Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Wahyudi
"Tesis ini menyajikan evaluasi kinerja program raskin di empat kecamatan di Kabupaten Tangerang yaitu Cisauk, Pagedangan, Pondok Aren, dan Serpong berdasarkan Indikator 6 T ( tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi dan tepat kualitas). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan agar Bulog Tangerang meningkatkan kualitas raskin yang dibagikan, Pemerintah Kabupaten Tangerang meningkatkan sosialisasi program ke masyarakat serta mengalokasikan APBD untuk dana pendamping, dan agar program ini diteruskan.

Focus of this study is evaluating the performance of rice for the poor program implementation in 2008 in four districts of Tangerang County i.e: Cisauk, Pagedangan, Pondok Aren, and Serpong based on 6 right indicators provided (objective right, quantity right, price right, timely right, administration right, and quality right). This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview. The researcher suggests BULOG (the government body for managing the logistic) to improve the quality of the rice distributed, regional government to gain the program socialization effort and to allocate sufficient fund to succeed this program, and continuing the program as demanded by the poor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28796
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Fadhillah
"Beras merupakan sumber karbohidrat utama masyarakat Indonesia. Setiap tahun harga beras selalu mengalami kenaikan yang disebabkan oleh inflasi, sewaktu krisis ekonomi menimpa Indonesia tahun 1997 inflasi tidak dapat dikendalikan sehingga harga beras meroket. Tingginya harga beras berdampak terhadap menurunnya konsumsi masyarakat miskin, kondisi ini juga terjadi di kawasan lumbung padi nasional, tepatnya di Kabupaten Karawang yang mayoritas masyarakat bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan yang diterima buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan jika harga beras naik mereka akan sangat terdampak. Untuk melindungi buruh tani serta masyarakat miskin dan rawan pangan pada umumnya pemerintah menetapkan pembentukan program subsidi terhadap harga beras untuk keluarga miskin (RASKIN) tahun 2002. Mayoritas penerima raskin di Kabupaten Karawang merupakan buruh tani, dan dalam pelaksanaan program raskin pendataan penerima manfaat adalah masalah utama yang selalu terjadi. Beberapa literatur yang mengangkat program raskin lebih berfokus ke efektivitasnya, sementara dalam penelitian ini membahas pelaksanaan program raskin di Kabupaten Karawang dengan mengangkat kerawanan pangan buruh tani dari tahun 2002 hingga 2006. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode sejarah yang berupa heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Rice is the main source of carbohydrates for Indonesians. Every year, the rice prices always increase due to inflation. When economic crisis hit Indonesia in 1997, inflation couldn’t be controlled then rice prices skyrocketed. The high price of rice has an impact on decreasing level consumption of the poor. This condition also occurs in the national rice granary, precisely in Karawang Regency where the majority of people work as farm laborers. Daily income farm laborers receive is only sufficient for their daily needs, and if the rice prices goes up they will be greatly affected. To protect them as well the poor and food insecure people in general, the government established a subsidy program on the rice prices for poor family (RASKIN) in 2002. In Karawang Regency, farm laborers are the majority of raskin recepients. In the implementation of the raskin program in Karawang, recepients data has always been a major problem. Previous research mostly focused on raskin program effectiveness, while this research discusses implementation of the raskin program in Karawang Regency with focus on food insecurity of farm workers from 2002 to 2006 using historical methods in the form of heuristic, critics, interpretation, and historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Kustianingrum
"Dampak dari subsidi harga pangan yang ditujukan untuk mengatasi kekurangan gizi pada kelompok di bawah garis kemiskinan telah diperdebatkan selama beberapa dekade. Keefektifan program ini juga diperdebatkan di negara-negara berkembang mengingat besarnya jumlah anggaran pemerintah yang dialokasikan. Oleh karena itu, penelitian ini menguji dampak Program RASKIN di Indonesia untuk konsumsi kalori total dan tiga macronutrients pada rumah tangga miskin. Dampaknya dikelompokkan menjadi dua: rumah tangga miskin yang mengkonsumsi beras sampai dengan 15 kilogram sebulan dan lebih dari 15 kilogram beras sebulan. Karena adanya indikasi endogenitas pada jumlah subsidi yang diterima oleh penerima subsidi, diterapkan metode Instrumental Variable IV. Dengan menggunakan data IFLS yang mencakup periode sebelum dan sesudah program subsidi diterapkan, hasil penelitan ini menunjukkan bahwa subsidi RASKIN memiliki dampak positif yang signifikan terhadap total asupan kalori untuk kedua jenis rumah tangga, namun berdampak lebih kecil pada asupan karbohidrat rumah tangga yang mengkonsumsi beras lebih dari 15 kilogram per bulan.

