Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Basuki
"Wilayah Pati merupakan salah satu wilayah yang sering dilanda banjir, penyebabnya adalah karena sebagian besar wilayahnya berada di dataran rendah yang rawan terhadap bencana banjir. Kejadian banjir yang sering terjadi, terutama disebabkan karena curah hujan yang tinggi, sehingga sungai tidak lagi mampu menampung limpasan air hujan yang berasal dari DAS Juwana yang ada di wilayah tersebut.
Hasil analisis melalui melalui proses overlay dari parameter banjir yaitu Peta Land sistem, peta tata guna tanah, peta kerapatan penduduk, peta curah hujan rata-rata dasarian dan peta peluang hujan ekstrim perdasarian menunjukkan tingkat rawan banjir di wilayah tersebut paling rawan terjadi pada dasarian 3 bulan Januari dan dasarian 1 Pebruari, yang merupakan puncak musim hujan di wilayah tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanti
"Banjir merupakan fenomena alam yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tapi dapat dikurangi resikonya. Secara langsung banjir dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti; intensitas hujan, frekuensi, luas area serta koefisien aliran. Sedangkan koefisien aliran itu sendiri dipengaruhi antara lain oleh; topografi daerah, perubahan tata guna lahan, jenis penutup permukaan dan jenis tanah. Banjir pada suatu kawasan perumahan dapat berdampak negatif antara lain pada kesehatan, perekonomian, keamanan dan kenyamanan. Sehingga analisa untuk mendapatkan ketinggian muka air maksimum akibat debit puncak banjir rencana perlu dilakukan untuk mengetahui ketinggian minimal peil bangunan yang aman.
Analisa dilakukan terhadap data-data hidrologi, topografi dan geometri serta data eksisting lokasi studi. Data tersebut diperoleh antara lain dari Badan Meteorologi dan Geofisika, Konsultan Management Bumi Serpong Damai, Balai Besar sungai Cisadane Ciliwung dan dari berbagai sumber informasi termasuk wawancara dan observasi di lapangan. Analisa dilakukan pada Kawasan Atmajaya Bumi Serpong Damai Tahap II-1. Melalui analisa hidrologi diperoleh debit puncak banjir rencana, yang dilanjutkan dengan analisa hidrolika untuk memperoleh penampang ekonomis saluran drainase yang mampu melalukan debit banjir rencana tersebut. Ketinggian elevasi minimum bangunan merujuk pada kedalaman saluran drainase.
Pengolahan data selain dengan perhitungan manual berdasarkan buku-buku referensi yang ada, juga dengan permodelan menggunakan software SMADA 6.0 for windows. Hasil analisa memberikan ketinggian peil minimum bangunan ratarata 3,1 m diatas elevasi dasar saluran utama masing-masing tinjauan, dengan debit banjir rencanan 50 tahunan yang harus dalirkan sebesar 26,08 m³/det. Nilai ini aman terhadap elevasi muka air maksimum (±21.00) banjir rencana 100 tahunan sungai Cisadane (outlet DAS).

Flood is a kind of natural phenomenal. It can't be removing; we just decrease its potential destruction effect. There are many factors influencing the flood such as rainfall intensity, frequency, drainage area, and runoff coefficients. Runoff coefficient is influenced by topography, various surface type and soil type. Caused of flood many people loosed more of their safely, capital and satisfaction. That's why it's important to design residence's drainage channel as based to decide the minimum elevation residence.
The analyzed based on some data of hydrology, topography, geometry and existing condition. The data were taken from Meteorology and Geophysical Department, Management Consultant of Bumi Serpong Damai residence, Flood Control Cisadane and Ciliwung River and collected through interviews and observation. Analyze using case study at Atmajaya residence Bumi Serpong Damai Tahap II-1. The maximum discharge is provided by hydrology analyze result, and the residence's drainage channel decided by hydraulic analyzed result. The minimum elevation residence depend on the maximum deep of geometric drainage chanel.
The analyze also compute by other tool computer program SMADA 6.0 for Windows. Based on the result of analyzed maximum dischard for 50 years return period is 26,08 m³/sec and The minimum elevation is average 3,1 m up from based line drainage. The result safe for maximum elevation (±21.00) 100 years return period discharge Cisadane river.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliadi Rumanto
"Pada tesis ini telah dibangun server model dengan menggunakan Virtual Reality Modelling Language (VRML) sebagai model dan animasi 3D untuk menghasilkan dan menampilkan simulasi banjir dengan menggunakan bahasa pemprogramman java untuk memanipulasi informasi dalam bahasa VRML.
