Ditemukan 6493 dokumen yang sesuai dengan query
Seoul: Korea University, 1988
KOR 895.710 9 KOR h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Seoul: Taekwang Moon Hwasa, 1988
KOR 895.710 8 KOR h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yanuar Mahendra Raharjo
"Dalam sebuah puisi berjudul Indonesia Inminege Junen Si, yang ditulis oleh penyair Korea tahun 1940-an yang bernama Park In-Hwan, terlihat bahwa ia menyemangati Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari serangan penjajah. Akan tetapi, meskipun puisi tersebut membicarakan banyak tentang Indonesia, sasaran utama pembaca puisi tersebut adalah orang Korea. Jurnal ini akan menganalisis tentang bagaimana Park In-Hwan menggunakan Indonesia sebagai objek penyemangat masyarakat Korea dalam mempertahankan kemerdekaan pada puisi Indonesia Inminege Junen Si, serta alasan Park In-Hwan menggunakan negara Indonesia sebagai objek puisinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana Park In-Hwan meggunakan Indonesia sebagai objek puisinya untuk penyemangat masyarakat Korea dan alasan Park In-Hwan menggunakan Indonesia sebagai objeknya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi pustaka. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat sebuah pesan tersirat bahwa sebenarnya Korea masih harus berjuang kembali setelah kemerdekaan, seperti Indonesia, untuk mempertahankan kemerdekaannya dari para penjajah.
In a poem entitled Indonesia Inminege Junen Si, written by a Korean poet 1940s, Park In-Hwan, is seen that he supported Indonesia to maintaining the independence from imperialist’s invasion. Although the poem discusses about Indonesia, the target readers are Korean people. This journal analyzes how Park In-Hwan used Indonesia as the object of his poem to encourage Korean people in maintaining its independence and Park In-Hwan’s reason in using Indonesia as his object of his poem. The purpose of this research is to know how Park In-Hwan used Indonesia as the object of his poem to encourage Korean people in maintaining its independence, and to know the reason of using Indonesia as the object of his poem. The method used is qualitative method by literature method. The result of this research is to found the conclusion that there is an implied message about actually after the independence, Korea still have to struggle, like Indonesia, to maintaining their independence from imperialists."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Pak, El Su
Seoul: Aseamunwhasa, 2000
KOR 895.710 9 PAK h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Go, Chang-su
Seoul: Hollym, 2002
KOR 895.710 8 GOC k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nadyla Testiara
"Tulisan ini akan membahas isu kematian dalam puisi berjudul Geomeun Siniyeo yang diakibatkan oleh Perang Korea. Isu kematian akibat depresi dalam puisi Geomeun Siniyeo berbeda dengan keinginan mati secara umum, yaitu seperti bunuh diri. Penyair justru meminta bantuan Dewa untuk mencabut nyawanya. Dari puisi Geomeun Siniyeo, penulis berargumen bahwa isu kematian yang berbeda itu disebabkan oleh jiwa penyair yang telah mati. Sedangkan studi terdahulu mengatakan bahwa penyair menjadi saksi atas kematian orang lain akibat perang sehingga timbul keinginan untuk mati.
Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah dengan membaca teliti setiap bait pada puisi, memaknai simbol, membaca studi terdahulu yang membahas puisi Geomeun Siniyeo, dan mencari informasi terkait kesehatan mental rakyat Korea pada masa Perang Korea. Selain itu, penulis juga mencari informasi terkait wishes to die, mencari informasi mengenai depresi, dan kemudian mengaitkan isu kematian dengan depresi. Dengan menggunakan teori fenomenologis penulis berusaha menemukan deskripsi sistematis dan faktual terhadap puisi tersebut.
This paper will discuss the issue of death in a poem titled Geomeun Siniyeo caused by the Korean War. The issue of death due to depression in Geomeun Siniyeo is different from the general death wish, which is suicide. The poet actually asks God 39;s help to take his life. The author argues that this kind of death issue is caused by the soul of a dead poet. While previous study says that poet witnessed the deaths of others due to war that arises the desire to die. The method used in this paper is by perusing each verse on poetry, interpreting symbols, reading previous studies that discuss Geomeun Siniyeo poem, and seeking information related to the mental health of Korean people during the Korean War. The author also looking for information related to wishes to die, looking for information about depression, and then linking the issue of death with depression. By using phenomenological theory the author tries to find a systematic and factual description of the poem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Virgia Maulida Andaria
"Dampak psikologis yang dialami oleh masyarakat Korea Selatan pasca Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950-1953 cukup signifikan dalam mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, termasuk pandangan mereka mengenai jati diri mereka. Selama masa perang tersebut, banyak karya sastra yang lahir, salah satunya adalah puisi karya Kim Chun Su yang berjudul Kkocheul Wihan Seosi. Puisi ini masih memiliki hubungan dengan puisi representatif Kim Chun Su yang berjudul Kkot. Puisi ini ditulis beberapa tahun setelah Perang Korea berakhir, sehingga latar belakang di mana puisi ini ditulis masih berkaitan erat dengan kondisi Korea Selatan pasca perang pada saat itu.
