Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moch. Indro Buwono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulki Irsyad
"ABSTRAK
Kerang hijau {Pema viridis L.) merupakan salah satu biota laut yang bersifat filter feeder, yaitu biota laut yang mengkonsumsi makanannya dengan cara menyaring partikel-partikel planktonis yang terdapat di dalam air. Partikel-partikel yang disarjng ini dapat berupa zooplankton kecil,
fitoplankton dan suspensi dari bahan-bahan organik yang melayang-layang di perairan, termasuk limbah logam berat seperti Pb, Cd, Cu dan Zn yang terlarut dalam suatu perairan, misalnya pada perairan Muara Angke dan Pantai Festival Ancol. Hal tersebut akan menyebabkan kerang hijau dapat mengakumulasi dan melakukan proses biomagnifikasi logam berat di dalam tubuhnya. Konsentrasi logam berat yang berada pada kerang hijau ini dapat diketahui dengan pengukuran menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom
(AAS). Hubungan antara panjang ukuran tubuh kerang hijau dengan konsentrasi logam berat Pb, Cd, Cu dan Zn pada penelitian yang dilakukan ini menunjukkan bahwa pada logam Pb dan Cd memiliki korelasi negatif, sedangkan logam Cu dan Zn memiliki korelasi positif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Arif
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan metode
depurasi guna menurunkan (mereduksi) kandungan logam berat Hg, Pb, Cd,
& Cu pada kerang hijau (Perna viridis) hasil budidaya di perairan Teluk
Jakarta, dari bulan Juli sampai September 2006. Penelitian ini
menggunakan rancangan percobaan acak kelompok dengan 2 kelompok
(lokasi) 4 perlakuan : A0 (kontrol), A1 (pemanasan 70 100
o C), A2 (air
mengalir selama 24 jam) , dan A3 (EDTA, 10 ppm) dan tiga ulangan.
Analisis kandungan logam berat menggunakan metode AAS, data dianalisis
dengan Anova dilanjutkan uji Duncan dan Dunnett. Hasil penelitian
menunjukkan kandungan logam berat terendah pada perlakuan A2 (air
mengalir). Pengaruh lokasi tidak berbeda nyata (P> 0,05) antara Cilincing
dan Kamal Muara. Pengaruh perlakuan depurasi menunjukkan hasil yang
berbeda nyata (P< 0,05) terhadap penurunan kandungan logam berat. Uji
lanjut Dunnet menunjukkan perlakuan A1 dan A2 berbeda nyata (P< 0,05)
dengan kontrol, sedang perlakuan A3 (EDTA) tidak berbeda nyata (P> 0,05)
dengan kontrol. Hasil rerata kandungan logam berat pada kerang hijau
untuk perlakuan A0 (kontrol) Hg = 0.09 ppm, Pb = 5,98 ppm, Cd = 0,48 ppm
dan Cu = 6,55 ppm. Perlakuan A1(pemanasan) Hg = 0,045 ppm, Pb = 4,05
ppm, Cd =0,35 ppm, Cu = 5,35 ppm. Perlakuan A2 (air mengalir) Hg = 0,035
ppm, Pb = 2,98 ppm, Cd = 0,245 ppm, dan Cu = 5,04 ppm, dan perlakuan
A3 (EDTA) Hg = 0,05 ppm, Pb = 5, 31 ppm, Cd = 0,40 ppm, dan Cu = 5,45
ppm. Tingginya kadar logam berat pada kerang hijau khususnya Pb sudah
melebihi ambang batas baku mutu kekerangan dalam Keputusan Meteri
Kelautan dan Perikanan (Kepmen No.KEP.17/MEN/2004), hal ini diduga
karena akumulasi limbah logam berat yang berasal dari berbagai industri dan
limbah domestik yang mengalir ke perairan Teluk Jakarta sehingga kerang
hijau tidak aman untuk dikonsumsi."
2007
T39512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Fernanda
"Pencemaran perairan oleh logam berat didaerah peternakan kerang sangat membahayakan bagi Perna viridis yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu untuk melihat tingkat pencemaran, dilakukan penelitian kadar logam pada Perna viridis, air dan sedimen. Untuk melihat kontribusi sedimen dalam mencemari perairan maka dilakukan ekstraksi sedimen dengan fraksi pada pH 3, pH 5 dan pH 7 sebagai simulasi proses pelepasan logam dari sedimen ke perairan karena pengaruhan pH. Kadar logam pada Perna viridis, air dan sedimen dianalisis dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kandungan logam Pb pada Perna viridis besar berkisar antara 0,6868 mg/kg hingga 5,7090 mg/kg. Kandungan logam Ni pada Perna viridis berkisar antara 0,4161 mg/kg hingga 3,8218 mg/kg. Kandungan logam Cr pada Perna viridis berkisar antara 0,2245 mg/kg hingga 3,4446 mg/kg. Kandungan logam Cd pada Perna viridis berkisar antara 0,2019 mg/kg hingga1,3468 mg/kg. Kandungan logam Pb, Ni, Cr dan Cd pada air yaitu 0,1561 mg/L; 0,0255 mg/L; 0,0222 mg/L dan 0,0113 mg/L. Kandungan logam berat Pb, Ni, Cr dan Cd pada sedimen yaitu sebesar 41,2522 mg/kg; mg/kg; 36,5143 mg/kg; 17,2292 mg/kg dan 10,8192 mg/kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam-logam Pb, Ni, Cr dan Cd yang terdapat pada sedimen dapat terlepas dengan ekstraksi, hal ini menandakan bahwa sedimen berkontribusi terhadap akumulasi logam pada kerang dan air.