Sistem yang dibangun akan memanfaatkan internet untuk media distribusi informasi. Untuk dapat menggabungkan 3D model pada aplikasi Internet dimulai dengan menggunakan Internet browser sebagai basis client yang akan menampilkan java applet yang terletak pada server.
Sistem secara keseluruhan akan menggunakan beberapa fungsi dari Java 2 Enterprise Edision (J2EE) model sebagai kerangka kerja. Pada Java applet telah dikembangkan model simulasi banjir yang akan mempresentasikan ketinggian air (waktu banjir) sesuai dengan volume curah hujan yang diambil dari data sensor yang tersimpan pada database. Kode dari java applet akan memiliki kemampuan untuk mengambil data dari sensor dengan menggunakan Java DataBase Connectivity (JDSC).
Hasil manipulasi data dari JDSC akan memberikan informasi berapa ketinggian keadaan air dari sensor. Informasi ini digunakan sebagai referensi untuk mengakses VRML Hasil akan ditampilkan dengan mereplesentasikan visualisasi ketinggian dari banjir dan waktu terjadinya banjir."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghiri Basuki Putra
"Pada tesis ini, akan membangun Rich Internet Application (RIA) dengan ZK untuk aplikasi Early Warning System (EWS) yang digunakan dalam menampilkan peta dan animasi 3D untuk menghasilkan dan menampilkan simulasi banjir yang terjadi di daerah Jakarta di Internet dengan memanfaatkan peta 2D yang kemudian dibangun menjadi peta 3D, geografi dan geophysic yang disediakan oleh Badan Meteorologi dan Geofiisika (BMG). Data tersebut oleh Map Server (server yang digunakan untuk mengubah peta 2D menjadi peta 3D) serta Processing Server (server untuk mengolah peta 3D dan data 3D) sehingga dapat menghasilkan simulasi banjir.
Pada tesis ini akan dibangun framework aplikasi EWS untuk yang menghubungkan aplikasi EWS dengan 3D server serta Map Server untuk simulasi banjir di Jakarta yang 3D berdasarkan data curah hujan serta informasi daerah Jakarta yang terkena dampak banjir serta memberikan informasi tentang luasan wilayah yang terkena dampak banjir dalam jangka waktu tertentu. Simulasi banjir akan menggunakan Virtual Reality Modelling Language (VRML) yang merupakan bahasa pemograman untuk membangun peta dan simulasi yang 3D sehingga dapat mendukung untuk menampilkan dan menvisualisasikan data geografi.
Kinerja aplikasi EWS yang dibangun, merupakan RIA yang mendukung 3D untuk simulasi banjir serta menghasilkan informasi tentang banjir yang 3D cukup baik, karena kecepatan untuk mengakses data dan membuka halaman pada aplikasi ini cukup baik pada Modzilla Serta penggunaan EWS yang memudahkan user dikarenakan ZK merupakan aplikasi RIA yang mirip dengan aplikasi desktop sehingga aplikasi EWS yang dibangun menjadi user friendly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Herlina
"Perkembangan Kota Jakarta yang sangat pesat menyebabkan berkurangnya lahan untuk perumahan. Sebagai akibat dari arus urbanisasi, penduduk Jakarta mencari tempat tinggal baru yang dekat dengan Jakarta. Salah satu tujuan adalah Depok, yang terletak di sebelah selatan Kota Jakarta.
Pertumbuhan penduduk dan pemukiman baru di Kota Depok menyebabkan terjadinya laju perubahan penggunaan lahan yang cukup tinggi. Hal ini diakibatkan perkembangan pemukiman-pemukiman baru terkonsentrasi di daerah pinggiran sungai. Salah satu alasan pengembang memilih lokasi di daerah pinggiran sungai adalah karena harga tanahnya lebih murah, sebab daerah di pinggiran sungai sebagian besar berupa rawa-rawa.
Evaluasi tata air yang dilakukan tcrhadap sungai-sungai yang ada di dalam DAS Ciliwung, yaitu sungai Cijantung dan Sugutamu dimaksudkan untuk mengenali karakteristik sungai-sungai yang ditinjau dan kedudukannya di dalam wilayah administratif Depok, sehingga dari hasil tersebut bisa diketahui karakteristik banjirnya dihubungkan dengan karakteristik sungai seperti pola aliran, keadaan DAS dan topografi.
Pengaruh perubahan lahan juga ikut mendorong naiknya angka koefisien pengaliran pada tiap sub DAS, akibatnya debit banjir yang dibebankan ke sungai menjadi lebih besar. Hal ini menjadi pemicu terjadinya genangan banjir di beberapa pemukiman. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya genangan adalah menurunnya kapasitas sungai dalam menampung debit banjir yang melalui sungai tcrsebut. Tinjauan terhadap menurunnya kapasitas bisa diperoleh sebagai akibat dari perencanaan yang kurang tepat, perawatan di alur sungainya kurang dan faktor lain yang ditimbulkan oleh perkembangan pemukiman baru.
