Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herman Hidajat
1975
S2078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlinda
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26638
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Sutadji
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa SLTP kelas 3 di beberapa sekolah di Jakarta, Tangerang, Bogor dan Bekasi. Penelitian ini mengkaji kontribusi beberapa variabel input terhadap variabel output sekolah yang secara teori digunakan sebagai proxy dari kualitas pendidikan.
Unit Analisis penelitian adalah prestasi belajar individuil siswa untuk matematika dan Bahasa Indonesia dengan karakteristiknya. Penelitian ini melibatkan 365 siswa, 48 guru matematika dan Bahasa Indonesia serta 24 Kepala Sekolah yang berasal dan 6 SLTPN Jakarta Selatan, 6 SLTPN di daerah Bogor, 6 SLTPN di daerah Tangerang dan. 6 SLTPN di daerah Bekasi. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarluaskan kepada siswa, guru dan Kepala Sekolah. Prestasi belajar siswa kelas 3 untuk matematika dan Bahasa Indonesia yang dijadikan variabel independen dalam penelitian ini menggunakan angka rapor siswa yang dikumpulkan dari kuesioner untuk masing-masing siswa.
Analisis yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian ini adalah multiple regression analysis (analisis regresi ganda) dengan metode stepwise. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi sekelompok variabel yang dimasukkan dalam model regresi. F-test digunakan untuk menguji tingkat signifikansi model regresi yang digunakan. Perubahan R2 digunakan untuk melihat varian yang dijelaskan oleh setiap variabel yang masuk dalam model regresi secara bertahap. Untuk mengetahui besarnya hubtmgan antara prediktor variabel dan dependent variable, angka korelasi, r, pada tingkat signifikansi p 0.05 dengan uj i t-test.
Analisis dilakukan baik pada tingkat keseluruhan sampel maupun pada kategori sekolah baik dan sekolah kurang. Pada keseluruhan sampel melibatkan 365 murid sebagai unit analisis, sedangkan pada tingkat sekolah baik dan kurang melibatkan masing-masing 91 dan 274 siswa SLTPN.
Penelitian inn menemukan bahwa NEM sekolah dasar sebagai indikator output pada jenjang pendidikan sebelurnnya mempunyai pengaruh yang kuat dan konsisten terhadap prestasi belajar matematika dan Bahasa Indonesia siswa kelas 3 SLTPN. Indikator karakteristik guru seperti pendidikan guru, training yang pernah diikuti guru dan pengalaman guru, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa untuk matematika dan Bahasa Indonesia. Pengalaman kerja Kepala Sekolah sebagai salah satu karakteristik Kepala Sekolah narnpaknya tidak konsisten memberikan pengaruh kepada prestasi siswa untuk matematika dan Bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Edward Wardhana
"Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual adalah salah satu unit eselon I yang berada di bawah naungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I mempunyai peran strategis dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu unsur pelayanan pemerintah kepada masyarakat luas dengan memberikan perlindungan dan kepastian hukum di bidang hak kekayaan intelektual.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat memerlukan dukungan sarana dan prasana yang memadai serta sumber daya manusia yang berkualitas. Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas menjadikan Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi negara yang melayani masyarakat dituntut untuk selalu bersikap dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam memberikan pelayanan menuju organisasi negara yang lebih efektif, efisien dan produktif, yang pada akhirnya dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Oleh sebab itu, pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual merasa tertantang untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan terus berupaya meningkatkan prestasi kerjanya agar tujuan organisasi dapat tercapai. Hal ini disebabkan karena "masalah prestasi atau kemunduran prestasi lebih gampang terjadi daripada meningkatnya prestasi kerja" (Walker, '1992:259). Sedangkan suksesnya pertumbuhan organisasi diyakini berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan sumber daya manusia, kampensasi, dan penghargaan bagi pegawainya yang berdasarkan pencapaian prestasi memacu pertumbuhan dan pengembangan organisasi. Pengembangan organisasi yang berdasarkan pencapaian prestasi, menjadikan sumber daya manusia menjadi asset terbesar organisasi (Gilley, 1999:153).
