Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endi Prijowidyantoto
"Film material sensitif kelembaban berbasis polyvinyl alchohol (PVA) dengan penambahan methylene diacrylamide (MDA) telah dipreparasi dan dideposisikan pada substrat PCB berelektroda dari material tembaga yang dilapisi perak dengan metode pencelupan (dip coating). Karakterisasi Film yang dilakukan meliputi sifat mekanik, struktur dan sifat listrik dalam lingkungan kelembaban yang divariasikan. Sifat mekanik film diteliti dengan melakukan pengukuran swelling, fraksi gel dan uji tarik. Struktur film dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR sedangkan sifat listrik dikarakterisasi dengan RCL meter. Frekuensi ukur RCL meter divariasikan dari 1 kHz ? 1 MHz dengan tegangan ac 1 volt. Hasil uji sifat mekanik film menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan MDA tingkat swelling film menjadi turun, fraksi gelnya meningkat serta menyebabkan kekuatan tarik film berkurang. Hal ini sebagai akibat dari terjadinya ikatan antara MDA dengan PVA, yaitu MDA telah berhasil bertindak sebagai crosslinker antara PVA.
Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan bahwa penambahan MDA tidak berpengaruh pada spektrum PVA karena kemampuan menyerap air PVA telah membuat spektrum absorbsinya sangat lebar. Pengaruh frekuensi pada impedansi film PVA menunjukkan bahwa film hanya sensitif pada kondisi RH tinggi. Penambahan MDA dapat menurunkan impedansi film PVA hanya pada daerah kondisi RH tinggi tetapi tidak merubah secara signifikan impedansi film di daerah RH rendah. Sifat terbaik film material sensitif kelembaban ditunjukkan ketika diukur pada frekuensi 1 kHz dan terjadi pada komposisi film PVA ( 1,0g ) - MDA (0,03g). Reprodusibilitas film PVA- MDA menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan film PVA terjadi pada komposisi film PVA ( 1,0 g ) - MDA ( 0,10 g). Sedangkan berdasarkan hasil pengujian efek penuaan terhadap impedansi film selama 100 hari, terlihat bahwa untuk film lapis satu dan dua menunjukan stabilitas impedansi yang baik. Perbaikan sifat sensitif film PVA karena penambahan MDA kurang signifikan karena MDA hanya berfungsi sebagai crosslinker, walaupun demikian telah dapat meningkatkan sifat mekanis dari film, sehingga reprodusibilitas dan stabilitas film PVA dapat diperbaiki."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafri Erizon
"Film komposit sensitif kelembaban PVA-PEO dan TiO2 yang dideposisikan pada substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu yang dilapisi Ag telah berhasil dipreparasi. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari film PVA. Fabrikasi film PVA-PEO-TiO2 menggunakan teknik dipcoating. Amonium peroksodisulfat (APS) digunakan sebagai insiator untuk crosslinking PVA. Film yang dimodifikasi telah dikarakterisasi sifat-sifat mekanik, struktur dan sifat listriknya. Parameter fabrikasi yang ikut diteliti berupa tebal film yang divariasi dengan cara difabrikasi secara berlapis dan pengaruh konsentrasi TiO2. Penambahan PEO sebesar 40,0 mg pada film PVA dapat menurunkan tingkat swellingnya sebesar 10% dan meningkatkan nilai fraksi gel sebesar 30% relatif terhadap tingkat swelling dan nilai fraksi gel film PVA sendiri. Perubahan sifat ini dapat meningkatkan stabilitas mekanis film. Perbaikan sifat ini diduga disebabkan karena terjadinya IPN antara PVA dengan PEO. Pengujian dengan FTIR menunjukan bahwa penambahan PEO maupun TiO2 tidak merubah spektrum film PVA. Hasil ini berarti antara PVA dengan PEO maupun TiO2 tidak terjadi ikatan kimiawi. Sedangkan topografi film yang diamati melalui SEM menunjukan TiO2 tersebar pada permukaan dan di dalam film PVA-PEO.