Analisis yang dilakukan merupakan pcninjauan terhadap sungai itu sendiri sebagai saluran utama yang dihubungkan dengan karakteristik sungainya dan pengolahan hasil pengamatan di lokasi-lokasi yang tergenang untuk memperoleh identifikasi yang jelas mengenai penyebab timbulnya genangan banjir, sehingga bisa dicari alternatif yang paling sesuai untuk pemecahan masalah genangan banjir tersebut.

The very fast development of Jakarta caused the decrease of land for housing. As a result of urban movement, citizen of Jakarta look for a new place to stay that is not too far from Jakarta.
Depok is one of the place to be, which located in the south of Jakarta. Population and residentials in Depok caused land use shift. This situation influenced by the increase of new houses that concentrated by the river. One of the reason why many houses were located the river is the lands arc cheaper than other areas, because it used to be swamps.
Evaluation of water system is done to the rivers in Ciliwung's catchment area, which are Cijantung and Sugutamu. It is meant to recognize the river's characteristic and its position in Depok. So that from the result the flood's characteristic can be known related with its influence to the river's characteristic which are flow pattern, catchment area situation and the tofography.
The land use shift has increased the value of flow coefficient in all sub catchment area, which caused the increase of flood flow rate in the river. This situation caused flood in some housing area. The other factor that caused the flood is the decrease of river's capacity to pond the flood flow rate that through the river. This situation is the influence of the incompatible design, bad maintenance and other external factors.
The analysis about this condition are placing the river itself as a main drain related to the river's characteristic and processing the result of survey that had been done in the location that indicated had flood to find out the real problem that cause flood, so the solution match with the appropriate alternatives.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Nur Kadafi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sempadan Ci Liwung baik bagian tengah (Bogor-Depok) maupun di Hulu (Puncak)
telah terjadi perubahan penggunaan lahan dari lahan bertanaman (permeable) menuju ke
lahan impermeable. Sementara itu di bagian hilir (Jakarta) nampak perubahan
penggunaan lahan permeable ke impermeable bukan saja terjadi pada areal yang jauh
dari sungai, namun telah banyak terjadi pula di wilayah bibir sungai sehingga bukan saja
areal resapan yang makin sempit, tetapi daya tampung sungai juga mengecil pula.
Dengan demikian maka daerah aliran Ci Liwung menjadi sangat rentan terhadap banjir
Penelitian dilakukan untuk memetakan karakteristik sempadan Ci Liwung di
Jakarta kemudian mengklasifikasikan dan mengkorelasikannya dengan wilayah rawan
banjir. Karakteristik sempadan Ci Liwung diklasifikasikan ke dalam 3 kelas menjadi
sempadan alami, terganggu, dan tidak alami.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi alur sungai, struktur
vegetasi, dan intensitas penggunaan tanah sesuai dengan ketentuan dari LFU (1993).
Sedangkan wilayah rawan banjir digunakan peta kontur untuk menentukan dataran banjir
topografis dan peta kejadian banjir tahun 2007 untuk menentukan daerah banjir
hidrologis. Data-data variabel diperoleh melalui interpretasi citra ikonos tahun 2007 dan
survey lapang.
Berdasarkan survey lapang dan hasil pengolahan data diketahui bahwa
karakteristik sempadan DA Ci Liwung di Jakarta berdasarkan kondisi alur sungai
sebagian besar masih alami, berdasarkan struktur vegetasi sebagian besar terganggu,
sedangkan berdasarkan intensitas penggunaan tanah sebagian besar sudah tidak alami
lagi.Korelasi terhadap banjir topografi berdasarkan variabel penggunaan tanah intensif
tidak berhubungan signifikan, kemudian berdasarkan variabel kondisi alur berhubungan
signifikan, dan berdasarkan variabel struktur vegetasi hanya sisi sempadan timur yang
berhubungan signifikan. Sedangkan korelasi terhadap banjir hidrologi, semua variabel
tidak berhubungan secara signifikan.
Kata Kunci : Sempadan sungai, LFU (1993), dataran banjir (floodplain), dataran banjir
hidrologi, dan dataran banjir topografi
xiii + 91 halaman; 27 gambar; 6 diagram; 20 tabel; 9 peta; 10 lampiran
Bibliografi : 16 (1939 ? 2005)"
Universitas Indonesia, 2007
S33885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>