsolidasi 90 % pun dapat dipercepat, sehingga kerusakan konsuuksi ataupun pemeliharaan dapat diperkecil. Terdapat tiga pola pernasangan vertical drains yaitu poly segitiga, poly bujur sangkar, dan pola segienam yang masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap waktu derajat konsolidasi dan pemakaian bahan vertical drains yang pads akhirnya pada masalah biaya. Dari hash analisa didapat total penurunan 153.12 cm , selama 4 Wan, dengan pembebanan 4 bulan ternyata poly pemasangan segitiga paling efektif dibandingkan pola buj v sangkar dan poly segienam."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Suatu lapisan tanah akan mcngalami perubahan volume saal tamhahan beban bekcrja di znasnya. Akibat bckeljanya bcban maka air pori yang Lcrkandung di dalam tanah akan mengalir keluar dari lapisan tanah lersebut sehingga terjadi penurunan volume. Semua tanah yang mengalami tegangan akan mengalami regangan di dalam kcrangka lanah tersebut. Regangan ini disebabkan oleh penggulingan. penggeseran, penggelinciran, bahkan lerkudang lerjadi kehancnran parlikel-partikel tanah pada litik-litik konlak scrta dislorsi claslis. Aknmnlasi statislik dnri deformasi dalam arah yang ditinjau merupakan regangan. Inlegrnsi regangan alau deformasi per satuan panjang sepanjang kedalaman pcngaruh disebnt penurunan.
Bekerjanya tegangan terhadap tanah berbulir halus yang jenuh akan menghasilkan regangan yang tcrganlung pada waklu, sellingga penurnllan yang dihasilkan pun nkan dipcngarnhi waktu, disebul penurunan konsolidasi.
Konsolidasi merupakan proses pengecilan volume secara pcrlahan pada lanah jenuh sempurna dengan permcabililas rendah akibal terdisipasinya air pori yang merupakan fungsi dari koelisien pemreabililas. bcban dan waktu (Terzaghi, 1943). Air pori akan lerdisipasi sampni mcndckali nol discrtai dengan bcrtambahnyu tcgangan efeklif.
Melode untuk mengurangi pennrunan claslis dan konsolidasi yang, dilaksanakan dalzun pcngujian Skripsi ini yaitu dengan lTlCl'l'lb8|`ikE||l sand' drain dan pembebanan prelondiug sikfik monolonik yang bertujuan untuk menrpercepat waktu konsolidasi.
Besarnya pemberian beban preloading lerganlnng, dari nilai Ovenourden Pressure (Po)
dan legangan prakonsolidasi (Pc). Pengujian pf-eloadmg siklik monoforzik dilakukan dalam 3 sikiik yailu Siklik I (I,5 Pc), Siklik II (2 Pc) dan Siklik Ill (Normal). Sedangkan pembcrian drainasi vertikal (snuff drain) berfungsi memperpendek lintasan pengaliran air pori dalam lanah, konsolidasi diperhilungkan akibat pengaliran horisontal radial yang menycbabkan disipasi kelebihan lekanan air pori yang lebih cepal.
Pengujian ini mencoba niembuktikan efektifnya penggunaan sand drain dalam meinperccpai \\`€Ii
Parameter yang diambil adalah regangan (strain), kurva akar waktu. kurva logaritma waklu, koefisicn konsolidasi (Cv), indeks kompresi (Cc), Kcmiringan laju kompresi sckunder (Cu).
Dari pengujian yang dilakukan dapal disimpulkan bahwa semakin banyak drainasi venikal (sand drain) yang digunakan akan semakin mcmpercepal waktu konsolidasi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Soil improvement has nowadays become a part of many civil engineering projects because of the increasing need to utilize marginal sites, and due to the fact that many soil types can be made into useful construction materials if prperly treated...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herly Firma
"Pembangunan konstruksi bangunan di atas lereng timbunan akan memiliki risiko untuk terjadinya kelongsoran pada lereng tersebut pada saat naiknya permukaan air tanah. Kondisi ini terkait dengan berkurangnya nilai safety factor lereng timbunan. Untuk mengatasi naiknya permukaan air tanah pada saat dan setelah penimbunan terjadi, maka dipasang unit tambahan pada kaki lereng timbunan yang dikenal dengan nama subsurface drains.
