Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soetomo, 1946-
Malang: Lembaga Penerbit UNIBRAW, 1981
346.04 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soetomo, 1946-
Malang: Universitas Brawijaya, 1984
346.04 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Utami
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson Lim
"ABSTRACT
Jual beli tanah berbeda dengan jual beli pada umumnya. Jual beli tanah harus dilaporkan kepada Kantor Pertanahan yang berwenang untuk memperoleh bukti kepemilikan tanah. Di Indonesia dan New South Wales (NSW), terdapat persamaan perbedaan ketentuan hukum tanah yang berpengaruh terhadap implikasi setelah dilakukannya peralihan hak dalam jual beli tanah, serta menimbulkan pertanyaan kapan jual beli tanah telah dilaksanakan. Rumusan masalah penelitian ini antara lain: (1) Bagaimana implikasi setelah dilakukannya peralihan hak dalam hal jual beli tanah di Indonesia dan NSW, serta kapan jual beli tanah telah dilaksanakan? dan (2) Apa saja persamaan dan perbedaan terhadap jual beli tanah di Indonesia dan NSW? Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif, serta menerapkan perbandingan hukum dengan skala mikro. Secara spesifik, penelitian ini menggunakan perbandingan hukum deskriptif. Implikasi setelah dilakukannya peralihan hak dalam jual beli tanah di Indonesia yaitu objek yang diperjualbelikan menjadi milik pembeli. Agar dapat didaftarkan ke Kantor Pertanahan berwenang, jual beli tanah harus dituangkan dalam bentuk akta yang dibuat oleh PPAT Sedangkan di NSW, implikasi setelah dilakukannya peralihan hak dalam jual beli tanah yaitu objek yang diperjualbelikan menjadi milik pembeli setelah didaftarkan di Land Office yang berwenang dan memperoleh sertipikat atas nama pembeli sehingga pembeli tersebut secara sah memiliki objek tanah tersebut dan memegang hak atas objek tanah tersebut. Walaupun terdapat perbedaan prosedur dalam proses peralihan hak dalam jual beli tanah, baik di Indonesia atau NSW, perjanjian yang dibuat oleh PPAT/disegel merupakan salah satu syarat dalam pendaftaran tanah.

ABSTRACT
Land sale and purchase is different with ordinary sale and purchase. Land sale and purchase must be reported to authorized Land Office to obtain ownership evidence. In Indonesia and New South Wales (NSW), there are similarities and differences on land laws which have an impact on implication after transfer rights on land sale and purchase and raise question when land sale and purchase has been held. The formulation of the problem of this research includes: (1) How to implication after transfer rights on land sale and purchase in Indonesia and NSW and when land sale and purchase has been held? And (2) what are similarities and differences on land sale and purchase in Indonesia and NSW? This research uses juridical-normative research method and implementing micro-comparison comparative law. Specifically, this research uses descriptive comparative law. Implication after transferring rights on land sale and purchase has been held in Indonesia is when the object, which is bought and sold, belongs to buyer. If the land wants to be registered to authorized Land Office, the land and sale purchase agreement must be in form of deed made by PPAT to be registered and recorded on Land Office Register along obtain land certificate on behalf of buyers name. While in NSW, implication after transferring rights on land sale and purchase is when the object, which is bought and sold, belongs to buyer after registered to authorized Land Office Register and obtain land certificate on behalf of buyer so the buyer is legitimately owner of the object and hold its land rights. Although there are some procedural differences, either in Indonesia or NSW the land sale and purchase agreement, which is made by PPAT/sealed, is one of the requirements for land registration."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Lisda Yunita
"Jual beli hak atas tanah merupakan salah satu cara peralihan hak atas tanah yang
sering terjadi. Pengaturan jual beli dalam hukum tanah nasional berbeda dengan jual
beli hak atas tanah dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.Jual beli hak milik
atas tanah dengan akta dibawah tangan sering terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Yang menyebabkan permasalahan apakah akta dibawah tangan tersebut
menyebabkan jual beli sah dan telah terjadi peralihan hak milik dari penjual kepada
pembeli bila ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan hukum tanah
nasional."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S22211
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Sutedi
Jakarta: Sinar Grafika, 2007
343.054 ADR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Effendi
Jakarta: Rajawali, 1994
346.043 63 EFF p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Frans Susilo
"ABSTRAK
Masalah pokok
Manusia di dalam suatu masyarakat selalu mengadakan hubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga agar tercapainya suatu keserasian maka manusia itu harus mentaati kaedah-kaedah yang sudah ada dan berlaku baginya. Jika ada pihak-pihak yang mengadakan suatu perjanjian maka seyogyanyalah para pihak tersebut mentaati peraturan-peraturan yang berlaku bagi perjanjian itu. Dalam perdagangan sehari-hari secara ringkas dapat dijelaskan bahwa jual beli itu dimulai dengan adanya penawaran dari penjual atau permintaan dari pembeli. Jual beli merupakan faktor yang penting dalam hukum. Dalam jual beli obyek yang diperjual belikan adalah merupakan faktor pertama yang berarti, bahwa pembeli ha rus merasa cocok dengan obyek tersebut baru kemudian tim bul faktor-faktor lainnya. Setiap orang adalah cakap untuk membuat suatu per janjian asalkan oleh Undang-undang tidak dinyatakan tidak cakap (pasal 1329 BW). Di dalam penjualan tanah di PT. MULYA SARANA boleh langsung kepada pembeli. Harga penjualan tanah itupun telah ditentukan, oleh karena itulah mengenai harga penjualan tidak boleh menyimpang dari yang sudah ditentukan. Bila terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli maka hal ini dilakukan dengan inusyawarah. Metode Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu: 1. Library Research (penelitian perpustakaan), dengan cara membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan skripsi ini. 2. Field Research (penelitian lapangan), dimana penulis secara langsung mengadakan penelitian ke PT. MULYA SARANA. Hal-hal yang ditemukan Di dalam jual beli tanah di PT. MULYA SARANA, boleh menjual langsung kepada pembeli dan kalau terjadi perselisihan antara penjual dengan pembeli tidak pernah gapai ke Pengadilan. Kesimpulan Bahwa di dalam perjanjian jual beli tanah di PT. MULYA SARANA ini, ada sebagian ketentuan yang sesuai de ngan ketentuan perjanjian jual beli menuruL BW. Saran - Saran Pemerintah harus segera membentuk suatu peraturan i di bidang Hukum Perjanjian jual beli yang baru, karena peraturan-peraturan yang berlaku sekarang ini sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Aldwita Mariel
