Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116439 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Ilhami
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Bayu Purwasatriya
"Cekungan Sumatera Selatan merupakan salah satu cekungan yang sudah terbukti menghasilkan hidrokarbon di Indonesia. Tipe perangkap hidrokarbon yang berkembang selain perangkap struktural ada juga perangkap stratigrafi, dimana properti batuannya akan berbeda-beda secara lateral Pemodelan seismik inversi stokastik adalah inversi seismik dengan metoda geostatistik, dimana statistik dari data log sumur pemboran di integrasikan ke data seismik sehingga memberikan gambaran yang lebih baik mengenai karakterisasi reservoarnya. Kemudian data-data tersebut digunakan untuk mengestimasi properti batuan ditempat lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peta probabilitas hidrokarbon baik pada horison A, B maupun C, mengindikasikan tingkat peluang mendapatkan hidrokarbon yang cukup tinggi dan mempunyai pola seperti pola struktur antiklinnya. Peta-peta probabilitas ini dapat digunakan untuk membantu pengembangan lapangan, dimana dapat dicari arah peningkatan nilai probabilitas hidrokarbonnya. Namun demikian hasil penelitian ini tidak dapat berdiri sendiri dan harus dibantu dengan data dan penelitian lainnya untuk memperkecil resiko eksplorasi lapangan minyak.

South Sumatera basin is one of proven hydrocarbon's basin in Indonesia. This basin has various type of hydrocarbon?s trap, both structural and stratigraphic type, which have different reservoir properties laterally. Stochastic seismic inversion is a seismic inversion that using geostatistic method on its process, where the result of statistical analysis from well log data will be integrated to seismic data, to have a better reservoir characterization. Based on that model, we can estimate the reservoir properties for other place outside the well.
The result of this study showing that, the hydrocarbon?s probability maps on horizon A, B and C indicating high probability of hydrocarbon in this area and usually have a pattern like its structural trap, in this case is an anticline structure. This hydrocarbon's probability maps can be useful to assist on field?s development, where we can investigate the distribution of hydrocarbon?s probability to find the direction of field's development. However, this study should be supported by other data and other research to minimize the risk on hydrocarbon's exploration.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Putra
"[Lapangan Brian terletak pada bagian selatan Delta Mahakam dengan struktur geologi antiklin dengan sesar. Setelah 40 tahun diproduksi, lapangan ini memerlukan strategi pengembangan lapangan yang baru untuk meningkatkan produksi. Zona dangkal merupakan kandidat kuat untuk target produksi selanjutnya. Untuk merencanakan strategi pengembangan lapangan selanjutnya, diperlukan pemahaman karakterisasi reservoir & cadangan estimasi yang baik, penelitian ini
mengusulkan metode yang mengintegrasikan geofisika, petrofisika dan
pemodelan reservoar. Langkah-langkah penelitian yang telah dilakukan antara lain; 1) rekonstruksi struktur geologi bawah permukaan sebagai referensi pemodelan struktur 3 dimensi, 2) rekonstruksi distribusi facies dan zona prospek hidrokarbon menggunakan atribut RMS dan Analisis AVO, (3) perhitungan volume hidrokarbon. Hasil dari analisis AVO dapat menunjukkan respon gas yang cukup jelas pada reservoar E10-3, selanjutnya peta penyebaran facies batupasir channel di
interpretasi dengan menggunakan atribut RMS seismik. Dengan pemodelan numerik reservoar pada reservoar E10-3 didapatkan cadangan gas yang ekonomis. Berdasarkan analisis AVO & pemodelan numerik reservoar, optimalisasi target sumur baru dapat dilakukan pada reservoar E10-3 di kedalaman -1000 mdpl agar dapat meningkatkan produksi hidrokarbon Lapangan Brian khususnya zona
dangkal.;Brian Field is located in the southern part of the Mahakam Delta with geological structure of anticline with fault. After 40 years of production, this field requires field development of new strategies to improve production. Shallow Zone is a strong candidate for the next production targets. To plan a strategy of further field development, reservoir characterization and understanding required reserve estimates are good, this study proposes a method that integrates geophysical, petrophysical and reservoir modeling. The steps of
research that has been conducted, among others; 1) reconstruction of the subsurface geological structure as the reference for the 3-dimensional modelling, 2) reconstruction of the facies distribution and hydrocarbon prospects Zone using RMS attributes and RMS AVO analysis, (3) calculation of hydrocarbon volumes. The results of the AVO analysis can show quite clearly that the gas response on the E10-3 reservoir, and then channel sandstone facies map distribution interpreted by using RMS seismic attributes. With reservoir numerical modeling in reservoir E10-3, resulting an economical gas reserves.
Based on AVO analysis and numerical reservoir modeling, optimization targets new well can be done on Reservoir E10-3 in depth -1000mTVDSS in order to increase the production of hydrocarbons, especially Shallow Zone Brian Fields, Brian Field is located in the southern part of the Mahakam Delta with geological
structure of anticline with fault. After 40 years of production, this field requires
field development of new strategies to improve production. Shallow Zone is a
strong candidate for the next production targets.
To plan a strategy of further field development, reservoir characterization and
understanding required reserve estimates are good, this study proposes a method
that integrates geophysical, petrophysical and reservoir modeling. The steps of
research that has been conducted, among others; 1) reconstruction of the
subsurface geological structure as the reference for the 3-dimensional modelling,
2) reconstruction of the facies distribution and hydrocarbon prospects Zone using
RMS attributes and RMS AVO analysis, (3) calculation of hydrocarbon volumes.
The results of the AVO analysis can show quite clearly that the gas response on
the E10-3 reservoir, and then channel sandstone facies map distribution
interpreted by using RMS seismic attributes. With reservoir numerical modeling
in reservoir E10-3, resulting an economical gas reserves.
Based on AVO analysis and numerical reservoir modeling, optimization targets
new well can be done on Reservoir E10-3 in depth -1000mTVDSS in order to
increase the production of hydrocarbons, especially Shallow Zone Brian Fields]"
Universitas Indonesia, 2015
T44238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ordas Dewanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alvian Yogi Pamungkas
"

