Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Swift, Jonathan
New York: The Ronald Press, 1938
823.5 SWI g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Martina
"Negeri Inggris pada abad 17-18 mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan adanya revolusi industri dan revolusi agraria. Selain itu, dalam hal pelayaran, Inggris telah melakukan pencapaian dengan menemukan daerah-daerah baru yang kaya akan rempah-rempah serta bahan tambang yang sangat berguna bagi perkembangan industri mereka. Penemuan daerah baru juga mempertemukan orang-orang Inggris dengan penduduk asli daerah tersebut yang dalam pandangan masyarakat Inggris tidak beradab. Perbedaan yang ada di antara bangsa Inggris dan penduduk asli membuat bangsa Inggris semakin merasakan etnosentrisme dan xenofobia. Perasaan superior yang diikuti oleh perasaan ketakutan akan perbedaan yang ada dengan penduduk asli bangsa-bangsa lain di luar Inggris memberikan identitas yang menyatukan bangsa Inggris yang terdiri dari faktor-faktor berupa agama Protestan, perang, negeri-negeri jajahan, dan monarki serta simbol-simbol yang melingkupinya. Faktor-faktor yang memberikan identitas keinggrisan tersebut memiliki kekurangan yang kemudian dikritik oleh Jonathan Swift dalam buku Gulliver's Travels. Pengidentifikasian kritik Swift alas faktor-faktor tersebut dilakukan dengan meneliti identitas Gulliver dan perubahannya dalam buku tersebut. Identitas dan perubahannya kemudian dilihat dengan menggunakan teori ideology hegemoni Gramsci untuk melihat relasi kuasa yang perasaan superior/ inferior Gulliver dalam teks tersebut. Hegemoni yang terlihat dari teks tersebut ternyata adalah dominasi yang selalu datang dari pihak penduduk daerah tempat Gulliver terdampar. Namun ironisnya, Gulliver tetap merasa superior dalam hubungan relasi kuasa yang menjadikannya sebagai pihak yang terdominasi. Fakta inilah yang menjadi satir dan bentuk dari kritik Swift terhadap masyarakat Inggris. Hal tersebut menunjukkan kritik Swift yang dibawa dalam teks tersebut sehubungan dengan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Kritik-kritik tersebut yaitu ketidaksetujuan Swift terhadap agama yang dijadikan sebagai alasan untuk mendapatkan kekuasaan dan kritik atas perang menjadikan agama sebagai alasan. Selain itu, Swift juga mempertanyakan sikap masyarakat Inggris terhadap penduduk dan kebudayaan negara-negara jajahan yang selalu dipandang sebelah mata oleh mereka, serta mengkritik monarki yang kebijakannya seringkali remeh. Sehubungan dengan masa pencerahan yang membawa revolusi industri dan revolusi agraria di Inggris, Swift juga mengkritisi munculnya ide-ide yang tidak atau kurang bermanfaat bagi perrnasalahan yang ada di Inggris saat itu. Singkatnya, Gulliver's Travels merupakan bentuk kepedulian Jonathan Swift atas masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat Inggris pada saat itu dan juga merupakan upaya Swift untuk menyadarkan masyarakat Inggris untuk melihat kembali faktor-faktor yang membentuk identitas mereka dan memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam faktor-faktor tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meredith, George
London: Constable & company Limited, 1948
