Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85510 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soeroso Hadiyanto
2007
T39431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
"Kekeringan merupakan bencana alam yang terjadi secara perlahan-lahan hasil dari berkurangnya curah hujan dalam jangka waktu yang lama. Bencana ini dapat berdampak sangat besar dan mencakup daerah yang luas. Mitigasi untuk menanggulangi bencana ini adalah dengan mengetahui karakteristik wilayah yang terpapar kekeringan, melalui indikator durasi, intensitas dan frekuensi kekeringan. Penilaian kekeringan menggunakan data curah hujan dari 32 stasiun hujan di Kabupaten Kebumen selama periode 1985 - 2015 menggunakan metode de Boer.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keterpaparan kekeringan tinggi di Kabupaten Kebumen cenderung berada di wilayah bagian tengah mengarah ke timur laut kabupaten, yang meliputi 15 kecamatan, yang sebagian besar berada di Kecamatan Karangsambung, Karanggayam, Alian, Pejagoan, Sruweng dan Kebumen. Wilayah yang paling terpapar kekeringan di Kabupaten Kebumen merupakan wilayah dengan penggunaan tanah sawah irigasi 2x padi/tahun, kepadatan penduduk 500-1249 jiwa/km2 dan kepadatan penduduk agraris 51-250 jiwa/km2.

Drought is natural disaster that occurs gradually, resulted from long term declines in rainfall rate. The disaster would not be realized at first, but the impacts caused could be severe. One example of countermeasure efforts is to understand the regional characteristics of the drought exposed regions. Indicators used to assess levels of exposure are the duration, intensity and frequency of droughts. Drought assessment used rainfall rate data from 32 rain stations in Kebumen during 1985-2015 period with de Boer method.
The results obtained from this study indicate that high level of exposures to drought in Kebumen are distributed in the center part to the northeast part of the region. The high level of exposures covered 15 districts, and concentrated in Subdistrict Karangsambung, Karanggayam, Alian, Pejagoan, Sruweng and Kebumen. In Kebumen, the region that most exposed to drought is attributed with the paddy rice fields land use that harvested 2 times a year, a population density of 500-1249 inhabitants/km2 and peasant population density of 51-250 inhabitants/km2.;
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weling Suseno
"Kekeringan pertanian di Pulau Jawa akan berdampak luas pada ketersediaan pangan, melalui interpretasi citra NOAA yang diintegrasikan dengan data curah hujan, jenis tanah, dan penggunaan tanah, penelitian ini mengungkapkan pola kekeringan pertanian di Pulau Jawa tahun 2008. Analisis keruangan yang diperkuat analisis statistik terungkap bahwa pola kekeringan pertanian di Pulau Jawa pada tahun 2008 bergerak atau bergeser ke utara saat memasuki pertengahan musim kemarau dan kemudian bergerak ke arah timur saat mendekati akhir musim kemarau sesuai dengan pola umum curah hujan di Pulau Jawa. Kekeringan pertanian tidak berhubungan atau dipengaruhi dengan jenis tanah dan penggunaan tanah pertanian namun berkaitan erat atau sangat dipengaruhi oleh curah hujan.

The agricultural drought in Java Island will impact to tenacity of food, pass through of NOAA interpretation that integrate to precipitation, soils, and landuse, in this research explain the agricultural drought pattern in Java Island in 2008. Spatial analysis that supported by statistical analysis expressed that the agricultural drought in Java Island in 2008 moving toward northern Java Island when meddle in the middle of dry season and then moving toward eastern Java Island when meddle in the end of dry season appropriate with general precipitation pattern in Java Island. The agricultural drought is not influenced by soils and agricultural landuse but it is influenced by precipitation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33533
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iif Afifatunnisa
"Stres merupakan hal yang lumrah dijumpai pada setiap individu. Petani seringkali mengalami tekanan akibat hasil panen yang diperolehnya. Tujuan skripsi ini untuk melihat hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping pada petani yang mengalami gagal panen akibat bencana kekeringan. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan total responden 76 yang memiliki kriteria petani pernah mengalami gagal panen pada kurun waktu Juli hingga Oktober 2019, bersedia menjadi responden, bisa membaca, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Perceived Stress Scale yang terdiri dari 10 pernyataan untuk menilai tingkat stres dan kuesioner The Brief Cope Inventory yang terdiri dari 28 pernyataan untuk mengetahui mekanisme koping yang digunakan oleh petani. Penelitian ini dinyatakan lolos uji etik oleh komite etik Universitas Indonesia dengan nomor SK-115/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2020. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Dari hasil penelitian didapatkan 77,6% responden mengalami tingkat stres sedang, dan 68,4% responden yang memiliki mekanisme koping sedang. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping pada petani yang mengalami gagal panen akibat bencana kekeringan di Provinsi Jawa Tengah dibuktikan dengan nilai p value 0,01 (p value<0,05). Peneliti  merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan derajat kesehatan mental petani.