Pemasangan subsurface drains dengan pembungkus dari bahan geotekstil akan dapat mempertahankan nilai safety factor. Efisiensi interface antara subsurface drains-tanah < 1.0 karena friksi dan adhesi yang terjadi antara bahan geotekstil-tanah lebih kecil daripada friksi dan kohesi yang terjadi antara tanah-tanah.
Peneliti akan menganalisa penurunan safety factor akibat pemasangan subsurface drains pada lereng timbunan untuk kondisi efisiensi interface 1, 0.8, dan 0.6. Nilai safety factor mengalami penurunan dari efisiensi interface 1 hingga 0.6. Untuk itu, diperlukan pemilihan material timbunan dan bahan geotekstil sebagai bahan subsurface drains untuk lereng timbunan.

The construction of the buildings on the slopes of the embankment will have a risk for the occurrence of landslide on the slopes when the ground water level rises. This condition is associated with a reduced value of the embankment slope's safety factor. To solve the ground water level rises during and after the embankment occurs, then additional units installed at the foot of the embankment slope known as subsurface drains.
Installation of subsurface drains with using of geotextile material will be able to maintain the value of safety factor. Efficiency interface between subsurface-soil drains < 1.0 because of friction and adhesion between the soil-geotextile material is smaller than the friction and cohesion between the soils.
Researchers will analyze the safety factor decreased due to the installation of subsurface drains on embankment slopes to condition the efficiency of the interface 1, 0.8, and 0.6. Safety factor values decreased from 1 to 0.6 interface efficiency. For that, we need choose of material selection and geotextile materials as materials for subsurface drains the slopes of the embankment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50658
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmalia Mesriana
"Penurunan konsolidasi pada tanah lempung membutuhkan waktu yang lama untuk terkonsolidasi dengan sempurna akibat dari permeabilitas yang rendah. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan vertical drain dengan sand drain. Tujuan dari pemasangan vertical drain adalah untuk mempercepat proses konsolidasi dengan memperpendek lintasan pengaliran air pori. Penelitian ini membandingkan proses konsolidasi dengan dan tanpa sand drain pada tanah kaolin. Pengujian konsolidasi dengan vertical drain (sand drain) menggunakan alat Rowe Cell yang telah dimodifikasi menggunakan tabung CBR ? 15 cm, dengan pemberian beban secara bertahap 50 kPa, 100 kPa, dan 200 kPa.
Hasil penelitian dari kedua benda uji menunjukan bahwa penggunaan sand drain tidak begitu berpengaruh terhadap proses konsolidasi, sehingga tujuan awal dari penelitian ini tidak tercapai sepenuhnya. Hal ini disebabkan kesalahan-kesalahan pada pemasangan alat uji dan pemasangan pipa sand drain dengan cara ditusuk dapat menyebabkan efek smear pada dinding sand drain, serta ketebalan benda uji dan jarak drainasi dengan perbandingan 1:1.5 sehingga membuat aliran vertikal lebih besar dibandingkan aliran horizontal.

Because of its low permeability, the consolidation settlement of soft clays takes a long time to complete. one of solution for this problem by using vertical drain with sand drain. To shorten the consolidation time, vertical drains are installed for create drainage paths in horizontal and vertical direction for pore water. This research is to compare consolidation test with and without sand drain for kaoline clay. Consolidation test with vertical drain (sand drain) is using modification Rowe Cell with CBR tube ? 15 cm, by giving loading at 50 kPa, 100 kPa, and 200 kPa in phases.