Sehubungan dengan prestasi kerja pegawai yang ingin dicapai, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang berdampak signifikan pada prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dilatarbelakangi oleh pentingnya prestasi kerja pegawai bagi kinerja organisasi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif regresi ganda, yakni suatu metode untuk menggambarkan keadaan pada saat penelitian berlangsung, dengan cara mengumpulkan data, mengolahnya, melakukan uji KMO dan Bartlett's test, menganalisa dengan analisa faktor dengan teknik Rotation Method : Varimax Kaiser Normalization, dan kemudian melakukan uji regresi, yang kesemuanya dilakukan dengan menggunakan Program SPSS 12.0 for Windows.
Hasil penelitian diperoleh variabel penentu yang berdampak secara signifikan pada prestasi kerja pegawai. Adapaun variabel penentu tersebut adalah motivasi pegawai dalam bekerja, kedisiplinan dalam bekerja, bekerja di luar jam kerja, imbalan dan jaminan hari tua, rasa ingin maju, reputasi dan pujian, ketenangan dalam bekerja, dan pengambilan keputusan. Sedangkan kepemimpinan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab terhadap bawahan, dan gaya kepemimpinan belum berdampak secara signifikan pada prestasi kerja pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran kebijakan yang sangat mungkin diterapkan pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yaitu untuk tiga variabel yang belum berdampak secara signifikan pada prestasi kerja pegawai patut menjadi perhatian para pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan motivasi berprestasi terhadap kinerja dosen. Kinerja dosen merupakan aspek yang penting dalam melaksanakan pendidikan; karena kualitas pendidikan akan banyak dipengaruhi dan ditentukan oleh kualitas kependidikannya. Politeknik sebagai salah satu bentuk pendidikan tinggi mengemban tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga tingkat madya yang handal dan profesional. Perbaikan kinerja dosen dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, tetapi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada budaya organisasi dan motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi sebagai salah satu indikator, merupakan dimensi yang penting untuk meningkatkan kinerja dosen. Penelitian ini dilakukan di Politeknik Universitas Indonesia yang pada awal tahun akademik 2001-2002 akan resmi berubah nama menjadi Politeknik Negeri Jakarta. Populasi dan sampel meiiputi seluruh dosen dari lima jurusan yang ada?(Abstrak tidak lengkap ter-scan)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktarina
"Masa remaja awal adalah suatu tahapan dalam perkembangan yang ditandai oleh perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Perpindahan atau transisi ini menimbulkan beberapa masalah bagi remaja terutama penurunan prestasi akademik (Eccles, Hirsch, et.al., dalam Sprinthall, 1995). Untuk mengatasi dampak dari masa transisi ini remaja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan Teori Ekologi Brofenbrenner (dalam Santrock, 1999), orangtua, guru, dan teman merupakan agen sosial yang terdekat dari siswa dan berpotensi untuk memberikan dukungan sosial karena siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan sosial yang mengarah ke prestasi akademik Ainsworth (dalam Cutrona et.al, 1994,). Selain dukungan sosial, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa di sekolah, diantaranya adalah intelegensi, sikap, minat siswa, serta motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam belajar. McClelland dan Atkinson (dalam Slavin, 1994) mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Mengingat pentingnya peranan motivasi berprestasi bagi prestasi siswa disekolah serta peranan dukungan sosial bagi prestasi siswa, maka peneliti ingin mengungkap hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 256 siswa/i kelas 1, 2 dan 3 SLTPN 19 dan 56 di Jakarta Selatan, yang diambil secara clusler incidenlal sampling (sampling yang dilakukan berturut-turut terhadap unit-unit atau kelompok-kelompok yang paling tersedia). Sedangkan untuk pengambilan data digunakan dua macam alat yaitu kuesioner motivasi berprestasi yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dari McClelland (dalam Huffman, 1997) dan kuesioner persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman yang disusun peneliti berdasarkan komponen dukungan sosial dari Sarafino (1994). Dalam pengolahan data digunakan tehnik perhitungan korelasi pearson untuk mengungkap hubungan antara dukungan sosial dari orang tua, guru dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan peringkat bawah kemudian pada analisa tambahan digunakan teknik statisitik regresi berganda, dan t-test.