Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67905 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Sumaryo L. E.
Jakarta: Pustaka Jaya, 1978
780 SUM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Music in Islam many times instigates a hot debate among Muslims. Is it sunnah, makruh or mubah to name a few of the Islamic jurisdictions on music...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Alam sering menjadi inspirasi untuk terciptanya sebuah karya musik.Lagu-lagu balada banyak bercerita tentang keindahan alam
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Eka Wijaya
"Klasifikasi genre musik merupakan salah satu bidang dari Music Information Retrieval (MIR) yang menggunakan pola-pola spektral dalam rekaman audio digital sebagai fitur untuk membentuk sebuah sistem yang dapat menentukan genre dari sebuah musik secara otomatis. Beberapa model deep learning telah dikembangkan untuk memperoleh performa terbaik dalam melakukan klasifikasi genre musik. Tiga di antaranya adalah Convolutional Neural Network (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), dan model hybrid CNN-LSTM. Walaupun model- model tersebut mampu memberikan hasil yang cukup memuaskan, model-model tersebut memiliki kekurangan masing-masing. Model CNN kurang dapat memperhitungkan urutan-urutan fitur pada data berurutan dan model LSTM tidak dapat melakukan komputasi secara paralel. Ketiga model tersebut juga membutuhkan pengulangan dan konvolusi yang kompleks, serta waktu yang cukup panjang untuk perhitungan berurutan. Transformers merupakan arsitektur model yang tidak lagi mengandalkan recurrence/pengulangan, melainkan mekanisme attention yang dapat memperhitungkan urutan-urutan data pada data berurutan dan melakukan perhitungan paralel sehingga jangka waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat. Melihat keberhasilan dan kepopuleran dari Transformer pada berbagai bidang seperti Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT) pada bidang Natural Language Processing dan Vision Transformers pada bidang Computer Vision, pada skripsi ini dilakukan analisis mengenai kinerja model Transformers dalam permasalahan klasifikasi genre musik dibandingkan dengan model CNN, LSTM, dan CNN-LSTM.

Music genre classification is one of the fields of Music Information Retrieval (MIR) that uses spectral patterns in digital audio recording as features to build a system that can automatically classify a music’s genre. Several deep learning models have been developed to get the best performance in classifying music genres. Three of them are Convolutional Neural Network (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), and hybrid CNN-LSTM model. Although those models can give satisfactory results, each model has their own weakness. CNN is less able to consider the sequences in sequential data and LSTM is not able to do parallel computation. All these models also require complex recurrences and convolutions, as well as quite a long time for sequential calculations. Transformers is a model architecture that no longer relies on recurrences, but rather on an attention mechanism that can consider the sequences in data and perform parallel calculations so that the time required for calculation is shorter. Looking into the success and popularity of Transformers in various fields such as BERT in the field of NLP and Vision Transformers in the field of Computer Vision, this thesis analyzes the performance of Transformers on music genre classification compared to CNN, LSTM, and CNN-LSTM."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ria Damayanti
"ABSTRAK
Berdarsarkan gejala bahwa siswa KENAK mengalami kesulitan dalam menggabungkan
kedua tangannya, sementara ditemukan adanya perbedaan pengajaran yang diterapkan oleh
guru-guru KENAK, yajtu mengajarkan tangan kanan dahulu baru kemudian tangan kiri
(selanjutnya disebut koordinasi tangan kanan-kiri) dan sebagian mengajarkan tangan kiri dahulu
baru kemudian tangan kanan (selanjutnya disebut koordinasi tangan kiri-kanan). Mengingat
metode latihan berperan terhadap penguasaan ketrampilan bermain musik khususnya electone,
maka peneliti membandingkan efektivitas kedua metode pengajaran tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan eksperimental. Sampel yang ditentukan adalah siswa KENAK
Yamaha step 1 yang berusia 7 sampai 9 tahun yang dibagi dalam 2 kelompok (N = 9). Pada
penelitian ini dibandingkan antara jumlah trial dan waktu yang diperlukan sampai kriteria tidak
melakukan kesalahan dalam memainkan lagu pada kelompok anak yang mendapat metode latihan koordinasi tangan kanan-kiri dan kelompok anak yang mendapat metode
latihan koordinasi tangan kiri-kanan. Penentuan jumlah sampel yang terbatas, mengingat
pentingnya dilakukan pengamatan dan analisa yang mendalam dari hasil rekaman maupun
observasi selama eksperimen dimana eksperimen dilakukan secara individual. Selain itu jumlah
siswa KENAK step 1 yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian sangatlah terbatas. Ternyata
dari analisa yang dilakukan terhadap kedua kelompok sampel ini ditemukan bahwa
masing-masing metode latihan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap banyaknya latihan dan
waktu yang diperlukan anak untuk dapat menguasai ketrampilan bermain electone. Kelompok
anak yang diaiarkan metode latihan koordinasi tangan kanan-kiri membutuhkan jumlah trial dan
waktu yang lebih sedikit daripada kelompok anak yang diajarkan metode latihan koordinasi
tangan kiri-kanan, sehingga dapat dikatakan bahwa metode latihan koordinasi tangan kanan-kiri
lebih efektif daripada metode latihan koordinasi tangan kiri- kanan untuk menguasai ketrampilan
bermain electone. Saran yang diajukan peneliti untuk penelitian Iebih Ianjut adalah menggunakan
sampel dengan karakteristik yang Iebih luas, menggunakan anak yang sama sekali belum pernah
mengikuti kursus KENAK, membandingkannya dengan metode pengajaran yang Iain, melihat
pengaruhnya setelah jangka waktu mendatang."
1996
S2303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proliferasi ameloblas dan sintesis matriks protein yang distimulasi oleh hormon pertumbuhan (GH) mempengaruhi proses mineralisasi email. Protein defisiensi mengakibatkan hipoplasia email dan penurunan kadar GH. Pada manusia, paparan musik dapat meningkatkan kadar GH. Tujuan: Menganalisis efek paparan musik sejak pranatal terhadap penurunan kadar kalsium (Ca) dan fosfor (P) permukaan gigi tikus dengan defisiensi protein. Eksperimen: Tiga-puluh-dua ekor tikus Wistar dibedakan menjadi kelompok dengan dan tanpa paparan musik. Paparan musik diberikan sejak masa-gestasi hari pertama sampai anak tikus diterminasi, diberikan setiap pagi (musik pengantar tidur) dan sore hari (musik klasik, barok, romantik). Sejak usia 2 hari secara acak sederhana anak tikus dibedakan menjadi kelompok dengan nutrisi normal mengandung protein 19.5% dan dengan asupan protein 7.5%. Mandibula 6 anak tikus dari masing-masing kelompok perlakuan yang diterminasi pada usia 2 dan 5 minggu dikeluarkan, dibelah menjadi setengah mandibula, dibersihkan, dikeringkan, dan digunakan untuk pengukuran persentase kadar Ca dan P permukaan email insisif bawah menggunakan metode Energy Dispersive X-ray (EDX). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dengan á 0.05. Hasil: Pada usia 2 minggu, kadar Ca (8.6%) dan P (10.6%) permukaan email tikus dengan nutrisi normal dan paparan musik lebih tinggi dari Ca (3.9%) dan P (7.9%) email tikus dengan defisiensi protein tanpa musik (P<0.029). Pada tikus 5 minggu dengan defisiensi protein, kadar P (6.1%) email tikus dengan paparan musik, lebih tinggi dari kadar P email (2.8%) tikus tanpa musik (P<0.034). Kesimpulan: Musik memiliki potensi untuk meminimalkan penurunan kadar Ca dan P permukaan email pada kondisi defisiensi protein.