The impact of a targeted food price subsidy to resolve undernourishment for ldquo below poverty line rdquo group has been debated for decades. Its effectiveness is also argued in developing countries due to huge amount of government budget allocated for the program. Therefore, this study examined the impact of RASKIN Program in Indonesia for the intakes of total calories and three macronutrients of poor households. The impacts are classified into two poor households who consume up to 15 kilograms of rice a month and more than 15 kilograms of rice a month. Due to indication of endogeneity problem on subsidy amount received, Instrumental Variable IV method is applied. Using the IFLS data which cover the period before and after the subsidy program are implemented, the results show that RASKIN subsidy has a significantly positive impact on the total calorie intake for both types of households, yet has smaller impact on carbohydrate intake of the households whose rice consumption is over 15 kilograms per month."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Health insurance program for poor began since 1998 namely Social Safety Net and 2005 chabged be Health maintanance Assurance Program for Poor (PJK MM) and since 2007 become Healty Insurance for Poor (Askeskin)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"penelantaran dan pengabaian atas hak anak merupakan permasalan anak yang paling menonjol dewasa ini , dikuti makin maraknya perdagangan dan eksploitasi anak oleh orangtuanya sendiri...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tateki Yoga Tursilarini
"ABSTRAK
Transisi demografi, dari tingkat kelahiran tinggi menjadi rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Gejala tersebut juga terjadi di Indonesia, angka kemiskinan di Indonesia yang tinggi, menyebabkan lansia terlantar dan rawan terlantar cukup tinggi. Permasalahan ketelantaran menjadi prioritas dalam pembangunan kesejahteraan sosial melalui program ASLUT (asistensi lanjut usia terlantar). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi penerima manfaat, implementasi program, dan pendampingan lanjut usia terlantar. Sumber data adalah lansia penerima manfaat, anggota keluarga, pendamping, aparat desa, aparat pos, dinas sosial. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan FGD, data analisis secara deskriptif kualitatif. Program ASLUT dirasakan kemanfaatan bagi lansia terlantar, meskipun bantuan sosial belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan hidup. Intervensi pendamping belum semua terlibat langsung atau beraktivitas dalam membantu lansia menjalani kehidupan sehari-hari. Intervensi sosial baru sebatas mendampingi dalam menerima bantuan dan memberi penyuluhan penggunaan bantuan. DIrekomendasikan, kementerian sosial memberi bantuan sosial sesuai dengan kondisi lansia, untuk meningkatkan kinerja pendamping agar mendapatkan bimbingan teknik lanjut, sehingga kinerja lebih optimal."
Yogyakarta : Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2016
360 MIPKS 40:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
PANGAN 20:4 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerul Mazhar
"Beras merupakan komoditi pangan yang sangat strategis di Indonesia.
Dengan adanya kesepakatan GATT/WTO (General Agreement on Tariff and
Trade/World Trade Organization), pasar beras makin terbuka dengan
proteksi yang semakin berkurang. Dalam kondisi demikian, kemandirian
ekonomi hanya dapat dipertahankan dengan memantapkan ketahanan
ekonomi melalui peningkatan daya saing. Pada perberasan hal ini dapat
dipacu melalui perbaikan teknologi input dan pengurangan kehilangan hasil
pada penanganan pascapanen.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menguji pengaruh variabel teknologi
terhadap tingkat kehilangan hasil pascapanen padi, serta (2) Menganalisis
besar pengaruh tingkat kehilangan hasil pascapanen padi terhadap daya
saing beras nasional. Survei dilakukan di Kabupaten Karawang pada Juli
hingga Agustus 2007.
