Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Raisa Olivia
"Kota urban identik dengan heterogenitas karena di dalamnya terhimpun individu dari kelas sosial, etnis, dan jalan hidup yang berbeda. Kota urban juga identik dengan kehidupan masyarakatnya yang individualis dan kontak antar individu yang sekunder yang umum ditemukan dalam ruang publik. Hal ini terkait dengan banyaknya peran yang dijalankan seorang individu. Semua karakteristik tersebut tergambarkan dalam unsur intrinsik lima cerpen Netzliteratur korpus data. Ini semua karena Netzliteratur sering memuat tema tentang kehidupan kota urban melalui penceritaan kejadian sehari-hari. Untuk mengungkap gambaran kehidupan kota urban, akan digunakan pendekatan sosiologi sastra dan analisis unsur intrinsik cerpen yang menonjol.

Urban city characterized by heterogeneity because it?s pooled individuals from any social classes, ethnicities, and different way of lifes. Urban city is also characterized by individuality of its society and the secondary contacts within them which typically found in the city?s public space. This is correlated with roles which run by urban society. All above characteristics are drawn in the intrinsic elements of five Netzliteratur short stories of research datas. It is because Netzliteratur oftenly contains themes of urban city life through stories about daily lifes. Literature sociological approach and short stories intrinsic elements analysis are used to reveal the image of urban city life in texts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Hasna Fadhilah Wulandari
"ABSTRAK
Kehidupan sosial masyarakat urban sangatlah heterogen. Masyarakat terbentuk karena adanya berbagai perbedaan di dalam ruang lingkup tersebut. Keheterogenitasan tersebut dapat dilihat melalui gaya hidup, tingkat kesejahteraan, pendidikan, status sosial, dan lain sebagainya. Penelitian ini akan mendeskripsikan seputar kehidupan masyarakat urban yang heterogen melalui media online Jerman (Netzliteratur). Beberapa karakteristik masyarakat urban yang heterogen menjadi topik utama yang akan dikemukakan dalam artikel ini. Sehingga permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan sosial dalam ruang urban yang berbasis pada tiga korpus data yang dimuat dalam website nichtlustig.de. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kritik yang disampaikan kartunis melalui tiga kartun online nichtlustig.de. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan makna semiotik dan konsep ruang urban. Gambaran heterogenitas masyarakat urban direpresentasikan dengan ketimpangan sosial yang diungkap melalui pembatasan ruang sosial tokoh yang terdapat pada tiga kartun online nichtlustig.de.

ABSTRACT
The social life of urban communities is very heterogeneous. Society is formed because of various differences within the scope. The heterogeneity can be seen through lifestyle, level of welfare, education, social status, and so on. This study will describe the life of heterogeneous urban communities through German online media (Netzliteratur). Some characteristics of heterogeneous urban societies are the main topics that will be presented in this article. So the problems raised are social problems in urban space based on three corpus of data posted on the website nichtlustig.de. This study aims to uncover the criticisms conveyed by cartoonists through three cartoons online, nichtlustig.de. The research method used is descriptive qualitative approach to the meaning of semiotics and the concept of urban space. The description of the heterogeneity of urban society is represented by social inequality revealed through the limitation of the social figures found in three online cartoons nichtlustig.de."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Clarissa Dheandra
"Skripsi ini mengangkat konstruksi familiarity pada urban interior. Familiarity pada konteks urban menjadi relevan karena kota kerap dilihat sebagai sesuatu yang asing bagi penggunanya. Ketika manusia merasa familiar dengan ruang di sekelilingnya, manusia akan merasa aman dan nyaman bertingkah laku. Konsep familiarity di urban interior berpotensi meningkatkan interaksi dan emosi pengguna terhadap suatu tempat dan membangun sense of place.  Diskursus interior memungkinkan eksplorasi familiarity yang tidak hanya diterima secara otomatis sebagai impresi keseluruhan. Akan tetapi, familiarity dapat hadir sebagai sesuatu yang dibangun dari berbagai konfigurasi elemen spasial yang membentuk familiar cues. Kumpulan elemen yang terkonstruksi akan membentuk familiar cues yang akan mempengaruhi impresi keseluruhan mengenai familiarity. Familiarity dapat hadir melalui dua bentuk yaitu functional dan acquaintance familiarity yang masing-masing dipicu oleh elemen yang berbeda-beda. Skripsi ini menelusuri elemen fisik dan non-fisik yang menjadi relevan dalam pembentukan familiar cues. Melalui studi kasus terhadap dua ruang publik berbasis media, kajian ini menginvestigasi bagaimana familiarity dapat terbentuk melalui kehadiran thresholds, konfigurasi objek unik, sensory vividness, dan jejak pada ruang yang mengaktivasi ruang maupun membangun suasana pada interioritas urban yang familiar. 