Karakterisasi listrik dilakukan dengan meneliti hubungan antara perubahan impedansi film komposit PVA-PEO-TiO2 terhadap perubahan kelembaban relatif menggunakan RCL-meter. Penambahan TiO2 sebesar 1000 mg (96% relatif terhadap massa PVA-PEO) sebagai modifikator memberikan efek penurunan nilai impedansi film sebesar empat orde pada kondisi RH tinggi, sehingga film komposit lebih sensitif. Sifat sensitif kelembaban film komposit ini dipengaruhi oleh frekuensi ukur, tebal film dan massa modifikator. Frekuensi ukur 1 kHz dan massa modifikator 1000 mg menghasilkan sifat listrik dan sifat sensitif kelembaban yang paling baik untuk film komposit PVA-PEO-TiO2. Uji pengaruh lapisan film menunjukkan, film komposit dengan variasi tebal satu lapis memiliki sifat sensing yang lebih baik, sedangkan film PVA dan film PVA-PEO memiliki sifat sensing yang baik pada kondisi film tiga lapis. Sifat sensitif kelembaban film komposit PVA-PEO-TiO2 diduga merupakan sumbangan dari sifat sensitif PVA dan TiO2.
Sifat sensitif PVA dimungkinkan karena sifatnya yang hidrofilik. Gugus OH pada rantai molekul PVA dapat menangkap molekul air, sehingga perubahan orientasi dipol air dapat diamati efeknya dengan menggunakan signal ac. Perubahan sifat sensing dari film karena modifikasi TiO2 diduga muncul saat preparasi film. Saat preparasi diduga APS telah menyebabkan partikel TiO2 mempunyai kemampuan kemisorbsi terhadap molekul air sehingga saat film berfungsi sebagai material sensitif terhadap kelembaban, permukaan partikel-partikel TiO2 telah dipenuhi oleh molekul-molekul air yang terkemisorbsi. Selanjutnya molekul-molekul air di udara akan berikatan secara fisisorbsi dengan molekul-molekul air yang ada dipermukaan partikel TiO2 sehingga menyebabkan penambahan sifat sensitif dari film komposit tersebut. Reproduksibilitas fabrikasi film diuji dengan melakukan dua kali preparasi dengan menggunakan dua wadah dan perubahan sifat listrik karena efek penuaan selama 60 hari memberikan hasil yang cukup stabil yang bersesuaian dengan hasil dari uji mekanis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Widayana
"Film komposit sensitif kelembaban dari polivinil alkohol (PVA) dan Al2O3 dengan metode celup (dip-coating) telah berhasil dibuat. Film komposit ini dideposisikan pada modul substrat berelektroda interdigital dari bahan tembaga yang dilapisi perak. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari PVA menjadi lebih baik. Ada dua jenis Al2O3 yang digunakan sebagai modifikator yaitu alumina dengan ukuran butir 10 µm dan 63 ? 200 µm. Preparasi film komposit PVA- Al2O3 dilakukan suhu ruangan dengan cara mencampur bahan PVA dan Al2O3 yang dilarutkan dengan bidest. Sebelum pencelupan, pasta PVA- Al2O3 dimasukkan ke dalam termostat dan dipanaskan pada suhu 80oC selama 12 jam dan dicampur dengan APS agar terjadi crosslinking (ikatan silang) pada molekul-molekul PVA.
Karakterisasi film dilakukan untuk meneliti sifat sensing kelembaban film. Dalam penelitian ini digunakan dua macam karakterisasi, yaitu karakterisasi listrik dan karakterisasi struktur. Karakterisasi listrik menggunakan RCL meter, sedangkan karaterisasi struktur menggnakan SEM dan XRD. Karakterisasi listrik menggunakan empat frekuensi ukur masing-masing 1 kHz, 10 kHz, 100 kHz dan 1 MHz, sedangkan ukuran butir, konsentrasi dan distribusi ukuran butir modifikator Al2O3 divariasikan. Sifat sensing PVA meningkat 40% saat untuk menggunakan modifikator berukuran butir 10 µm. Konsentrasi 50% Al2O3 memberikan sifat sensing yang optimal pada frekuensi triger 1 kHZ. Modifikator dengan distribusi ukuran butir 10 µm 80% dan 63-200 µm 20% menghasilkan sifat sensing yang paling optimal.
