Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reni Siti Nuraeni
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sawitri Subiyanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Munhaji
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S34054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni
"Kota Depok menghadapi permasalahan terkait penyediaan lahan permukiman bagi penduduknya yang mengakibatkan terbentuk dan berkembangnya permukiman kumuh. Skripsi ini membahas tentang pola keruangan permukiman kumuh Kota Depok berdasarkan tingkat kekumuhannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan dengan tema analisis pola keruangan dan unit analisis berupa tingkat kekumuhan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kekumuhan permukiman kumuh di Kota Depok erat hubungannya dengan jarak terhadap badan air, rel kereta api dan lokasi aktifitas ekonomi; serta tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status kependudukan mempengaruhi tingkat kekumuhan dari aspek sosial ekonomi.

Depok City experiencing problems related to housing land supply for its residents which resulted in forming and growing of slum areas. This Undergraduate thesis discusses about the spatial pattern of Depok's slum areas based on its slums level. In this research, spatial approach, especially spatial pattern analysis is used to analyse the spatial pattern of slum area in Depok City.
The result of this research indicate that level of slum areas in Depok City closely related to the distance from the water bodies, the distance from the railway, and the distance from the economic aktivities; as well as the educational levels, employment, and residential status influence the slum level of Depok's slum areas from the socio-economic aspect.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43019
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Timadar
"Bintarto, seorang ahli Geografi Sosial, mengungkapkan bahwa permukiman tidak mungkin terlepas dari aspek-aspek daerah dan kawasan lain serta pengaruh timbal balik yang terciptakan. Situs dan sifat hubungan di antara lokasi tempat tinggal sekelompok manusia dengan daerah lain di sekitarnya merupakan faktor utama pembentukan karakter dari permukiman yang bersangkutan (Bintarto, 1977: 92). Begitu pula halnya dalam kajian kawasan Depok, manusia pendukungnya tidak mungkin menempatkan diri begitu saja tanpa memperhitungkan dan mempertimbangkan segala sesuatunya. Menurut Geertz, pertimbangan tersebut disebut sebagai keperluan khusus masyarakat, yaitu adaptasi pemanfaatan yang paling baik dengan kondisi ekologi atau sumber daya alamnya, letak yang sangat strategis terhadap jalur lalu lintas, kebijakan politik, militer maupun religi (Geertz, 1981: 53). Pendapat tersebut ternyata sangat sesuai untuk menggambarkan tumbuh dan berkembangnya permukiman di kawasan Depok. Dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, telah terkumpul data yang terbatas, yaitu data arkeologi prasejarah, klasik, Islam, kolonial, dan Cina. Tinggalan arkeologi tersebut tersebar di wilayah Depok. Berdasarkan data tersebut, penjelasan secara keseluruhan terutama dalam kajian wilayah atau keruangan sangat perlu dilakukan.
Oleh karena itu, penelitian ini dititikberatkan pada persebaran data arkeologinya (distribution). Mengenai pesebaran data arkeologi dan hubungannya dengan situs dan antarsitus, Depok terbagi menjadi tiga komunitas yang membentuk permukiman dengan corak tersendiri. Permukiman itu terbagi menjadi permukiman penduduk asal yang beragama Islam, permukiman kolonial dengan mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan, dan permukiman Cina yang identik dengan aktivitas perekonomiannya. Peninggalan arkeologi periode sebelum Islam yang berupa sumur-sumur keramat berorientasi pada Gunung Pangrango dan atau Gunung Salak. Kemudian, data Arkeologi Islam tersebar dari sebelah utara Depok dan semakin banyak tersebar di selatan Depok. Arah konsentrasi persebaran dari utara ke selatan, karena di sebelah selatan terdapat pusat Kerajaan Sunda, Pakwan Pajajaran di Bogor, yang pernah ditaklukan oleh pasukan Islam dari Banten. Pemukiman Kolonial berada di daerah yang sekarang bernama Depok Lama, dengan pusat kegiatan di Jalan Pemuda. Permukiman Cina berada di daerah paling utara kota Depok yang bernama Pondok Cina. Selain itu juga terdapat kepurbakalan Cimanggis yang peninggalannya berupa banguanan hunian.
