Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susi Kusumaningrum
"Telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan senyawa aktif dari kapang laut Aspergillus flavus yang mempunyai aktivitas terhadap Artemia salina Leach. Tahap awal dari penelitian adalah pemilihan isolat kapang laut dan media tumbuhnya berdasarkan aktivitasnya. Terhadap 2 isolat kapang (PR 28.1 dan PR 34.1) dilakukan fermentasi dengan media Wickerham dan Malt ekstrak selama 15 hari. Sel kapang (pelet) dipisahkan dari media fermentasi (supernatant) dengan penyaringan. Pelet diekstraksi secara maserasi dengan etil asetat dan dilanjutkan dengan methanol. Supernatan diekstraksi cair-cair dengan etil asetat dan dilanjutkan dengan butanol jenuh air. Terhadap ektrak yang diperoleh dilakukan skrining aktivitas terhadap jamur Fusarium oxysporum, radikal bebas DPPH dan larva Artemia salina Leach. Hasil uji menunjukkan ekstrak etil asetat dari supernatan kapang PR 28.1 yang difermentasi dengan media malt ekstrak mempunyai aktivitas yang relatif lebih tinggi dibanding ekstrak lainnya.
Ekstrak etil asetat tersebut (kode J) difraksinasi menggunakan metoda Kromatografi Cair Vakum (VLC) dengan fase diam silika gel 60 dan fase gerak sistem gradien diklorometan-metanol. Dari tahapan ini diperoleh 5 kelompok fraksi. Kelima kelompok fraksi tersebut dilakukan uji aktivitas dengan metode BSLT dan DPPH. Hasil uji menunjukkan bahwa kelompok fraksi I (JFI) dan II (JFII) mempunyai aktivitas terhadap A.salina dan DPPH. Terhadap fraksi II dilakukan kromatografi kolom dengan fase diam sephadex LH20 dan fase gerak metanol dan diperoleh 10 fraksi. Fraksi ke-5 mempunyai aktivitas tinggi terhadap A.salina Leach sedangkan fraksi ke-7 dan ke-8 mempunyai aktivitas terhadap DPPH. Fraksi ke-5 dilakukan pemurnian lebih lanjut dengan kolom Sephadex dan eluen metanol sehingga diperoleh senyawa A yang mempunyai aktivitas terhadap Artemia salina Leach. Fraksi ke-7 dan ke-8 tidak dilakukan pemurnian lebih lanjut karena jumlahnya yang sangat sedikit.
Elusidasi struktur dilakukan terhadap senyawa A dengan metode spektroskopi GC-MS, 1H-NMR, 13C-NMR dan NMR 2 dimensi (COSY, HSQC dan HMBC). Dari elusidasi struktur tersebut dapat ditentukan bahwa senyawa A adalah senyawa dengan rumus molekul C6H6O4 dengan berat molekul 142 dengan nama asam kojiat. Asetilasi terhadap senyawa tersebut menghasilkan senyawa asetil kojiat. Asetilasi terjadi pada gugus alkohol primer.

