Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139492 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinung Kuncoro Sumowidagdo
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T40173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muksin Saleh
"Mekanisme yang terjadi pada peristiwa terbakar sendiri dari batubara adalah pemanasan lambat dan oksidasi yang dipicu dengan absorpsi oksigen pada temperatur rendah. Pada kondisi tertentu, dimana panas yang terjadi akibat oksidasi batubara ataupun reaksi isotermik lainnya ditiadakan. Akibat dari tidak adanya pertukaran kalor batubara dengan lingkungannya (kondisi adiabatik), temperatur batubara meningkat dan pembakaran spontan dapat terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mernpelajari parameter operasi (kandungan air, waktu penyimpanan, konsentrasi oksigen dan temperatur awal) terhadap pembakaran spontan batubara dengan metode adiabatik.
Dari pengujian ini didapatkan bahwa parameter operasi di atas mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembakaran spontan batubara. Untuk itu guna mendapatkan hasil penelitian yang konsisten maka perlu memperhatikan parameter operasi yang digunakan dalam pengujian.

Coal spontaneous combustion mechanism is slow temperature rise and oxidation reaction triggered by low temperature oxygen absorption. The heat generated is dissipated by conduction to the surrounding environment, by convection to the ventilation flow, by radiation and in some cases by evaporation of moisture from the coal. The Heat is also absorbed by the thermal capacity of the coal as it rises in temperature. If the heat generated from the process is greater than that lost from it, spontaneous combustion is likely to occur.
The aim of this experiment is to study about influencing operating parameters (moisture content, coal weathered, oxygen concentrations and initial temperature) to coal spontaneous combustion behavior using an adiabatic oxidation method.
It is found that operating parameters having major effect to coal spontaneous combustion behavior. We have to pay attention on operating parameters to achieve the consistent and meaningful experiment data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan salah satu masalah besar bagi industri penambangan dan pemanfaat batubara. Pembakaran spontan pada batubara di pengaruhi oleh banyak faktor , baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah kelembaban relatif. Di indonesia yang beriklim tropis dan mempunyai kelembaban udara cukup tinggi faktor ini sangat penting. Metode pengujian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode oksidasi adiabatik. Metode ini beroperasi pada temperatur awal sekitar 40 deg;C, sehingga mensimulasikan kondisi mendekati nyata seperti yang terjadi dilapangan. Secara khusus penelitian ini membahas pengaruh kelembaban relatif pada laju peningkatan temperatur batubara dan kondisi tercapainya pembakaran spontan.

Spontaneous combustion of coals cause one of big problem for coal mining industry and coal user. Spontaneous combustion influences a lot of factors, internal also external factors. One of external factor is relative humidity. In Indonesian which have the tropical climate and have high air humidity enough this factor of vital importance. An adiabatic oxidation testing method used for this experiment. This method operate on initial temperature 40 deg;C, that condition of simulation near reality such as those which happened on the field. Special this research study influence of relative humidity on temperature rises and ignited state."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caesar Christian Supardjo
"Laju pembakaran spontan pada batubara berbeda-beda sesuai jenis batubara jika dibandingkan batubara bituminous, maka batubara sub-bituminous memiliki laju pembakaran yang lebih cepat, untuk menghambat laju pembakaran pada batubara sub-bitiminous maka digunakan suatu surfaktan. Tugas skripsi ini bertujuan untuk mempelajari pengarauh penambahan surfaktan pada sifat pembakaran spontan batubara yang dilakukan menggunakan metode oksidasi adiabatik. Konsntrasi sulfaktandapat menyababkan perbedaan laju pembakaran spontan dari.
Hasil eksperimantal menggunakan jenis batubara sub-bituminous dan dengan dua jenis zat sulfaktan yang berbeda diketahui bahwa batubara yang dicampurkan dengan zat sulfaktan memiliki laju pembakaran spontan yang berbeda dengan laju pembakaran spontan batubara tanpa dicampurkan dengan surfakatan untuk kedua surfakatan tersebut dicampurkan pada batubara dengan konsentrasi yang berbeda-beda dari data eksperimental maka dilakukan perbandingan perubahan sifat pembakaran spontan pada batubara.

