Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanala, F.TH.R.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Renauly
"Aktivitas bekerja merupakan faktor terpenting yang membentuk pola perjalanan di perkotaan, karena dilakukan oleh penduduk dalam jumlah yang besar dan dalam rentang waktu yang bersamaan. Setiap orang pasti memiliki perilaku perjalanan yang berbeda beda tergantung kakarakteristik sosioekonomi dan wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik penglaju terhadap pola perjalanan penglaju Kota Bekasi ke tempat kerja di Jakarta, baik dari segi pemilihan moda dan pemilihan rutenya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan statistik sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa wanita muda mapan dan pria muda mapan cenderung bekerja bekerja ke Pusat Kota Jakarta yang merupakan kawasan perkantoran, sedangkan yang lainnya cenderung bekerja ke pinggiran kota Jakarta yang lebih beragam dari mulai kawasan pekantoran hingga industri. Mobil umumnya digunakan oleh penglaju wanita muda mapan, serta pria mapan, dengan memilih rute tol. Motor cenderung digunakan oleh pria sederhana, dengan rute jalan ruas tengah. Sedangkan kendaraan umum cenderung digunakan untuk perjalanan jauh dan oleh wanita sederhana serta wanita tua mapan.

Working is the most important activity that form travel pattern of the city, because it is done with large number of people at the same time. Every commuters have different sosio-economic and region characteristic, that would form different travel behavior. This research is going to describe how the characteristics of Bekasi commuters who works in Jakarta affect their travel behavior, based on mode and route choice. This research employed descriptive analysis and simple statistic methods.
Analysis shows that upper class young women also upper class young man tend to works in the business district at the city center of Jakarta, while the others tend to work either in the business district or industrial district at the urban fringe of Jakarta. Cars usually used by upper class young women also upper class young man, and using highway infrastructure as their route choice. Motorbike tend to used by middle class man, with center road zone as their route. While public transportation tend to used for long distances journey and by middle class women also upper class old women.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Anilestari
"Besarnya peranan angkutan umum dalam penyelenggaraan pendidikan, menyebabkan perlunya suatu perbaikan pelayanan jasa angkutan umum ke lokasi-lokasi pendidikan seperti di Universitas Indonesia, Depok. Perencanaan transportasi yang telah dilakukan oleh pemerintah terasa belum efektif dalam menjawab permintaan masyarakat terutama kalangan mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan spatial behaviour, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan jasa angkutan umum (travel demand) menuju kawasan pendidikan, terutama alasan pemilihan moda yang sangat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan perjalanan mahasiswa UI.
Penelitian ini menggunakan metode pembebanan jaringan jalan (Assignment route) untuk menentukan arus perjalanan. Pendekatan behaviour digunakan untuk menganalisis pola perjalanan mahasiswa yang terjadi sesuai dengan 5 varibel yaitu waktu tempuh, waktu tunggu, waktu keberangkatan, biaya perjalanan dan jumlah pergantian moda. Pola perjalanan yang terbentuk dibandingkan sesuai dengan dua kondisi cuaca yaitu cerah dan hujan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan pola bahwa dominan mahasiswa berangkat dari rumah pada pukul 06.30-07.00 WIB, dengan waktu tempuh 1-1,5 jam, waktu tunggu moda selama 10-30 menit, dengan jumlah pergantian moda sebanyak 2x dan biaya perjalanan Rp 3.500-Rp 6.000. Kondisi hujan hanya merubah pola waktu tunggu moda dan waktu tempuh menjadi lebih lama dan waktu keberangkatan menjadi lebih awal. Pola perjalanan yang terjadi dipengaruhi oleh alasan mahasiswa dalam memilih angkutan umum, yaitu: waktu tempuh, biaya perjalanan dan tidak ada angkutan umum lain."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S33859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S33840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanala, Frans
"Telah dilakukan survey terhadap penglaju yang berdomisili di enam kecamatan di Kota Depok untuk mengetahui tempat kerja, moda transportasi yang digunakan dan interaksi ruang antara kota Depok dengan DKI Jakarta dan wilayah sekitar Bogor, Tangerang, Bekasi (Botabek).