Depok memiliki karakter permukiman yang khas, yaitu sebuah kawasan yang diperuntukan sebagai tempat pendidikan. Karakter pendidikan itu diperkirakan telah dikenal sejak zaman klasik, kemudian tetap berlangsung dimasa Islam. Tak ubahnya pada masa kolonial, nuansa pendidikkan pun masih bisa ditemui, yaitu didirikannya sekolah seminari yang memiliki murid dari pelosok nusantara. Seminari ini diduga sebagai cikal bakal sekolah theologia Indonesia. Dengan demikian, karakter yang khas untuk menggambarkan Depok adalah sebuah kawasan yang diperuntukkan sebagai tempat pendidikan. Sesuai dengan makna kata _depok_ yang disandangnya, depok berasal dari kata padepokan dan padepokan berasal dari patapan yang merujuk pada arti yang sama yaitu _tempat pendidikan_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11885
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Anggraeni
"Perkembangan minimarket yang pesat di Kota Depok membuat keberadaannya menjadi perhatian baik dari konsumen maupun pemerintah. Dikhawatirkan keberadaanya menimbulkan suatu perubahan fungsi keruangan kota tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisa pola persebaran minimarket di Kota Depok dan kesesuaian dengan peraturan terkait. Selain itu dalam penelitian ini juga menganalisa faktor-faktor yang di duga mempengaruhi jumlah minimarket di Kota Depok dengan mempertimbangkan keterkaitan antar wilayah kelurahan. Hasil analisis Sistem informasi geografi pola persebaran minimarket yaitu berpola sistemik. Penyebarannya yaitu banyak di kepadatan penduduk tinggi, perumahan, dan infratruktur jalan baik. Sedangkan hasil analisis regresi spasial menunjukkan adanya hubungan depedensi spasial antar jumlah minimarket yang dijelaskan oleh spatial error model. Identifikasi dengan spasial error model meyakinkan bahwa beberapa variabel yang tidak termasuk dalam model tetapi signifikan mempegaruhi secara spasial, seperti harga tanah dan kebijakan pemerintah.

The rapid development of mini market in Depok City makes its presence a concern both from consumers and government. It is feared its existence will cause a change in spatial function of the city. This study aims to analyze the pattern of minimarket distribution in Depok City and compliance with relevant regulations. In addition, in this study also analyzed the factors that are suspected to affect the number of minimarkets in Depok City by considering the inter regional relationships between districts. The result of geographic information system of minimarket distribution pattern that is patterned systemically. The location of minimarket is influenced by population density, housing, and quality of road infrastructure. There is a spatial dependence among the location of minimarkets in a form of spatial error model. The identification of spatial error is believed that there are several variables which are not included in the model but has an important role spatially, namely the price of land and local government policy."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Amalia
"Pemukiman kumuh merupakan suatu permasalahan, baik dari segi perkotaan maupun lingkungan. Jika didefinisikan ulang, sesungguhnya permasalahan yang disebabkan pemukiman kumuh ini dari segi perkotaan adalah dari aspek legalitas lahannya yang tidak sah, kurangnya angka pemenuhan kebutuhan rumah, buruknya citra kota, dan sumber dari kriminalitas. Sementara dari segi lingkungan, permasalahan yang ditimbulkan oleh pemukiman ini adalah terjadinya degradasi lingkungan hidup. Dan sesungguhnya permasalahan tersebut muncul sebagai dampak dari adanya budaya kemiskinan yang dimiliki para penghuni pemukiman kumuh tersebut. Budaya tersebut membentuk ruang-ruang dengan karakter yang dikenal sekarang ini sebagai kumuh. Namun diantara segala macam hal negatif yang muncul akibat pemukiman ini, ada nilai positif dalam kehidupan masyarakat penghuni pemukiman kumuh, yaitu keberlangsungan komunitasnya yang hidup seperti layaknya suatu keluarga besar, kreatifitas yang muncul akibat tekanan dan keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya, serta kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap ruang dan lingkungannya. Hal-hal inilah yang perlu dipertahankan saat menciptakan pemukiman yang ideal bagi masyarakat dengan budaya kemiskinan di dalamnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Sri Kusuma Dewi
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S33925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Savitri
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S33863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>