Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171159 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Andre Toni
"Judul penelitian tentang struktur komunitas vegetasi di Urban Forest Universitas Indonesia (UI). Diteliti diadakan pada November - Desember 2008. Ada tiga zona di Urban Forest UI: East Wallace Zone, Barat Wallace Zone dan Alam Vegetasi Zone. The diteliti dilakukan teknik sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 104 spesies tumbuhan di semua zona hutan kota UI. Tingginya kekayaan spesies tumbuhan ditemukan di Wallace Timur dan Barat Wallace Zona ada 63 spesies, tapi Natural Vegetasi Zona ada 32 spesies. Indeks keanekaragaman tertinggi ditemukan di Wallace Zona Barat (3,16), Wallace Zona Timur (2,98), dan Zona Vegetasi Alam (2,30). Indeks keseragaman tertinggi ditemukan di Barat Wallace Zone (0,76), East Wallace Zona (0,71), dan Vegetasi Zona Alam (0,66). Tertinggi indeks keanekaragaman (INP) ditemukan oleh Acacia mangium di Zona Vegetasi Alam (180,04), dan Barat Wallace Zone (139,56) oleh Albizia falcataria di Wallace Zona Timur (99,23). Semua zona di UI Hutan Kota dibentuk dari pertumbuhan alami jenis pohon endemik dan kegiatan penanaman diadakan pada tahun 1984, 1998, 2002 DAN 2004.

The title of researched about vegetation community structure at Urban Forest University of Indonesia (UI). Researched was held on November - December 2008. There are three zones at Urban Forest UI : East Wallace Zone, West Wallace Zone and Natural Vegetation Zone. The researched was done sampling technique. The result showed that there was 104 species of vegetation at all of UI urban forest zones. The high richness of vegetation species is found at East Wallace and West Wallace Zone there was 63 species, but Natural Vegetation Zone there was 32 species. The highest diversity index was found at West Wallace Zone (3,16), East Wallace Zone (2,98), and Natural Vegetation Zone (2,30). The highest equitability index was found at West Wallace Zone (0,76), East Wallace Zone (0,71), and Natural Vegetation Zone (0,66). The highest diversity index (INP) was found by Acacia mangium at Natural Vegetation Zone (180,04), and West Wallace Zone (139,56) by Albizia falcataria at East Wallace Zone (99,23). All zone at the Urban from natural growth endemic tree species and planting activities were held in 1984, 1998, 2002 dan 2004."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian pemilihan jenis pohon sebagai akumulator debu di ruang terbuka hijau Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok dan Kawasan Industri Pulogadung (KIP) telah dilakukan pada bulan Juli 2008 hingga Oktober 2008. Objek penelitian yaitu mahoni (Swietenia macrophylla King.), tanjung (Mimusops elengi L.), dan ketapang (Terminalia catappa L.). Pengukuran berat debu di Kampus UI dengan hasil ketapang (0,778 mg/cm2), mahoni (0,358 mg/cm2), tanjung (0,293 mg/cm2). Luas daun ketapang (647,098 cm2), mahoni (548,571 cm2), tanjung (270 cm2). Indeks Luas Daun ketapang (0,2021), mahoni (0,0291), tanjung (0,0228). Klorofil a ketapang (0,2271 mg/g bk daun), tanjung (0,0621 mg/g bk daun), mahoni (0,0564 mg/g bk daun). Klorofil b tanjung (0,2210 mg/g bk daun), ketapang (0,2128 mg/g bk daun), mahoni (0,2086 mg/g bk daun). Pengukuran berat debu di KIP dengan hasil tanjung (0,752 mg/cm2), ketapang (0,591 mg/cm2), mahoni (0,5 mg/cm2). Luas daun ketapang (454,285 cm2), mahoni (317,142 cm2), tanjung (231,430 cm2). Indeks Luas Daun ketapang (0,1217), tanjung (0,0203), mahoni (0,0102). Klorofil a ketapang (0,2320 mg/g bk daun), mahoni (0,0623 mg/g bk daun), tanjung (0,0601 mg/g bk daun). Klorofil b mahoni (0,2173 mg/g bk daun), tanjung (0,1989 mg/g bk daun), ketapang (0,0584 mg/g bk daun). Hasil pengujian korelasi diperoleh adanya hubungan positif antara berat debu dan kadar klorofil a pada ketapang. Akumulasi debu pada daun juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan komposisi tegakan
iii
Pemilihan jenis..., Irfan Syariputra, FMIPA UI, 2008
pohon di masing-masing lokasi. Hasil penelitian mengindikasikan ketapang memiliki kemampuan mengakumulasi debu lebih baik dibandingkan mahoni dan tanjung di masing-masing lokasi penelitian berdasarkan berat debu yang terakumulasi per satuan luas, luas daun, Indeks Luas Daun, dan kadar klorofil."
