Ditemukan 112855 dokumen yang sesuai dengan query
Olson, Mancur
Jakarta: Rajawali, 1986
338.9 OLS k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Soemitro Djojohadikusumo
Jakarta: LP3ES, 1994
338.9 Djo d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Saifuddin Zuhri
s.l.: Almaarif, 1981
297.675 98 SAI s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nobertus Budi Hardjo
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S33439
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rusdiansyah
"Penulisan mengenai sejarah Kota Samarinda selama, kurun waktu 30 tahun (1950-1980) lebih diarahkan untuk menguraikan tentang kajian sejarah lokal yang membahas masalah pertumbuhan dan perkembangan penduduk. pemerintahan, perekonomian, sosial, dan pendidikan Kota Samarinda. Rentang waktu yang dikaji dalam tinjauan dan studi ini sejak tahun 1950 yang sejak berniula Kota Samarinda menjadi Ibukota Daerah Istimewa Kutai untuk menjalankan pemerintahan administrasi pemerintahan yang baru, yang semula pusat pemerintahannya berada di Tenggarong. Oleh sebab itu pemerintah menetapkan Samarinda sebagai Ibukota Daerah Istimewa Kutai. Demikian pula pada tahun 1957, berdasarkan Undang-Undang no. 5 tahun 1956 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Desember 1956 No. Des-52/10/56 terhitung inulai tanggal 1 Januari 1957 Samarinda ditetapkan sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Timur. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Darurat no.3 tahun 1953 Lembaran Negara no. 47 tahun 1953 dan undang-undang nomor 27 tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Kalimantan Timur, maka pada tanggal 21 Januari 1960 dalam suatu sidang khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai. telah melaksankan upacara penandatanganan naskah serah terima wilayah daerah tingkat 11 di Kalimantan Timur, dan penghapusan Daerah Istimewa Kutai serta penetapan Samarinda menjadi Kotapraja dan Samarinda Sebagai ibukotanya pada tanggal 21 Januari 1960 kemudian pada tahun 1969 Kotapraja Samarinda berubah menjadi Kotamadya Samarinda, hingga tahun 1980 masih berstatus sebagai kotamadya.
Adapun kajian gambaran umum Kota Samarinda lebih diarahkan pada geografi kota Samarinda dan perkembangan fisik Kota Samarinda. Sedangkan masalah pemerintahan untuk melihat kehidupan pemerintahan baik sebagai kotamadya maupun pemerintahan tingkat Provinsi Kalimantan timur, masalah pertumbuhan penduduk, lebih diarahkan untuk mengetahui peningkatan jumlah penduduk dan sebab bertambahnya jumlah penduduk. Sedangkan kajian perekonomian Kota Samarinda untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Kemudian kajian sosial untuk mengetahui kehidupan sosial masyarakat Samarinda yang majemuk dan multikultural. Kajian masalah pendidikan di Kota Samarinda lebih diarahkan pada perkembangan jumlah lembaga pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini sebagai usaha pemerintah kola Samarinda untuk mendorong masyarakat supaya menyekolahkan putra-putrinya di Kota Samarinda. Dengan demikian perubahan pertumbuhan dan perkembangan Kota Samarinda merupakan suatu interaksi antara peran pemerintah dan struktur sosial masyarakat baik secara individu-individu maupun secara kolektif, untuk membentuk wujud nyata tentang pertumbuhan dan perkembangan Kota Samarinda.