Stress is a common thing found in every individual. Farmers are under pressure due to the yields they get. The purpose of this thesis is to see the relationship between stress levels and coping cases in farmers who experience crop failure due to drought. The study used a Cross Sectional design with a total of 76 respondents who had the criteria that farmers had experienced crop failure from July to October 2019, were willing to be respondents, could read, and were able to communicate well. The questionnaire used in this study is the Perceived Stress Scale which consists of 10 statements to assess stress levels and the Cope Inventory questionnaire which consists of 28 statements to see the coping indicators used by farmers. This study was declared to have passed the ethical test by the ethics committee of the Universitas Indonesia with the number SK-115 / UN2.F12.D1.2.1 / ETIK 2020. The analysis used in this study was univariate analysis and bivariate analysis using the chi square test. From the research results, it was found that 77.6% of respondents experienced moderate stress levels, and 68.4% of respondents who had moderate coping mechanisms. The results of statistical analysis showed that there was a relationship between stress levels and coping mechanisms in farmers who experienced crop failure due to drought in Central Java Province as evidenced by a p value of 0.01 (p value <0.05). Researchers recommend that the Local Government and the Health Office work together in improving the mental health status of farmers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum, 2006
627.8 IND t ll
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Daruati
"Penelitian ini mengkaji kekeringan pertanian lahan sawah di Propinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebaran wilayah dan pola kekeringan pertanian lahan sawah yang terjadi di Propinsi Jawa Barat dan untuk mengetahui hubungan kekeringan pertanian lahan sawah dengan karakteristik fisik lahannya. Kekeringan pertanian diperoleh meggunakan model TVI (Thermal Vegetation Index) dari pengolahan citra satelit MODIS Terra tahun 2000-2011. TVI merupakan rasio antara LST (Land Surface Temperature) dan EVI (Enhanced Vegetation Index). Faktor fisik yang dikaji adalah, curah hujan, kemiringan lereng, geomorfologi, drainase tanah, dan wilayah irigasi. Hasil yang didapatkan adalah kekeringan sangat berat tertinggi terjadi pada bulan September 2006 seluas 806.564 ha yang meliputi hampir seluruh Propinsi Jawa Barat karena pengaruh El Nino, sedangkan terendah terjadi pada bulan September 2010 seluas 101.959 ha yang sebagian besar berada di Kabupaten Subang dan Indramayu karena pengaruh La Nina. Sebaran kekeringan pada tahun 2000-2011 memiliki pola yang sama yaitu pada awal musim kering (Mei) kekeringan terjadi di bagian utara (sepanjang pantura) kemudian bertambah luas ke arah timur/selatan pada pertengahan musim kering (Juli-Agustus) lalu bertambah lagi ke arah barat pada akhir musim kering (September). Kejadian kekeringan ada hubungannya dengan kondisi fisik wilayah tetapi yang paling berpengaruh adalah curah hujan berdasarkan uji ststistik Chisquare.