This study explores the construction of familiarity in urban interior. Familiarity in urban context is important as the city is often seen as something foreign to its users. When humans feel familiar with the space around them, humans will feel safe and comfortable in conducting their daily lives. In this sense, familiarity will increase the user interactions and emotions towards a place, triggering a deep sense of place by its users. Discussion of familiarity in the urban interior is relevant as familiarity is not seen as an accepted and automatic impression, but as something that is constructed through spatial elements configurations that construct the familiar cues. A collection of constructed spatial elements will form familiar cues that will affect the overall impression of familiarity. Familiarity can be present in two forms, namely functional and acquaintance familiarity. This study explores physical and non-physical elements that becomes relevant in assembling the familiar cues. Through case study of two media-based public space, this study investigates how familiarity can be developed through the existence of thresholds, unique object configuration, sensory vividness, and spatial traces that activate space and construct ambience of a familiar interior."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Andhika Khosasih
"ABSTRAK
Interior tidak hanya lahir di dalam sebuah bangunan, tetapi juga di dalam tempat dan praktik yang tidak pernah kita perkirakan sebelumnya: urban dan informalitas. Praktik informal dengan segala keterbatasannya mampu mencerminkan interior sebagai sebuah keadaan yang selalu berubah dan berkembang. Skripsi ini membahas tentang pembentukan ruang interior di ruang urban sebagai sebagai sistem yang terbentuk melalui proses penguasaan ruang yang terjadi dalam praktik informalitas. Tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk mengenal berbagai taktik yang dimiliki oleh pelaku praktik informalitas sebagai upaya penguasaan ruang yang dilakukan untuk menunjang kesejahteraan dan kualitas hidup ketika menempati ruang kota.

ABSTRACT
Interior does not only born inside a building but also in the least expected realm and practice urban and informality. Informal practice, in spite of its limitation, reflects the way of interior as an inter changing state, continually growing, and inter dependent. The thesis discusses the making of an interior ndash interiorization ndash within an urban context as a system formed through the process of mastering the space that occurs in the practice of informality. The goal of this thesis is to identify various tactics enacted by the actors of informality as an effort to control space in order to support the wellbeing while occupying the urban space.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Putri
"Dalam ruang urban berkumpul berbagai individu dari beragam kelas sosial, etnis, latar belakang, dan kehidupan yang berbeda. Ruang urban yang selalu identik dengan hal-hal yang modern memiliki sisi lain berupa gejala social pathology. Gejala ini timbul sebagai efek samping kehidupan masyarakat urban pada individu yang kurang mampu bersaing secara ekonomi dan sosial dalam kehidupan urban. Beberapa gejala ini ditangkap dan dimainkan dalam delapan kartun online korpus data penelitian ini. Kartun online yang sifatnya aktual mampu menangkap unsur-unsur yang mengganggu ini untuk kemudian diputar balik, dan disajikan secara jenaka lewat humor hitam. Untuk menangkap gambaran kehidupan kota urban dalam kartun digunakan pendekatan semiosis sastra dan analisa unsur-unsur semiosis dalam kartun. Penelitian ini membuktikan bahwa karakter Herr Riebmann dalam kartun online ?nichtlustig.de? mewakili aspek-aspek patologi sosial dalam kota urban.

