Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
T.M.A. Noval Asril
"Telah dibuat suatu sistem data akusisi pada sistem telemetri dan monitoring posisi kereta api dan jalur relnya menggunakan sensor GPS (Global Positioning System) dan sensor akselerometer. Dengan kedua sensor tersebut dapat dimonitoring dan disimpan data-data berupa posisi, kecepatan dan arah serta data percepatan pada sumbu X, Y, dan Z. Data tersebut dapat dikirimkan dari RTU (Remote Terminal Unit) ke server menggunakan sarana SMS (Sort Message Service) yang kemudian dimonitor dengan grafik dislplay sebagai antarmuka dengan operator dan juga disimpan dalam logger.

Data acquisition has been made for train position data and its track by telemetry and monitoring system. The system bases on GPS (Global Positioning System) sensor and accelerometer sensor. Some data including position data, velocity and direction and also acceleration data in X, Y and Z axes can be monitored and logged. The data can be sent from RTU (Remote Terminal Unit) to server by SMS (Sort Message Service) and then can be monitored and logged too in server side."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronald Aditya Saputro
"GPS (Global Positioning System) sebagai salah sam sistem navigasi satelit, penggunaannya kini kian meluas, hal ini dapat terlihat dari banyaknya aplikasi GPS yang dipergunakan diberbagai bidang, diantamnya yaitu survei tanah (land surveying), navigasi rudal, navigasi kendaraan, navigasi pesawat, radar dan lain-lain. Perkembangnn ini tentlmya menuntut peningkatan kemampuan sistem salah sam peningkatan yang mutlak diperlukan yaitu alcurasi pada sistem GPS.
Penggunaan perhihmgan kode pada sistem ini masih banyak kekurangarmya, terutama terhadap kurangnya tingkat akurasi yang dihasilkan, sedangkan penggunaan perhitungan fiasa dapat menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi, namun rentan terhadap tmjadinya cycle slip. Penggabungan kedua jenis perhitungan ini diaplikasikan dcngan menggunakan metode lambda, yaitu dengan menentukan nilai ambiguitas yang teljadi akibat kesalahan cycle slip.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat tingkat akurasi perhitungan kode C/A, perhitungan kode P, dan perhitungan fasa pembawa, Serta perhitungan mengglmakan metode lambda. Perhitungan-perhitungan ini disimulasikan menggunakan perangkat Iunak matlab 6.3. Parameter yang digunakan untuk melihat tingkat akmasi perhitungan-perhitungan ini adalah penggunaan masukan yang memiliki cycle dan tampa cycle. Hasil dari perhitungan ini yaitu berupa jarak semu, dan posisi penerima. Kernudian dengan menggunakan hasil perhitungan ini akan dibuat gradk perbandingan yang kemudian dianalisis tingkat akurasinya.
Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa penggunaan masukan dengan cycle memperlihatkan rendahnya tingkat akurasi yang dihasilkan perhitungan fasa pembawa, selain itu penggunaan metode lambda temyata cukup membanlu dalam meningkatkan akurasi posisi penerima"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Anthon
"Pada skripsi ini akan dibahas mengenai aplikasi dari filter Kalman pada Global Positioning System. Latar belakang teori dari filter Kalman dan Global Positioning System juga akan dibahas pada skripsi ini.
Akan dilakukan simulasi dan analisa terhadap Global Postioning System (GPS) yang mempunyai model stand-alone. Walaupun model ini agak jarang digunakan karena keterbatasannya, namun model ini tetap berguna sebagai rata-rata taksiran pengaruh memvariasikan parameter filter. Akan dilihat bagaimana penambahan matriks kovarian gangguan terhadap keadaan normalnya. Kemudian dicoba untuk melakukan pengamatan terhadap nilai Geometric Dilution Of Precision (GDOP). GDOP ini juga menentukan dalam hal keakurasian pemecahan posisi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Garniwan
"Perangkat komunikasi selular dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini terjadi karena berbagai fitur yang terdapat dalam perangkat komunikasi bergerak semakin lengkap dan kompleks. Diantaranya dengan ditambahkannya perangkat penentu lokasi atau iGlobal Positioning System (GPS)/i ke dalam perangkat komunikasi bergerak. Ditambahkannya perangkat GPS pada perangkat komunikasi bergerak membuat kebutuhan antenna yang kecil dan kompak serta mampu beroperasi pada frekuensi multiband semakin meningkat. Antena GPS yang ada pada umumnya merupakan antena perangkat luar/eksternal, atau menggunakan beberapa antena internal yang beroperasi pada band frekuensi yang berbeda-beda dimana konstruksi ini kurang sesuai karena membuat perangkat selular menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah antena yang kecil dan mampu beroperasi pada dua band frekuensi yang berbeda yaitu single band frekuensi cellular CDMA 826 MHz dan single band frekuensi civillian GPS L1. Antena yang dirancang berupa antena microstrip segiempat tiga susun dimana dua susunan yang pertama merupakan antena selular dengan patch yang dishort ke groundplane untuk mendapatkan ukuran yang kompak, dan susunan yang paling atas merupakan antena GPS single band.