Writing concerning Town history of Samarinda during range of time 30 year ( 195U-1980) more instruct to elaborate concerning local history study the studying the problem of growth and growth of resident of governance of economics, social, and education of Town of Samarinda. Span time which studied in this study and evaluation since year 1950 which since beginning Town of Samarinda become Capital of Special Region of Kutai to run governance of new public administration, which initially center the governance of residing in Tenggarong. On that account government specify Samarinda as Capital of Special Region of Kutai. That way also in the year 1957, pursuant to Law of no. 5 year 1956 and Domestic ministerial decree is December 12, 1956 No. Des52/10/56 counted on the January 1, 1957 Samarinda specified as Capital of East Kalimantan province. Of him pursuant to Emergency Decree of no.3 year 1953 statute book of no. 47 year 1953 and number code 27, year 1959 concerning forming of Areas mount 11 in Kalimantan East, hence on January 21, 1960 in a special conference of DPRD Special Region of Kutai have executed ceremony signing of regional taking over copy of area mount II in East Kalimantan , and abolition of Special Region of Kutai and also stipulating of Samarinda become and municipality of Samarinda As capital of him on January, 21, 1960 later;then in the year 1969 Municipal of Samarinda turn into Municipality of Samarinda, till year 1980 still have status to as municipality.As for study is image of town public of Samarinda more aimat at town geografi of Samarinda and growth of town physical of Samarinda, while governance problem to see life of good governance as municipality and governance of store level of East Kalimantan Province, problem of growth of resident, more instruct to know the make-up of residents amount and .cause increase him of is amount of residents. While study economics of Town of Samarinda to know growth of economics in life of society. Later;Then study of social to know life of society social of Samarinda which is and majemuk of multicultural. Study is problem of education in Town of Samarinda more aim at growth of amount institute educations of elementary school store;level till college. This matter as governmental effort of town in Samarinda to push society so that send to school the him in Town of Samarinda. Thereby change of growth and growth of Town of Samarinda is a interaction among role of and government of structure society social, either through individual and collectively, for real configuration concerning growth and growth of Town in Samarinda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17226
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sahira Damayanti Harahap
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model pertumbuhan ekonomi dan diestimasi dengan menggunakan ordinary least square. Hasil penelitian menunjukkan variabel ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan per kapita dan rasio investasi. Sedangkan semua variabel sosial mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Semua variabel agama, khususnya Islam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan mempunyai korelasi yang positif dengan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut menunjukkan pemeluk agama Islam bukan merupakan fak tor penghambat pertumbuhan ekonomi.
This study examines the effects of economics, social and religious variables on economic growth in Indonesia. In order to investigate the effects of variables, a standard model of economic growth is used The regression equation is estimated using ordinary least square. The results show that variables of per capita income and investment share are statiscally significant. All social variables are significant correlated with economic growth. Religious variables, Islam in particular, are significant and positively assosiated with economic growth. This results suggest that Islam it is not inimical to growth."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2007
T20790
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah menyebabkan tiga masalah utama,yaitu depresi ekonomi,meningkatnya jumlah pengangguran dan memburuknya distribusi pendapatan....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Bayu Dananjaya Utama
"Persaingan bisnis layanan jasa transportasi udara pada saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Penelitian ini melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi, kepadatan penduduk, dan jumlah transportasi darat provinsi di Indonesia terhadap jumlah penumpang dan jumlah cargo. Studi ini menggunakan data statistik transportasi udara yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Metode Regresi yang digunakan menggunakan Fixed Effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan kebijakan pemerintah mengenai tarif batas atas maupun bawah berhubungan positif dan signifikan terhadap jumlah penumpang. Selanjutnya variabel transportasi darat yang diwakili truk memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap cargo. Studi ini juga menemukan kebijakan penerapan batas tarif dapat menganggu keseimbangan pasar. Ketika penerapan tarif batas atas dibawah harga keseimbangan dapat menimbulkan excess demand.
Competition in the air transportation service business is currently experiencing very rapid development. This study looks at the effect of economic growth, population density, the number of provincial land transportation in Indonesia on the number of passengers and the number of cargo. This study uses statistical data on air transportation released by the Central Statistics Agency (BPS). The regression method used is the Fixed Effect. The results of this study indicate that GDP per capita and government policies regarding upper and lower limit fares are indicated to have a significant positive effect on the number of passengers when not using the time trend. Furthermore, trucks are indicated to have a significant positive effect on cargo when they do not use the time trend. The policy to impose tariff limits can upset the market balance. When the application of the upper limit rate is below the equilibrium price, it can cause excess demand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library