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas penglaju tersebut menuju wilayah DKI Jakarta sebagai tempat kerja. Tempat kerja di wilayah DKI Jakarta menjadi mayoritas tujuan penglaju di setiap kecamatan. Moda transportasi yang digunakan penglaju didominasi oleh angkutan umum non-kereta api. Interaksi ruang terbesar terjadi antara kota Depok dengan wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dan terkecil antara kota Depok dengan Tangerang.

Depok's Resident Movement to Their Workplace in 2001. The data of commuters from Depok town were taken from six Depok?s subdistricts to get the information of their work location, their transportation and the interaction between Depok town with DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi regions (Botabek).
The results show that majority the commuters went to DKI Jakarta as their workplace which was dominant in all subsdistrics. The commuters dominantly used non-train public transports. The strong interaction were happened between Depok town and South Jakarta and East Jakarta, the weak one was happened between Depok town with Tangerang."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anastasia Livia Serevina
"Masalah transportasi yang sering terjadi di kota-kota besar antara lain kemacetan lalu lintas, polusi suara dan udara, kecelakaan dan keterlambatan. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa di Kota Depok terdapat tingkat kemacetan yang tinggi di pusatnya aktivitas perdagangan dimana 6 dari 7 adalah pusat perbelanjaan. Di kota Depok sampai sekarang sudah ada 10 mall. Kemacetan di jalan raya di Kota Depok Lokasi Mall menunjukkan bahwa keberadaan Mall semakin meningkat generasi perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial waktu perjalanan ke Mall dan penghalang sisi luar angkasa di jalur perjalanannya. Data yang digunakan meliputi waktu tempuh, pusat keramaian, persimpangan jalan, lama perjalanan, dan moda transportasi dari 148 responden pengunjung. Koleksi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pengunjung mall pada sore hari. Hambatan ruang pada jalur perjalanan dapat dikategorikan sebagai deviasi dan pusat kerumunan, yang diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tempuh tidak ada hubungannya dengan lama perjalanan perjalanan. Perjalanan jauh tidak selalu membutuhkan waktu tempuh yang lama. Dan sebaliknya. Namun, sebagian besar responden bersedia butuh waktu lama untuk mencapai Mall dengan kelengkapan tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa responden memilih jalur perjalanan dengan hambatan ruang paling sedikit. Ini terjadi baik dalam perjalanan ituj auh dan dekat, dan juga selama waktu perjalanan yang cepat dan lama.

Transportation problems that often occur in big cities include traffic jams, noise and air pollution, accidents and delays. Previous research has shown that in Depok City there is a high level of congestion at the center of trading activity, where 6 out of 7 are shopping centers. In the city of Depok, until now there are 10 malls. Congestion on the highway in Depok City The location of the Mall shows that the Mall's existence is increasing in the generation of trips. This study aims to determine the spatial pattern of travel time to the Mall and outer space side obstructions in its travel path. The data used include travel time, the center of the crowd, road junctions, travel times, and modes of transportation from 148 visitor respondents. Collection Data collection was carried out by conducting interviews with mall visitors in the afternoon. The space resistance on the travel path can be categorized as the deviation and crowd center, which is classified into several classes. The results showed that the travel time had nothing to do with the length of the trip. Long trips do not always require a long travel time. And vice versa. However, most respondents are willing to take a long time to reach the mall with high facilities. The conclusion of this study shows that the respondents chose the route of travel with the least space constraints. This occurs both on long and near journeys, and also during long and fast travel times."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianawani
"ABSTRAK