Jurnal ini bertujuan untuk menginterpretasikan puisi Kkocheul Wihan Seosi yang dikaitkan dengan kondisi masyarakat Korea Selatan pasca perang. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berdasarkan pada studi kepustakaan seperti buku dan artikel jurnal terkait. Hasil penelitian dari jurnal ini adalah puisi Kkocheul Wihan Seosi menggambarkan pencarian jati diri masyarakat Korea Selatan yang berkaitan erat dengan faham eksistensialisme yang sedang berkembang pada masa itu.
The psychological impact experienced by South Korean people after Korean War which happened in 1950-1953 was significant enough in affecting their daily lives, including their views about their identity. During the war, there were many literature works being made, one of it was a poem by Kim Chunsu titled Kkocheul Wihan Seosi. This poem is still related to Kim Chun Su's representative work titled Kkot. This poem was written a few years after Korean War ended, thus, the background where this poem was written still has a close relation to South Korea's post-war condition at that time. This journal aims to interpret poem Kkocheul Wihan Seosi linked to South Korean people's post-war condition. The research method used in this journal is qualitative descriptive method, whereas for the data source is based on literature study, such as books and related journal articles. The result from this research is poem Kkocheul Wihan Seosi depicts the search for South Korean people's identity which is closely connected to existentialism theory at that time. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ko, Un, 1933-
Korea, Seoul: South Korea, 2006
KOR 895.710 8 KOU a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kristanti
"Skripsi ini membahas mengenai analisis kecenderungan pola gramatikal puisi-puisi Korea dalam buku teks pelajaran bahasa Korea untuk orang asing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis konstituen yang diterapkan pada puisi-puisi tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut, pertama predikat sebagai unsur utama kalimat. Kedua, kesatuan kalimat terpisah disesuaikan dengan keindahan bentuk. Ketiga, bentuk akhiran yang beragam. Keempat, penghilangan unsur pembentuk kalimat atau frasa. Kelima, unsur pembentuk gramatikal yang hampir sama dari beberapa larik dalam beberapa puisi. Selain itu, sebagian besar puisi-puisi ini masih mempertahankan struktur dan pola sintaksis standar, sehingga bisa digunakan dalam pemelajaran tata bahasa.
This thesis analyzes the grammatical pattern tendency found in the poems used in Korean Language textbooks for foreign learners. This thesis utilizes qualitatitive method and descriptive design. Constituent analysis applied in the analysis of the poems shows that: predicate is the sentence’s main element, the unity of the sentences is made in line with the poems’ aesthetic forms, there are various forms of ending, there are omissions of elements that form a sentence or phrase, and there are grammatical elements that are similar in several lines of the poems. Moreover, most of the poems keep the standard structure and pattern of syntax in order to facilitate the learning of Korean grammar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56253
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irna Noverita
"Skripsi ini mengkaji tema utama puisi ?Geoul? karya Yi Sang yang mencerminkan keterpurukan individu Korea di bawah modernisasi yang dilakukan oleh Jepang pada masa 1930-an melalui simbol-simbol dan diksi yang terdapat di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan tema utama puisi, latar belakang pembuatan, dan unsur surealisme yang ditampilkan Yi Sang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-induktif. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa harapan yang tidak terwujud dan keterpurukan individu menjadi tema utama puisi ini.
This thesis focused on the main theme of Korean poetry "Geoul" by Yi Sang that reflects a deterioration of Korea individual under modernization conducted by Japan in 1930's through its symbols and dictions. This study is aimed to explain the main theme of poetry, its background, and surrealism that Yi Sang showed in "Geoul". This study is a qualitative based research using a descriptive-inductive method. The results of this study show a hope that could not be reached and individual deterioration as the main theme of this poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56373
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library