Heavy metal pollution of waters by shellfish farming area is very dangerous for Perna viridis that consumed by many people. Therefore to see the level of pollution, conducted research on the metal content of Perna viridis, water and sediment. To see the contribution of sediment in the polluted waters of the sediment extraction fraction at pH 3, pH 5 and pH 7 as a simulation of the process of metal release from sediment into the water because of the influence of pH. Metal content in the Perna viridis, water and sediments were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Based on the results of the study, obtained the metal content of Pb in Perna viridis between 0.6868 mg / kg to 5.7090 mg / kg. Perna viridis Ni metal content in the range between 0.4161 mg / kg to 3.8218 mg / kg. Cr metal content in the Perna viridis ranged from 0.2245 mg / kg to 3.4446 mg / kg. Cd metal content in the Perna viridis ranged from 0.2019 mg/kg to 1, 3468mg/kg. Metal content of Pb, Ni, Cr and Cd in water is 0.1561 mg / L; 0.0255 mg / L; 0.0222 mg / L and 0.0113 mg / L. The content of heavy metals Pb, Ni, Cr and Cd in the sediment that is equal to 41.2522 mg / kg; mg / kg; 36.5143 mg / kg; 17,2292 mg/kg and 10.8192 mg / kg. The results showed that the metals Pb, Ni, Cr and Cd are found in sediments can be separated by extraction, it indicates that the sediments contribute to the accumulation of metals in shellfish and water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42684
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Fritania
"Studi bioakumulasi logam berat Zn dilakukan selama 7 hari pada kerang hijau yang berasal dari Muara Kamal. Selanjutnya dilakukan proses bioakumulasi melalui jalur air laut dan proses depurasi. Pada proses bioakumulasi dilakukan variasi salinitas dan konsentrasi Zn. Sedangkan, pada proses depurasi terdapat 2 metode yaitu metode laju alir air berulang dan perendaman asam sitrat. Proses bioakumulasi didapatkan salinitas optimum pada pada salinitas 29 dan konsentrasi Zn optimum pada konsentrasi 0,15 ppm dengan nilai Concentration Factor berturut-turut sebesar 38,07 mL/g dan 10,99 mL/g. Nilai konstanta laju pengambilan (ku) optimum pada variasi salinitas sebesar 4,3139 mL/g.hari dan pada variasi konsentrasi Zn sebesar 2,0489 mL/g.hari. Sedangkan, nilai konstanta laju pelepasan (ke) dari proses depurasi dengan metode pengaliran alir air berulang pada variasi salinitas adalah 6,3854 mL/g.hari dan variasi konsentrasi Zn adalah 7,4992 mL/g.hari.
Proses depurasi dengan metode perendaman asam sitrat pada kerang hijau yang berasal dari Muara Kamal dilakukan dengan variasi konsentrasi asam sitrat 0,025 %, 0,05 %, 0,075 % dan 0,1 % selama 30 menit, 60 menit, 120 menit dan 180 menit. Aktivitas 65Zn yang terdapat pada tubuh kerang hijau di analisis menggunakan alat instrumentasi Spektrometer Gamma. Ditentukan juga kadar protein pada kerang hijau sesudah proses depurasi dengan metode Kjeldahl. Metode ini diharapkan dapat mengurangi kadar logam berat Zn pada kerang hijau sehingga aman untuk dikonsumsi (keamanan pangan) dan dapat dipergunakan dalam skala rumah tangga dan restoran.

Bioaccumulation study of Zn heavy metal is carried out for 7 days on green mussels originated from Muara Kamal, then the bioaccumulation process is done through seawater pathway and depuration process. The bioaccumulation process is done throughout variations in salinity and Zn concentration. Meanwhile, the depuration process is done with 2 method which are circulating water flow and submersion of citric acid. The bioaccumulation process obtained optimal salinity at salinity 29 and optimal Zn concentration at a concentration of 0,15 ppm with Concentration Factor values 38,07 mL/g and 10,99 mL/g. The optimal value of the retrieval constant (ku) for the salinity variation is 4,3139 mL/g.days and for the Zn concentration variation is 2,0489 mL/g.days, where the release constant (ke) depuration process with the circulating water flow method for salinity variation is 6,3854 mL/g.days and variation in Zn concentration is 7,4992 mL/g.day.