In urban space together various individuals from diverse social classes, ethnicities, backgrounds, and different life. Urban space that is always synonymous with modernity have another side that is the symptoms of social pathology. These symptoms occur as a side effect of urban life in individuals who are less able to compete economically and socially in urban life. Some of these symptoms are captured and played in eight online cartoons as the datas of this study. Online cartoons are actual and able to capture the elements that interfere with this for later reversed, and presented through playful black humor. To capture the image of an urban city life in cartoons, semiosis approach and analysis of literary elements of semiosis in the cartoon are used. This study proves that the character Herr Riebmann in the online cartoon "nichtlustig.de" represent the social aspects of pathology in an urban city."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1284
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Priyo Laksono
"ABSTRACT
Fenomena domesticity kerumahtanggaan biasanya terjadi di dalam rumah. Skripsi ini berargurmentasi bahwa tidak menutup kemungkinan kerumahtanggaan dapat terjadi di ruang luar atau ruang urban. Hal ini dilihat dari aktivitas domestik yang terjadi di ruang urban. Aktivitas domestik dilakukan di ruang luar untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam kesehariannya. Antara ruang dalam dan ruang luar terdapat ruang transisi yang hadir melalui dialog diantaranya. Dialog tersebut mempengaruhi aktivitas domestik yang terjadi di ruang urban. Prumpung menjadi studi kasus untuk melihat fenomena kerumahtanggaan di ruang urban. Dari studi kasus tersebut dapat diketahui terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya kerumahtanggaan di ruang urban interior yaitu aspek fisik kedekatan antara ruang dalam dan luar, akses dan ketersediaan ruang luar dan aspek non-fisik interaksi sosial, iklim dan kebiasaan dan aturan masyarakat lokal. Keadaan rumah dan urban membentuk fenomena urban interior di kawasan tersebut. Dari studi kasus tersebut juga dapat diketahui bahwa hadirnya ruang transisi sebagai perluasan ruang domestik dapat meningkatkan kualitas kerumahtanggan di ruang urban.

ABSTRACT
The phenomenon of domesticity often occurs inside home. Yet it does not eliminate the possibility of domesticity happening outside dwellings and inside urban space. Such phenomenon is seen through domestic activities in urban space. These domestic activities occur in urban space to fulfill the needs of the everyday. There exists threshold from interior to exterior it is expressed through dialogue in between. This dialogue defines domestic activities in urban space. Prumpung is chosen as a case study in which we see the phenomenon of domesticity in urban space. From the case study, it can be seen that there are several factors that allow the occurrence of domesticity in interior urban space that are physical aspect closeness between inside and outside, access and availability of outer space and non physical aspects social interaction, climate and culture. Home and urban circumtances forming the phenomena of interior urban in that region. From the case study too, it can be determined that the presence of the transition space can improve the quality of domesticity in urban space this can be observed through mechanisms threshold, and the quality of space they contain. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Srimulyo
"Kemunculan kafe dengan berbagai konsep merupakan respon alas perubahan yang lerjadi di masyarakat urban dewasa ini. Perubahan yang dimaksud ialah gaya hid up masyarakat urban yang semakin modern. Makin tingginya pola gaya hidup masyarakat urban mengakibatkan bisnis kafe turut lerdorong naik. Sebagai respon perubahan gaya hid up masyarakat urban, kini banyak bermunculan kafe tematik. Salah salunya kafe dengan lema perpuslakaan yaitu kafe Libreria Eatery yang ada di Surabaya. Libreria Eatery memadukan kafe sebagai tempal makan dan perpustakaan untuk memberikan informasi dan wahana rekreasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif ditinjau dari sudul pandang culture studies, penelitian ini akan melihat latar belakang pelaku bisnis kafe yang mengkomodifikasi perpustakaan ke dalam bentuk libcafe sebagai dampak perubahan gaya hidup urban. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa (1) perpustakaan digunakan sebagai pemanis desain interior kafe, (2) perpusakaan sebagai supporting bisnis utama, (3) pencitraan perpustakaan sebagai pusat informasi modern yang rekreatif."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2017
020 VIS 19:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Primrizqi
"ABSTRACT
Taman Kota, sebagai salah satu bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH), merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan di perkotaan. Tidak jarang taman menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat. Masyarakat yang mendatangi taman kota ini—berasal dari berbagai kalangan usia—memiliki kebutuhan yang bermacam-macam. Namun, tidak semua taman mampu memenuhi kebutuhan setiap kalangan usia masyarakat. Mengacu pada teori kebutuhan manusia di setiap fase umur menurut Erikson (1982) dan Turner (1996), saya melakukan pengamatan langsung pada taman-taman di suatu kawasan yang berdekatan untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan masyarakat pada suatu kawasan bisa terpenuhi oleh taman-taman kota yang tersedia di dalamnya. Pengamatan yang dilakukan di Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Situ Lembang menunjukkan bahwa belum semua taman di kawasan Menteng tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap fase umur.

