Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23375 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Supratman
"Ekstrak biji keluak dan ubi ungu merupakan ekstrak inhibitor dari tumbuhan yang potensial dapat dijadikan bahan inhibitor alternatif ramah lingkungan untuk diaplikasikan pada pipa baja API 5L. Kemampuan inhibisi korosi dari kedua inhibitor ini diinvestigasi dengan menggunakan pengujian Polarisasi Potensiodinamik dan 'Electrochemical Impedance Spectroscopy<' (EIS). Sedangkan senyawa kimia yang terkandung didalam inhibitor diinvestigasi dengan pengujian FTIR. Dari hasil karakterisasi yang dilakukan terhadap kedua ekstrak inhibitor tersebut dengan pengujian FTIR menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat pada kedua inhibitor tersebut adalah senyawa golongan 'flavonoid<' dari group fungsi polar seperti hidroksil dan karbonil.
Sedangkan dari hasil pengujian elektrokimia didapatkan efisiensi inhibisi terbaik terjadi pada konsentrasi inhibitor yang secara berturut- turut adalah 4000 ppm pada ekstrak biji keluak dengan efisiensi 61.28%, 3000 ppm pada ekstrak ubi ungu dengan efisiensi 65.31% dan 4000 ppm : 4000 ppm pada kombinasi ekstrak biji keluak & ubi ungu dengan efisiensi sebesar 26.93%. Hasil pengujian EIS menunjukkan bahwa kedua inhibitor ini dapat melindungi logam dengan membentuk sebuah lapisan film yang melapisi permukaan logam. Mekanisme adsorpsi inhibitor menunjukkan sebagai mekanisme adsorpsi secara fisik serta sesuai dengan model dari Langmuir dan Tempkin.

Keluak seed extract and purple sweet potato are inhibitor extracts from plants that have the potential to be made as an environmental friendly inhibitors to apply for API 5L steel pipes. Corrosion inhibition ability of these two inhibitors were investigated by using Potentiodynamic Polarization and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) tests. While the chemical compounds contained in inhibitor were investigated by FTIR testing. From the results of the characterization performed on the two inhibitor extracts by FTIR testing showed that the compounds contained in the two inhibitors were flavonoid compounds from polar function groups such as hydroxyl and carbonyl.
Meanwhile, the results of the electrochemical test showed that the best inhibition efficiency occurred on inhibitor concentration of 4000 ppm in the extract of keluak seed with efficiency of 61.28%, 3000 ppm in the purple sweet potato extract with efficiency of 65.31% and 4000 ppm : 4000 ppm in a combination of keluak seed extract & purple sweet potatoes with efficiency of 26.93%, respectively. The EIS test results showed that these two inhibitors can protect the metal by forming a film layer that inhibited the metal surface. The adsorption mechanism of the inhibitor shows as a physical adsorption mechanism and in accordance with the models from Langmuir and Tempkin.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lala Komalasari
"Lemak dan minyak mudah mengalami kerusakan akibat proses oksidasi.
Untuk memperlambat proses oksidasi tersebut, diperlukan antioksidan. Namun,
penggunaan antioksidan sintetik sekarang mi ditinjau kembali karena ada yang
bersifat merugikan. Oleh karena itu pengembangan antioksidan yang berasal dari
alam, yang reiatif lebih aman tengah digalakkan saat ini."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Ayu Anggraini
"Daging Sapi Segar merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan mikrobiologi dan pembusukan karena memiliki kadar air dan nilai gizi yang tinggi. Madu dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami tanpa membahayakan kesehatan manusia. Madu berpotensi untuk mengawetkan daging karena memiliki aktivitas antibakteri. Madu akasia 1 dari Tanjung Jabung Barat (Jambi), madu akasia 2 dari Sontang (Riau), madu akasia 3 dari Dumai (Riau), dan madu randu dilakukan uji SNI dan kadar total fenolik terlebih dahulu. Pada penelitian ini, daging sapi giling segar digunakan sebagai sampel yang diawetkan menggunakan madu dengan variasi konsentrasi dan waktu penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan madu terhadap karakteristik mikrobiologis dan fisik daging sapi giling segar. Empat parameter analisis yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu pH, aktivitas air, Angka Lempeng Total (ALT), dan organoleptik. Pada penelitian ini digunakan 5 perlakuan dengan variasi penambahan konsentrasi madu, yaitu 0% sebagai kontrol, 5%, 10%, 15% dan 20% dan variasi waktu penyimpanan daging sapi, yaitu hari ke0, hari-1, hari ke-3, dam hari-ke 5. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA alfa 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi konsentrasi madu dan waktu penyimpanan daging sapi berpengaruh secara signifikan terhadap pH, aktivitas air, Angka Lempeng Total (ALT), organoleptik, serta diperoleh konsentrasi madu yang memberikan efek pengawetan yang baik adalah penggunaan madu dengan konsentrasi sebesar 10%.