Karena membutuhkan perhitungan yang rumit dan berulang-ulang maka rancang bangun antena ini menggunakan bantuan perangkat lunak Microwave office. Untuk antena selular didapat frekuensi band sebesar 92,4MHz (800,799-893,039) dengan gain yang diperoleh sebesar 5,64dB pada frekuensi tengah 826MHz. Sedangkan untuk antena GPS diperoleh frekuensi resonansi 1573,3MHz dengan Gain yang didapat sebesar 6.22dB. Perolehan ini cukup baik dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan pada kebutuhan antena selular dan GPS.

Recently, mobile communication device technology has been growing rapidly. It has very complete features with the size become smaller. GPS or global positioning system is one of popular feature that has been integrated to the mobile communication device recently. That mean the demand of small, compact antenna that capable to operate in multiband frequency are become highly increase. Convensional GPS antenna generally were an external antenna, or use couple internal antenna that operate in different frequency were the construction are less fit because made the device become bigger.
Therefore on this thesis, we develope a compact internal dual band microstrip antenna that capable to operate in dualband frequency, cellular CDMA band (824MHz-894MHz) and GPS L1 (1575.75 MHz). The antenna which has been design is a triple stacked patch where the first two stacked is a cellular antenna with groundplane shorted using multiple pins. This construction made the antenna smaller and suitable to use for mobile communication. The highest stack patch use for single band GPS antenna.
The design need very complex calculation and use a computer software microwave office to solve the problem. The result is good enough to fulfill the spesification to use in both cellular and GPS band, the frequency band of the cellular antenna is 92,4 MHz(800,799MHz - 893,039MHz) with gain achievement 5,64dB at center frequency 826MHz and for frequency of GPS antenna is 1573.3 MHz with gain achievement 6.22dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Nugroho
"Sistem penjejakan posisi GPS menggunakan media komunikasi RF (Radio Frequency) dan SMS (Short Messaging Service) sebagai media transmisi data telah banyak digunakan. Berprinsip pada pengembangan teknologi dan aplikasi dari sistem komunikasi seluler, maka dibuatlah sistem penjejakan posisi dengan mentransmisikan data GPS (Global Positioning System) dengan menggunakan teknologi CSD (Circuit Swithced Data) pada jaringan GSM (Global System for Mobile communication) sebagai media transmisinya. Sistem penjejakan posisi GPS ini dibagi dalam dua bagian, yaitu bagian objek dan bagian navigasi. Bagian objek terdiri dari GPS receiver, sistem minimum mikrokontroler AVR-ATmega8535, dan ponsel GSM. Bagian navigasi terdiri dari ponsel GSM dan PC (Personal Computer) atau laptop. Komunikasi antar perangkat pada bagian objek menggunakan port serial RS-232. Sedangkan pada bagian navigasi dapat menggunakan port serial RS-232 ataupun USB (Universal Serial Bus).
Dengan sistem GPS akan diperoleh suatu data lintang, bujur, kecepatan, dan arah dari GPS receiver. Data tersebut akan diteruskan oleh mikrokontroler untuk dikirim dari ponsel bagian objek ke ponsel bagian navigasi melalui komunikasi CSD, lalu dari ponsel bagian navigasi data tersebut diteruskan ke PC. Data ini kemudian diolah oleh program Visual Basic dan ditampilkan pada peta sesuai dengan keberadaan posisi GPS receiver melalui program pemetaan MapInfo yang telah terintegrasi pada program aplikasi Visual Basic tersebut.