Depuration process with submersion method using citric acid on green mussels originated from Muara Kamal is done with citric acid concentration variations of 0,025 %, 0,05 %, 0,075 % and 0,1 % for 30 minutes, 60 minutes, 120 minutes and 180 minutes. The 65Zn activity in the body of green mussels ares analyzed using Gamma Spectrometer instrumentation. Protein levels are also determined in the green mussels after the depuration process using the Kjeldahl method. This method is expected to reduce zinc levels in green mussels in order for green mussels to be safe for consumption (food safety) and can be used on a household and restaurant scale.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska Winda Asrini
"Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah merencanakan pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE). Dalam pengoperasiannya akan terjadi pelepasan radionuklida ke lingkungan, salah satunya adalah 137Cs. Untuk itu diperlukan bioindikator untuk mengidentifikasi adanya pencemaran 137Cs. Kinetika proses bioakumulasi 137Cs melalui jalur air laut pada kerang hijau (Perna viridis) dan udang mantis (Harpiosquilla raphidea) dari Teluk Jakarta telah diteliti dengan mengamati pengaruh variasi bobot biota. Eksperimen akuaria dilakukan terhadap empat kelompok ukuran dengan dua kali pengulangan. Percobaan dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu akumulasi/pengambilan, depurasi/pelepasan serta pemodelannya.
Hasil penelitian menunjukkan kenaikan bobot biota menurunkan laju pengambilan dan laju pelepasan 137Cs oleh Perna viridis dan Harpiosquilla raphidea. Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) Perna viridis dengan bobot 2,89 g; 6,13 g; 10,27 g; dan 12,26 g berturut-turut adalah sebesar 4,29 mL g-1; 3,35 mL g-1; 3,20 mL g-1; dan 2,86 mL g-1, sedangkan nilai faktor biokonsentrasi (BCF) Harpiosquilla raphidea dengan bobot 38,27 g; 40,19 g; 50,89 g; dan 61,22 g berturut-turut adalah sebesar 10,39 mL g-1; 10,32 mL g-1; 10,20 mL g-1; dan 9,88 mL g-1. Dibandingkan dengan Perna viridis, Harpiosquilla raphidea lebih cocok digunakan sebagai bioindikator pencemaran 137Cs berdasarkan akumulasi pada keseluruhan tubuh.

National Nuclear Energy Agency (BATAN) has already decided to build an experimental nuclear reactor. In the operational process, this reactor will release some radionuclides to the environment and one of them is 137Cs. Due to this phenomenon, researchers need some bioindicators to determine the contamination of 137Cs. The kinetics of 137Cs bioaccumulation through seawater pathway on green mussel (Perna viridis) and mantis shrimp (Harpiosquilla raphidea) have been investigated by observing the effects of varying body sizes. An aquaria experiment is applied to four body size groups with two replications. The experiment was carried out by 3 steps such as: uptake, depuration, and modelling.
The results showed that the uptake and elimination rates decreased along with the increasing body size. The values of bioconcentration factor (BCF) on Perna viridis 2,89 g; 6,13 g; 10,27 g; and 12,26 g were found to be 4,29 mL g-1; 3,35 mL g-1; 3,20 mL g-1; and 2,86 mL g-1, while on Harpiosquilla raphidea 38,27 g; 40,19 g; 50,89 g; and 61,22 g were found to be 10,39 mL g-1; 10,32 mL g-1; 10,20 mL g- 1; and 9,88 mL g-1, respectively. Compared to Perna viridis, Harpiosquilla raphidea can be considered as a convenient bioindicator on the basis of the whole body accumulation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fika Fathiyyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferrita Melissa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Z.
"Pengamatan kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn dan Ni di perairan muara Sungai Membramo Papua telah dilakukan pada bulan Agustus 2003. Hasilnya menunjukkan kandungan Pb, Cd, Cu, Zn, dan Ni masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh Kementerian KLH 1988 untuk kepentingan perikanan. Secara keseluruhan dalam air laut kadar Zn lebih tinggi dibandingkan dengan logam yang lain, sedangkan dalam sedimen kadar Ni lebih tinggi. Data ini menunjukkan bahwa pada saat pengamatan perairan muara Sungai Membramo lebih banyak menerima masukan limbah yang mengandung Zn dan Ni.

Heavy Metals Content Pb, Cd, Cu, Zn And Ni In Sea Water And Sediment In Membramo Estuary And Its Relationship With Fishery Cultivation. Obervation on heavy metals Pb, Cd, Cu, Zn and Ni content in Jakarta Bay were carried out in August 2003. The results showed that the Pb, Cd, Cu, Zn, and Ni content still in line with threshold value stated by for fisheries. By the all, in sea water Zn content is higher compared to the others, while in sediment Ni is higher. This data showed the result show that on waters of Membramo River Zn and Ni waste than others elements."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yenty
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>