Research finding secondary metabolite from marine fungi Aspergillus flavus having activity against Artemia salina Leach was carried out. Prelimanary study for this research was selected marine fungi and culture medium based on activity. Two fungi were fermented for 15 days on Wickerham and Malt Extract medium. Cell of fungi (pellets) and fermentation medium (supernatant) were separated by filtration. Then pellets were extracted by ethyl acetate using maceration method and followed by methanol. Supernatant were extracted by ethyl acetate and buthanol. Their activity were screened for antifungal (Fusarium oxysporum), antioxydant using DPPH and Lethality test using Artemia salina Leach (BSLT). The result indicated that ethyl acetate extract of PR 28.1 supernatant has activity higher than the others.
Ethyl acetate extract (code J) was fractionated using Vacuum Liquid Chromatography (VLC) with silca gel 60 as stationer phase and gradient system of dichloromethane-methanol as mobile phase. Five group fractions (JFI, JFII, JFIII, JF IV and JFV) were found. JFI and JFII showed activity against A.salina Leach. Using Coloumn Chromatography with Sephadex LH20 as stationer phase and methanol as a mobile phase, JFII was separated and found fraction 5 (JF2.5) that was active against A.salina Leach larvae, while fraction 7 and 8 were active to radical scavenger (DPPH). The isolation of active compound from Fraction no. 5 was done using coloumn chromatography with Sephadex as stationer phase and methanol as mobile phase.
Structure elucidation on compound A was carried out using spectroscopy methods, there are GC-MS, 1H-NMR, 13C-NMR and two dimension NMR (COSY,HSQC and HMBC). Compound A has been identified as kojic acid (C6H6O4) with molecular weight of 142. Acetylation on this compound has resulted the compound kojic acetyl. Acetylation was taken place on the primer alcohol group.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T40063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Heru Wibowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raphael Aswin Susilowidodo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murni
"Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder merupakan tanaman yang masih sedikit dieksplorasi aktivitas biologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) serta uji toksisitas menggunakan larva udang Artemia salina Leach dan mendapatkan isolat murni yang memiliki aktivitas antioksidan dan toksisitas. Daun Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder diekstraksi menggunakan pelarut metanol kemudian dipartisi berturut-turut dengan pelarut n-heksan, etil asetat, n-butanol dan metanol. Hasil uji menunjukkan bahwa daun Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut menunjukan nilai 57,47; 159,23; 48,25; 23,81 dan 27,08 μg/mL serta toksisitas dengan nilai LC50 669,42; 125,73; 79,55; 223,31 dan 523,58 μg/mL. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan fraksi butanol daun Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan terpenoid. Isolasi dilakukan pada fraksi etil asetat dengan teknik kromatografi kolom dipercepat dan konvensional (fase diam silika gel). Isolat yang diperoleh di karakterisasi menggunakan metode spektrofotometri uv-vis dan resonansi magnetik inti (1HRMI dan 13CRMI). Isolat tersebut selanjutnya disebut senyawa LC, memiliki nilai IC50 431,90 μg/mL dan LC50 24,80 μg/mL. Senyawa LC berhasil diisolasi dari fraksi n-heksan:etil asetat (95:5) kolom konvensional yang diduga metilsinamat dengan rumus molekul C10H10O2.

Biological activity of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder is unexplored. Therefore, this study performed its antioxidant activity using DPPH (1,1- diphenyl-2-pikrylhidrazyl) method as well as toxicity using Artemia salina Leach and get pure compound that have antioxidant and toxicity activities. Leaves of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder extracted with methanol and then partitioned successively with n-hexane, ethyl acetate, butanol and methanol. The results showed that leaves of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder have antioxidant activity with IC50 values 57,47; 159,23; 48,25; 23,81 and 27,08 μg/ml, respectively. However, toxicity activity showed LC50 values 669,42; 125,73; 79,55; 223,31 and 523,58 μg/mL, respectively. Identification groups compound known methanol extract, ethyl acetate and n-butanol fraction of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder leaves containing flavonoid, tannin, glycoside, terpenoid and saponin. Isolation was done to ethyl acetate fraction by column chromatography (silica gel). Pure compound obtained from fraction of n-hexane: ethyl acetate (95:5), called LC compound. The compound was characterization by specthrophotometry uv-vis and nuclear magnetic resonance (1HNMR and 13CNMR). The result of antioxidant, LC compound showed IC50 value 431,90 μg/mL and the result of toxicity, LC compound showed LC50 value 24,79 μg/ml. Based on NMR data, LC compound have been found which has molecular formula C10H10O2, known as methyl cinamate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42085
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Kapang endofit diketahui mampu menghasilkan metabolit sekunder
yang beraktivitas biologis. Penelitian ini bertujuan memperoleh isolat kapang
endofit dari akar, daun Garcinia nigrolineata Planch. serta batang Garcinia
celebica L. kemudian menguji aktivitas antioksidan ekstrak hasil fermentasi
dan supernatannya. Dari 23 isolat kapang endofit yang berhasil diisolasi, 10
isolat yang berbeda secara makroskopik diambil untuk difermentasi
menggunakan medium PDB (Potato Dextrose Broth) dan PDY (Potato
Dextrose Yeast). Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode
DPPH (1,1,-difenil-2-pikrilhidrazil). Dari uji pendahuluan, didapat 2 isolat
yang menunjukkan aktivitas antioksidan dan hasil pengujian dengan
spektrofotometri UV-Vis menunjukkan isolat D1N2 (n-BuOH, PDY) memiliki
aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 41,61 μg/mL, sedang
IC50 vitamin C adalah 3,6 μg/mL. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa isolat D1N2 (n-BuOH, PDY) memiliki aktivitas yang baik sebagai
antioksidan. Kesimpulan yang didapat adalah kapang endofit dari akar dan
daun Garcinia nigrolineata Planch. memiliki aktivitas antioksidan."
Universitas Indonesia, 2007
S32597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Koeswardhina
"Teiah dilakukan pemeriksaan •toksisitas 18 ekstrak
etanol dari 4 tumbuhan pengganggu dan 6 bakau
yang diduga dapat dimanfaatkan sebagai obat.. Pemeriksaan
toksisitas ekstrak dengan dosis 1 mg/mi dan
0,1 mg/ml ditentukan inenurut metode Meyer yang dimodifikasi
menggunakan Artemia saUna Leach benumur
satu minggu. Pengamataniumiah Artemia sauna Leach
yang mati dengan dosis ekstrak 1 mg/ml di].akukan
setiap 30menit selama 6 jampertama dan pada jam
ke 24 seteiah pemberian - ekstrak. Sedangkan untuk
dos is 0,1 mg/ml diamati setiap jam selama 6 jam
pertama dan pada jam ke 24 seteiahpembenian ekstrak.
Hasi]. pengamatan menuniukkan ada 4 ekstrak
yang menyebabkan 95 % kematian, i1 ekstrakmenyebabkan
prosentasi kematian antara 10 - 86%, sedangkan
3 ekstrak tidak rnenyebabkan kematian.