Universitas Indonesia, 2008
S31491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mieke Miarsyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Susanto
"Penelitian tentang struktur komunitas Amfibi di kampus UI Depok telah dilakukan pada bulan Januari?April 2006. Metode yang digunakan adalah Visual Encounter Survey (VES). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis Bangsa Anura yang termasuk ke dalam 4 Famili yang hidup di 5 tipe habitat yang berbeda. Bufo melanostictus merupakan jenis yang dominan di lima tipe habitat yang ada di kampus UI Depok. Tipe habitat perairan tenang yang ditumbuhi banyak vegetasi (kolam dan rawa) merupakan daerah yang memiliki keanekaragaman Anura paling tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan nilai Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener sebesar 2,04, indeks kemerataan jenis sebesar 0,93, dan terdapat 9 jenis Anura. Indeks kesamaan Sorenson menunjukkan bahwa tipe habitat perairan tenang yang banyak ditumbuhi vegetasi mempunyai komunitas Anura yang mirip dengan perairan tenang yang luas (situ). Pengelompokan komunitas Anura menggunakan metode UPGMA berdasarkan nilai indeks kesamaan Sorenson mengelompokkan kedua tipe habitat tersebut menjadi satu, karena kemiripan komposisi jenis Anura penyusunnya. Keberadaan wilayah perairan dan vegetasi sangat berperan dalam mendukung kehidupan Anura, terutama dalam proses berbiak, sehingga pengelola kampus UI Depok harus mempertahankan keberadaannya."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S31418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Arief
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Rianto
"Telah dilakukan penelitian mengenai studi perbandingan struktur komunitas fitoplankton di Situ Kenanga dan Situ Agathis, Kampus Universitas Indonesia, Depok pada bulan September--November 2005. Pengambilan sampel dilakukan dengan plankton net (mata jaring 20 μm) yang ditarik secara horizontal. Marga fitoplankton yang diperoleh di Situ Kenanga berjumlah 22 marga, terdiri dari divisi Cyanophyta/Cyanobacteria (6 marga), Chlorophyta (12 marga), Euglenophyta (3 marga), dan Bacillariophyta (1 marga). Jumlah marga fitoplankton yang ditemukan di Situ Agathis adalah 27 marga, terdiri dari Cyanophyta/Cyanobacteria (7 marga), Chlorophyta (15 marga), Euglenophyta (3 marga), dan Bacillariophyta (2 marga). Rerata kepadatan fitoplankton di Situ Kenanga (2172 plankter/l) lebih rendah daripada Situ Agathis (6476 plankter/l). Meskipun demikian, indeks keanekaragaman fitoplankton di Situ Kenanga (1,9) dan Situ Agathis (2,12) tidak berbeda nyata (p = 0,05). Indeks kemerataan di Situ Kenanga dan Situ Agathis tidak jauh berbeda berturut-turut, yaitu 0,61 dan 0,64. Selain itu, indeks kesamaan Sorensen di kedua situ menunjukkan tingkat kesamaan marga fitoplankton yang besar, yaitu 89,8%. Data parameter lingkungan di kedua situ juga tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang pengaruh vegetasi di Kampus Universitas Indonesia
Depok terhadap iklim mikro dan kenyamanan lingkungan telah dilakukan
pada bulan Januari--Desember 2008. Lokasi dan unit sampel ditentukan
secara purposive. Jenis-jenis vegetasi yang diteliti adalah jati (Tectona
grandis L.f.), karet (Hevea brasiliensis M.A.), akasia (Acacia mangium Willd.),
kirai payung (Filicium decipiens Thw.), dan flamboyan (Delonix regia Raf.).
Parameter biotik yang diukur meliputi tinggi pohon, diameter batang, diameter
kanopi, dan luas daun, sedangkan parameter abiotik yang diukur meliputi
suhu udara, intensitas cahaya matahari, kelembapan relatif udara, dan
kecepatan angin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis vegetasi di
Kampus UI Depok dapat memengaruhi iklim mikro. Flamboyan mempunyai
kemampuan terbesar dalam mengurangi suhu udara (6,97%) dan intensitas
cahaya matahari (75,60%). Jati mempunyai kemampuan terbesar dalam
meningkatkan kelembapan relatif udara (9,23%) dan menurunkan kecepatan
angin (50%). Flamboyan dapat memberikan tingkat kenyamanan lingkungan
yang tertinggi, yaitu termasuk kategori hangat nyaman (26,9° C ET)."
Universitas Indonesia, 2008
S31479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah
"Penelitian tentang struktur komunitas hidrofita di Situ Agathis Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat telah dilakukan pada bulan Juni--Juli 2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas hidrofita yang meliputi keanekaragaman, dominansi, frekuensi, kerapatan, dan nilai penting di Situ Agathis. Analisis vegetasi tumbuhan dilakukan dengan metode purposive random sampling pada daerah inlet, midlet, dan outlet. Sampel tumbuhan yang diperoleh diidentifikasi menggunakan buku identifikasi tumbuhan air. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 jenis hidrofita di Situ Agathis. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis hidrofita di Situ Agathis tergolong ?sedang? dan penyebaran jenis cukup merata; akan tetapi kesamaan jenis ?kurang sama? antara daerah inlet, midlet, dan outlet perairan. Jenis Eichhornia crassipes merupakan tumbuhan yang mendominasi dan memiliki nilai penting tertinggi di perairan Situ Agathis.

