Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lee, Gang Yeob
Seoul: Pyongminsa, 2005
KOR 895.7 LEE g III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dloyana Kusumah
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1999
899.22 SIT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gu, Hyo-so
Seoul: Baksung, 2003
KOR 895.740 8 GUH n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jo, Dong-il, 1939-
Seoul: Ji Sik San Obsa, 2005
KOR 895.709 JOD h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Hung Kyu
Soul: Minemsa, 1986
KOR 895.710 9 KIM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Peter H.
New York: White Pine Press, 2005
KOR 809.933 519 LEE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlia Novita Azwardi
"Penelitian bahasa dalam karya sastra Melayu-Tionghoa masih sedikit sehingga banyak hal menarik dari bahasa ini belum tergali, padahal perkembangan karya sastra ini dianggap sudah berhenti sejak tahun 1942. Selain itu, bahasa karya sastra Melayu-Tionghoa juga berbeda dari bahasa karya-karya sastra Indonesia modern yang berkembang di saat yang bersamaan sehingga karya-karya sastra Melayu-Tionghoa semakin tersisihkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, saya mencoba mengungkap keunikan bahasa karya-karya sastra Melayu-Tionghoa. Salah satu hal menarik yang dapat diungkap dari bahasa Melayu-Tionghoa adalah penggunaan konjungsi, khususnya konjungsi ekstrakalimat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah bahasa Melayu-Tionghoa khususnya penggunaan konjungsi ekstrakalimat-memang berbeda dari bahasa Indonesia. Perbedaan yang akan saya lihat difokuskan Iagi pada jenis-jenis, tugas, fungsi, posisi, dan kekhasan dari tiap-tiap konjungsi ekstrakalimat-konjungsi ekstrakalimat yang digunakan dalam karya sastra Melayu Tionghoa. Metode yang saya gunakan adalah metode deskriptif dan studi pustaka. Metode deskriptif saya terapkan saat menganalisis data dengan menjabarkan semua gejala penggunaan konjungsi ekstrakalimat apa adanya, sedangkan studi pustaka saya lakukan untuk memperoleh buku-buku acuan yang berhubungan dengan masalah penggunaan konjungsi ekstrakalimat serta menyaring data yang sangat banyak sehingga terpilihlah 3 novel yang saya gunakan. Novel-novel tersebut berjudul Nyai Alimah karya Oei Soei Tiong yang terbit tahun 1904, Peniti-Dasi Barlian karya Tan King Tjan yang terbit tahun 1922, dan Kaetoekannja Bunga Srigading karya Tan Boen Soan yang terbit tahun 1931. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa fungsi, posisi, dan tugas konjungsi ekstrakalimat dalam bahasa Melayu-Tionghoa tidak jauh berbeda dari penggunaan konjungsi dalam bahasa Indonesia. Hanya saja, munculnya pengaruh bahasa Melayu (klasik) menambah jenis konjungsi ekstrakalimat yang digunakan di dalam karya sastra Melayu-Tionghoa seperti arkian, hatta, sabermula, dan syahdan yang di dalam bahasa Indonesia sekarang sudah dianggap arkais atau tidak digunakan lagi. Seiain itu, ada pula variasi penulisan dari beberapa konjungsi dan perbedaan frekuensi penggunaan dari tiap-tiap novel yang menjadi kekhasan tersendiri dari penggunaan konjungsi ekstrakalimat bahasa Melayu-Tionghoa ketiga novel tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muttiara Lisaanie
"ABSTRAK
Penulisan jurnal ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam puisi Nunmur-ui jumeokbap karya Koh Jung-Hee dengan melihat kaitannya dengan tragedi Pemberontakan Kwangju 1980. Penulisan jurnal ini menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penulisan jurnal ini menunjukkan bahwa puisi Nunmur-ui jumeokbap karya Koh Jung-Hee memiliki makna mendalam yang menggambarkan suasana ketika pemberontakan Kwangju 1980 terjadi. Puisi ini diterbitkan tahun 1990 dalam buku kumpulan puisi Koh Jung-Hee yang berjudul Kwangju-ui nunmulbi, dalam buku kumpulan puisi tersebut, puisi-puisinya menceritakan tentang tragedi pemberontakan Kwangju, bagaimana kondisi masyarakat pada saat itu. Kata kunci jumeokbap atau dalam bahasa Indonesia berarti ldquo;nasi kepal rdquo; juga memiliki peran penting dalam peristiwa yang menjadi pintu gerbang demokrasi di Korea tersebut. Jumeok sendiri dapat diartikan sebagai kepalan yang menandakan kekuatan dan semangat juang masyarakat Kwangju pada masa itu. Puisi Nunmur-ui Jumeokbap karya Koh Jung-Hee ini menggambarkan tragedi pemberontakan Kwangju 1980 melalui larik-larik puisinya dan makna yang terkandung di dalamnya.

<ABSTRACT
This study aims to know the meaning contained in the poem Nunmur ui jumeokbap by Koh Jung Hee by looking at the connection with the 1980 Kwangju uprising tragedy. This study using qualitative analysis methods. The results of this journal show that the Nunmur ui jumeokbap poetry by Koh Jung Hee has a profound meaning that describes the atmosphere and situation when the 1980 Kwangju uprising occurred. This poem was published in 1990 in Koh Jung Hee 39 s poetry book entitled Kwangju ui nunmulbi, in the collection of poems, her poems recounting the tragedy of the Kwangju rebellion, the condition of society at the time. Keyword jumeokbap or in Indonesian means ldquo nasi kepal rdquo also has an important role in the event that became the gate of democracy in Korea. Jumeok itself can be interpreted as a fist that denotes the fighting spirit of Kwangju society at that time. Koh Jung Hee as a writer from Kwangju made the tragedy her inspiration for writing poetry. Nunmur ui Jumeokbap by Koh Jung Hee illustrates the tragedy of the Kwangju 1980 revolt through its poetry lines and the meaning that contained in this poetry.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jang, Suk-jun
Korea, Seoul: Ye Rim Dang, 1990
KOR 809.3 JAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heumakers, Arnold
Baarn: De Prom, 1990
BLD 839.36 HEU o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>