Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9363 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riko Rahardian
Jakarta: Grasindo, 2002
133.9 RIK d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Saleha Ridwan
"Penelitian ini membahas dakwah Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dengan spirit moto Love for All, Hatred for None disertai tantangan yang dihadapi dalam berdakwah. Dengan berbagai isu dan kontroversi terhadap eksistensinya baik dari masyarakat hingga pemerintah membuat hal ini menjadi penting dan menarik untuk dikaji berkaitan strategi dakwah JAI di tengah pertentangan atas keberadaannya. Teori yang digunakan adalah teori dakwah yang dikemukakan oleh Bakhial Khauli. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi kepustakaan terhadap berbagai referensi literatur dan metode wawancara dengan juru bicara JAI, Mubaligh JAI, dan anggota JAI. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan konsep dan strategi dakwah JAI dalam mempertahankan serta memperluas eksistensinya di Indonesia didasarkan pada spirit moto Love for All, Hatred for None. Dari hasil penelitian ini, penulis menemukan bahwa moto Love for All, Hatred for None mengandung pesan perdamaian yang menjadi spirit JAI dalam berdakwah menyebarkan ajarannya dan memperluas pengaruhnya di Indonesia baik secara internal maupun eksternal. Dalam menghadapi berbagai tantangan baik secara internal maupun eksternal, JAI menjadikan moto miliknya sebagai mandat dalam tindakan serta merespon peristiwa yang terjadi.

This study discusses the preaching of the Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) trough the spirit of the motto Love for All, Hatred for None along with the challenges faced in preaching. With various issues and controversies over its existence, both from the community and the government, this is important and interesting to study regarding JAI's missionary strategy in the midst of conflict over its existence. The theory used is the da'wah theory put forward by Bakhial Khauli. This research is included in the qualitative research with a descriptive design. The data collection method used was a literature study method of various literature references and interviews with a JAI spokesperson, two JAI preachers, and a JAI member. The purpose of this study is to explain the concepts and strategies of JAI's da'wah in maintaining and expanding its existence in Indonesia based on the spirit of the motto Love for All, Hatred for None. From the results of this study, the authors found that the motto Love for All, Hatred for None contains a message of peace which is the spirit of JAI in preaching, spreading its teachings and expanding its influence in Indonesia both internally and externally. In facing various challenges both internally and externally, JAI makes its motto as a mandate to act and respond to events that occur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Helwa, A. author
"Secrets of Divine Love: Sebuah Perjalanan Spiritual yang Mendalam tentang Islam ditulis untuk hati yang rindu, untuk orang yang mencari sesuatu yang belum bisa mereka temukan. Untuk orang yang kadangkadang berputar ke dalam keputusasaan dan tidak bisa tidak merasa terlalu tidak sempurna untuk mencintai Tuhan yang sempurna. Buku ini untuk orang yang berada di tepi iman mereka, yang telah mengalami agama sebagai musim dingin yang keras bukannya musim semi yang menopang kehidupan dari Tuhan"
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2022
297.3 HEL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mariam Nadira Putri
"ABSTRAK
Saemaul Undong merupakan sebuah gerakan pemberdayaan yang dilakukan oleh Park Chung Hee pada tahun 1970-an dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat desa Korea. Park Chung Hee melakukan revolusi spiritual dengan mengubah kondisi desa agar masyarakat desa menyadari dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki agar dapat keluar dari jerat kemiskinan. Jurnal ini menganalisis tentang bagaimana pemberdayaan masyarakat desa dengan revolusi spiritual melalui Saemaul Undong untuk mengubah kondisi masyarakat desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran Saemaul Undong dalam mengubah kondisi masyarakat desa dengan pemberdayaan melalui revolusi spiritual. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pustaka. Hasil temuan dari penelitian ini adalah revolusi spiritual yang dilakukan Park Chung Hee dengan memberdayakan masyarakat berpengaruh pada peningkatan etos kerja dan pendapatan masyarakat desa, serta infrastruktur dan lingkungan hidup di desa Korea membaik