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data adalah, ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah. Hasil analisa tambahan dengan perhitungan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi berdasarkan status sekolah (SLTP Peringkat Atas dan SLTP Peringkat Bawah) serta ada perbedaan persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman berdasarkan status sekolah (SLTP peringkat atas dan SLTP peringkat bawah). Pada hasil tambahan dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan perbedaan pada besarnya kontribusi variabel (persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru dan teman) pada siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilihat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guna, dan teman dengan motivasi berprestasi yang dikaitkan dengan prestasi siswa. Kemudian, sebaiknya disampaikan kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya peranan dukungan sosial bagi siswa dalam meningkatkan motivasi berprestasinya. Dalam hal pembuatan kuesioner dukungan sosial, sebaiknya menggunakan proporsi pernyataan negatif dan positif yang seimbang. Selain itu perlu diwaspadai penggunaan kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang mengarah kepada harapan tentang hal yang ingin diterima responden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati Hamzah
1985
S2185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmiati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa faktor psikologis yang dianggap sangat memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar. Diantaranya adalah faktor kemampuan berpikir kreatif, motivasi berprestasi dan inteligensi. Kemampuan berfikir kreatif penting diteliti karena mahasiswa tidak hanya belajar untuk mencerna teori tetapi juga merancang dan mempraktekkan berbagai bidang studi yang membutuhkan kreativitas tinggi. Adapun motivasi berprestasi juga dianggap penting karena merupakan faktor pendorong pada dirinya untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Inteligensi merupakan kemampuan dasar yang diperlukan untuk mencerna materi pelajaran.
Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa D-2 PGSD UHAMKA yang sudah menyelesaikan semua mata kuliah teori dan sedang malaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Dasar. Sampel berjumlah 85 orang yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Data kemampuan berfikir kreatif diperoleh melalui Tes Kreativitas Verbal (TKV) yang dikonstruksi oleh Utami Munandar. Data motivasi berprestasi, dalam bentuk kuesioner skala Likert. Data tentang Inteligensi diperoleh melalui tes Culture Fair Intelligence Test (CFIT) untuk mahasiswa. Sedangkan data tentang prestasi belajar diambil dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama empat semester. Analisis data dilakukan dengan Korelasi Product Moment teknik korelasi ganda dan Multiple Regression dengan memanfaatkan program Statistic Package for Social Science (SPSS).
Penelitian ini menunjukkan bahwa antara kemampuan berfikir kreatif, motivasi berprestasi dan inteligensi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar. Kemampuan berpikir memberikan kontribusi sebesar bersangkutan 28% terhadap prestasi belajar, motivasi berprestasi memberikan kontribusi sebesar 30% terhadap prestasi belajar. Dan inteligensi memberikan kontribusi sebesar 26% terhadap prestasi belajar. Bila antara kemampuan berfikir kreatif, motivasi berprestasi dan inteligensi secara bersama-sama bersinergi terhadap prestasi belajar memberikan kontribusi sebesar 43%. Kontribusi masing-masing variabel signifikan karena probabilitasnya adalah 0.000 - 0.001 lebih kecil dari 0.05.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia dimasa yang akan datang, maka pemerintah diharapkan memperbesar investasi untuk pendidikan dari anggaran APBN. Kepada lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan diharapkan agar melakukan seleksi yang baik terhadap calon guru disamping melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) yang kondusif. Untuk keperluan generalisasi sangat diperlukan penelitian yang lebih lanjut dengan populasi yang lebih banyak dan wilayah yang lebih luas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T18521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Indrawati
"ABSTRAK
Salah satu tujuan pendidikan adalah mendorong pertumbuhan dan
perkembangan kreativitas peserta didik (Utami Munandar, 1999). Belajar piano
menipakan salah satu cara mengembangkan aktivitas dan kreativitas anak. Karena
selain dibutuhkan keterampilan membaca not balok, anak juga dilatih dalam ketepatan
koordinasi jari, tangan, dan lengan (latifah Kodijat, 1993).