This study examines agricultural drought paddy fields in West Java. The aims of this research are to know the pattern and distribution of paddy field drought in West Java and the correlation between drought and the physical characteristics. The agricultural drought is obtained from TVI (Thermal Vegetation Index) model. TVI is derived from MODIS Terra satellite image which is the ratio between the LST (Land Surface Temperature) and EVI (Enhanced Vegetation Index). Physical factors studied are rainfall slope, geomorphology, soil drainage, and irrigation areas. The most severe drought occurred in September 2006 because of El Nino, covering 806,564 ha, distributed in almost all West Java Province while the lowest occurred in September 2010 because of La Nina, covering 101,959 ha, mostly distributed in Subang and Indramayu district. Spatial distribution of drought in 2000-2011 have the same pattern at the start of the dry season (May) drought occurred in the north (along the coast) then expanded to the east / south in the middle of the dry season (July-August) and then increased further to the west at the end of the dry season (September). Incidence of drought has correlation with the physical condition of the area, but the most influential is the rainfall based on Chi-square test.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T32612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Susilawati
"Kekeringan merupakan salah satu ancaman sekaligus tantangan karena memiliki dampak ke berbagai sektor khususnya pertanian. Jawa Tengah sebagai lumbung padi nasional memiliki kebutuhan khusus untuk memahami pola, karaktersitik serta deteksi dini sehingga dapat mempersiapkan kebijakan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kekeringan meteorologi berbasis kabupaten di Provinsi Jawa tengah sekaligus mengatuhi hubungannya dengan faktor pemicu. Kondisi dinamika atmosfer global, regional dan lokal merupakan pemicu utama curah hujan, dalam penelitian ini dinamika atmosfer global antara lain El Nino 3.4, El Nino and Southern Oscillaton ENSO , Indian Ocean Dipole IOD dan El Nino Modoki dihitung dan dianalisis hubungannya dengan kejadian kekeringan serta dampaknya secara khusus untuk Produktivitas pertanian padi dan luasan wilayah puso.
Untuk mengetahui tingkat kekeringan wilayah digunakan metode dry spell dan stadardized precipitation index SPI yang dihitung dari data pos hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah selama periode 1986-2014. Untuk mengatahui hubungan antara kekeringan dan faktor pemicu maka digunakan analisis spasial dengan memanfaatkan metode korelasi pearson. Hasilnya bahwa terdapat kaitan yang sangat kuat antara kekeringan meteorologi di Jawa Tengah dengan beberapa faktor pemicu, kombinasi El Nino, ENSO dan IOD menunjukkan pengaruh dominan jika fenomena tersebut muncul bersamaan. Pesisir utara Jawa Tengah memiliki kaitan kuat sebagai wilayah dominan yang mengalami gagal panen dan penurunan Produktivitas pertanian padi akibat ENSO dan IOD.

Drought is one of the threats as well as a challenge because it has an impact to various sectors, especially agriculture. Central Java as a province that includes a national rice barn has special needs to understand the patterns, characteristics and early detection so that it can be prepared within the appropriate policy framework. This research is aimed to find out the characteristics of district based drought meteorology in Central Java Province as well as to observe its relation with trigger factor. The global atmospheric, regional and local atmospheric dynamics are the main triggers of rainfall di Central Java, in this study the dynamics of the global atmosphere such as El Nino 3.4, El Nino and Southern Oscillaton ENSO , Indian Ocean Dipole IOD and El Nino Modoki were calculated and analyzed droughts with their impacts specifically for the productivity of paddy farming and the extent of puso.
To find out the dryness of the area, dry spell and stadardized precipitation index SPI method was calculated from rainfall data in all regions of Central Java during 1986 2014 period. To know the relationship between drought and trigger factor then used spatial analysis by using pearson correlation method. The result is that there is a strong correlation between meteorological drought in Central Java with some trigger factors, the combination of El Nino, ENSO and IOD shows the dominant influence if the phenomenon occurs simultaneously. Every global phenomenon shows special characteristics when active independently or teleconated with other phenomena. The northern coast of Central Java has strong links as the dominant areas that have failed crops and decreased rice farm productivity due to ENSO and IOD.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T50183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Dwi Wardhani
"Kekeringan merupakan bencana alam yang terjadi akibat dari kemarau panjang yang tidak terlepas dari adanya pengaruh fenomena El Nino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap bencana kekeringan. Melalui perhitungan statistik dan pemetaan data spasial, penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap bencana kekeringan baik berdasarkan kondisi iklim selama 30 tahun (1985-2014) ataupun pada tahun 2015 memiliki tingkat sensitivitas yang sama yaitu terdiri dari tingkat sensitivitas yang 'rendah' dan 'sedang'. Akan tetapi, tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap kekeringan yang 'sedang' jauh lebih luas pada tahun 2015 daripada tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen berdasarkan kondisi iklim selama 30 tahun (1985-2014). Sehingga adanya pengaruh fenomena El Nino di Kabupaten Kebumen pada tahun 2015 tergolong kuat. Sebaran wilayah yang memiliki tingkat sensitivitas yang 'rendah' umumnya terdistribusi di bagian tengah hingga utara Kabupaten Kebumen. Sedangkan, tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap kekeringan yang 'sedang' umumnya terdistribusi di bagian tengah hingga selatan terutama di daerah pesisir selatan Kabupaten Kebumen.