Data hasil survei dianalisis menggunakan regresi untuk melihat pengaruh
variabel teknologi terhadap tingkat kehilangan hasilnya. Selanjutnya
koefesien yang didapatkan akan disimulasikan melalul Policy Analysis Matrix
(PAM) untuk melihat dampak penurunan kehilangan hasil terhadap daya
saing beras produksi dalam negeri.
Perbaikan variabel teknologl akan dapat menekan tingkat kehilangan hasil
pascapanen padi. Penguatan daya saing beras produksi dalam negeri terlihat
dengan meningkatnya efesiensi sebesar masing-masing 2,17% dan 2,01%.
Hal ini akan meningkatkan social benefit dan private benefit masing-masing
sebesar Rp. 143,266 dan 155,711 per hektar lahan per musim tanam.
Berkaitan dengan desakan liberalisasi perdagangan, kebijakan Pemerintah
berupa proteksi dan insentif pada usaha tani padi dalam jangka pendek perlu
dipertahankan. Sedangkan dalam jangka panjang, upaya-upaya untuk
peningkatan produktivitas dan efesiensi biaya hendaknya segera dilakukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T33954
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Herawan
"ABSTRAK
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah satu program nasional yang bertujuan
menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan keluarga sangat
miskin (KSM). PKH merupakan model conditional cash transfer (CCT) atau
program bantuan tunai bersyarat dengan bidang pendidikan dan kesehatan yang
menjadi syarat bagi peserta program. Kabupaten Bekasi menjadi menjadi lokasi
PKH pada tahun 2013 dengan cakupan di 19 lokasi kecamatan dari 23 kecamatan
yang ada. Baru pada tahun 2015 seluruh kecamatan tercakup dalam pelaksanaan
PKH. Tesis ini meneliti dan mengukur dampak PKH terhadap perubahan
partisipasi KSM yang mendukung pada peningkatan modal manusia melalui
komponen pendidikan antara sebelum dan sesudah KSM menjadi peserta PKH
serta efektivitas PKH dalam meningkatkan kesejahteraan KSM. Penelitian
dilakukan di lima kecamatan yaitu : Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani,
Sukawangi dan Tambelang, dengan jumlah responden sebanyak 226 KSM. Hasil
penelitian secara agregat, dari duabelas komponen partisipasi bidang pendidikan
yang diteliti mayoritas menunjukkan adanya dampak PKH yang signifikan
terhadap perubahan partisipasi KSM dalam bidang pendidikan, hanya pada
komponen partisipasi rata-rata jam belajar anak di rumah tidak menunjukkan
dampak yang signifikan. Efektivitas bantuan tunai PKH menunjukkan hasil yang
kurang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan hidup KSM, bantuan tunai
melalui PKH tidak berhasil mengeluarkan KSM dari batas garis kemiskinan

ABSTRACT
The family hope program (PKH) is a national program aimed at reducing poverty
through improving the welfare of the very poor family (KSM). PKH is a model of
conditional cash transfer (CCT) program with education and health care as
requirements for program participants. Bekasi district becomes host of PKH in
2013 with coverage in 19 out of 23 sub-districts locations. By 2015, all subdistricts
finally covered in the implementation of the PKH.