Karakterisasi struktur dilakukan dengan menggunakan SEM dan XRD dengan tujuan meneliti topografi permukaan film dan struktur butir kristalit modifikator Al2O3. Dari SEM terlihat bahwa ukuran butir mempengaruhi topografi film. Analisis XRD membuktikan bahwa modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 10 µm strukturnya berupa amorf, sedangkan modifikator Al2O3 dengan ukuran butir 63 ? 200 µm strukturnya berupa kristal. Telah dibuktikan bahwa sifat sensing modifikator berstruktur amorf lebih baik dibandingkan yang berstruktur kristal. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiananda Lituhayu Narendragharini
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas verba pronominal yang terdapat pada subtitle sepuluh
film pendek dalam film antologi Paris, Je T’aime. Verba pronominal bahasa
Prancis yang memiliki empat makna (makna refleksif, resiprokal, pasif, dan
makna sebenarnya) dianalisis dengan menggunakan teori verba pronominal
bahasa Prancis dari Jean Dubois, teori verba bahasa Indonesia dari Harimurti
Kridalaksana, dan teori subtitling dari Gottlieb. Setelah itu, dilihat pula pergeseran
yang terjadi dan probabilitas perpadanan yang muncul dalam penerjemahan
subtitle tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sepuluh film pendek
ini, sebagian besar makna gramatikal verba pronominal tampak dalam
padanannya yang bermakna resiprokal dan pasif, tetapi tidak demikian halnya
dengan verba pronominal bermakna refleksif. Sementara itu, untuk verba
pronominal bermakna sebenarnya, padanan yang dihasilkan dalam bahasa sasaran
sebagian besar berhasil diterjemahkan dengan baik.

ABSTRACT
This research studies the pronominal verbs contained in the subtitle of ten short
films in the anthology film Paris, Je T’aime. French pronominal verbs that have
four meanings (reflexive, reciprocal, passive, and idiomatic verbs) were analyzed
by using the theory of French pronominal verbs by Jean Dubois, theory of
Indonesian verbs by Harimurti Kridalaksana, and theory of subtitling by Gottlieb.
In addition, I also look for the translation shift and the equivalence probability
that appear in the subtitle translation. The result shows that in these ten short
films, most of grammatical meanings in pronominal verbs are seen in the
translations of reciprocal and passive meaning, but not in reflexive meaning.
Meanwhile, for idiomatic meaning, the translations in target language are properly
translated."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Holilah
"Film sensitif kelembaban bahan polyvinyl Alcohol (PVA) yang dimodifikasi dengan Polyethylene Oxide (PEO) telah berhasil dipreparasi. Preparasi bahan dilakukan dengan mendeposisikannya di atas substrat PCB berelektroda interdigital dari material tembaga yang dilapis dengan perak melalui metode pencelupan (dip-coating). Karakterisasi film meliputi sifat mekanik, struktur dan sifat listrik. Sifat mekanik film dipelajari melalui pengukuran uji tarik, fraksi gel dan swelling. Struktur film dikarakterisasi dengan Infra Red (IR), sedangkan sifat listrik dikarakterisasi dengan RCL meter dari mode dc dan ac dengan frekuensi dari 1kHz ? 1MHz. Hasil uji sifat mekanik film menunjukkan bahwa penambahan PEO dapat meningkatkan fraksi gel dan menurunkan swelling yang dapat diterangkan karena telah terjadi jaringan interpenetrating antara PVA dan PEO. Penambahan PEO ini mempunyai efek samping berupa penurunan kekuatan tarik film.