Pembahasan pada tugas akhir ini lebih ditekankan pada bagian objek, meliputi penjelasan mengenai GPS receiver, mikrokontroler AVR-ATmega8535, komunikasi CSD, deskripsi kerja sistem, perancangan hardware dari bagian objek serta pengujian dan analisis sistem. Selain itu, dijelaskan secara rinci mengenai pemrograman pada mikrokontroler AVR-ATmega8535 dan proses transmisi data GPS melalui media komunikasi CSD.

GPS position tracking system using communication media RF (Radio Frequency) and SMS (Short Messaging Service) as data transmission media is commonly used. Based on technology and application development of mobile communication system, position tracking system was made by transmitting GPS (Global Positioning System) data using CSD (Circuit Swithced Data) technology with GSM (Global System for Mobile communication) network as transmitter media. The GPS position tracking system is grouped into two part, which are object and navigation. Object part consists of GPS receiver, microcontroller AVRATmega8535 minimum system, and GSM celullar phone. Navigation part consists of GSM celullar phone and PC (Personal Computer) or laptop. The communication between wares in object part happened using serial port RS-232. While in navigation part, serial port RS-232 or USB (Universal Serial Bus) can be used.
By using GPS system, we can get data such as latitude, longitude, velocity, and direction of GPS receiver. Those data will be processed by microcontroller to be sent from cellular phone in object part to cellular phone in navigation part through CSD communication, and then from celullar phone in navigation part to PC. This data then processed by Visual Basic and showed on map according to the position on GPS receiver by MapInfo mapping program that integrated on the Visual Basic application program.
This final project will only focused on the object part, including explanation about GPS receiver, microcontroller AVR-ATmega8535, CSD communication, system working description, and system analysis. Moreover, it will be explained in detail about programming in microcontroller AVR-ATmega8535 and GPS data transmission process with CSD.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40514
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Urai Akmal Sadik
"Sebuah penerima GPS untuk kalangan sipil atau yang disebut dengan stand alone GPS, kekuratan posisi yang dihasilkannya masih dianggap kurang untuk aplikasi tertentu seperti kegiatan survey positioning yang rnembutuhkan keakuratan posisi yang tinggi. Tingkat keakuratan posisi stand alone GPS dapat ditingkatkan dengan sebuah sistern yang disebut dengan rea! time dwrential GPS, yaitu sistem yang dapat mengkoreksi kesalahan perhitungan jarak antara satelit-satelit ke penerima GPS dan basil koreksi itu kernudian dikirim ke pengguna GPS yang Iain melalui lintasan data atau radio modem secara real time.
Untuk mengetahui seberapa akuramya posisi yang dihasilkan oleh real lime d@rential GPS terhadap stand alone GPS, dilakukan pengambilan data-data posisi rea! time dwreniial GPS dan stand alone GPS terhadap posisi titik acuan. Dengan menempatkan antena GPS tepat pada titik acuan mal-ca jarak posisi yang dihasilkan oleh Rea! time GPS dan stand alone GPS terhadap titik acuan dapat dihitung. Jarak antara posisi titik acuan ke posisi real time d#ren!ial GPS atau ke posisi stand alone GPS adalah tingkat keakuratan penerima GPS kedua sistern tersebut. Tingkat keakuratan realtime dwrential GPS terhadap stand alone GPS dapat diketahui dengan membandingan nilai rata-ratajarak posisi kedua sistem ke titik acuan itu.
Pengamatan dan pengambilan data-data posisi mepergunakan perangkat lunak hydronavigation yaitu perangkat lunak khusus untuk keperluan survey positioning. Dari penerima GPS data-data dikirimkan melalui terminal keluaran dan masukan RS-232 ke komputer kernudian posisi real time digerential GPS dan stand alone GPS bisa ditarnpiikan pada layar komputer secara real time dan data-data disimpan di dalarn data base. Data koreksi dikirim dengan mempergunakan radio modem, lebar pita trckuensi 450Mhz-470Mhz dengan sistem transmisi LOS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanarto Sarno
"Telemetry in this study is utilized to measure electrical energy through internet as communication media. The electronic meter requires accurate time stamps in order to get valid energy measurement. The calibration of the electronic meter clock can be carried out by synchronizing with the time data from a Global Positioning System (GPS). A server computer is connected with the GPS and receives data from a satellite. ActiveX control is used to develop the software for connecting the server computer with the electronic meter while Active Server Pages (ASP) is employed to develop the internet application The communication process needs time, therefore elapsed time is added to correct the time data during the setting of the electronic meter. The experiment has successfully synchronized the clock of the electronic meter with the time data from the GPS through internet. The research can be further carried out for synchronizing several electronic meters having different protocols."