This thesis examines and measures the impact of PKH to changes of KSM
participation in the improvement of human capital through education component
between before and after KSM participated in PKH and its effectiveness in
improving the welfare of KSM. The study was conducted in five sub-districts
namely: Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani, Sukawangi and Tambelang, with
the number of respondents was 226 KSM. The results of the research in the
aggregate, of the twelve components of participation in education researched, the
majorities indicate a significant PKH impact on the changes of KSM participation
in education, only the component of average participation of children in the home
study hours showed no significant effect. PKH cash aid effectiveness showed less
effective results in improving the welfare of KSM, cash assistance through PKH
not able to lift KSM from the edge of poverty line"
2016
T44758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal Faisal
"ABSTRAK
Di Indonesia, program pembangunan khususnya penanggulangan kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Upaya ini dilaksanakan secara sistemis melalui kegiatan yang disebut Pelita, yang merupakan agenda formal pembangunan, disamping langkah non formal untuk mempercepat tercapainya tujuan pemerataan sebagaimana peran yang dijalankan program Inpres Desa Tertinggal (IDT).
Pada dekade 1970-an, berdasarkan kondisi ketimpangan pemerataan yang ada, muncul kesadaran perlunya perbaikan dan perhatian khusus terhadap kondisi kemiskinan masyarakat, terutama menyangkut persepsi pemerintah dan swasta dalam menangani masalah kemiskinan. Implementasi konsepsi tersebut teraktualisasi dalam program IDT.
Secara konseptual, program IDT dapat dikatakan bukanlah program yang baru, bila dilihat dari program fungsional yang dilaksanakan oleh berbagai instansi, khususnya Departemen Sosial yang aksinya lebih menekankan pada visi pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan berbagai potensi pembangunan. Program ini menjadi fokus dan aktual manakala berbagai pihak diminta untuk memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan dan metode pemberdayaan masyarakat miskin itu sendiri. Konsepsi ini telah mendorong subjek untuk melakukan penelitian Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin Dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan.
Penelitian ini bertujuan: (1) Melihat intensitas hubungan kausalitas persepsi masyarakat miskin dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan dan berupaya menarik kesimpulan hubungan yang bagaimanakah yang dapat menunjang program penangulangan kemiskinan (2) Melihat signifikansi hubungan kausalitas dimaksud, apabila dikontrol oleh sub variabel penelitian dengan cara "mengesampingkan" dan "mengaktifkan" beberapa variabel (3) Melihat signifikansi hubungan persepsi masyarakat dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan sebelum dan setelah dikontrol partisipasi masyarakat.
Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Daerah Khusus lbukota Jakarta. Objek penelitian adalah warga masyarakat penerima IDT yang bermukim pada 7 (tujuh) Rukun Warga (RW), dari 90 Pokmas yang aria, melalui teknik penarikan sampel stratifikasi maka ditetapkan 50 Kepala Keluarga sebagai sampel dengan perbandingan untuk masing-masing strata (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota) adalah 1:1:1:17. Pengurnpulan data primer diiakukan dengan kuesioner sedangkan data skunder diperoleh dari berbagai literatur umum, khusus dan dinas instansi terkait. Data yang telah dihimpun selanjutnya ditabulasi untuk dianalisis dengan formula product moment maupun korelasi parsial dengan varians test signifikansi.
Hasil analisis baik dengan teknik univariate, bivariate dan multivariate menunjukkan hasil yang cukup signifikan dengan hipotesis dan asumsi dasar, artinya seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan utama dan sampingan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan persepsi penanggulangan kemiskinan, masyarakat miskin.
Dilihat dari intensitas nilai korelasi, baik bivariate dan multi variate menunjukkan nilai yang sangat signifikan yaitu rid = 0,7512 dan 18 responden atau 36 persen berada pada strata "sedang" bila dianalisis dengan tabel silang, untuk pesepsi dengan pengetahuan serta = 0,6429 untuk persepsi, pengetahuan dan partisipasi. Besarnya nilai r dan kecilnya nilai p merupakan indikasi hubungan yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya nilai F test daripada nilai kritik F pada tabel product moment. Artinya bahwa apabila terjadi peningkatan bobot satu diantara tiga variabel, maka akan memberikan dampak positif pada dua variabel lainnya.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat korelasi yang sangat menyakinkan Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan baik "dengan" dan "tanpa" mengikutsertakan Partisipasi Masyarakat Miskin."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>