Toxicity studies were performed on 18 ethanol-
Ic extracts of 4 weeds arid '6 mangrove plants which
were believed to be active as medicines using a urndif
led Meyer's methode. One week oldArtemia sauna
were exposed to plant extracts of 'l mg/ml and 0,1
mg/ml for 24 hours.Observations were done by counting
the number Of death shrimps each 30 minutes In
the-first 6 hours and after 24 hours for extracts
of 1 mg/ml and every hour in the first 6 hours and
after 24 hours for extracts of 0,1 mg/ml.-The resuits
showed that . 4 extracts caused 95% killed, 11
extracts caused 10 - 86% killed and 3 extracts did
0 not show any effect.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S31680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Machdiawati
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S33047
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kamulan Murtiningsih
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan uji toksisitas 15 ekstrak etanol dari 9 tanaman dan satu heuan laut yang diduga mampunyai khasiat, menggunakan metode meyer yang dimodifikasi.
Sebagai heuan percobaan digunakan larva Artemia salina Leach berumur satu minggu, Dosis pemeriksaan adalah 0,1 mg/ml dan 1 mg/ml. Pengamatan dilakukan tiap 30 menit
pada 5 jam pertama dan 24 jam terakhir untuk dosis 1 mg/ml,
dan tiap jam pada 6 jam pertama dan 24 jam terakhir setelah penambahan ekstrak pada dosis 0,1 mg/ml.
Umumnya toksisitas akan bertambah dengan bertambahnya
konsentrasi ekstrak dan lamanya uaktu kontak, Pletode
ini dapat digunakan untuk menentukan tanaman/heuan apa
yang harus diteliti lebih lanjut yang dapat digunakan sebagai obat.

A preliminary toxicity study was performed on 15
ethanolic extract of 9 plants and 1 sea animal, uhich are
believed to nave active ingredients, using a modified
neyer's method.
This study involved exposing one week old Artemia
salina Leach to plant and animal extracts at concentrati
ons of 0,1 mg/ml and 1 mg/ml. Observations uere done by
counting the number of death Shrimp each 30 minutes in the
first 6 hours and after 24 hours for extract of 1 mg/ml,
and each hour in the first 6 hours and after 24 hours for
extract of 0,1 mg/ml.
In general the toxicity increased by higher extract
concentration and longer lenght of exposure. This method
could be used to determine which plants or animals should
be further investigated for medicinal agents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S31681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Purwarini
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan uji toksi.sitas
21 ekstrak etanol dari 20 tanaman. yang diduga mempuny
i. khasiat, menggunakan metode Meyer yang dimodifikasi.
Sebagai hewan percobaan digunakan Artemia sauna Leach
umur 7 han. Dosis pemeriksaan adalah 100 dan 1000 ug/
ml dengan pengamatan setiap jam pada 6.. jam pertama dan 24
j'axn setelah penambahan ekstrak.
Hasil pengamatan menunjukkan peningkatan prosentase
kematian dengan bertambahnya dosis dan lamanya waktu kontak.