Drought is a natural disaster that occurred as a result of the long dry that can't be separated from the influence of El Nino phenomenon. This research aims to determine the region sensitivity of Kebumen Regency against drought. Through statistical calculations and mapping of spatial data, this research reveal that level of the region sensitivity of Kebumen Regency against drought is same between based on climatic conditions for 30 years (1985-2014) and 2015 that consists of region sensitivity level of 'low' and 'moderate'. However, the region sensitivity level of Kebumen Regency on drought 'moderate' is much wider in 2015 than the region sensitivity level of Kebumen Regency based on climatic conditions for 30 years (1985-2014). So, the effect of El Nino phenomenon in Kebumen Regency in 2015 relatively strong. Distribution of areas that have region sensitivity level 'low' is generally distributed from the middle to northern of Kebumen Regency. Meanwhile, the region sensitivity level of Kebumen regency 'moderate' is generally distributed from the middle to southern, especially in the southern coastal of Kebumen Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irianti Ocktaviani
"Pulau Jawa terletak di 'ujung' perjalanan DTKA dan bentuknya yang unik memanjang dari Barat ke Timur, diperkirakan iklimnya mempunyai ciri sendiri pula, yang berbeda dengan iklim wilayah lain di Indonesia. wilayah Jawa bagian tengah seharusnya merupakan daerah yang 'kering' karena terletak di 'Ujung' perjalanan DKAT dan bentuk daratannya tidak langsung berhadapan dengan hembusan angin Barat yang basah. Tulisan ini memberikan gambaran umum tentang iklim di wilayah Jawa bagian tengah, dengan tekanan pada pola penyebaran hujan dan wilayah iklim menurut metode kiasifikasi iklim Schmidt-Ferguson."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Grace Yusticia
"Wilayah Probolinggo di Jawa Timur memiliki perbedaan musim kering dan musim basah yang jelas antara dataran rendah dan pegunungan. Penerapan metode de Boer, Standardized Precipitation Index (SPI), dan Hari Tanpa Hujan (HTH) dalam penentuan kekeringan di Probolinggo akan diperbandingkan secara keruangan berbasis data hujan dari 55 lokasi periode 1990-2015. Melalui teknik overlay peta dan perbandingan luas, pola spasial wilayah kekeringan dari ketiga metode dibandingkan. Hasil analisis menunjukkan metode de Boer dan HTH menampilkan pola keruangan kekeringan yang bergerak dari dataran rendah ke pegunungan. Tingkat kekeringan menurut metode de Boer sebanding dengan tingkat kekeringan SPI, namun lebih basah dibandingkan tingkat kekeringan menurut metode HTH. Kekeringan menurut metode de Boer lebih sesuai dianalisis berdasarkan ketinggian, angin dan arah hadapan lereng dibandingkan dengan metode SPI dan HTH.

Regions Probolinggo in East Java having clear difference between the dry and wet seasons on the lowlands and the mountains. Implementation of the methods of the de Boer, Standardized Precipitation Index (SPI), and No Rain Days (NRD) in the determination of drought in Porbolinggo will be compared based on spatial rainfall data from 55 locations periode from 1990 until 2015. The spatial pattern of drought of the dryness methods are compared by overlay maps techniques and size of the regions. The spatial result analysis of the method de Boer and NRD showed the drought move from the lowlands up to the mountains. The level of dryness of the de Boer is comparable to the SPI drought, but more wetter than the method of drought NRD. Drought is more appropriate analysed based on the elevation, wind direction and toward front slopes according to the de Boer method than methods of SPI and NRD.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>