Gas alam adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang merupakan campuran hidrokarbon yang memiliki komposisi utama metana dan sisanya etana, propana, butana, isobutana, dan pentana. Selain hidrokarbon, gas alam juga mengandung gas pengotor (Inert gas) seperti helium (H), nitrogen (N), karbon dioksida (CO2), serta karbon-karbon lainnya. Gas alam dapat dimanafaatkan sebagai bahan bakar seperti LNG dan LPG. Aktivitas pemboran pada tahun 2016 yang dilakukan pada 34 titik pengeboran dengan hanya mencapai rasio keberhasilan sebanyak 26% tidak adanya penambahan cadangan hidrokarbon yang berarti mengakibatkan penurunan cadangan gas bumi. Selain itu, adanya gas pengotor seperti CO2 juga menimbulkan masalah pada peralatan produksi dan juga masalah lingkungan. Sehingga perlu adanya identifikasi gas hidrokarbon dan diskriminasi terhadap gas CO2. Metode yang digunakan untuk identifikasi gas adalah Parameter Lame di mana paramter tersebut dapat membedakan efek yang diakibatkan oleh litologi dan fluida. Metode Batzle-Wang diaplikasikan untuk membedakan antar gas hidrokarbon dan gas CO2 dengan mengestimasi properti fluida gas CO2. Berdasarkan analisis hasil cross plot parameter Lamda-Rho dan Mu-Rho, kedua parameter tersebut dapat memisahkan dengan baik litologi serta mengidentifikasi kandungan fluida hidrokarbon. Daerah sekitar sumur C4 hidrokarbon berada pada kedalama 9930 – 9970 ft dan 10163 – 10210 ft dengan nilai Lamda-Rho 30 – 31.79 GPa*g/cc dan Mu-Rho 27 – 43 GPa*g/cc. Sedangkan berdasarkan analisis Batzle-Wang Vp tersaturasi gas CO2 berada pada rentan 16000 – 17000 ft/s di mana masih berada pada rentang Vp tersaturasi gas hidrokarbon dengan sebaran pada reservoir berada pada sekitar sumur C4 berdasarkan analisis Parameter Lame dengan nilai Lamda-Rho CO2 adalah 31.03 – 31.91 GPa*g/cc dengan Mu-Rho 37.9 – 44.2 GPa*g/cc.


Natural gas is a fossil fuel containing mixture hydrocarbons which has the main composition of methane and the rest ethane, propane, butane, isobutane, and pentane. Besides hydrocarbons, natural gas also contains impurity gases such as helium, nitrogen, carbon dioxide, etc. Natural gas can be used as fuel, such as LNG and LPG. Drilling activities in 2016 carried out at 34 points with only achieving a success ratio of 26%. It is effect in a decreasing in natural gas reserves. In addition, the presence of impurity gases such as CO2, raises problems during production and environmental problems. So, it is necessary to identify hydrocarbon gas and discriminate to CO2. The method used for gas identification is the Lame parameter where the parameters can distinguish the effects caused by lithology and fluid. The Batzle-Wang method is applied to distinguish between hydrocarbon gases and CO2 gas by estimating the fluid’s properties of CO2 gas. Based on the analysis of result the parameters Lambda-Rho and Mu-Rho, both parameters can distinguish the lithology and identify the hydrocarbon fluid content. The area around the C4 is indicated hydrocarbon in 9930 - 9970 ft and 10163 – 10210 ft depth with Lambda-Rho 30 – 31.79 GPa*g/cc and Mu-Rho 27 – 43 GPa*g/cc. Based on the Batzle-Wang Vp analysis, saturated CO2 gas is vulnerable at 16000-17000 ft/s where it is still in range Vp saturated hydrocarbon gas and distributed around the C4 well based on LMR analysis with CO2 Lambda-Rho and Mu-Rho values are 31.03 – 31.91 GPa*g/cc and Mu-Rho 37.9 – 44.2 GPa*g/cc.