Hasil karakterisasi struktur menunjukkan film sangat mudah menyerap uap air sehingga yang terlihat sebagian besar adalah absorpsi dari gugus OH. Penambahan PEO tidak berpengaruh pada nilai impedansi film. Studi efek frekuensi pada impedansi film menunjukkan bahwa film hanya sensitif terhadap perubahan frekuensi pada RH rendah. Sifat terbaik sebagai film sensitif kelembaban ditunjukkan oleh frekuensi 1 kHz. Hasil ukur menunjukkan bahwa penambahan PEO dapat memperbaiki reprodusibilitas fabrikasi dan stabilitas impedansi film PVA. Film PVA-PEO yang difabrikasi dengan dua kali celup (dua lapis) dengan PEO 40,0 mg memberikan reprodusibilitas dan stabilitas impedansi terhadap kelembaban terbaik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Maurits Jihar
"ABSTRAK
Penelitian terhadap Polyvinil Alcohol (PVA) yang dimodifikasi dengan monomer Acrylamide (AAm) dengan menggunakan Ammonium Peroksodisulfat (APS) sebagai inisiator telah dilakukan. Larutan dipreparasi dan dideposisikan pada subtrat berelektroda dengan metode celup ( dip-coating) sehingga berbentuk film yang dapat dikarakterisasi sifat listriknya. Karakterisasi lainnya adalah sifat mekanis dan struktur film. Sifat mekanis film dilakukan melalui pengujian kekuatan tarik, fraksi gel dan swelling. Struktur film diidentifikasi dengan FTIR dan topografi film dikarakterisasi dengan SEM. Karakterisasi sifat listrik film dilakukan dengan menggunakan RCL meter pada kondisi atmosfer yang kelembaban relatifnya dapat ditentukan. Karakerisasi sifat mekanis menunjukkan fraksi gel dari film tidak berubah, sedangkan sifat swelling dan kekuatan tarik film PVA-AAm sedikit meningkat dibandingkan dengan film PVA. Spektrum absorbsi film PVA dan film PVA-AAm dari hasil FTIR tidak dapat dibedakan dengan baik, sebab sifat PVA yang mudah menyerap molekul air memberikan pelebaran spektrum absorbsi dari film. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa antara PVA dan AAm diduga hanya mengalami kopolimerisasi, sehingga sifat mekanisnya tidak mengalami perubahan yang besar. Sifat listrik film yang diukur dari impedansinya menunjukkan bahwa penambahan AAM tidak merubah impedansi film. Sifat sensitif kelembaban dari film PVA-AAm juga menunjukkan karakter yang sama dengan film PVA dan tidak merubah sinsitivitasnya, bahkan sampai pada konsentrasi AAm 20%. Hal ini menunjukkan bahwa lengan NH2 pada AAm yang diharapkan dapat menyumbangkan peningkatan sensitivitas film melalui kemampuan mengikat molekul H2O tidak berfungsi dengan baik. Fenomena ini diduga selain disebabkan oleh konsentrasi AAm yang masih terlalu sedikit juga diduga orientasi lengan NH2-nya saat menjadi film tidak memungkinkan untuk mengikat molekul air dengan baik. Walaupun demikian, penambahan AAm pada PVA telah menunjukkan peningkatan stabilitas film, yang diduga disebabkan oleh terjadinya kopolimerisasi. "
2008
T21429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Ida Fretti
"Dengan kebebasan yang diberikan Repada laser disc saat ini, setiap orang (termasuk remaja) dapat menonton film video laser dengan bebas. Yang dikawatirkan adalah bahwa remaja, hanya menonton film-film yang ada adegan seksnya, yang akan menimbulkan keinginan dihati mereka untuk meniru yang mereka tonton "tu dalam kehidupan sehari~hari. Dalam skripsi ini penulis ber:usaha mendeskripsikan bagaimana sikap yang dimiliki remaja tersebut terhadap adegan-ad egan seks yang mereka lihat di film video laser. Penulis beranggapan bahwa frekuensi menonton mempengaruhi sikap
remaja, dimana frekuensi yang terbentuk dipengaruhi oleh jenis
kelamin dan konsumsi remaja akan media yang bermuatan seks. Untuk itu penulis mengamrril sampel sebanyak 100 orang remaja yang berusia 13 - 21 tahun, dengan teknik penarikan sampel bola salju. Untuk mengetahui sikap yang mereka miliki, penulis menggunakan skala Likert. Dalam penelitian terbukti bahwa jenis kelamin dan konsumsi media bermuatan seks mempengaruhi frekuensi menonton film video laser. Frekuensi menonton yang terbentuk. ini ternyata mempengaruhi sikap yang remaja miliki terhadap adegan seks di film video laser tersebut. Para remaja pria, frekuensi menonton tidak terlihat pengaruhnya dalam membentuk sikap mereka terhad~p adegan seks. Sedangkan pada remaja wanita frekuensi mempengaruhi sikap yangterbentuk; dimana frekuensi menonton yang tinggi membentuk
sikap yang positif, dan frekuesi menonton rendah membentuksikap
negatif. Pada remaja yang mngkonsumsi media bermuatan seks
terlihat bahwa frekuensi mempengaruhi sikap mereka terhadap
adegan seks . Sikap positif yang terbentuk berasal dari remaja
dengan frekuensi menonton tinggi. Sedangkan pada remaja yang
tidak meng konsumsi media bermuatan seks, pengaruh frekuensi
berbanding terbalik dengan sikap yang terbentuk. Sikap positif
dimiliki oleh remaja yang frekuensi menontonnya rendah, dan
sikap negatif dimiliki oleh yang frkuensi menontonnya tinggi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prita Satyawati
"Pabrik polipropilen baru Pertamina dengan kapasitas 45.000 ton per tahun mampu memproduksi polipropilena jenis film, pica dan injeksi dengan merk dagang Polytam PP. Salah satu penggunaan film plastik adalah untuk pengemas. Warna merupakan salah satu variabel kenampakan yang penting disamping kilap dan keburaman, dan kenampakan sering digunakan sebagai paramater utama untuk menembus konsumen.