Spontaneous combustion rate on coal are different, depends on rank of coal. If sub-bituminous coal compare with bituminous coal, then sub-bituminous coal has faster spontaneous combustion rate. Surfactant are used to delay combustion rate of coal. This experiment did to learn influence of surfactant adding against spontaneous combustion coal characteristic in adiabatic oxidation. Surfactant concetration cause difference on spontaneous combustion rate.
Experiment results by using sub-bituminous coal and two kind of surfactant, that using surfactant on coal has different spontaneous combustion rate with blank coal spontaneous combustion rate. Two kind of surfactant are mixed on coal with difference concetrations. Experiment data results are used to compare transition characteristic of spontaneous combustion on coal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Hartono Chendra
"Dewasa ini kebutuhan akan bahan bakar minyak di Indonesia semakin meningkat. Namun, hal ini tidak disertai dengan peningkatan produksi minyak. Salah satu cara untuk memproduksi minyak adalah dengan menggunakan batubara lignit dalam proses gasifikasi untuk membentuk syngas yang kemudian digunakan untuk mensintesis bahan bakar. Untuk mendapatkan rasio H2/CO yang sesuai pada proses gasifikasi, diperlukan char yang memiliki luas permukaan yang besar. Char yang memiliki luas permukaan besar dapat dihasilkan dari proses pirolisis batubara lignit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pirolisis yang terbaik untuk mendapatkan char dengan luas permukaan yang terbesar. Pada penelitian ini, pirolisis dilakukan dengan variasi suhu 700, 775, 800 °C dan laju pemanasan 3, 6, dan 9 °C.
Pada akhir penelitian, didapatkan bahwa laju pemanasan dan suhu akhir pirolisis memiliki korelasi positif dengan pengurangan massa char. Suhu akhir pirolisis memiliki korelasi positif dengan luas permukaan char dan laju pemanasan memiliki korelasi negatif dengan luas permukaan char. Akhirnya dihasilkan char dengan luas permukaan tertinggi yaitu 172 m2/gram dari pirolisis dengan suhu akhir 850 °C dan laju pemanasan 3 °C/menit.

Recently, Indonesia’s fossil fuels requirement is increasing. This increase is not accompanied by oil and gas production. One method to produce fuels is by gasifying lignite coal into synthetic gas and do a Fischer-Tropsch process on synthetic gas. To produce synthetic gas with convenient H2/CO ratio for Fischer-Tropsch process, the coal used must be has large surface area which can be achieved by pyrolysis process.
This research aims to identify the best condition that produces char with the largest surface area. Final temperature variation used is 700, 775, 850 °C with heating rate variation of 3, 6, and 9 °C/minute. In this research it was found that increase of final temperature and heating rate would increase weight loss of the char. Increase of final temperature would increase char surface area. Increase of heating rate would decrease char surface area.
At the end of the research, char with the largest surface area produced is 172 m2/gram which is produced in final temperature of 850 °C and heating rate of 3 °/minute.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan salah satu masalah besar bagi industri penambangan dan pemanfaat batubara. Pembakaran spontan pada batubara di pengaruhi oleh banyak faktor , baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah kelembaban relatif. Di indonesia yang beriklim tropis dan mempunyai kelembaban udara cukup tinggi faktor ini sangat penting. Metode pengujian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode oksidasi adiabatik. Metode ini beroperasi pada temperatur awal sekitar 40oC, sehingga mensimulasikan kondisi mendekati nyata seperti yang terjadi dilapangan. Secara khusus penelitian ini membahas pengaruh kelembaban relatif pada laju peningkatan temperatur batubara dan kondisi tercapainya pembakaran spontan.

Spontaneous combustion of coals cause one of big problem for coal mining industry and coal user. Spontaneous combustion influences a lot of factors, internal also external factors. One of external factor is relative humidity. In Indonesian which have the tropical climate and have high air humidity enough this factor of vital importance. An adiabatic oxidation testing method used for this experiment. This method operate on initial temperature 40 oC, that condition of simulation near reality such as those which happened on the field. Special this research study influence of relative humidity on temperature rises and ignited state."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky Novarianto
"Pada proses pembakaran spontan batubara kandungan air merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting. Tugas skripsi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kandungan air pada sifat pembakaran spontan batubara, yang dilakukan menggunakan metode oksidasi adiabatik. Jumlah kandungan air atau moisture content akan mempengaruhi laju proses oksidasi. Dari hasil eksperimental menggunakan dua jenis batubara (Pinang dan Prima) diketahui bahwa pada batubara tanpa pengeringan sama sekali laju oksidasi berjalan lambat tetapi pembakaran spontan tetap terjadi. Batubara tanpa pengeringan sama sekali yang memiliki kandungan air lebih banyak akan mengalami laju oksidasi yang lebih lambat dibandingkan dengan batubara yang memiliki lebih sedikit air. Sebaliknya pada batubara dengan pengeringan 100 %, batubara dengan kandungan air yang lebih banyak akan memiliki laju oksidasi yang lebih cepat ketimbang batubara dengan kandungan air lebih sedikit. Dari data hasil eksperimental dilakukan perhitungan kalor yang digunakan untuk menghilangkan kandungan air pada batubara.