A preliminary toxicity study was performed on 21 e -
thanolic extracts of 20 plants, which were known to be active,
using a modified Meyer's method. This study involved
exposing one week old Artemia sauna Leach to plant ex -
tracts of consentrations of 100 and 1000 ug/ml for 24 hours.
Observations were done by counting, the number of death
shrimp each hour in the first 6 hours and after 24 hours.
The percentage of death shrimp increased . with higher
extract concentration and longer length of exposure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardika Pertiwi
"

Bacillus spp. berpotensi sebagai agen biokontrol untuk meminimalisir kontaminasi mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antagonistis sel dan filtrat Bacillus siamensis LDR terhadap beberapa spesies kapang. Purifikasi dan karakterisasi morfologi dilakukan pada medium PDA. Uji aktivitas antagonistis dilakukan dengan metode dual kultur dan uji antibiosis dilakukan dengan menggunakan filtrat fermentasi B. siamensis LDR yang diperoleh dari panen hari ke-12 dan ke-14. Persentase inhibisi ditentukan berdasarkan perhitungan pertumbuhan radial dan biomassa kapang yang diberi perlakuan, dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji antagonistis menunjukkan bahwa Fusarium oxysporum, Aspergillus flavus AHM, dan Aspergillus clavatus ABH berhasil dihambat sebesar 35,92%, 42.75%, 27.18% pada teknik dual disc dan sebesar 92.94%, 87.15%, 85.45% pada teknik pour plate disc. Hasil uji antibiosis menunjukkan inhibisi F. oxysporum, A. flavus AHM, dan A. clavatus ABH lebih tinggi pada filtrat 14 hari, yaitu 41.84—41,94%, 34,83—36,04%, 63.27—63,81% pada medium PDA dan 53,15—76,37%, -151— -11.01, 88.87—90.36% pada medium PDB. Sel dan filtrat B. siamensis LDR memiliki aktivitas antagonistis terhadap Fusarium oxysporum, Aspergillus flavus AHM, dan Aspergillus clavatus ABH dengan ketidakstabilan aktivitas antibiosis terhadap A. flavus AHM, secara in vitro.

 


Bacillus spp. are potential biocontrol agent to reduce crop contamination by microorganism. Aim of this research is to screen antagonistic activity of B. siamensis LDR cells and filtrate against few species of filamentous fungi. Purification and morphological characterization were done on PDA. Screening of antagonistic activity was done by antagonistic assay using dual culture method and antibiosis assay using 12 and 14 days fermentation filtrate of B. siamensis LDR. Percentage of inhibition were determined by comparing radial growth and biomass of treated fungi to untreated fungi as control. Result of antagonistic assay showed Fusarium oxysporum, Aspergillus flavus AHM, and Aspergillus clavatus ABH were inhibited for 35,92%, 42.75%, 27.18% by using dual disc technique and 92.94%, 87.15%, 85.45% by using pour plate disc technique, respectively. Result of antibiosis assay showed the highest inhibition activity against F. oxysporum, A. flavus AHM, A. clavatus ABH was found in 14 days fermentation filtrate, which were 41.84—41,94%, 34,83—36,04%, 63.27—63,81% on PDA and 53,15—76,37%, -151— -11.01, 88.87—90.36% on PDB, respectively. Therefore, B. siamensis LDR cell and filtrate has antagonistic activity against Fusarium oxysporum, Aspergillus flavus AHM and Aspergillus clavatus ABH, despite of unstable antibiosis activity against A. flavus AHM, in vitro.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>