 

"
2019
T53012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad A. Nurhono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T41197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrudin
"Dewasa ini masalah lingkungan khususnya masalah penipisan lapisan ozon dan pemanasan global menjadi perhatian masyarakat dunia. Salah satu sumber masalah linkungan tersebut adalah penggunaan refrigeran buatan manusia (CFC, HCFC, HFC). Untuk itu perlu dicarikan aiternatif refrigeran yang bersahabat dengan lingkungan, salah satunya adalah Hidrokarbon.
Hidrokarbon sebenarnya telah lama digunakan sebagai refrigeran selama beberapa dekade pada system pendingin. Penggunaannya semakin mengingkat dalam enam tahun belakang ini sebagai refrigeran alternatif sebagai pengganti refrigeran buatan manusia tersebut. Berbagai penelitian mengenai hidrokarbonpun telah banyak dilakukan dan sudah banyak pula dipublikasikan hasilnya ke di dunia internasional. Tulisan dalam penelitian ini mencoba memberi gambaran dan penjelasan mengenai kinerja dari tiga buah refrigeran hidrokarbon Indonesia serta refrigeran R-12 sebagai acuan melalui serangkaian pengujian yang dilakukan di Fasilitas Pengujian Tata Udara LTMP-BPPT Serpong. Pengujian ini dilakukan dalam berbagai kondisi temperatur masuk evaporator dengan variasi suhu yang berbeda yaitu -2°C, 0°C, 2°C, 4°C dan 6°C. Kompresor bekerja dengan putaran maksimal 2980 rpm, serta temperatur keluaran kondenser dijaga konstan pada 39°C.
Dari hasil analisa data dan grafik hasil pengujian ketiga refrigeran hidrokarbon tersebut menunjukkan bahwa refrigeran hidrokarbon memiliki unjuk kerja yang lebih baik atau sama dibandingkan dengan R-12, sehingga hidrokarbon dapat dijadikan aiternatif yang dapat menggantikan R-12."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif
"Sistem Pendingin Ultra Low semakin berkembang untuk tujuan pengobatan dan medis. Sel hidup atau organ tubuh memerlukan suhu yang sangat rendah dalam penyimpanannya, untuk itu perlu adanya mesin pendingin ultra low, mesin pendingin ini kemudian dikenal dengan Sistem refrigerasi Autocascade. Dalam perkembangannya Sistem refrigerasi Autocascade menggunakan refrigeran yang dapat merusak ozon atau menyebabkan pemanasan global yang segera dilarang pemakaiannya. Oleh karena itu, ditelitilah refrigeran yang lebih ramah lingkungan seperti refrigeran hidrokarbon. Sistem refrigerasi Autocascade memiliki karakteristik yang tergantung pada refrigeran yang digunakan, maka dari itu dilakukan penelitian terhadap pemilihan refrigeran hidrokarbon baik untuk high system (fase liquid) maupun low system (fase gas).
Penelitian ini menginvestigasi sistem refrigerasi autocascade dengan menggunakan tiga campuran refrigeran dengan memvariasikan refrigeran untuk low system (fase gas). Refrigeran yang digunakan adalah Propane dan Butan sebagai refrigeran fase liquid dan Metan dan Etan sebagai refrigeran fase gas. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada komposisi yang hampir sama, pemilihan metan sebagai refrigeran fase gas pada sistem menghasilkan sistem yang lebih stabil walaupun temperaturnya hanya sampai -26,8°C.

Ultra Low Refrigeration System growing for medicinal purposes and medical research. Living cells or organs of the body requires very low temperatures in storage, to the need for ultra low engine coolant, engine coolant is then known as Autocascade refrigeration system. In the development of refrigeration systems using refrigerant Autocascade that can damage the ozone or global warming are immediately banned its use. Therefore, scientist are invented more environmentally friendly refrigerants such as hydrocarbon refrigerants. Autocascade refrigeration system has characteristics that depend on the refrigerant used, and therefore conducted a study of selection for hydrocarbon refrigerant on high system (liquid phase) and low system (gas phase).
This study investigates autocascade refrigeration system using refrigerant mixtures of three refrigerants by varying the low system (gas phase) refrigerant. Refrigerants used are Propanee and Butane as a refrigerant liquid phase and the Methane and Ethane as a refrigerant gas phase. This study shows that at nearly the same composition, the selection of methane as a gas phase refrigerant in the system produces a more stable system, although the temperature only up to -26,8°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42981
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>