Dengan adanya berbagai faktor keterampilan yang diperlukan dalam
pembelajaran piano, maka penguasaan terhadap suatu alat musik (dalam hal ini
piano), diperlukan motivasi guna menunjang prestasi anak dalam belajar piano.
Dengan adanya motivasi dalam diri seseorang, diprediksi memudahkan orang tersebut
dalam melakukan pekeijaannya (Pintrich & Schunk, 1996).
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik terhadap prestasi siswa yang belajar piano.
Subyek penelitian adalah siswa di sekolah Musik Modem Kawai Jakarta yang
berusia 8-10 tahun, yang telah belajar piano selama dua hingga tiga tahun. Jumlah
sampel sebanyak 30 orang yang terdiri dari 22 orang perempuan dan 8 orang laki-laki.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling. Alat yang
digunakan untuk mengukur motivasi adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh
peneliti melalui penilaian beberapa ahli motivasi. Sedangkan alat untuk mengukur
prestasi adalah hasil ujian siswa yang memiliki beberapa kriteria penilaian, yakni
scales, compulsory, selection, dan aural.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa skor skala motivasi
ekstrinsik berkorelasi negatif dengan skor prestasi belajar piano Dengan demikian
maka ada peran yang negatif dan signifikan antara motivasi ekstrinsik dan prestasi
belajar piano siswa.
"
2003
S2848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirman
"Penelitian ini berawal dari pemikiran bahwa prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal). Inteligensi sebagai faktor internal kognitif, dan kemandirian serta kebiasaan belajar sebagai faktor internal yang non kognitif (kepribadian), berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa, Pada penelitian ini prestasi belajar mahasiswa program D2 PGSD yang tidak terlalu tinggi disebabkan oleh berbagai faktor. Inteligensi, kemandirian dan kebiasaan belajar merupakan faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa D2 PGSD IKIP Semarang.
Penelitian ini mengkaji hubungan antara inteligensi, kemandirian dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Sampel penelitian diambil sebanyak 4 kelas (161 mahasiswa) secara random dari semua mahasiswa D2 PGSD semester IV tahun ajaran 1994/1995 yang berjumlah 10 kelas (400 mahasiswa). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes inteligensi yaitu dengan tes Standard Progresive Matrics (SPM) dari Raven, angket kemandirian, dan angket kebiasaan belajar serta prestasi belajar diperoleh dari rata-rata IPK selama tiga semester.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa dari empat hipotesis yang diajukan semuanya diterima. Keempat hipotesis tersebut adalah . (1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara inteligensi dengan prestasi belajar (r = .5335) dengan p = .01; (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian dengan prestasi belajar (r =.3402) dengan p.01; (3) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar (r = .3498) dengan p = .01; (4) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara inteligensi, kemandirian dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar.
Selanjutnya dari hasil temuan itu diajukan saran hendaknya perlu ditingkatkan usaha untuk mendorong mahasiswa agar dapat berprestasi secara optimal melalui peningkatan kemandirian dan kebiasaan belajar ke tingkat yang lebih baik lagi. Pemberian motivasi ini dapat dilakukan oleh dosen mata kuliah, dosen wali, ketua UPP, pimpinan fakultas maupun ketua program D2 PGSD. Dalam penelitian lanjutan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar hendaknya tidak hanya melibatkan faktor-faktor internal saja, tetapi juga mencakup faktor-faktor eksternal maupun internal yang mungkin berpengaruh terhadap prestasi belajar seperti status sosial ekonomi orang tua, situasi proses perkuliahan, jumlah SKS atau beban kredit yang diambil, masa depan yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan. Dan perlu menggunakan alat-alat ukur yang lebih standar, artinya alatalat ukur yang digunakan sebagai pengumpul data sebaiknya diujicobakan terlebih dahulu di lapangan, dan validitas serta reliabilitas dianalisis dengan beberapa teknik yang memungkinkan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>