Ditemukan 162981 dokumen yang sesuai dengan query
Untung Wicaksana Putra
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40008
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ramlan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39696
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hendhar Wijono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39983
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
04 Suh p
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Kennedi
"Geopolimer sebagai semen generasi baru, yang diharapkan dapat mengurangi produksi semen portland sehingga dapat menekan polusi CO2 dari produksi semen portland. Geopolimer dapat dibuat dari beberapa prekursor seperti dari metakaolin, abu terbang dan blast furnace slag. Studi terhadap beberapa prekursor, terutama dari komposisi kimia dibutuhkan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi sifat dari geopolimer. Dalam penelitian ini, untuk melihat pengaruh pengotor CaO dan MgO dalam prekursor abu terbang, dibuat prekursor sintetik dengan komposisi yang sesuai dengan abu terbang. Sintesis dilakukan dengan membuat prekursor tanpa pengotor SiO2 dan Al2O3 sebagai pembanding dan prekursor yang diberi tambahan pengotor CaO dan MgO. Campuran tersebut dilakukan melt-quench untuk mendapatkan struktur gelas pada daerah liquid immiscibilty metastable. Kemudian dilakukan pembandingan hasil pengujian XRD dan disimpulkan pengotor CaO dan MgO menghasilkan prekursor dengan struktur gelas yang lebih baik.. Prekursor kemudian dibuat geopolimer dengan mereaksikannya dalam medium alkali dan menghasilkan spesies dengan komposisi yang sama dengan zeolit dengan struktur amorf. Selain itu juga memperlihatkan geopolimer dengan penambahan pengotor CaO dan MgO dapat meningkatkan nilai kuat tekan dari geopolimer.
Geopolymer is a new generation of the cement materials, and it can be reduce ordinary Portland cement production and reduce CO2 pollution because Portland cements production. Geopolymer made from some precursor like metakaolin, fly ash and blast furnace slag. Study of the precursor, especially from chemical composition, is necessary to know the variable that affecting the geopolymer properties. In this research, to know the effect of contamination of CaO and MgO in fly ash precursor made synthetic precursor with fly ash composition. The synthesis of fly ash without contamination is made to compare the precursor with CaO and MgO contamination. Those mixtures are melt-quenched liquid immiscibilty metastable to get glassy structure. And comparing the result from XRD characterization that precursor with CaO and MgO contaminant more glassy structure of precursor. Precursor then made the geopolymer by reacted with alkali medium and result the product is same composition of zeolite material but amorphous structure. Beside that geopolymer with CaO dan MgO contaminant increase the compressive strength of geopolymer."
2011
S72
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Menipisnya cadangan sumber daya energi fosil, memerlukan solusi pencarian sumber daya energi alternatif yang ketersediaannya lebih terjamin dan berkesinambungan yang berasal dari materi biomassa hasil fermentasi seperti Aseton-Butanol-Etanol (ABE) dengan reaksi konversi katalitik yang menghasilkan hidrokarbon. Perkembangan teknologi konversi katalitik masih berjalan lambat dan pengembangannya mutlak memerlukan riset yang berkelanjutan dengan dukungan dari teknik reaksi maupun katalisis. Salah satu pengembangan teknologi katalitik ini adalah penggunaan katalis-katalis baru untuk reaksi konversi tersebut. Pada penelitian ini, telah disintesis material YSZ yang akan digunakan dalam reaksi konversi katalitik ABE menjadi hidrokarbon dengan bahan baku ZrOCl2.8H2O dan Y2O3 dengan variasi suhu kalsinasi 850, 900, dan 950_C melalui proses koopresipitasi. Dari hasil karakterisasi XRD, YSZ komersial merupakan zirconia yang terstabilkan sebagian dengan jumlah struktur kristal tetragonal sebesar 78.6% sedangkan material hasil sintesis mempunyai struktur kristal sebesar 40.83%. Konduktivitas diuji dengan impedance spectroscopy didapatkan untuk material YSZ komersial sebesar 2.088.10-6 S/cm2. Untuk material YSZ hasil sintesis, dilihat berdasarkan posisi garis kurva impedansi dimana posisi garis kurva mendekati sumbu riilnya akan memiliki konduktivitas yang besar yakni pada posisi serbuk YSZ yang disintesis dengan konsentrasi HCl 10% dan suhu kalsinasi 900_C. Dari hasil analisa XRD dan konduktivitas ion, ditetapkan material YSZ yang disintesis dengan konsentrasi pelarut 10% HCl dan suhu kalsinasi 900_C untuk diuji kinerjanya dalam reaksi konversi katalitik. Uji kinerja material YSZ hasil sintesis sebagai katalis dilakukan dalam reaksi konversi katalitik Aseton-Butanol-Etanol dengan memvariasikan % loading asam borat ke dalam YSZ sebesar 0 dan 10%. Temperatur reaksi divariasikan dari 350-450_C. Dari hasil analisa GC diperoleh urutan % konversi yang diperoleh dari umpan adalah butanol, aseton, dan etanol. Dengan % konversi tertinggi dicapai oleh etanol yang mencapai 99%. Sedangkan % yield hidrokarbon cair terbesar dicapai oleh katalis 10% B2O3-YSZ pada suhu 450_C yakni sebesar 27%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49777
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adhitya Pratama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41917
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Rachmawati
"
ABSTRAKKeramik merupakan produk apa saja yang mempunyai bentuk dan terbuat dari bahan-bahan anorganik non logam (mineral dan batuan), yang mengalami proses pembentukan serta melalui berbagai tahapan proses menjadi barang-barang hampir jadi yang melewati proses pembakaran (firing) menghasilkan barang padat yang sebagian berbentuk struktur yang lebih baik (teratur). Tahapan proses produksi keramik meliputi body preparation, glaze preparation, serta firing. Proses glaze preparation terdiri atas pembuatan glasur, engobe, serta pasta. Kestabilan warna di dalam pasta sangat berpengaruh pada saat pasta akan dilapiskan di atas rotocolor. Pasta yang baik adalah yang tidak mengalami sedimentasi. Untuk mencegah sedimentasi pada pasta biasanya ditambahkan aditif ke dalam komposisi pasta. Aditif yang ditambahkan pada percobaan ini ada tiga antara lain: clay kalblend-3, plasificante, dan cab-o-sil. Dari ketiga aditif tersebut yang proses sedimentasinya paling lama dan stabil di dalam suspensi pasta adalah plastificante."
2007
TA1438
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36785
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library