Untuk memperbaiki wama film polipropilena maka dilaksanakan penelitian terhadap pengaruh oleamide dan mencari penyebab timbulnya warna kuning pada film polipropilena.
Pembuatan film plastik dilaksanakan dengan mencampur bahan polipropilena dengan aditif dengan kadar oleamide yang bervariasi dari 0 % sampai 0.35 %. Bahan ini mula-mula dicampur secara kering kemudian diekstrusi untuk selanjutnya diproses menjadi film secara blown tubular film extrusion. Pengujian terhadap film yang dihasilkan meliputi warna, kilap dan keburaman sedangkan untuk mengetahui perubahan struktur dari oleamide akibat perlakuan panas dengan spektrometer inframerah dan ultraviolet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panas terhadap oleamide menyebabkan perubahan warna pada film polipropilena dan penurunan kadar oleamide menyebabkan peningkatan sifat kilap dan keburaman pada film."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlin Fikri
"ABSTRAK
Transparent Conductive Oxide (TCO) adalah salah satu komponen utama dari divais sel tersensitasi zat pewarna (dye sensitized solar cell, DSSC) yang dikembangkan sebagai sumber energi yang berpotensial besar menggantikan bahan bakar fosil. Tujuan penelitian ini adalah mencari temperatur substrat optimum agar menghasilkan FTO dengan karakteristik terbaik. Substrat kaca soda limes dibersihkan dan dipanaskan pada temperatur 250, 300, 350, 400, dan 450oC. Prekursor yang digunakan ialah SnCl2.H2O sebanyak 12 gr dengan doping NH4F sebanyak 2% dari massa prekursor, dibuat dengan metode sol-gel. Pendeposisian dilakukan dengan metode spray pyrolysis menggunakan ultrasonic nebulizer. Karakterisasi yang dilakukan meliputi UV-Vis spectrometry, SEM-EDS, digital multimeter dan x- ray diffraction (XRD). Hasil terbaik didapatkan substrat yang dipanaskan pada temperatur 300oC, menghasilkan nilai resistansi 8 ohm/ sq dan tingkat transmitansi 74%. Penelitian ini membuka peluang untuk fabrikasi lanjut kaca TCO dengan karakteristik yang diinginkan dalam aplikasi DSSC menggunakan fasilitas yang sederhana .

ABSTRACT
Transparent Conductive Oxide (TCO) is one of the main component of dye sensitized solar cell (DSSC), a device which is developed as energy source that has high potential to subtitue fosil fuel. The purpose of this research is to find an optimum substrate temperature in order to produce FTO with the best characteristic. For this purpose, soda lime glasses are cleaned and heated in 250, 300, 350, 400, and 450oC. 12 gr of SnCl2.H2O are used as precursor and 2% weight of NH4F as doping, mixed by sol- gel method. The deposition process is done using spray pyrolysis method with ultrasonic nebulizer. All samples are characterized using UV-Vis spectrometry, SEM-EDS, digital multimeter and XRD. The best result was obtained in the substrates heated at 300 oC with 8 ohm/sq resistance and 74% transmitance. This research creates a chance for the next fabrication of TCO glass with desired characteristic using inelaborate facility."
2016
S62953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>