Fresh beef is a foodstuff food ingredient that is susceptible to microbiological damage and spoilage because it has high water content and nutritional value. Honey can be used as a natural preservative without harming human health. Honey has the potential to preserve beef because of it has antibacterial activity. Acacia 1 honey from Tanjung Jabung Barat (Jambi), acacia 2 honey from Sontang (Riau), acacia 3 honey from Dumai (Riau), and randu honey from Pati (East Java) were tested for SNI and total phenolic content first. In this research, fresh grinding ground beef was used as a sample that was preserved using honey with variations OF concentration of honey and storage time. The objectives of this research were to know evaluate? the influence of addition OF honey to microbiological and physical characteristics of fresh grinding beef. This research used four kinds of analysis, there were such as pH, water activity, Total Plate Count (TPC), and organoleptic. In this research, five treatments were used with various concentration of honey; there were which were 0% as control, 5%, 10%, 15% and 20% and various storage time; there were day-0, day-1, day-3, and day-5. The data obtained were analyzed by ANOVA alpha 0.05. The result showed that variations in honey concentration and storage time of meat significantly affected the pH value, water activity, Total Plate Count (TPC), organoleptic. 10% honey showed the best preservation effect on the sample."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Martini
"ABSTRAK
Beberapa cara telah digunakan untuk pengiriman dan preservasi spesimen kuman yang bertujuan mempertahankan hidup kuman, yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis yang lengkap. Penelitian laboratorium yang dilaksanakan dengan menggunakan silika gel untuk mempertahankan hidup kuman patogen yang cepat mati, agaknya merupakan teknik yang berguna untuk mengatasi persoalan tersebut diatas. Silika gel merupakan bahan yang berguna untuk menyerap air dari medium yang mengelilingi kuman yang terdapat dalam spesimen, demikian rupa sehingga kuman akan tetap hidup dalam lingkungan yang mempunyai persentase kelembaban relatif yang rendah. Mempelajari hasil laboratorium yang dilaksanakan di Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia mengenal Corynebacterium diphtherise, Streptococcus pyogenes, Streptococcus Meumoniae, Streptococcus faecalis dan Neaserla gonorrhoeaep agaknya terlihat bahwa Cgrynebacterlum diphtheriae yang disimpan dalam medium silika gel adalah tetap hidup selama 6-7 hari pada temperatur kamar. Perlu dikemukakan, bahwa penggunaan medium silika gel untuk pengi riman Streptococcus 2yogenes, Stre ptococcus eunlae, Streptococcus fascalis dan Neisseria Zqnorrhoeae dapat memperpanjang hidup kuman itu. Hasil penelitian laboratoriuui tersebut Secara bermakna membuktikan, bahwa medium silika gel sesungguhnya dapat dipakal sebagai medium transport bagi Coryebacteriurn diphtheriae, Streptococcus pyogenes. Streptococcus ppumoniae, Streptococcus faecaJLis dan Neisseria gonorrhoeae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Laode Rudita
"Maraknya penyalahgunaan bahan kimia formalin sebagai pengawet makanan dewasa ini bukanlah merupakan hal yang baru lagi. Penggunaan formalin (dalam bahasa kimianya disebut juga formaldehide) tersebut terbukti berdampak buruk bagi kesehatan konsumen, mulai dari iritasi ringan sampai dengan gangguan kesehatan yang mengakibatkan kematian. Tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan terus berlanjut, melihat telah menyebar dan maraknya penyalahgunaan bahan kimia tersebut ditanah air. Untuk itu penulis mencoba melakukan penelitian dalam hal ini.
Penulisan ini dibuat dengan menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif, yaitu suatu penelitian terhadap norma atau hukum, antara lain peraturan perundang-undang yang terkait maupun putusan-putusan pengadilan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini mencakup; Peraturan perundangundangan terkait, Putusan-putusan pengadilan, serta pendapat para ahli hukum.
Cara pengumpulan data yaitu-dengan menggunakan metode studi pustaka, dan menggunakan metode analisis data secara Kualitatif Larangan terhadap penggunaan formalin sebagai pengawet makanan sebenarnya sudah lama diterapkan, yaitu dalam Permenkes No. 722 1 MENKES 1 PER I IX l 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Permenkes No. 1168 / MENKES 1 PER 1 X I 1999, namun penyalahgunaan bahan kimia tersebut dewasa ini masih banyak ditemukan.
Hal ini membuktikan bahwa tidak efektifnya peraturan perundang-undangan tersebut, dan penegakan hukumnya pun masih dipertanyakan. Pelaku usaha yang memasarkan makanan dengan menggunakan formalin sebagai bahan pengawet makanannya tentunya melanggar ketentuan UUPK, UU Pangan, dan UU Kesehatan, untuk itu kepada pelaku usaha dapat dikenakan sanksi yang seberat-beratnya.
Selain mengeluarkan regulasi baru dan mengenakan sanksi yang berat kepada pelaku usaha yang rela meracuni konsumen untuk memperoleh keuntungan semata, kondisi ini tentunya harus juga diantisipasi dengan pembinaan dan pengawasan yang ketat, serta memberikan alternatif lain pengganti formalin yang lebih baik bagi pelaku usaha dalam mengawetkan makanannya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>