Mobilitas penduduk Kelurahan Kukusan ke tempat bekerja didominasi oleh perjalanan menuju DKI Jakarta, dimana setiap individu memiliki karakteritisknya masing-masing, baik karakteristik sosioekonomi maupun wilayahnya, sehingga perbedaan tersebut membentuk suatu perilaku perjalanan yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola mobilitas penglaju berdasarkan karakteristik penglaju, serta pemilihan moda transportasi dan rute yang dipilih penglaju. Metode yang digunakan ialah metode analisis spasial dan deskriptif dengan teknik overlay peta dan statistik sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penglaju yang tinggal di permukiman teratur, didominasi oleh pria dan wanita mapan, dimana wanita mapan cenderung menglaju ke wilayah CBD, sedangkan pria mapan menglaju ke wilayah non CBD. Adapun penglaju yang tinggal di permukiman tidak teratur jarang terdiri dari pria dan wanita, baik mapan maupun sederhana, dimana pria mapan cenderung menglaju ke wilayah non CBD. Selanjutnya, penglaju yang tinggal di permukiman tidak teratur padat didominasi oleh pria dan wanita sederhana yang cenderung menglaju ke wilayah non CBD. Adapun wanita dewasa mapan yang tinggal di perumahan teratur cenderung menggunakan mobil melalui jalan kolektor sekunder (Jln. Raya Kukusan ? Jln. Srengseng Sawah), sedangkan pria dewasa mapan yang tinggal di perumahan tidak teratur jarang dan pria dewasa sederhana yang tinggal di perumahan tidak teratur padat cenderung menggunakan motor melalui jalan kolektor sekunder (Jln. Raya Kukusan ? Jln. Srengseng Sawah). Sedangkan kendaraan umum (kereta) cenderung digunakan untuk perjalanan jauh oleh wanita dewasa sederhana yang tinggal di permukiman tidak teratur padat melalui jalan kolektor (Jalan Palakali) menuju jalan lokal di kawasan kampus UI untuk sampai di Stasiun Pondok Cina sebagai nodal interchange-nya.

ABSTRACT
Kukusan population mobility to the working place is dominated by the travel to DKI Jakarta, where every commuters have different sosio-economic and region characteristic, that would form different travel behavior. This research is going to describe how the mobility patterns of commuters based on the characteristics of commuters, as well as transportation modes choice and routes choice. The method used is spatial analysis and descriptive analysis with map overlay and simple statistical techniques. Analysis shows that commuters who live in regular settlements, dominated by upper class men and women,as for upper class women tend to commute to the CBD, while upper class men tend to commute to the non-CBD area. As for commuters who live in irregular settlements rarely consists of men and women, both upper and middle class, as for upper class men tend to commute to the non-CBD area. Furthermore, commuters who live in irregular settlements densely, dominated by middle class men and women who tend to commute to the non-CBD area. As for upper class adult women who live in regular settlements tend to use cars through secondary arterial roads (Jln. Raya Kukusan - Jln. Srengseng Sawah), while upper class adult man who live in irregular settlements rarely and middle class adult men who live in irregular settlements densely tend to use the motor through a secondary arterial roads (Jln. Raya Kukusan - Jln. Srengseng Sawah). While public transportation (train) tend to be used for long trips by middle class adult women who live in irregular settlements densely through the collector road (Jln. Palakali) onto local roads in the area of the UI campus to get Pondok Cina Station as its nodal interchange."
2016
S65404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alim Kidar Hanif
"Saat ini, toko online dan toko swalayan menjadi pilihan berbelanja.  Berbagai kebutuhan rumah tangga dapat dibeli dari pasar yang berbeda. Pilihan tempat belanja semakin beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial pemilihan tempat belanja keluarga yang ada di Kota Depok. Tempat belanja yang dimaksud adalah pasar rakyat, toko swalayan dan toko online. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lama tinggal, pendapatan, tipe keluarga, pola perjalanan, moda transportasi, dan jarak. Penelitian ini menggunakan sample responden yang didapat melalui survei kuisioner dengan metode systematic random sampling. Untuk mengetahui pola spasial pemilihan tempat belanja, akan dimulai dengan mengidentifikasi pola belanja masyarakat terlebih dahulu. Kemudian akan dilakukan analisis average nearest neighbor (ANN) untuk mengetahui persebaran tempat belanja. Selanjutnya akan dilakukan uji korelasi variable terhadap pemilihan tempat belanja berdasarkan jarak, uji korelasi ini menggunakan uji koefisien kontingensi. Uji korelasi tersebut, kemudian dijelaskan secara spasial deskriptif untuk menjabarkan pola spasial pemilihan tempat belanja yang terjadi. Hasilnya, pemilihan tempat belanja pasar rakyat berdasarkan jarak berkorelasi dengan pendapatan rumah tangga, sedangkan pemilihan tempat belanja toko swalayan berdasarkan jarak berkorelasi dengan lama tinggal, pola perjalanan, dan moda transportasi yang dipakai.