ABSTRACT
The presence of city parks has been unquestionably essential for our daily urban life. They frequently become recreational facilities for the people of the cities. These people—who come from different range of ages—certainly have different needs. However, not all city parks can fullfill those people needs. Referring to Erikson’s (1982) and Turner’s (1996) theories about human needs in every stages of life cycle, this undergraduate thesis observed city parks in the same neighborhood to discover whether the needs of its users can be fullfilled or not. The observation in Taman Menteng, Taman Suropati, and Taman Situ Lembang shows that the human needs in every stages of life cycle in Menteng neighborhood can not yet be fulfilled by the city parks.
"
2014
S56667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dwika Aprilian
"Skripsi ini membahas keberadaan ruang sisa (lost space) yang terjadi di bawah jembatan layang tengara suatu kota. Akibat mobilitas penduduk yang bergantung pada penggunaan kendaraan, ruang sisa tersebut hanya dipahami sebagai pemandangan yang dinikmati sekilas saja. Padahal, saya melihat place-making bisa menjadi strategi dalam mengolah ruang sisa di bawah jembatan layang yang menjadi tengara suatu kota menjadi found space yang bisa mengakomodasi manusia untuk melakukan aktivitas sementaranya (temporary inhabitation). Untuk itu, dilakukan studi kasus terhadap dua ruang sisa di bawah jembatan layang tengara, baik yang belum maupun yang sudah diolah, hingga didapat kesimpulan bahwa interior dan aktivitas bertinggal sementara juga bisa terjadi pada ruang kota dalam skala yang lebih intim.

This undergraduate thesis analyzes lost space which occurs under the flyover of cities landmark. Due to the high dependencies of citizen on the automobile, this lost space is usually perceived as ignored space or scenery by them. Through the concept of interiority, I found that place-making approach could be a strategy to evolve lost space into found space that can accommodate citizen to do their activities (temporary inhabitation). I analyze two case studies toward two of lost spaces under the flyover of cities landmark. So that it can be inferred, interior and inhabitation process also can be occurred within intimate scale in the city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Setiyawati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas politik perkotaan dengan melihat kebijakan pembangunan perumahan di Kota Tangerang Selatan. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 mengatur tata ruang perumahan dan kawasan permukiman serta menekan pertumbuhan perumahan yang tidak layak huni.
Skripsi ini menggunakan teori growth machine untuk menganalisis relasi kuasa antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan aktor bisnis perumahan.
Hasil temuan skripsi ini adalah pertumbuhan perumahan di Kota Tangerang Selatan merupakan dampak dari adanya pro growth coalition aktor bisnis perumahan dan pemerintah kota. Hal ini terjadi sejak jaman Orde Baru dan berkaitan dengan pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan sebagai kota metropolitan penyangga ibukota negara.

ABSTRACT
This study explains about urban politics by observing housing development policy at South Tangerang City. This study is a qualitative research. The regional regulation number 3 of 2014 regulates spatial system of housing and residential area and also pushes the growth of unworthy housing.
This study uses growth machine theory to analyze the power relation between South Tangerang City Government and Housing Business Actors.
The result of this study is the growth of housing is an effect of pro growth coalition between housing business actors and city government. It has occured since The New Orde era and related to the growth of South Tangerang?s population as a metropolitan city supporting the capital city.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>