Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2003
649.33 IND i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ikstena, Nora
"Sang ibu, seorang ginekolog yang tidak memiliki rasa keibuan terhadap anaknya, diasingkan ke sebuah pedesaan di Latvia karena insiden di Riga. Anaknya yang tumbuh dengan kasih sayang kakek dan neneknya, harus berpisah dengan mereka karena ikut ibunya. Dengan keadaan Latvia yang sedang dijajah Soviet, kehidupan di desa membuat sang ibu merasa semakin terasing, sementara si anak merindukan neneknya karena sang ibu tidak memberikan perhatian yang cukup. Mampukah mereka kembali ke Riga saat segalanya membaik? Air Susu Ibu mengisahkan tiga generasi perempuan melalui dua sudut pandang berbeda. Melalui hubungan ibu-anak yang bergejolak dan kondisi sosial pada masa penjajahan tersebut, Nora Ikstena merangkai kisah tentang cinta, kerinduan, kehilangan, dan keinginan untuk merdeka dengan gamblang."
Ponorogo: Spring (PT Haru Media Sejahtera), 2022
808.23 IKS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1992
612.664 AIR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000
613.33 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Fikawati
"Menyusui eksklusif kurang dari 6 bulan berkontribusi terhadap 1,4 juta kematian bayi dan 10% angka kesakitan balita. Persepsi Ketidakcukupan Air Susu Ibu (PKA) yang memengaruhi kepercayaan diri untuk menyusui menjadi salah satu penyebab utama kegagalan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di dunia. Salah satu faktor penyebab PKA adalah ketidakmampuan ibu hamil untuk mencapai kenaikan berat badan (BB) yang direkomendasikan sehingga ibu berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan memiliki cadangan lemak rendah untuk memproduksi ASI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu dan PKA. Penelitian ini merupakan kajian terhadap 3 studi yang menganalisis di Kabupaten Karawang, Kecamatan Cilandak, dan Kecamatan Tanjung Priok pada tahun 2010 dan 2011. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara status gizi ibu dan PKA dengan odds ratio (OR) masing-masing 3,7 (1,470 _ 9,081); 3,9 (1,551 ? 9,832); dan 4,5 (1,860 ? 11,008). Disimpulkan bahwa PKA dialami oleh ibu menyusui yang selama hamil tidak mencapai kenaikan BB yang direkomendasikan menyebabkan ibu berhenti memberikan ASI eksklusif. Penemuan yang penting ini dapat digunakan untuk mengubah anggapan para pakar ASI dan masyarakat bahwa semua ibu, apapun kondisi status gizinya, mampu menyusui ekslusif. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi penentu kebijakan untuk memerhatikan status gizi ibu menyusui.

Exclusive breastfeeding for less than 6 months contributed to the 1,4 million deaths of infants and 10% toddlers? morbidity. Perceived Insufficient Milk (PIM) became one of the main causes of exclusive breastfeeding failure in the world. PIM could occured by inability of pregnant women to achieve the recommended weight gain thus mothers have the risk of giving birth of low birth weight (LBW) infants and have low fat reserves to produce milk. Low production of breast milk will negatively affect the confidence of mothers to breastfeed. This study aimed to examine three studies that analyzed the relationship between maternal nutritional status and PIM. The study was conducted in three places Karawang district, Tanjung Priok subdistrict, and Cilandak sub district in 2010 and 2011. The results of this study showed significant associations between maternal nutritional status and PIM with odds ratio (OR) 3,7 (1,47 to 9,08); 3,9 (1,55 to 9,83); and 4,5 (1,86 to 11,01) respectively. It concluded that PIM was experienced by breastfeeding mothers whose maternal weight gain during pregnancy did not achieve the recommendation and caused the mother to stop exclusive breastfeeding. This discovery is important and useful to change the existing perception among
breastfeeding experts and communities all mothers, regardless their nutritional status, are able to breastfeed exclusively. The study is expected to provide input for policy makers to pay more attention to the nutritional status of breastfeeding mothers.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Depkes RI, 1994
649.33 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bonang, Gerardus
"ABSTRAK
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu dikelilingi berjuta-juta kuman dan mikroorganisme lainnya. Hal ini sudah di mulai sejak manusia itu dilahirkan, ketika ia melalui jalan kelahiran pertama kali keluar dari kandungan ibunya.
Kuman-kuman dan mikroorganisme lainnya itu terdiri atas mikroorganisme endogen, tidak patogen maupun mikroorganisme potensial patogen dan penyebab aneka penyakit. Demikian pula secara khusus saluran pencernaan manusia, setiap hari kemasukan berjuta-juta aneka kuman tetapi umumnya kita sehat-sehat saja.
Ketika manusia berada dalam kandungan ibu, badan manusia itu belum mengenal kuman atau mikroorganisme lainnya. Perkenalan pertama dengan mikroorganisme adalah ketika dilahirkan. Pada hari pertama setelah dilahirkan, mikroorganisme sudah mulai bersarang dalam tubuh, juga pada dinding saluran pencernaan.
Pada kenyataannya kebanyakan orang tidak inenderita sakit atau gangguan apapun dengan bersarangnya mikroorganisme dalam saluran pencernaannya itu.
