Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isep Zainal Arifin
Jakarta: Rajawali, 2009
297.4 ISE b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"What are the mechanisms of change and adaptation in Islam, regarded as a living organism, and how do they work? How did these mechanisms preserve the integrity of Muslim civilization through the innumerable hazards, divisions and devastations of time? From the perspective of history and intellectual history, this book focuses on a significant, though still largely under studied, aspect of this immense issue, namely, the role of mystical and messianic ferment in the construction and re-construction of religious authority in Islam. Sixteen scholars address this topic with a variety of approaches, providing a fresh outlook on the trends underlying the evolution of Muslim societies and, in particular, the emergence and consolidation of the Ottoman, Safavid and Mughal Empires. "
Leiden: Brill, 2014
e20498022
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Ichwan
Jakarta: UI-Press, 2014
297 MOC k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Effendi M. Zein
Jakarta: Kencana, 2004
297.43 SAT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yakan, Fathi
Jakarta: Al-I'tishom Cahaya Umat, 2010
297.5 YAK mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azti Arlina
"Penelitian ini mendekskripsikan proses adaptasi antar budaya pada pasangan yang menikah melalui proses ta'aruf. Setiap individu yang menjalani proses ta'aruf tentu memiliki konsekuensi, seperti adanya ketidakpastian dan suliatnya beradaptasi, ditambah lagi dengan rumitnya pengelolaan konflik. Penelitian ini menggunakan paradigman konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif, strategi fenomenologi, serta bersifat deskriptif. Proses pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dengan menggunakan teori budaya, adaptasi budaya, konsep diri, pengurangan ketidakpastian, dan konflik. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa latar belakang budaya, seperti latar belakang pendidikan dan asal negara individu memiliki kontribusi dalam proses adaptasi dan pengelolaan konflik.

This Study describes the process og intercultural adaptation in married couples through the ta'aruf process. Every individual does the ta'aruf process certainly have consequences, such as uncertainty, difficulty of adapting and managing conflict. This study uses a constructivist paradigm, with a qualitative approach, the strategy phenomenology, as well as descriptive. The process of collecting data is in-dept interviews, using the theory of culture, cultural adaption, self concept, uncertainty, and conflict. The results of this study that background culture such as educational and country have contribute to the adaption process and conflict management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mawdudi, Sayyid Abul A`la
Kuala Lumpur: Dar Al Wahi Publication, 2015
297.5 MAW f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sa`id Ramadan Al-Buti
Jakarta: Erlangga, 2002
297.4 MUH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Kaji Mukhammad Ngadnan
"Buku ini berisi tentang ajaran-ajaran Islam mengenai kelahiran bayi, bab menyusui, bab khitanan, bab pembelajaran anak, bab Islam dan murtad, kekuatan Islam, bab haid, bab suami istri, bab walimah. Di samping itu tata cara yang berkaitan dengan kemasyarakatan (kerukunan bertetangga)."
Surakarta: Mardikintaka, [date of publication not identified]
BKL.0796-IS 82
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Emalia
"Awal abad ke-20 adalah masa yang penuh dengan gejolak perjuangan rakyat. Semua penderitaan yang dialami masyarakat Indonesia memunculkan berbagai protes sosial hampir di setiap pelosok Nusantara. Di Keresidenan Cirebon akibat adanya Landreform 1918 ternyata lebih banyak merugikan masyarakat petani dibandingkan dengan keuntungannya yang diambil pihak perkebunan swasta. Bencana kelaparan terjadi hampir di setiap daerah Keresidenan Cirebon. Banyak penduduk yang mengalami perpindahan ke daerah-daerah pegunungan untuk sekedar sekedar mencari makanan sebagai penyambung kehidupan.
Hal semacam ini yang memicu masyarakat untuk mendukung berbagai gerakan politik, termasuk gerakan politik keagamaan islam yang marak saat itu. Melalui para ulama yang pulang dari berhaji dan membawa budaya baru yang dipengaruhi gerakan Wahabbiyah di sana, mereka terorganisasikan dalam menuntut hak dan kebebasan. Seperti kemunculan Sarekat Islam (SI) di Surakarta dan Muhammadiyah di Yogyakarta yang dipelopori kaum santri dan pedagang yang datang dari berhaji, adalah awal dari kebangkitan Islam di Indonesia.
Di Keresidenan Cirebon ini pengaruh kraton juga sangat kuat di hati masyarakat. Campur tangan pemerintah kolonial dalam kraton sangat dirasakan sebagai momok dalam kehidupan. Akan tetapi kenyataan itu selalu mewarnai kehidupan. Akibat hal itu para penghulu kraton menjauhkan diri dari kehidupannya di kraton Kasepuhan dan Kanoman. Pendirian tarekat merupakan cara untuk menggalang umat dalam membela hak dan kebebasannya menjalankan peribadatan dan membebaskan dari keterkungkungan penderitaan yang dialaminya. Dukungan gerakan tarekat terhadap SI dan PO di Keresidenan Cirebon semakin memperkuat perjuangan masyarakat Keresidenan cirebon.
Bahkan pusat kegiatan tarekat ini selain di pesantren-pesantren juga di kraton. Konsep gerakan tarekat ini adalah selain menjalankan ajaran Islam yang sebenar-benarnya juga adalah nonkooperatif dengan kolonialisme. Dukungan kraton terhadap gerakan tarekat ini juga menunjukkan kraton bersifat antikolonialisme. Kraton juga mendukung terhadap berbagai kegiatan SI dan PO dalam memprotes dan mengkritik sistem sewa tanah dan perpajakan yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda, Kraton juga mendukung berlakunya sistem pendidikan yang berdasarkan al Qur'an yang diterapkan oleh SI dan PO.
Keberhasilan organisasi ini adalah merupakan suatu cara untuk menyuarakan persatuan di antara organisasi-organisasi Islam. Selain itu juga dalam rangka membebaskan umat Islam dari keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan, dan ketertindasan dari kolonialisme. Usahausaha ini ditempuh juga dengan diselenggarakannya kongres Al Islam I yang mula pertama diprakarsai oleh Central Sarekat Islam (CSI) dan disambut baik oleh seluruh organisasi Islam Indonesia, dan SI Cirebon yang akhirnya menerima kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggara. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika pergerakan di Keresidenan Cirebon sangat berarti dalam jajaran sejarah pergeran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>