ABSTRACT
Saemaul Undong is an empowerment movement initated by Park Chung Hee in 1970s in order to get rid of poverty in villages life in Korea. He initiated a spiritual revolution by changing villages life condition in order to make villagers realized and exploited their potential to overcome poverty. This journal analyzes how the empowerment of villagers by spiritual revolutions of Saemaul Undong to make changes in villages life. The purpose of the journal is to explain the role of Saemaul Undong to change the villages rsquo life by empowerment through spiritual revolution. This journal applies descriptive qualitative method by collecting the data from many literature sources. The result of this research is Park Chung Hee rsquo s spiritual revolution by empowering villager takes effect on improvement of work ethos and income of villagers as well the infrastructure and environment in Korean villages were better."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fadilah Supari
Jakarta: Sulaksana Watinsa Indonesia (SWI), 2008
616.91 Sup i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Agustin Adhandani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program workshop seperti apa yang sesuai untuk mensosialisasikan kompetensi inti di PT X dan apakah terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman karyawan mengenai kompetensi setelah dilakukan intervensi tersebut. penilitian ini pada awalnya dilakukan terhadap 34 orang responden, namun karena kondisi perusahaan yang ada, maka responden yang mengikuti intervensi ini yaitu 10 orang karyawan.

This study aims to find out what kind of workshop program is suitable for socializing core competencies in PT X and whether there is an increase in knowledge and understanding of employees regarding competency after the intervention. This research was initially carried out on 34 respondents, but because of the condition of the existing company, the respondents who followed this intervention were 10 employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Inung Sylvia
"Reiki merupakan terapi komplementer untuk menurunkan kadar glukosa darah. Terapi ini menggunakan energi alami yang disalurkan pada tubuh pasien dengan tujuan menyelaraskan energi yang tidak seimbang dalam tubuhnya. Penelitian untuk mengetahui pengaruh Reiki terhadap penurunan glukosa darah dan mengidentifikasi apakah faktor stres dan berat badan (obesitas) berperan dalam penurunan KGD pasien Diabetes Melitus tipe 2 dilakukan di Klub Diabetes sebuah RS di Jakarta. Desain penelitian pre-eksperimental dengan pendekatan one-group pretest-posttest design. Sejumlah 18 sampel dipilih dengan teknik purposive sampling. Terapi dilakukan selama tiga puluh hari dengan dua metode, secara langsung dan jarak jauh. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara glukosa darah sebelum dan setelah intervensi Reiki (p= 0,000; α= 0,05). Penelitian ini menyarankan penggunaan Reiki dalam asuhan keperawatan.

Reiki is one of the complementary therapies that are used to decrease blood glucose level. The therapy transfers natural energy into the patient`s body to synchronize the energy imbalance in the body. The research to examine the effect of Reiki and the role of the stress and weight factor to decrease blood glucose level of DM type 2 patients was held in a hospital-based diabetic club in Jakarta. The design of this study was pre-experimental with the one-group pretest-posttest design. Eighteen patients were selected with the purposive sampling technique. Reiki therapy was performed in 30 days using two methods: direct and distant healing method. The result revealed that there was a significant difference in random blood glucose level before and after the Reiki intervention (p= 0.000; α= 0.05). It is recommended to incorporate the Reiki therapy in nursing care."
Palangkaraya; Depok: Poltekkes Kemenkes Palangkaraya ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2011
610 JKI 14:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Ridwan
"Perbaikan-perbaikan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja sering tidak berlangsung kontinyu karena tidak ada dukungan dan komitmen penuh dari karyawan maupun top manajemen. Total Performance Scorecard (TPS) mengintegrasikan pribadi dan organisasi dalam perbaikan, pengembangan, dan pembelajaran yang berkelanjutan. Penerapan TPS melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) menimbulkan keterlibatan pribadi karyawan dan perusahaan sehingga lebih berkomitmen dan perbaikan bisa berlangsung kontinyu.
Dalam tahap awal dirumuskan Personal Balanced Scorecard (PBSC) yang memfokuskan pada perbaikan kinerja perorangan dengan dimensi: misi, visi, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur, target, dan tindakan pribadi karyawan dalam pelaksanaan GKM. Selanjutnya dirumuskan Organizational Balanced Scorecard (OBSC) dengan dimensi yang sama dalam PBSC yang memfokuskan pada perbaikan proses bisnis berkelanjutan untuk mengembangkan visi dan strategis perusahaan.
Tindakan perbaikan dajam OBSC yang telah diberikan bobot prioritas diterjemahkan ke dalam scorecard tiap departemen, tim dan rencana kinerja karyawan sehingga semua berkomitmen untuk melaksanakan perbaikan. Ambisi karyawan dalam PBSC berusaha diselaraskan dan disesuaikan dengan ambisi perusahaan dalam OBSC dengan diskusi yang interaktif dan terbuka secara informal. Perbaikan GKM dilaksanakan dalam 7 langkah dan 7 alat bantu statistik dengan hasil perbaikan yang terukur dalam 4 perspektif scorecard yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, pengetahuan dan pembelajaran. Selanjutnya perusahaan membuat program-program pengembangan karyawan dan pembelajaran organisasi untuk meningkatkan motivasi dan semangat karyawan dalam perbaikan-perbaikan berikutnya.