Mikroorganisme yang bersarang pada saluran pencernaan dan tidak menyebabkan penyakit itu dinamakan mikroorganisme endogen. Mikroorganisme endogen ini seolah-olah menjadi pelindung atau tameng terhadap berjuta mikroorganisme lainnya yang setiap hari melewati saluran pencernaan manusia. Makin kuat tameng pelindung ini makin sehat tuan rumahnya. Ketahanan tuan rumah terhadap serangan berjuta-juta mikroorganisme yang masuk tiap hari melalui saluran pencernaannya dinamakan ketahanan kolonialisasi. Ketahanan terhadap kolonisasi oleh mikroorganisme pendatang dalam saluran pencernaan dipelopori oleh kuman-kuman endogen yang telah menetap sejak awal di dinding saluran pencernaan. Kuman-kuman endogen inilah yang mencegah mikroorganisme pendatang untuk menetap dan menyebabkan penyakit.
Sebaliknya orang yang harus diisolasi karena memerlukan hidup babas dari mikroorganisme sebab sedang menjalani suatu terapi tertentu, apabila secara tidak sengaja berkontak dengan mikroorganisme potensial patogen, akan segera menjadi sakit. Pada orang demikian, kuman-kuman endogennya telah ikut dibersihkan sama sekali sehingga fungsi pelindung kuman-kuman tersebut ikut hilang, dan 5 yang bersangkutan mudah jatuh sakit.
Melalui penelitian ini hendak ditentukan KETAHANAN KOLONISASI bayi normal yang dilahirkan di Rumah Sakit Atma Jaya dan pengaruh minum air susu ibu terhadap KETAHANAN KOLONISASI itu. Diteliti pula KETAHANAN
KOLONISASI pada ibu-ibu (wanita dewasa), dan ada tidaknya persamaan biotipe Enterobacteriaceae yang diisolasi dari tinja pasangan ibu dan bayinya. Diteliti pula suatu cara lain untuk menentukan KETAHANAN KOLONISASI, yaitu dengan cara mengukur konsentrasi Enterococcus dalam tinja."
1992
D47
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Christina Setiawati
"Dunia industri di Indonesia semakin maju. Semakin banyak perusahaan yang hadir dan menghasilkan berbagai macam produk. Salah satu produk yang dihasilkan dan dilempar ke pasaran adalah produk susu bayi formula lanjutan. Banyaknya susu formula yang beredar di pasar, membuat persaingan antar produsen susu semakin ketat. Dalam situasi persaingan yang ketat ini, produsen harus mengadakan komunikasi dengan konsumennya. Sarana yang digunakan produsen untuk berkomunikasi dengan pembelinya melalui komunikasi pemasaran. Periklanan adalah salah satu bagian dan komunikasi pemasaran yang dapat digunakan produsen untuk berkomunikasi dengan konsumennya. Iklan sebagai wujud pesan dibentuk dengan simbol-simbol atau lambang-lambang mengandung elemen verbal (copy) dan elemen non verbal (visual). Elemen-elemen ildan hams dirancang sedemikian rupa agar selain dapat menarik perhatian konsumen, persuasif dan informatif; juga agar fungsi iklan dapat dijalankan. Penampilan iklan inilah yang menjadi permasalahan untuk diteliti, baik dari segi naskah iklan maupun visualisasi iklan yang dimuat di majalah dan tabloid. Yang menjadi obyek penelitian adalah iklan susu formula lanjutan Enfapro. Penelitian difokuskan pada pendapat ibu rumah tangga tentang iklan formula lanjutan Enfapro yang ada dalam media cetak baik majalah maupun koran, yang ditujukan untuk wanita maupun keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan para informan. Informan terdiri dari ibu rumah tangga yang memiliki anak berusia di bawah 3 tahun dan ibu tersebut berlangganan salah satu majalah atau tabloid wanita, atau majalah keluarga. Dari hasil penelitian diketahui bahwa para informan pada umumnya dapat memahami pesan yang ada dalam naskah iklan Enfapro. Para informan umumnya dapat memahami maksud yabg terkandung dalam headline, naskah, maupun slogan iklan Enfapro. Para informan dapat memahami naskah tersebut dengan alasan naskah iklan tersebut informatif, banyak memberikan penjelasan-penjelasan dan informasi mengenai unsur-unsur yang ada dalam susu Enfapro. Selain itu pendidikan informan pada umumnya tinggi sehingga tidak sulit bagi mereka untuk memahami iklan tersebut. Gambar iklan sebagai salah satu elemen visual oleh para informan dianggap menarik. Daya tarik gambar iklan terutama pada gambar anak yang mendominasi halaman iklan tersebut. Sedangkan warm yang digunakan dalam iklan, menurut para informan kurang menarik, karena kurang menyolok, sehingga terkesan sederhana. Penampilan ildan secara keseluruhan oleh para informan dianggap cukup bagus, walaupun tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan, misalnya seperti headline yang kurang menyolok dan juga desain iklan yang terkesan berat kebawah. Mengenai atribut produk yang ditonjolkan, oleh para informan atribut tersebut dianggap penting, karena para informan merasa bahwa atribut yang ditonjolkan seperti unsur omega 6 dan omega 3 memang diperlukan oleh anak yang sedang dalam tahap perkembangan. Sedangkan atribut bebas gula pasir dianggap penting karena dapat mencegah kerusakan gigi pada anak. Para informan cenderung untuk tidak memperkenalkan gula pasir kepada anak mereka, agar anak mereka tidak menyukai makan yang manis seperti penmen, sehhingga gigi anak mereka tidak mudah keropos. Hal yang mempengaruhi para informan menganggap penting unsur-unsur yang ada dalam Enfapro adalah pendidikan informan yang tinggi. Mereka umumnya sudah banyak mendapat informasi mengenai unsur-unsur gizi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan anak balita. Karena itu mereka dapat menilai unsur-unsur gizi yang ditawarkan oleh Enfapro itu penting dan dibutuhkan oleh anak yang sedang dalam masa pertumbuhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4129
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>