The result for both object test shows that by using sand drain is does not have an effect in consolidation test, so the intention of this research not full reached. This matter is caused by some mistake at installation of appliance test and installation of pipe of sand drain by penetrated can cause smear effect on sand drain wall, thick the object test and distance of drain with comparison 1:1.5. so that make the vertical flow is bigger than horizontal.
"
2009
S50546
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Muslikah
"Perilaku konsolidasi tanah gambut sangat kompleks dan berbeda dibanding dengan tanah lempung. Ini disebabkan, kandungan serat-serat organik di dalam tanah gambut dan terjadinya proses dekomposisi pada serat-serat organik tersebut selama konsolidasi. Karena kondisi anaerob maka proses dekomposisi tanah gambut berjalan secara lambat. Salah satu cara untuk mempercepat terjadinya dekomposisi atau degradasi tanah gambut, yaitu dengan memberikan mikroorganisme yang dapat mendegradasi serat-serat tanah gambut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsolidasi pada tanah gambut untuk melihat degradasi yang terjadi jika tanah gambut tersebut ditambahkan mikroorganisme. Mikroorganisme yang diinjeksi ke dalam tanah gambut berasal dari tanah gambut itu sendiri dengan cara diisolasi dan dikembangbiakan untuk dimasukkan kembali ke dalam tanah gambut. Sebagai pembanding digunakan mikroorganisme yang berasal dari pupuk hayati EM4 dan P2000Z. Pada penelitian ini tanah gambut yang digunakan berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa, sampel tanah gambut yang diinjeksi dengan kombinasi antara mikroorganisme asli (10%) dengan pupuk hayati EM4 (10%) + P2000z (10%) atau sampel tanah gambut variasi 4 (A4) memiliki tingkat degradasi yang lebih baik dibandingkan sampel tanah gambut variasi injeksi mikroorganisme lainnya.

Consolidation peat soil behavior very complex and differ to be compared to with clay. This is caused, organic fibre content in peat soil and the happening of decompotition process at the organic fibre during consolidation. Because condition of anaerob hence peat soil decompotition process walk tardyly. One of the way of to quicken the happening of decompotition or peat soil degradation, that is by giving mikroorganism which can degradation fibre peat soil.
This research is done to know how consolidation influence at peat soil to see degradation that happened if the peat soil enhanced by microorganism. Microorganism which is injection into peat soil come from itself peat soil by isolation and grown to be reentered into peat soil. As comparator used by microorganism coming from biofertilizer EM4 and P2000Z. At this research of used peat soil come from Ogan Komering Ilir Region, South Sumatra.
Result of examination in laboratory indicate that, peat soil sampel which is injection with combination among original microorganism (10%) with biofertilizer EM4 (10%) + P2000Z (10%) or variation 4 of peat soil (A4) have degradation level which is better to be compared to other microorganism injection variation of peat soil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30137
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Caca
"Penurunan merupakan masalah yang sering dihadapi pada suatu pembangunan misalnya penumpukan peti kemas diatas tanah yang dalam hal konsolidasi yang memerlukan waktu pembangunan relatip cepat.
Untuk mengatasi hal ini salah satu cara adalah dengan pemasangan Vertikal Drain yang dikombinasikan dengan Praloading, dengan maksud agar dapat suatu media pengaliran air Dori dapat aaluar lebih cepat waktu proses konsolidasi. Dengan jarak air yang lebih pendek, maka derajat konsolidasi 90 % dapat dicapai dengan cepat sehingga pelaksanaan kantrakai dapat barlangsana dengan cepat.
Delam penulisan ini ahah dibahas mengenai :
a. Panurunan tanah akibat konsolidasi
b. Praloading yang dikombinasikan dengan Vertikal Drain dapat mempercepat waktu konsolidasi.
c. Pemadatan Vertikal Drain dengan vibraplotation 'Teknik Kompaksin'
d. Pola Demasanaan vertikal drain yaitu pole Segi Tiga, pola Bujur Sangkar dan pola Segi Enam Yana masing-masing mempuyai pengaruh yang berbeda terhadap waktu konsolidasi "
1996
S35527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>