Many improvements was performed to get higher performance but there were not continous because employees and top management did not have full commitment. Total Perfomance Scorecard (IPS) integrated personal and organizational in continous improvement, development, and learning. TPS implementation through Quality Control Circle (QCC) activity encouraged employees personal involvement and company so they were more commitment and QCC activity was continous.
The first step was formulated Personal Balanced Scorecard (PBSC) that focused to improve personal performance with dimension : mission, vission, critical success factors, objectives, performance measures, targets, and improvement actions. Then, fomiulated Organizational Balanced Scorecard (OBSC) with same dimension like PBSC that focused to continous business process improvement to translate vission and strategic of the company.
Improvement actions in OBSC that was given weight then translated to departement scorecard, team scorecard, and individual performance plan so all of them have more commitment to perform improvement. Employee personal ambitions in PBSC try to be adapted and adjusted with shared organizational ambition in OBSC with interactive and open discussion as informal. QCC activity was performed with seven steps and seven tools with the results of improvement was measured at four scorecard perspective: financial, customer, internal process, knowledge and learning. The next, company made employee development programs and organization learning to improve employees motivation and spirit in the next improvements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
"Penelitian ini membahas tentang pemenuhan kesejahteraan spiritual pada lansia pengguna teknologi informasi dan komunikasi di masa pandemi Covid-19 dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi lansia yang perlu memenuhi kesejahteraan spiritualnya melalui kegiatan keagamaan ketika masa pandemi Covid-19 berlangsung. Aspek spiritualitas pada lansia adalah bagian penting dari kehidupan seseorang dan cara untuk memenuhi kesejahteraan spiritual tersebut dapat melalui pelaksanaan ritual agama dan ikut serta dalam kegiatan keagamaan. Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan keagamaan tidak dapat dilakukan secara langsung. Pentingnya pemenuhan kesejahteraan spiritual pada masa pandemi ditunjukkan dengan adanya inisiatif para lansia peserta kegiatan keagamaan untuk menjalankan kegiatan tersebut secara daring. Penelitian ini mendeskripsikan aspek spiritualitas pada lansia peserta kegiatan keagamaan serta upaya pemenuhan dan dampaknya bagi kesejahteraan spiritualitas lansia di masa pandemi Covid-19 ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur dengan sepuluh informan. Penelitian berlangsung dari Oktober 2021 sampai Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi penuaan memiliki keterkaitan dengan aspek spiritualitasnya. Lansia memiliki keinginan untuk memenuhi tujuan di masa tua melalui kegiatan keagamaan. Keikutsertaan lansia pada kegiatan keagamaan dilatarbelakang oleh faktor kondisi sosial di masa tuanya, keinginan untuk mempersiapkan kematian, serta adanya filosofi hidup baru pada lansia. Melalui kegiatan keagamaan tersebut, lansia mendapatkan manfaat yang beragam. Setelah pandemi berlangsung, lansia tetap mengikuti kegiatan keagamaan secara daring. Terdapat faktor pendukung yang membuat lansia tetap mengikuti kegiatan keagamaan secara daring, yaitu semangat kuat dari diri sendiri, dukungan keluarga, serta dukungan teman kelompok dan pengajar. Namun, perubahan kegiatan menjadi daring memberikan kontribusi pada munculnya perasaan kurang puas dalam menjalankan ritual keagmaan serta munculnya rasa tidak nyaman ketika mengikuti kegiatan secara daring. Hal ini disebabkan karena hambatan instrumental dan intrapersonal lansia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Jadi, dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kegiatan keagamaan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di masa pandemi Covid-19 dapat memenuhi kesejahteraan spiritual para lansia namun belum maksimal.

