Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109846 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Embun Sari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ode Sofyan Hardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rozak
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S33608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Sadjid
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avi Harnowo
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T39400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayrina Damayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi kenaikan harga tanah yang dipengaruhi sebaran penduduk dan aktivitas masyarakat terhadap kebijakan penyediaan rumah susun yang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Faktor yang diuji adalah sebaran penduduk dan karakteristik daerah dalam mempengaruhi pembentukan harga tanah menurut NJOP di DKI Jakarta. Data yang digunakan adalah jumlah kepadatan penduduk Tahun 2010 ndash; 2015, serta Potensi Desa Tahun 2014 jumlah pasar dan stasiun di 261 kelurahan di DKI Jakarta yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Penelitian ini menggunakan dua metode analisis, yaitu analisis statistik deskriptif dan ekonometrika spasial.
Dari hasil analisis spasial ekonometrika didapatkan beberapa hasil.
Pertama, daerah dengan harga tanah yang tinggi High High/HH cenderung berdekatan dengan daerah yang harga tanahnya tinggi pula, begitu pun sebaliknya daerah dengan harga tanah rendah Low Low/LL .
Kedua, terdapat juga daerah dengan harga tanah tinggi yang dikelilingi daerah dengan harga tanah rendah, contohnya Kelapa Gading yang dikelilingi Koja dan Cilincing.
Ketiga, pola keterkaitan spasial harga tanah dipengaruhi peruntukkan zonasi areanya, dimana daerah HH didominasi perkantoran dan LL didominasi pemukiman.
Keempat, model spatial lag lebih dapat menjelaskan variasi estimasi harga tanah dimana kepadatan penduduk dan pasar dengan bangunan non permanen negatif signifikan, dan jumlah stasiun positif signifikan mempengaruhi harga tanah. Sedangkan variabel pasar dengan bangunan permanen dan semi permanen tidak signifikan.
Kelima, pengaruh negatif signifikan antara kepadatan penduduk dan pasar non permanen terhadap harga tanah diartikan bahwa tingkat harga tanah yang stagnan cenderung tinggi karena minimnya pemanfaatan lahan ditambah pengaruh variabel kontrol pasar dan stasiun, ini berimplikasi terhadap sulitnya penyediaan lahan untuk rumah susun.
Keenam, peningkatan kepadatan penduduk ditambah keberadaan variabel kontrol menyebabkan tekanan pemukiman yang menimbulkan eksternalitas negatif berupa pemukiman kumuh.
Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan adalah membangun rumah susun di area padat penduduk dan dekat dengan pusat kegiatan, sehingga tidak menjauhkan masyarakat dari tempat berkegiatan, seperti Koja, Cilincing, Pesanggrahan, Tebet dan Johar Baru. Kerjasama dengan BUMN dan BUMD juga perlu dilakukan untuk membantu penyelesaian penyediaan lahan yang sulit akibat harga tanah yang tinggi, seperti pembangunan rusun terintegrasi dengan stasiun Tanjung Barat dan Kalideres. Potensi keberadaan pemukiman kumuh juga harus menjadi perhatian dalam penyediaan rumah layak huni.

This thesis aims to investigates the impact of increasing land value affected by population distribution and economic activity towards local government rsquo s policy regarding the supply of public vertical housing which following written rule of spatial planning. The premise used in this study is that factors such as population distribution and local characteristics affect in shaping land value of property tax NJOP in Jakarta. Data used in this study are citizen density during the period of 2010 to 2015, and village potential number of market and station in 2014 that consist of 261 sub districts in Jakarta. I use two methods of analyses, which are statistical descriptive and spatial econometric.
There are a few findings.
First, area with high land value High High HH are tends to have a close proximity with another high land value area, and vice versa for area with low land value Low Low LL .
Second, there are also area with high land value surrounded by area with low land value, for example Kelapa Gading which area surrounded by Koja and CIlincing.
Third, land value rsquo s spatial dependence pattern affected by its zoning, where HH area dominated with business area and LL area dominated with residential area.
Fourth, variation in estimation of land values are more explained in spatial lag model, in which I find citizen density and market with non permanent building have negative significant effect, and the number of station have positive significant effect on land value. Whereas, market with permanent and semi permanent building are not significant.
Fifth, such negative significant relationship could be defined as static land value, particularly on high density area due to lack of land utilization added with control variables market and station influence. This could lead to land supply problems for public vertical housing.
Sixth, an increase in citizen density added with control variables cause pressure in residential area and led to negative externality in the form of slum area.
Based on these findings, following policy direction could be considered is to build public vertical housing on high density area and one which has close proximity to central business districts, thus would not alienate citizens from their economic activity, such as area in Koja, Cilincing, Pesanggrahan, Tebet and Johar Baru. Local government could also cooperate with Nation Owned Enterprise BUMN and Regional Owned Enterprise BUMD to help solving difficulty of land supply due to high land value, with the building integrated to station. It could take place in Tanjung Barat and Kalideres station. The existence of slum area should also be taken into account in the supply of livable housing."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septein Paramia S.
