Ditemukan 11397 dokumen yang sesuai dengan query
White, Stephen
London : A Signet Book, 1996
823 WHI h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rendell, Ruth
London: Hutchinson, 1999
823 REN h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Doyle, Arthur Conan, 1859-1930
London: Longmas, 1950
823.9 DOY w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Butler, Samuel
London: Everyman Publishers, 1992
823 But w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Butler, Samuel
London: Everyman's Library, 1992
823.8 BUT w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fitch, Janet
London: Virago Press, 1999
823.914 FIT w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
White, Patrick, 1912-1990
London: Eyre and Spottiswoode, 1962
823 WHI l (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
White, Patrick, 1912-1990
Victoria, Australia: Penguin Books, 1974
823 WHI l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Collins, Wilkie
London: Everyman`s Library, 1991
823.8 COL w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ahmad Bahrudin
"Dalam kesusastraan Inggris, Rudyard Kipling termasuk dalam jajaran pengarang besar. Bahkan ia adalah pengarang Inggris pertama yang menerima hadiah nobel. Hadiah nobel dalam bidang kesusastraan itu diperolehnya pada tahun 1907. Hal yang paling menonjol dalam diri Kipling adalah keyakinannya yang begitu teguh pada imperialisme Inggris. Ia percaya bahwa imperialisme Inggris yang dibangun lewat peperangan dan penaklukan wilayah-wilayah di seluruh dunia mempunyai maksud dan tujuan yang baik. Imperialisme menurut Kipling bukan merupakan suatu penjajahan dan pengeksplotasian wilayah koloni, tetapi menjadi kewajiban moral bangsa kulit putih untuk memperadabkan bangsa yang masih liar dan terbelakang di koloni-koloni tersebut. Kipling mempersamakannya sebagai konsep The White Man's Burden: Imperialism thus justified biologically and morally was not only a policy and acreed; rulership and exploitation became moral obligation. Kipling spoke of The White Man 's burden. Maka tidak salah jika Edward Shanks dalam bukunya Rudyard Kipling menyebutnya sebagai The Prophet of Empire. Terlibatnya Kipling dalam dunia politik pada masa itu memang sulit untuk dihindari. Ia dilahirkan pada saat Inggris sedang mencapai puncak kejayaan imperialismenya. Koloni-koloni Inggris tersebar di seluruh penjuru dunia meliputi berbagai negara dan suku bangsa. Kipling dilahirkan di salah satu koloni di Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13698
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library