Protein deficiency could lead to enamel hypoplasia and decreased level of Growth Hormone (GH). Cell proliferation and synthesis of enamel-matrix which affect the mineralization process of the tissue, are stimulated by GH. Music was reported to be able to increase GH. Objective: Analyzing the effect of music exposure since prenatal on the decreased Calcium (Ca) and Phosphor (P) content of the enamel-surface of rat-pups in protein-deficiency condition. Experiment: Thirty-two rats on the first day of gestation period were divided into groups with and without music. Music were given twice daily, lullabies every early morning, and classic, baroc, and romantic music every evening. At 2-days-old the rat-pups were further divided into groups with normal diet contained 19.5% protein, and groups with protein deficiency diet contained 7.5% protein. At 2- and 5-weeks-old, 6 rat pups from each group were randomly terminated, the mandibles were dissected out, cut into hemi-mandibles, cleaned, and dried. The percentage of Ca and P content of the lower-incisor enamel-surface was analyzed using Energy Dispersive X-ray (EDX), data were analyzed using One Way ANOVA with α 0.05. Results: At 2-weeks-old, the Ca (8.6%) and P (10.6%) contents of enamel-surface of pups with normal-diet and music were higher than the Ca (3.9%) and P(7.9%) contents of enamel-surface of pups with protein-deficiency with no music (P<0.029). Among 5-weeks-old pups with protein-deficiency, the P content (6.1%) of enamel-surface of pups with music were higher than P content (2.8%) of enamel-surface of pups with no music (P<0.034). Conclusion: Music has a potency to minimize the decreased Ca and P enamel content on the protein deficiency condition."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanda Khalifah Putri
"Dalam industri musik terdapat dua jenis industri yaitu major dan independen. keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Kedua industri tersebut memiliki fokus dan tujuan yang berbeda, adalah d’Masiv sebuah band yang memiliki identitas sebagai band major yang ingin memperluas karyanya hingga ke kalangan independen. d’Masiv sebagai band major perlu menyusun strategi-strategi agar dapat diterima di kalangan independen, dari hal tersebut dapat dilihat bahwa strategi dibutuhkan untuk membentuk identitas band dalam bermusik

In the music industry there are two kinds of industries, namely are major and independent. with very significant differences. Between them both of these industries have a different focus and purpose. d'Masiv is a band that has an identity as a major band that wants to expand his work to the independent circles. d'Masiv as a major band needs to devise strategies to be accepted among independents from it can be seen that the strategy needed to establish the identity of the band musically"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>