Depok: Jurnal Teknologi, 2001
JUTE-15-3-Sep2001-296
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto Setiawan
"Masalah transmisi data merupakan kendala dalam Aplikasi Sistem penjejakan posisi menggunakan GPS. Transmisi data dengan menggunakan layanan SMS (Short Messaging Service) hanya mampu menampung data sebanyak 160 karakter dalam satu kali pengiriman data, ditambah lagi layanan SMS menggunakan system packet switching sehingga tidak real time online. Sebagai alternatif dalam transmisi data, jaringan GSM menawarkan layanan CSD. Layanan ini memiliki fitur - fitur seperti transmisi data real time, kecepatan transmisi data yang cukup tinggi (9.6 kbps), kualitas layanan yang baik, dan biaya yang relatif murah, sedangkan alasan utama penggunaan jaringan GSM untuk layanan CSD (Circuit Switched Data) adalah jaringan GSM (Global System for Mobile communication) memiliki cakupan area yang luas dan mobilitas yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka aplikasi sistem penjejakan posisi menggunakan layanan CSD sebagai transmisi data. Aplikasi sistem penjejakan posisi dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian objek dan bagian navigasi. Bagian objek bertugas mengirimkan data - data GPS berupa lintang, bujur, kecepatan, dan arah melalui layanan CSD. Bagian navigasi yang berbasis Visual Basic bertugas untuk membuat sistem pemetaan data GPS yang diterima melalui CSD pada peta digital mapinfo. Diharapkan dengan system pemetaan yang telah dibuat dapat memudahkan pengguna untuk mengamati posisi objek.

Data transmission has became a problem to the application of tracking system using GPS. By using SMS (Short Messaging Service), data that transmit through the network only available for supproting 160 character in certain delivery, in addition SMS service is using packet switching system, in which the data is not transmited real-time online. GSM network offers CSD (Circuit Switched Data) service as an alternative for data transmission. This service have a lot of features such as, real-time transmission data, full speed of data transmission (9,6 kbps), Better quality of service, and inexpensive charge. The main reason of using GSM network as an CSD service is GSM network has broadband wide access and better mobility.
Based on the following idea the application of tracking system is using CSD service as data transmission. The application of tracking system is divided in to two parts, object and navigation. Object part undertake in sending GPS data such as longitude, latitude, velocity and transversal through CSD service. Navigation which based on Visual Basic undertake to develop GPS data mapping system that received through CSD service in to Mapinfo digital map. Expected with the mapping system which have been made able to facilitate user in observing the object position.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40594
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fardin Fauzul Adhim
"ABSTRAK
Pengelolaan alat muat dan alat angkut otomatis berbasis GPS yang disebut sebagai Auto Dispatch System ADS diharapkan dapan meningkatkan kinerja biaya, yaitu menurunkan cost/bcm pada tambang terbuka. Akan tetapi setelah satu tahun penerapan, semua target yang diharapkan masih belum tercapai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui variabel yang mempengaruhi kegagalan dalam implementasi ADS dan yang dapat mengurangi faktor penyebab kegagalan dalam implementasi ADS. Dengan menggunakan 8 langkah change management Kotter terutama pada 3 variabel yaitu teknologi, proses, dan sumber daya manusia. Dari hasil penelitian didapat 6 indikator yang berkategori resiko tinggi. Dari 6 indikator dilakukan pemetaan strategi change management menurut 8 langkah Kotter dan didapat 11 langkah change management yang harus dilakukan.

ABSTRACT
The Automatic GPS Based Loading and Hauling Soil Equipment Management called Auto Dispatch System expected to improve the cost performance lowering cost bcm in open pit mines. However, after one year of implementation, all expected targets have not been reached. The purpose of this study is to know the variables that affect the failure in the implementation of ADS and which can reduce the factors that cause failure in the implementation of ADS. By using 8 steps change management Kotter especially on 3 variable that is technology, process, and human resource. From the results of the research, there are 6 indicators that have high risk categories. From the following 6 indicators mapping change management strategy according to 8 steps Kotter and obtained 11 steps change management to do."
2017
T47935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sickle, Jan van
New York: CRC Pres, 2008
526.982 VAN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>