A research regarding the community structure of hydrophyte in Lake Agathis at the University of Indonesia (UI) Campus Depok, West Java, has been conducted from June--July 2011. The research was aim to understand the community structure of hydrophyte, which include biodiversity, dominance, frequency, density, and importance values in Lake Agathis. The vegetation analysis for all area of study were done using the purposive random sampling method. The plant samples that were collected were then identified based on the morphological character using the hydrophyte identification book. Fourteen plant species were found in Lake Agathis. The result shows that the hydrophyte biodiversity in Lake Agathis was in a ?medium- abundant? category, the species dispersal was in an ?evenly enough? category, however the diversity of the inlet, midlet, and outlet area were ?dissimilar?. Eicchornia crassipes was the dominance species which also has the highest importance value in Lake Agathis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1391
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatul Mufidah
"ABSTRAK
Penelitian mengenai lichen dilakukan di lingkungan kampus Universitas Indonesia, Depok pada Agustus 2015 -- Januari 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan struktur komunitas lichen di Universitas Indonesia, Depok. Tujuh plot 25 x 25 m dibuat di hutan kota dan sembilan garis transek masing-masing sepanjang 50 m dibuat di jalan utama kampus. Lima pohon dipilih pada setiap titik plot dan transek garis sebagai sampel. Sampel diambil dari pohon dengan DBH (Diameter at Breast Height) minimal 20 cm dengan jaring plastik 10 cm x 10 cm yang melekat di utara, selatan, timur, dan barat sisi batang pohon. Jaring plastik dibagi menjadi 100 kotak persegi, kemudian ditempel pada pohon dengan ketinggian yang berbeda (0 cm -- 100 cm dan 100 cm -- 200 cm) dari permukaan tanah. Hasilnya diperoleh tiga famili lichen yang ditemukan di hutan kota yaitu, Leprariaceae, Sarrameanaceae dan Physciaceae dan lima famili lichen di jalan utama kampus yaitu, Sarrameanaceae, Parmeliaceae, Leprariaceae, Graphidaceae dan Physciaceae. Kesamaan famili lichen antara hutan kota dan jalan utama kampus berdasarkan Indeks Sorenson sebesar 75%. Famili Leprariaceae adalah famili yang dominan di hutan kota, sementara Sarrameanaceae adalah famili yang dominan di jalan utama kampus. Keragaman lichen kedua lokasi dikategorikan sedang berdasarkan Indeks Shannon Wiener (H '1--3), namun tidak ada yang berbeda secara signifikan di antara kedua tempat tersebut. Famili Leprariaceae memiliki frekuensi kehadiran tertinggi pada pohon inang yaitu pohon daruak (Microcos tomentosa) sebesar 7,5%. Berdasarkan uji asosiasi (x2) antara tekstur kulit pohon dengan lichen menunjukkan asosiasi positif antara tekstur kulit pohon dengan lichen. Kehadiran famili Sarrameanaceae, Leprariaceae, Graphidaceae dan Physciaceae dipengaruhi oleh tekstur kulit pohon inang sedikit kasar.

ABSTRACT
Research on lichens was conducted at the Universitas Indonesia, Depok on August 2015 -- January 2016. The aim of this research is to determine community structur of lichen at the Universitas Indonesia, Depok. Seven plots of 25 x 25 m2 were made at the urban forest, while nine of 50 m line transect were made at the main road. Five trees of each plots and line transect were sampled. The samples were taken from trees with DBH (Diameter at Breast Height) minimum 20 cm then the grid 10 cm x 10 cm were attached at northern, southern, eastern, and western site of the trunk. The grid was divided into 100 square, then attached on trees in different height (0 cm - 100 cm and 100 cm - 200 cm) from the land surface. The result obtained three family of lichens were found in urban forest, they are Leprariaceae, Sarrameanaceae and Physciaceae. Five family were found at the main road, they were Sarrameanaceae, Parmeliaceae, Leprariaceae, Graphidaceae and Physciaceae. The similarity of lichens family between the urban forest and main road based on Sorenson similarity were high 75%. Family Leprariaceae was the dominant family at the urban forest, while Sarrameanaceae was dominant family at the main road. The diversity of lichen at both sites were categorized medium based on Shannon Wiener index (H? 1--3), however there was not significantly different between those place. Family Leprariaceae was the highest frequency of present on daruak (Microcos tomentosa) host tree, that was 7,5%. Based association test (x2) between the texture of tree bark with lichen, shows that positive association between the texture of tree bark with lichen,the presence of Sarrameanaceae, Leprariaceae, Graphidaceae and Physciaceae family is influenced by bark slightly rough.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>