823.8 MER a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks versi santri lelana berjudul Serat Jatiswara. Korpus sastra karya ini pernah diteliti (lihat Behrend 1987). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa teks 'cikal bakal' dari gugusan teks Jatiswara mungkin ditulis di Cirebon sekitar awal abad 17. Dari Cirebon, Serat Jatiswara menyebar ke pelbagai daerah di Jawa maupun Lombok, menganak-tekskan minimal tujuh versi atau redaksi cerita ini. Untuk kupasan kilat tentang ketujuh redaksi tersebut, lihat deskripsi naskah MSB/L.161 (Behrend 1990: 312-314). Pada tahun 1985, ketika Behrend meneliti naskah FSUI/CS.89 ini, ternyata ia kurang seksama, dan keburu mengelompokkan naskah ini dalam redaksi Lombok (1987: 30), sebab berdasarkan paleografinya naskah ini dianggap berasal dari Yogyakarta masa awal. Sekarang kesalahan tersebut dapat diralat. Teks pada FSUI/CS.89 ini merupakan redaksi monometris lain yang pada awal dan tengahnya cukup mirip dengan versi Lombok, tetapi jelas berbeda, karena urut-urutan adegan di dalamnya pun tidak sama. Menurut dugaan Behrend yang baru (masih bersifat sementara, karena sempat Naskah ini sendiri kemungkinan berasal dari kraton Kartasura atau Yogyakarta awal, yaitu sekitar awal sampai pertengahan abad ke-18. Dugaan ini masih harus dianggap bersifat sementara, karena didasari oleh kesan tentang gaya tulisan serta kodikologi naskah. Keragu-raguan ini timbul karena pengetahuan Behrend tentang perkembangan corak tulisan Jawa pada zaman Kartasura dan Yogyakarta awal belum memadai betul. Akan tetapi, cukup jelaslah bahwa jika naskah ini memang berasal dari kraton tersebut, maka kemungkinan besar bahwa penyusunan teksnya juga dilaksanakan di tempat yang sama. Seluruh teks disusun dalam satu metrum tembang macapat, ialah dhandhanggula. Urutan adegan cerita sebagai berikut (nama adegannya diambil dari nama tokoh utama yang mengadu ilmu bersama Jatiswara yang bertamu di desanya; Jatiswara mengembara dari desa ke desa mencari adiknya, Ki Sajati, yang hilang): Ki Nurwahdat, Ki Cahyacarmin, Bujangga Adimulya, Ki Ajisaka, Ki Ajidarma, Ki Walilanang, Dewi Rarasati (kawin), bersama Rarasati bertemu adiknya Sajati yang kemudian moksa; setelah ini, disusuli dengan ceritera Ni Retna, isteri Sajati, yang berkelana mencari sang suami setelah moksanya. Teks tidak tamat. Naskah ini diperoleh Pigeaud pada tahun 1939, dibeli di Yogyakarta dari seseo-rang bernama Sutasja. Oleh Mandrasastra pernah diringkas dan diteliti untuk kata-kata khusus guna melengkapi bahan leksikografis Pigeaud."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.89-NR 388
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks yang mengisahkan perjalanan seorang bangsawan Surakarta bernama Kanjeng Pangeran Hangabehi berkeliling Eropa bersama rombongan dari Sarikat Islam (S.I.) pada tahun 1913. Sebelum berkeliling Eropa diceritakan tentang daerah-daerah yang disinggahi di Indonesia dan bagaimana meriahnya sambutan para pembesar daerah. Di Eropa pengarang juga menceritakan berbagai hal yang dialami oleh Pangeran Hangabehi. Tampaknya teks ini merupakan suatu laporan perjalanan, kareria dengan detail pengarang menceritakan berbagai peristiwa yang dialami oleh Pangeran Hangabehi selama perjalanannya. Teks ini dibeli oleh Pigeaud dari Sinu Jayenggeni di Surakarta pada bulan Mei 1935. Ringkasannya telah dibuat oleh Mandrasastra pada bulan September 1938, di Yogyakarta. Daftar pupuh. (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) kinanthi; (4) sinom; (5) pangkur; (6) mijil; (7) gambuh; (8) maskumambang; (9) megatruh; (10) pucung; (11) dhandhanggula; (12) kinanthi; (13) asmarandana; (14) durma; (15) sinom; (16) pucung; (17) pangkur; (18) gambuh; (19) maskumambang; (20) mijil; (21) asmarandana; (22) kinanthi; (23) dhandhanggula; (24) sinom; (25) pangkur; (26) pucung; (27) megatruh; (28) gambuh; (29) asmarandana; (30) durma; (31) kinanthi; (32) asmarandana; (33) pangkur; (34) sinom; (35) megatruh; (36) dhandhanggula; (37) maskumambang; (38) pucung; (39) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.78-NR 288