"[Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan data sekunder sebagai sumber datanya. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti mengenai jual beli tanah dan bangunan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta kedudukan dan kekuatan mengikat Perjanjian Pengikatan Jual Beli Lunas (PPJB Lunas) dan Kuasa Jual dalam hal pengalihan hak milik atas tanah (beserta bangunan apabila diperjanjikan). Dalam skripsi ini, dianalisis satu kasus dengan empat putusan dari Pengadilan Tingkat Pertama sampai dengan Tingkat Peninjauan Kembali. Dari analisis tersebut, dapat diketahui bahwa ada dua pendapat hakim yang saling bertentangan. Pendapat pertama adalah dengan PPJB Lunas dan Kuasa Jual maka telah terjadinya peralihan hak milik atas tanah dan bangunan sedangkan pendapat kedua adalah dengan PPJB Lunas dan Kuasa Jual belum terjadi peralihan hak milik atas tanah dan bangunan. Sebagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedudukan dan kekuatan mengikat PPPJB Lunas dan Kuasa Jual telah mengalihkan hak milik atas tanah dan bangunan apabila dalam kenyataannya sudah terjadi perbuatan hukum dimana pembeli telah melakukan pembayaran dan telah menerima penyerahan serta menguasai tanah dan bangunan tersebut, sedangkan penjual telah menyerahkan Kuasa Jual dan tanah serta bangunan itu sendiri kepada pembeli dan penjual telah menerima pembayaran sehingga perbuatan tersebut memenuhi unsur terang, tunai dan riil sebagaimana dasar hukum jual beli tanah yang berlaku pada saat ini, serta memenuhi syarat materiil jual beli.

This thesis was written using literary research method with secondary data as its source of data. This thesis aims to examine the mechanisms sale and purchase of land and building which is regulated in accordance with the laws and regulations and the legal standing and binding of Land and Building Conditional Sale Purchase Agreement in Full Settlement (CSPA in Full Settlement) and Power of Attorney to Sell, in connection with the transfer of right of ownership over the land (and building if agreed). This thesis will primarily analyze one legal case which went to produce four court decisions, leveling from the Court of First Instance until the Supreme Court. From this analysis, it is discovered that there are two judge’s opinion, which contradicts one to another. The first opinion is that, the CSPA in Full Settlement and Power of Attorney to Sell have transferred the right of ownership over land and building, while the second opinion is that the CSPA in Full Settlement and Power of Attorney to Sell have not transferred the right of ownership over land and building yet. As a result of this study, it can be concluded that the legal standing and binding of CSPA in Full Settlement and Power of Attorney to Sell have transferred the right of ownership over land and building when the facts of the case show that it had happened a juridical action in which the buyer has made payment and has conducted the acceptance, and possessed the land and buildings, while the seller has granted the Power of Attorney to Sell and delivered the land and building to the buyer and received the payment for it. Such action would therefore qualified for a sale and purchase that is “terang”, “tunai” and “riil”, which is the basic of legality of the sale and purchase of the land under the prevailing laws, as well as the fulfilling the material requirement of sales and purchase.
, This thesis was written using literary research method with secondary data as its source of data. This thesis aims to examine the mechanisms sale and purchase of land and building which is regulated in accordance with the laws and regulations and the legal standing and binding of Land and Building Conditional Sale Purchase Agreement in Full Settlement (CSPA in Full Settlement) and Power of Attorney to Sell, in connection with the transfer of right of ownership over the land (and building if agreed). This thesis will primarily analyze one legal case which went to produce four court decisions, leveling from the Court of First Instance until the Supreme Court. From this analysis, it is discovered that there are two judge’s opinion, which contradicts one to another. The first opinion is that, the CSPA in Full Settlement and Power of Attorney to Sell have transferred the right of ownership over land and building, while the second opinion is that the CSPA in Full Settlement and Power of Attorney to Sell have not transferred the right of ownership over land and building yet. As a result of this study, it can be concluded that the legal standing and binding of CSPA in Full Settlement and Power of Attorney to Sell have transferred the right of ownership over land and building when the facts of the case show that it had happened a juridical action in which the buyer has made payment and has conducted the acceptance, and possessed the land and buildings, while the seller has granted the Power of Attorney to Sell and delivered the land and building to the buyer and received the payment for it. Such action would therefore qualified for a sale and purchase that is “terang”, “tunai” and “riil”, which is the basic of legality of the sale and purchase of the land under the prevailing laws, as well as the fulfilling the material requirement of sales and purchase.
]
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S62233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>