This study discusses the fulfilment of spiritual well-being in the elderly using information and communication technology during the Covid-19 pandemic from Social Welfare discipline. This research is motivated by the condition of the elderly who need to fulfil their spiritual well-being through religious activities during the pandemic Covid-19 pandemic. Spirituality in elderly are an important part of one‘s life and the way to fulfil this spiritual well-being can be through the implementation of religious rituals and participating in religious activities. The Covid-19 pandemic has prevented religious activities from being carried out directly. The importance of fulfilling spiritual well-being during the pandemic shown by the initiative of the elderly to carry these activities online. This study describes the spiritual aspect of the elderly who participates in religious activities and the effort to fulfil and its impact on the spiritual well-being of the elderly during this Covid-19 pandemic. The study uses a qualitative approach with data collection techniques through semi-structured interviews with ten informants. The research time span is form October 2021 to May 2022. The results of the study showed that the condition of ageing has relationship with aspects of spirituality. The elderly have a desire to fulfil their goals in old age, as spiritual well-being through religious activities. The elderly‘s participation in religious activities is motivated by social conditions in their old age, the desire to prepare for death, and the existence of a new philosophy of life in the elderly. Through these religious activities, the elderly get various benefits. After the pandemic, the elderly continued to participate in online religious activities. There are supporting factors that make the elderly continue to participate in online religious activities, namely a strong spirit from themselves, family support, and support from group friends and teachers. However, the change in activities to online contributes to the emergence of feelings of dissatisfaction in carrying out religious rituals and the emergence of discomfort when participating online activities. This is due to the instrumental and intrapersonal barriers of the elderly in using information and communication technology. So, from this research, it can be seen that religious activities using information and communication technology during the Covid-19 pandemic can fulfil the spiritual well-being of the elderly but not optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Citro
"Ansietas merupakan salah satu masalah psikososial yang muncul pada pasien COVID-19 yang menjalani perawatan isolasi di rumah sakit. Ansietas muncul dikarenakan adanya paparan dari lingkungan kondisi rumah sakit yang sedang overcapacity dan terjadinya stagnasi pasien. Keadaan ini menyebabkan pasien-pasien yang dalam kesadaran sadar penuh bergabung dengan dengan pasien-pasien yang dalam keadaan kritis bahkan yang meninggal dunia. Situasi seperti ini dialami oleh pasien dalam masa perawatannya di rumah sakit ditambah lagi dengan tanpa didampingi keluarga atau care giver. Masalah psikososial: ansietas belum mendapatkan perhatian yang sama oleh perawat dibandingkan dengan masalah fisik dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan secara holistik. Karya Ilmiah akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisis penerapan intervensi teknik distraksi, kegiatan spiritual, tarik nafas dalam, dan pendekatan komunikasi terapeutik pada pasien COVID-19 dengan masalah keperawatan psikososial: ansietas di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Asuhan keperawatan yang diberikan didasarkan pada kondisi kebutuhan pasien, termasuk pada kondisi kegawatdaruratan yang mengancam nyawa saat di IGD maupun saat perawatan di ruangan rawat inap. Pengukuran ansietas menggunakan observasi tanda dan gejala yang muncul serta menggunakan instrumen Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) yang menunjukan penurunan skor 11 menjadi 5. Sebagai kesimpulannya, hasil analisis yang didapatkan bahwa kegiatan spiritual dan latihan tarik nafas dalam pada pasien COVID-19 baru dapat diimplementasikan pada saat pasien berada dalam tingkatan ansietas sedang. Sedangkan pada saat pasien dalam tingkat panik maka yang diutamakan adalah pendekatan komunikasi terapeutik, pemenuhan kebutuhan dasar pasien, dan teknik distraksi.

Anxiety is one of the psychosocial problems that arise in COVID-19 patients undergoing isolation treatment in hospitals. Anxiety arises due to exposure to an overcrowded hospital environment and patient stagnation. This situation causes patients who are fully conscious to join with patients who are in critical condition and even those who have died. Situations like this are experienced by patients during their treatment at the hospital plus without being accompanied by family or caregivers. Psychosocial problems: anxiety has not received the same attention by nurses compared to physical problems in order to provide holistic nursing services. This final scientific work by Ners (KIAN) aims to describe the results of the analysis of the application of distraction techniques interventions, spiritual activities, deep breathing, and therapeutic communication approaches in COVID-19 patients with psychosocial nursing problems: anxiety at the Universitas Indonesia Hospital. The nursing care provided is based on the condition of the patient's needs, including life-threatening emergency conditions while in the ER or during treatment in an inpatient room. Measurement of anxiety using the observation of signs and symptoms that appear and using the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) instrument which shows a decrease in the score from 11 to 5. In conclusion, the results of the analysis show that spiritual activities and deep breathing exercises in COVID-19 patients can only be implemented when the patient is at a moderate level of anxiety. Meanwhile, when the patient is in a panic level, the priority is the therapeutic communication approach, meeting the patient's basic needs, and distraction techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>