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Serat Jatiswara versi Pakubuwana IV (1791), genap 26 pupuh. Tentarg redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara pada umumnya, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Naskah disalin di Surakarta pada tahun 1921 oleh R.Ng. Citrasantana. Deskripsi lengkap dapat dibaca pada disertasi Behrend (1987: 63-64). Di dalam karya tersebut naskah ini dikenal dengan kode naskah E6. Menurut catatan pada h.i, Pigeaud membeli naskah ini dari Sinu Mundisura di Yogyakarta pada bulan Agustus 1939. Ringkasan dan petikan kata-kata untuk kamus pigeaud dilakukan oleh Mandrasastra pada tahun yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.91-NR 383
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini berisi teks Serat Jatiswara versi Pakubuwana IV (1791), genap 26 pupuh. Tentang redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Naskah disalin di Surakarta pada tahun 1930 dari babon milik M. Sinu Mundisura (sekarang FSUI/CS.93), mungkin disalin oleh Mundisura sendiri atas prakarsa Pigeaud. Deskripsi lengkap dapat dibaca pada disertasi Behrend (1987: 65). Di dalam karya tersebut naskah ini dikenal dengan kode naskah E7b. Naskah ini merupakan ketikan asli; pada saat yang sama dibuat tiga tembusan karbon, yaitu MSB/L.55 (mikrofilm MSB, rol 71.01); LOr 6680a dan FSUI/CS.94. Ketikan aslinya sedikit istimewa, karena terdapat koreksi maupun catatan Mandrasastra; oleh karena itu dimikrofilm ulang."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.92-G 19
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Jatiswara versi Pakubuwana IV (1791), genap 26 pupuh. Tentang redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Naskah ini disalin di Surakarta oleh M. Sinu Mundisura sekitar tahun 1930, mungkin menyalin dari naskah milik perpustakaan Mangkunagaran. Naskah ini pernah dialihaksarakan oleh staf Pigeaud (mungkin Mundisura sendiri); sekarang terdapat empat salinan (ketikan asli dan tembusan karbon), yaitu MSB/L.55, FSUI/CS.92 dan 94, serta LOr 6680a. Naskah juga pernah diringkas oleh Mandrasastra, dan ringkasan tersebut sekarang dijilid bersama naskah asli ini, yaitu padah.131-138."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.93-HA 20.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Serat Jatiswara ini persis sama (tembusan karbon) dengan FSUI/CS.92. Untuk keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.94-HA 19
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Jatiswara versi Kadipaten/Pakubuwana V (1820), sebanyak 42 pupuh. Pengarang versi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan ditulis oleh Yasadipura II, seperti halnya Serat Centhini Kadipaten. Tentang redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Informasi tentang penyalinan naskah ini tidak ada, tetapi melihat gaya tulisan serta jenis kertas yang digunakan, penyunting menduga bahwa naskah disalin sekitar pertengahan abad ke-19 di lingkungan Kraton Surakarta. Deskripsi lengkap dapat dibaca pada disertasi Behrend (1987: 67-72). Di dalam karya tersebut naskah ini dikenal dengan kode naskah F1. Naskah ini dibeli Pigeaud dari Ki Trunadipa di Surakarta pada tahun 1934. Naskah pernah dibuat alih aksara oleh staf Pigeaud pada tahun 1936. Untuk transliterasi tersebut lihat MSB/L.163 (mikrofilm MSB, rol 73.10), LOr 6680b, PNRI/G.81 dan FSUI/CS.97. Ringkasan naskah ini juga ada, buatan Mandrasastra, tersimpan bersama naskah asli."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.96-NR 277
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>