"Pertambahan penduduk dan peningkatan pemanfaatan tanah untuk pemukiman maupun sarana dan prasarana di Kota Depok, mengakibatkan terjadi peningkatan transaksi tanah. Belum tersedianya data dan peta pertanahan yang lengkap menimbulkan terjadinya transaksi tanah/jual beli di bawah tangan, yang menimbulkan potensi terjadi tanah bermasalah. Selama periode Tahun 2001 hingga 2007 terjadi peningkatan jumlah tanah bermasalah di Kota Depok. Berdasarkan analisis tetangga terdekat pola sebaran tanah bermasalah tahun 2001 adalah acak (random) berubah menjadi mengelompok (clustered) pada Tahun 2007.
Pada Tahun 2007 wilayah yang banyak ditemukan tanah bermasalah terjadi pada wilayah dengan tanah terdaftar tinggi, wilayah dengan penggunaan tanah kosong (belum terbangun) dan tanah perumahan, wilayah dengan harga tanah cenderung tinggi, wilayah dengan kemiringan relatif datar serta wilayah dengan jaringan jalan yang tidak terlalu padat. Sedangkan wilayah yang jarang ditemukan tanah bermasalah terjadi pada wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, wilayah yang dilintasi jalan kereta api dan wilayah dengan penggunaan tanah jasa dan tanah perusahaan. Faktor jarak terhadap pusat ekonomi kota Depok (Margonda) mempengaruhi sebaran tanah bermasalah Tahun 2007. Di wilayah yang dekat dengan Jalan Margonda ditemukan banyak tanah bermasalah.

The increasing of population influence improvement of land utility for residential area and its facilities so that its condition also cause improvement of land transaction happened in Depok city. Incompletely data of land management provided became one factors to emerge illegal land transaction which have big potency of happened land acquisition problems. Growing population and increased utilization of land for settlement and the facilities and infrastructure in the city of Depok, causing increased land transactions occur. Data not yet available and a complete map of land cause the occurrence of a transaction of land / sale and purchase under the hand, the potential to cause ground problems occur. During the period 2001 to 2007 it was increasing the amount of land problems in the city of Depok. Based on the analysis of nearest neighbor pattern of land problems in 2001 is random change to clustered in the 2007.
In the Year 2007 found that many problems occur on the land area registered, the area with the use of vacant land and housing, with the price of land tends to be high, the area with the slope is relatively flat and the area with a road network is not too rapid. While problems is rarely found occur on the land area with high population density, the area where is over the railway and the area with the use of the services land and company land. The distance to the center of economic in Depok city (Margonda street) affect the land problem in 2007. In the region which is close to the Margonda street found many land problems.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39441
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanaman stroberi merupakan salah satu tanaman buah-buahan yang mempunyai
nilai ekonomi yang tinggi. Kecamatan Rancabali, yang dulunya merupakan satu
kesatuan dengan kecamatan Ciwidey, merupakan asal mulanya stroberi
dikembangkan di Indonesia. Dalam perkembangannya, usaha tani stroberi di
Kecamatan Rancabali meningkat seiring dengan konversi tanaman pangan
menjadi tanaman perdagangan yang dilakukan oleh sebagian besar petani di
Indonesi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pola sebaran usaha
tani stroberi serta faktor- faktor yang mempengaruhi usaha tani stroberi yang ada
di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Usaha tani
stroberi di Kecamatan Rancabali memiliki pola clustered atau mengelompok.
Sebaran usaha tani stroberi ini berada pada penggunaan tanah pemukiman yang
tesebar di Kecamatan Rancabali dengan faktor fisik dan faktor sosial yang
mempengaruhi pola sebaran usaha tani stroberi di Kecamatan Rancabali."
Universitas Indonesia, 2010
S34216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Prajoko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanu Armanto
"Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan wilayah dataran rendah pantai Jakarta. Dengan kondisi fisik yang relatif seragam Jakarta merupakan daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dimana dinyatakan dalam intensitas penggunaan tanah yang beragam. Perubahan penggunaan tanah alami (tutupan tanah) ke arah penggunaan tanah buatan sekaligus mengubah wujud fisiknya. Pemetaan penggunaan tanah dari tahun ke tahun menunjukkan semakin menurunnya penggunaan tanah alami (tutupan tanah) menjadi penggunaan tanah buatan.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pola perubahan tutupan tanah DKI Jakarta tahun 1960-2005 menggunakan metode analisis deskriptif dengan unit analisis region fungsional. Variabel yang digunakan sebagai penyebab perubahan tutupan tanah yaitu ketinggian, lereng, jenis tanah dan jenis batuan yang ada pada jenis region fungsional yang berbeda.
Hasil penelitian memperlihatkan pola perubahan tutupan tanah dalam bentuk tanah basah menjadi tanah kering secara besar-besaran dan terus menerus mengingat keterbatasan tanah yang dapat dibangun (available land) jumlahnya tetap hingga mengakibatkan bentuk penurunan kualitas lingkungan. Contoh nyata dari adanya perubahan tersebut dapat dilihat dari lokasi-lokasi daerah banjir yang tersebar di DKI Jakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S34118
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>