Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Mulyo R.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Herbasuki
"Penyambungan kabel tanah 20 kV dengan menggunakan bahan isolasi Ethylene Propylene Rubber (EPR) sering menimbulkan permasalahan karena ada kemungkinan terjebaknya udara didalam rongga diantara lapisan isolasi, yang akan menyebabkan terjadinya medan listrik didalam rongga tersebut. Bila kekuatan medan listrik tersebut melebihi kekuatan tembus udara maka akan terjadi pelepasan muatan sebagian ( partial discharge ) pada isolasi dan lama-kelamaan isolasi mengalami kegagalan dalam fungsinya.
Pelepasan muatan sebagian akan menyebabkan terjadinya kuat medan listrik yang tidak homogen, dengan kekuatan medan listrik udara pada rongga akan lebih besar dari pada kekuatan tembus dalam isolasi. Pelepasan muatan sebagian ini bersifat mengikis dinding rongga, sehingga dinding rongga akan menjadi lebih besar, dengan demikian tingkat kekuatan isolasi akan semakin kecil dan akan memperpendek umur isolasi.
Dalam tesis ini dibahas masalah sejauh mana pengaruh rongga yang terjadi pada isolasi Ethylene Propylene Rubber ( EPR ) dalam sambungan kabel tanah 20 kV terhadap tegangan kritis yang dianggap sebagai penyebab awal terjadinya kegagalan isolasi akibat adanya pelepasan muatan sebagian internal ( internal partial discharge ).

A 20 kV Ethylene Propylene Rubber ( EPR ) insulation underground cable jointing often has air voids, causing electric fields in the voids. If the electrical field is bigger than the air breakdown gradient voltage a partial discharge appear in the insulation, in the long run a breakdown will happen and the insulation will not function.
The partial discharges will cause non homogenuous electric fields with the electric field in the void bigger than the breakdown gradient voltage of the insulation, eroding voids walls causing bigger voids dimensions, smaller insulation strength and shorter insulation ages.
In this thesis the influence of voids in Ethylene Propylene Rubber ( EPR ) insulation underground cable jointing on the critical voltage which is assumed to be the cause of insulation breakdown by internal partial discharge will be discussed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T2795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Herbasuki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3181
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widyarmoko Triono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Tri Nugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3416
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dallih Warviyan
"Pelepasan muatan sebagian merupakan salah satu fenomena awal dari kegagalan isolasi. Partial discharge ini disebabkan oleh ketidakhomogenan bahan isolasi yang dapat disebabkan oleh adanya void (rongga udara), tonjolan (protusions) dan contaminants. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai perhitungan pelepasan muatan sebagian pada rongga udara yang ada di isolasi EPR.

Internal partial discharge is one of the pre breakdown insulation phenomenons. This is caused by inhomogeneous of the insulation which is caused by voids, protrusions, contaminants. In this paper will be calculated about the internal partial discharge in void within ethyelen propylene rubber insulation. Keyword : void, internal partial discharge, EPR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51208
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus Irwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3382
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muhamad Reza
"Arus listrik yang mengalir pada kabel akan nnenimbulkan rugi-rugi (losses) pada setiap bagian kabel dalam bentuk panas. Kemampuan Hantar Arus (KHA) kabel menyatakan besamya arus maksimal yang dapat dihantarkan oleh kabel secara terus menerus tanpa melampaui batas kemampuan isolasinya. Besarnya KHA kabel ditentukan oleh kemampuan kabel dalam mengalirkan panas tersebut ke lingkungan sekitarnya. Batas maksimum panas pada suatu kabel, ditentukan oleh besarnya temperatur maksimum kabel, yaitu oleh besamya panas yang dapat menimbulkan kerusakan pada bagian-bagian kabel. KHA kabel dipengaruhi oleh beberapa parameter, seperti pembebanan dan konstruksi kabel dan kondisi instalasi kabel seperti jumlah dan jarak antar kabel. Untuk memperkirakan besamya KHA kabel XLPE pada kondisi yang sebenamya, pada skripsi ini dilakukan simulasi perhitungan KHA kabel. Simulasi perhitungan KHA kabel XLPE dilakukan berdasarkan standar konstruksi penanaman kabel yang berlaku di PT PLN Disjaya dan Tangerang, pada kondisi standar dan tidak standar, sedangkan kabel yang digunakan adalah kabel XLPE 20 kV tipe NA2XSEYBY. Hasil simulasi perhitungan memberikan KHA kabel dan pengaruh kedalaman dan jarak antara kabel, serta jumlah dan letak kabel dalam saluran terhadap nilai KHA kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muhamad Reza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA2631
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus Irwanto
"Panas yang terjadi pada kabel bawah tanah selain diakibatkan oleh rugi-rugi daya yang dilepaskan melalui material kabel yang mempunyai resistansi termal cukup tinggi, juga akibat dari temperatur luar kabel di mana kabel tersebut ditempatkan. Pemanasan yang timbul akan mengubah karakteristik bahan isolasi yang digunakan jika panas tersebut melebihi batas maksimal yang diperbolehkan. Hal ini akan mengakibatkan proses penuaan bahan isolasi lebih cepat, dan menyebabkan kegagalan bahan isolasinya.
Penelitian pengaruh temperatur luar terhadap kenaikkan panas ini menggunakan kabel bawah tanah XLPE 20 kV tipe NZXEBY tiga inti @ 150 mm2 dengan memberikan temperatur awal permukaan kabel sebelum dialiri arus AC konstan sebesar 200 A, 250 A, 300 A, dan 350 A. Temperatur lingkungan adalah pada temperatur ruang, 30°C, dan 35°C dengan memanaskan permukaan kabel menggunakan sebuah lampu yang disorotkan pada permukaan sebelum dialiri arus Iistrik. Pengujian ini mengukur ternperatur konduktor, isolator, dan permukaan luar kabel dengan selang waktu 5 menit dari temperatur awal hingga mencapai kondisi temperatur yang setimbang.
Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan pendekatan matematika Laju Pertumbuhan Saturasi untuk mendapatkan grafik karakteristik termal antara kenaikan temperatur terhadap waktu, dan didapatkan kesalahan/error yang cukup kecil terhadap hasil pengukuran. Pengaruh perubahan temperatur lingkungan pada permukaan kabel ternyata mengakibatkan perubahan besarnya temperatur konduktor, dan isolatornya sehingga berpengaruh pada besar kecilnya temperatur maksimal dan lamanya waktu yang diperlukan uutuk mencapai keadaan setimbang. Semakin besar temperatur awal permukaan kabel, make waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan setimbang semakin lama. Pengaruh temperatur Iingkungan juga mengakibatkan pembahan nilai resistansi pada konduktor, di mana semakin tinggi temperatur lingkungan, maka nilai resistansinya akan semakin besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>