Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: The World Bank, 2005
621.3 WOR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
PLN
Jakarta: Dinas Sistem Informasi PLN, 1999
R 531.6 PLN d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta : UI-Press, 1995
333.79 ABD e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Hilal
"Peramalan konsumsi energi memainkan peranan penting dalam pengambilan kebijakan. Peramalan konsumsi energi yang terlalu rendah berpotensi mengganggu aktifitas ekonomi, sedangkan peramalan konsumsi energi yang terlalu tinggi akan mengakibatkan suplai energi yang berlebihan. Tesis ini meramalkan konsumsi energi primer di Indonesia dengan menggunakan metode ARIMA. Tujuannya adalah untuk meramalkan konsumsi energi primer di Indonesia pada tahun 2025 dan melakukan kajian analisis komparatif tentang bauran energi tahun 2025 antara hasil peramalan dengan menggunakan ARIMA dan target pemerintah. Hasil peramalan menunjukkan konsumsi energi primer di Indonesia pada tahun 2025 sebesar 1802 juta SBM dengan komposisi bauran energi terdiri dari minyak bumi sebesar 39 persen, gas sebesar 17 persen, batubara sebesar 41 persen, energi air dan energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 3 persen.

Forecasting of energy consumption plays an important role in policy making. Underestimation of the energy consumption would lead to potential disrupt economic activity, whereas overestimation of the energy consumption would lead to excessive energy supply. This thesis forecasts the Indonesia's primary energy consumption using ARIMA method. The goal is forecasting the Indonesia?s primary energy consumption in 2025 and conducting a comparative analysis of the energy mix in 2025 between the forecasting results using ARIMA method and government targets. Forecasting results demonstrate Indonesia's primary energy consumption in 2025 amounted to 1802 million BOE with the composition of the energy mix consists of oil by 39 percent, gas by 17 percent, coal by 41 percent, hydropower and renewable energy (RE) by 3 percent."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T42168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endro Utomo Notodisuryo
Jakarta: Energy conservation workshop, 1996,
R 333.79 Not e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Nugroho
"Penetapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru berdampak perlipatan kebutuhan energi. Diusulkan prinsip dasar pemenuhan kebutuhan energi serta konsumsi energi: (i) Menjadikan pembangunan IKN momentum mengembangkan sistem penyediaan energi Kalimantan secara luas, (ii) Mengandalkan pemenuhan kebutuhan energi dari sumber-sumber lokal, (iii) Mengutamakan sumber-sumber energi Kalimantan untuk Kalimantan terlebih dahulu, (iv) Mengutamakan penggunaan energi bersih dan terbarukan, (v) Mengembangkan/ memperkokoh interkoneksi infratruktur energi se-Kalimantan, serta (vi) Menggunakan energi secara efisien. Diusulkan proyek strategis energi: (i) Pembangunan jaringan transmisi gas bumi dari lokasi ketersediaan gas bumi (atau LNG) di Kalimantan Timur ke IKN, (ii) Penguatan jaringan transmisi interkoneksi kelistrikan seKalimantan, (iii) Pembangunan PLTA skala besar memanfaatkan potensi sungai-sungai besar di Kalimantan, (iv) Pembangunan installasi dan penggunaan energi bersih, dan (v) Pembangunan sistem transportasi hemat energi dan ramah lingkungan."
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
330 BAP 3:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bregas Pambudy Siswantra
"Akibat adanya pandemi Covid-19, permintaan energi mengalami penurunan, hal ini berlaku kepada permintaan minyak, batu bara, dan gas, tetapi tidak untuk energi baru terbarukan. Geothermal merupakan salah satu energi terbarukan yang memiliki potensi besar di Indonesia, yaitu sebesar 29.000 MW. Namun, pemanfaatannya di Indonesia masih kurang, yaitu hanya sekitar 7% dari total potensi yang dimiliki. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu biaya investasi yang tinggi disertai risiko yang tinggi juga. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis risiko investasi untuk mengetahui kelayakan investasi Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi (PLTP) di Indonesia. Pada penelitian ini terdapat empat skema model bisnis yang penggunaanya terbagi menjadi Wilayah Indonesia satu dan Wilayah Indonesia dua. Berdasarkan perhitungan keekonomian yang melihat nilai NPV, IRR, PI, dan PBP terlihat bahwa hanya skema 2, skema 3, dan skema 4 yang layak digunakan dalam pengembangan listrik geothermal di Indonesia. Hasil perhitungan keekonomian didukung oleh hasil analisis risiko yang menggunakan metode Monte Carlo, terlihat bahwa penggunaan skema 2, skema 3, dan skema 4 memiliki nilai derajat keyakinan terhadap nilai NPV, IRR, PI, dan waktu PBP >50% sehingga skema-skema tersebut layak untuk dilakukan. Berdasarkan analisis sensitivitas terlihat bahwa harga jual listrik dan kapasitas pembangkit merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini.