Nowadays, shopping for various family needs can be done from various different markets, as traditional market, modern market, and on line shops as well. The choice of shopping places is increasingly diverse.  This study aims to determine the spatial pattern of familys choosing shopping places in Depok City. Variables that were used in this study were length of stay, monthly income, family type, travel pattern, transportation mode, and distance. The data was acquired through sample survey, by distributing questionnaires to households. The result shows that households shops their needs from various markets. They shops to the closest market when this acitivity has only single purpose. However, distance is not their concern when shopping is part of the family recreational activity. With multiple purpose, households tend to choose market that provide various needs, such as daily needs, durable goods, and entertainment facilities as well. Variables that influence the decision in choosing markets are income, length of stay and transportation modes. The conclusion of this study showed that distance is not the main concern, but the economic status of the purpose of the trip is more significant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Widya Astuti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pola perjalanan calon penumpang commuter line menuju stasiun di Kota Depok, dengan latar belakang sebagai salah satu kota satelit telah mengalami perkembangan yang kompleks baik dari sisi penduduk, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Salah satu konsekuensinya adalah meningkatnya pergerakan masyarakat melalui titik simpul transportasi yaitu Stasiun Universitas Indonesia, Stasiun Pondok Cina, Stasiun Depok Baru, Stasiun Depok Lama dan Stasiun Citayam. Tingginya mobilitas calon penumpang commuter line dipengaruhi oleh lokasi stasiun yang dekat dengan kawasan permukiman, kondisi sosial ekonomi dan pola perjalanan penumpang.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, serta tinjauan pustaka. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed methods baik secara kualitatif maupun kuantiatif.  Analisis yang digunakan adalah dengan metode multinomial logistic regression. Hasil dari penelitian mengemukakan bahwa perilaku penumpang menuju stasiun (access mode) dipengaruhi oleh nilai waktu, jarak dan biaya transport. Temuan dari penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang prilaku calon penumpang dalam memilih stasiun dan moda transportasi menuju stasiun. Sehingga stasiun di Kota Depok perlu dilakukan perbaikan sarana dan prasarana penunjang seperti penataan tempat naik turun angkutan umum, parkir kendaraan pribadi, drop off angkutan online, parkir kendaraan tidak bermotor maupun penataan fasilitas pejalan kaki.

ABSTRACT
This thesis discusses the commuting line of prospective commuter line passengers to the station in Depok, with a background as one of the satellite cities that has experienced complex developments both in terms of population, social, economic, and environmental. One consequence is the increased movement of people through the station node points, namely Universitas Indonesia Station, Pondok Cina Station, Depok Baru Station, Depok Lama Station and Citayam Station. The high mobility of prospective commuter line passengers is influenced by the location of the station which is close to residential areas, socioeconomic conditions and passenger travel patterns.
Data collection techniques by interview, observation, questionnaire distribution, and literature review. This research was conducted with a mixed methods approach both qualitatively and quantitatively. The analysis used is the multinomial logistic regression method. The results of the study suggest that the behavior of passengers to the station (access mode) is influenced by the value of time, distance and transportation costs. The findings of this study contribute to understanding the behavior of prospective passengers in choosing stations and modes of transportation to the station. So that stations in the city of Depok need to be improved facilities and supporting infrastructure such as the arrangement of places of ups and downs of public transport, parking of private vehicles, drop off of online transportation, parking of non-motorized vehicles and arrangement of pedestrian facilities."
2020
T55364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>