In the process of coal's spontaneous combustion, moisture is one of the most important properties. This final project aims to investigate the influence of moisture towards the characteristics of coal's spontaneous combustion, which is done using adiabatic oxidation method. The amount of coal's moisture content affects the rate of its oxidation process. The experimental results using two types of coals (Pinang and Prima) show that oxidation speed in a non-drying coal is slow although a spontaneous combustion still occurs. Non-drying coals, which possess greater amount of moisture content have slower oxidation speed than coals with less moisture content. It goes the other way around with 100% drying coals with higher moisture content. These coals have faster oxidation speed compared to those with less moisture content. From the experimental results, calculation of heat is conducted, which is then utilized to remove moisture in coals."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fig Einstein Muslim Ahmad
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan permasalahan yang serius, baik ekonomi maupun keselamatan. Sayangnya tidaklah mudah untuk memahami fenomena ini. Penyebab utama sulitnya memahami mekanisme pembakaran spontan adalah karena terlibatnya berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi awal terjadinya dan proses berlangsungnya fenaomena ini. Ukuran partikel adalah salah satu faktor tersebut. Pada kondisi di alam atau di stockpiles reaksi oksidasi temperatur-rendah terjadi lambat karena terbatasnya trasfer kalor antara batubara dengan lingkungannya. Sehingga dalam eksperimen digunakan metode oksidasi adiabatik untuk mengkaji kecenderungan karakter pembakaran spontan dari batubara sub-bituminous. Pengaruh ukuran partikel dapat dijelaskan melalui penghitungan nilai laju pemanasan mandiri (R70), energi aktivasi (Ea), and time to ignition. Hasil dari eksperimen menunjukkan meningkatnya ukuran partikel akan mengurangi nilai R70, meningkatkan energi aktivasi dan memperlambat time to ignition.

The spontaneous combustion of coal stockpiles is a serious economic and safety problem. Unfortunately it is not easy to understand these phenomena. This is due to the mechanism of spontaneous combustion is affected by many internal and external factors including particle size. The low-temperatur oxidation reaction in the nature or stockpiles of coal piles is considered slow due to limited heat exchange between coal and direct surroundings. Thus, an adiabatic oxidation testing method used for determining the spontaneous combustion character propensity of a sub-bituminous coal. This work particulary focuses on studying the effect of particle size on the self-heating rate (R70) as well as the activation energy (Ea) and time to ignition (tad). The test showed that increase of the particle size decreased self-heating rate, increased ectivation energy and delayed time to ignition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Sufa`at
"Timbulnya permasalahan pembakaran spontan dalam setiap penimbunan batubara sebagai persediaan stok untuk pembangkit termal selalu terjadi akibat dari proses oksidasi yang menghasilkan panas dimana sebagian panas yang tidak dapat terbuang akan terakumulasi dapat menyebabkan pembakaran spontan pada saat temperaturnya mencapai titik bakar batubara. Adapun mekanisme terjadinya pembakaran terus menerus pada timbunan batubara dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi site setempat. Dampak dari pembakaran spontan tersebut akan memerlukan kesiapan dalam pengamanan, penanganan lingkungan (api dan asap yang dihasilkan), dan masalah kerugian secara ekonomi perlu diperhatikan.
Mencegah dan mendeteksi lebih awal perlu dilaksanakan dengan cara mengenal beberapa faktor yang secara potensial dapat mendukung peningkatan panas pada timbunan, mendeteksi bila terjadi pembakaran dan respon tindakan cepat bila terjadi haruslah dilaksanakan.
Sebagai langkah awal adalah dengan melakukan desain stok kebutuhan batubara yang tepat dan pada saat operasi melakukan manajemen penimbunan yang optimal, sehingga meskipun penimbunan batubara dengan jenis yang mudah terbakar dilakukan, maka permasalahan pembakaran spontan dapat diminumkan.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan agar dapat membuat sebuah model metode penimbunan yang optimal secara teknis, komersial berdasarkan prinsip manajemen dengan memperhatikan faktor inventory (penimbunan) tersebut diatas.
Beberapa faktor teknis dan ekonomis yang perlu mendapatkan perhatian dalam melaksanakan penimbunan Batubara antara lain :
- Besarnya kapasitas penimbunan sesuai dengan kebutuhan
- Menyiapkan waktu turn over dalam hal penyediaan (stock)
- Secara ekonomis kemampuan pengadaan batubara pada harga yang termurah
- Optimasi dalam penyediaan dan penyimpanan batubara akan menghasilkan efektifitas penekanan biaya yang maksimal, mengingat dampak kesetimbangan antara penerimaan dan penggunaan bahan bakar batubara telah sesuai dengan kebutuhan pembangkit termal dalam menghasilkan energi listrik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>