Due to Covid-19, energy demand has decreased, this applies to oil, coal and gas, but not for renewable energy. Geothermal is renewable energy that has potential in Indonesia, around 29,000 MW. However, the utilization still lacking, only about 7% of total potential. This is caused by several things, high investment costs accompanied by high risks. Therefore, investment risk analysis is needed to determine the feasibility of investing in Geothermal Power Plants in Indonesia. In this study, there are four business model schemes whose divided into Indonesian Region one and Indonesian Region two. Based on economic calculations that calculate NPV, IRR, PI, and PBP, it can be seen that only scheme 2, scheme 3, and scheme 4 are suitable for development of geothermal electricity in Indonesia. The results of the economic calculation are supported by risk analysis using the Monte Carlo method, it appears that scheme 2, scheme 3, and scheme 4 has a degree of certainty of the NPV, IRR, PI, and PBP greater than 50%. Based on the sensitivity analysis, it can be seen that the selling price of electricity and generating capacity are the most influential factors in this study."
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aero Bestari Wangsaputra
"Permintaan akan energi, khususnya energi listrik, di Indonesia semakin tinggi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat dan sektor industri. Namun, ketersediaan bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan listrik semakin terbatas, serta polusi yang dihasilkan oleh proses konversi dari bahan bakar fosil tersebut. Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207,8 GWp Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, potensi tersebut dapat dioptimalkan dengan instalasi PLTS atap pada bangunan dengan konsumsi listrik tinggi. Gedung MRPQ Universitas Indonesia dengan konsumsi listrik yang relatif tinggi dijadikan sebagai lokasi studi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konfigurasi dan skema paling optimal berdasarkan Net Present Cost (NPC) dan beberapa parameter ekonomi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Pada HOMER, dilakukan simulasi dengan konfigurasi On-Grid dan Off-Grid. PLTS On-Grid disimulasikan dengan variasi penambahan generator set, sedangkan PLTS Off-Grid disimulasikan dengan variasi jenis baterai Lead Acid dan Lithium Ion. Hasil simulasi HOMER dan analisis menunjukkan bahwa penambahan generator set pada sistem PLTS On-Grid optimal menghasilkan NPC yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem tanpa generator set. Kemudian, penggunaan baterai jenis Lithium Ion pada sistem PLTS Off-Grid optimal menghasilkan NPC yang lebih rendah dibandingkan dengan baterai jenis Lead Acid. Dengan demikian, PLTS On-Grid tanpa generator set merupakan konfigurasi paling optimal berdasarkan NPC dan layak untuk diimplementasikan berdasarkan NPV, IRR, dan Payback Period.

The demand for energy, especially electrical energy, in Indonesia is increasing and has become an integral part of the needs of society and the industrial sector. However, the availability of fossil fuels used to generate electricity is increasingly limited, as well as the pollution generated by the conversion process of these fossil fuels. Indonesia has a solar energy potential of 207.8 GWp. However, this potential has not been optimally utilized. Therefore, this potential can be optimized by installing rooftop solar power plants (PLTS) on buildings with high electricity consumption. The MRPQ building of the University of Indonesia with relatively high electricity consumption was used as the study site. The research aims to determine the most optimal configuration and scheme based on Net Present Cost (NPC) and several economic parameters such as Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period. In HOMER, simulations were performed with On-Grid and Off-Grid configurations. On-Grid PLTS is simulated with variations in the addition of generator sets, while Off-Grid PLTS is simulated with variations in the types of Lead Acid and Lithium Ion batteries. HOMER simulation results and analysis show that the addition of a generator set to the optimal On-Grid PLTS system results in a higher NPC compared to the system without a generator set. Then, the use of Lithium Ion batteries in the optimal Off-Grid PLTS system results in a lower NPC compared to Lead Acid batteries. In summary, On-Grid PLTS without a generator set is the most optimal configuration based on NPC and feasible to implement based on NPV, IRR, and Payback Period.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Abi Aufan
"Penelitian ini menganalisa apakah subsidi listrik sebagai faktor eksternal dan pro-environmental intention dan pro-environmental acts sebagai faktor internal memiliki hubungan terhadap perilaku hemat listrik rumah tangga di Indonesia. Tesis ini menganalisa secara empiris data SUSENAS 2017. Dengan menggunakan regresi logistik dan melibatkan variabel kontrol seperti karakteristik tempat tinggal dan sosiodemografi rumah tangga, hasil analisisi statistik menunjukkan bahwa rumah tangga bersubsidi memiliki kecendurungan untuk tidak berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, keluarga dengan tingkat pro-environmental intention yang lebih tinggi tidak selalu menghemat listrik, sementara itu rumah tangga yang selalu menerapkan perilaku pro-environmental cenderung berhemat listrik. Dari hasil analisis, pemerintah dapat melakukan reformasi subsidi listrik bersamaan dengan pengaplikasian program yang dapat meminimalisasi gap antara intensi dan perilaku ramah lingkungan pada level rumah tangga untuk mendorong kebiasaan hemat energi.

This research analyzes whether electricity subsidy as an external factor and pro-environmental intention and acts as internal factors have any relationship on households electricity-saving behaviors in Indonesia. To this end, Indonesias household data from the National Socioeconomic Survey of Indonesia in 2017 is empirically analyzed. Using logit regression with control factors such as dwellings and sociodemographic characteristics, the statistical analysis reveals that subsidized households are less likely to save the electricity in their daily lives. Furthermore, families with higher pro-environmental intentions are not necessarily likely to save electricity, while households who are accustomed to pro-environmental routines are likely to do so. These demonstrate an existence of  internal gaps between their pro-environmental intention and the acts, suggesting that electricity subsidies reform and program should be considered along with the way how intention-act gaps can be mitigated at household levels for energy saving."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>