Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28011 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Boys are in a crisis-boys in treatment and boys next door. Practitioners need to know more about research that helps to elucidate this crisis of boyhood as well as new clinical insights, derived from a modern rethinking of boyhood."
150 PPS 37 (2-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiella Damaputri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan hardiness pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang berjumlah 1962 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 untuk mengukur distres pikologis dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised DRS 15-R untuk mengukur hardiness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan hardiness r=-0,252, n=1962.

This study was conducted to examine the correlation between psychological distress and hardiness among college students. Respondents in this study were 1962 students from various colleges in Indonesia. The data were collected using Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 to measure psychological distress and Dispositional Resilience Scale 15 Revised DRS 15 R to measure hardiness. The result indicated there is a significant negative correlation between psychological distress and hardiness r 0,252, n 1962, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disa Ayu Saraswati
"Self-disclosure di media sosial kini menjadi semakin lazim, tetapi dibarengi dengan risiko negatifnya. Mindfulness, yang berfokus pada kesadaran saat ini, dapat mengatasi risiko- risiko ini, meskipun hubungan langsungnya belum diketahui dengan baik. Di sisi lain, fear of missing out (FoMO), sebuah fenomena yang menjadi umum, diketahui memengaruhi online self-disclosure. Penelitian ini mengusulkan bahwa FoMO memediasi hubungan antara mindfulness dan online self-disclosure. Untuk mengukur ketiganya, peneliti menggunakan alat ukur Revised Self-Disclosure Scale (Wheeles & Grotz, 1976), Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) (Brown & Ryan, 2003) yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Yusainy (2019), dan Online Fear of Missing Out (ON-FoMO) (Sette et al., 2020) yang diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Kurniawan dan Hardianti (2022). Penelitian pada 140 dewasa muda di Indonesia menunjukkan bahwa FoMO memediasi hubungan keduanya dalam hal kedalaman, tetapi tidak dalam hal kesediaan, jumlah, valensi, dan keakuratan online self-disclosure. Selanjutnya, ditemukan juga hubungan langsung yang kuat antara mindfulness dan valensi dari online self-disclosure. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk meneliti hubungan ini pada konteks media sosial dan jenis akun yang spesifik sehingga dapat mengontrol faktor-faktor yang dipengaruhi oleh jenis media sosial dan akun tertentu, seperti audiensi, privacy concern, dan anonimitas.

Self-disclosure on social media is increasingly common, yet it carries negative risks. Mindfulness, which emphasizes present awareness, could counters these risks, though their direct relationship is not well understood. Additionally, fear of missing out (FoMO), a prevalent phenomenon, is known to influence self-disclosure. Revised Self-Disclosure Scale (Wheeles & Grotz, 1976), Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) (Brown & Ryan, 2003) that were adapted to Indonesian by Yusainy (2019), and also Online Fear of Missing Out (ON-FoMO) (Sette et al., 2020) that were adapted to Indonesian by Kurniawan and Hardianti (2022) were used to assess online self-disclosure, mindfulness, and FoMO respectively. This research suggests that FoMO mediates the relationship between mindfulness and online self-disclosure. The result shows that FoMO mediates this relationship regarding depth, but not the intent, amount, valence, and accuracy of online self-disclosure. Furthermore, it also shows a strong direct effect of mindfulness on the valence of online self-disclosure. It is suggested that the following researches explore this relationship within the context of specific social media and account types, thus controlling the factors that are influenced by certain types social media and account, such as audience, privacy concern, and anonimity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Salsabilla Ibrahim
"Fenomena COVID-19 menimbulkan distres pada dewasa muda. Distres dewasa muda salah satunya disebabkan oleh interaksi di dalam keluarga, saat dewasa muda harus tinggal bersama keluarga selama masa pandemi. Studi kuantitatif ini bertujuan untuk melihat keberfungsian keluarga sebagai prediktor distres psikologis pada dewasa muda selama pandemi COVID-19. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 411 orang berusia 18 sampai 25 tahun (M=20,7). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Family Assessment Device (FAD) dan General Health Questionnaire (GHQ-12). Ditemukan bahwa keberfungsian keluarga secara signifikan dapat memprediksi distres psikologis pada orang dewasa muda (R2 = 0,235, p<0,05) dan dimensi komunikasi dalam keberfungsian keluarga dapat memprediksi secara signifikan distres psikologis dewasa muda (β= -0,245, p<0,05). Lebih lanjut, ditemukan distres psikologis yang lebih tinggi pada dewasa muda perempuan dibandingkan laki-laki dan laki-laki mempersepsikan keberfungsian keluarganya lebih baik dari perempuan.

The COVID-19 phenomenon causes distress in young adults. One of the causes of young adults distress is due to interactions within the family, when young adults have to live with their families during the pandemic. This quantitative study aims to look at family functioning as a predictor of psychological distress in young adults during the COVID-19 pandemic. The participants in this study were 411 people aged 18 to 25 years (M=20,7). The measuring instruments used in this study were the Family Assessment Device (FAD) and the General Health Questionnaire (GHQ-12). It was found that family functioning significantly predicts psychological distress in young adults (R2 = 0.235, p<0.05) and the communication dimension in family functioning can significantly predict psychological distress in young adults (β= -0.245, p<0.05). Furthermore, it was found that psychological distress was higher in young adult women than men and men perceived their family functioning as better than women. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ircham Maulana
"Beberapa tahun terakhir, banyak remaja di Indonesia yang tinggal hanya dengan orang tua tunggal terutama dengan ibu, tanpa kehadiran pengasuhan dari ayah remaja berisiko mengalami perilaku agresif. Maka dari itu, penelitian ini hendak melihat hubungan mindfulness dengan perilaku agresif pada remaja akhir yang tidak mendapat pengasuhan dari ayah. Dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional, penelitian ini melibatkan 150 partisipan (N=150) yang berusia 17-22 tahun di wilayah Jakarta dan Jawa barat. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Buss & Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) untuk mengukur perilaku agresif dan Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ) untuk mengukur mindfulness. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang tidak signifikan antara mindfulness dan perilaku agresif (r = - 0,402; p < ,000; one-tailed). Temuan menekankan pentingnya penerapan mindfulness dalam menurunkan perilaku agresif pada remaja.

In recent years, many adolescents in Indonesia who live only with single parents, especially with mothers, without the presence of care from fathers, adolescents are at risk of experiencing aggressive behavior. Therefore, this study aims to examine the relationship between mindfulness and aggressive behavior in late adolescents who do not receive care from their fathers. Using quantitative correlational method, this study involved 150 participants (N=150) aged 17-22 years old in Jakarta and West Java. The measuring instruments used in this study are Buss & Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) to measure aggressive behavior and Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ) to measure mindfulness. The results showed that there was an insignificant negative relationship between mindfulness and aggressive behavior (r = - 0.402; p < .000; one-tailed). The findings emphasize the importance of implementing mindfulness in reducing aggressive behavior in adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Azalea Vargas
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan masalah perilaku remaja di Jakarta Pusat. Masalah perilaku yang diukur dalam penelitian ini adalah masalah emosional, distres psikologis, conduct problem, dan perilaku kekerasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur keterlibatan ayah, Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) untuk mengukur masalah emosional dan conduct problem, Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25) untuk mengukur distres psikologis, dan alat ukur perilaku kekerasan. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berasal dari tiga sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta Pusat dan ayah yang menjadi responden dalam penelitian ini. Sebanyak 403 responden anak dan 133 responden ayah dipilih melalui teknik random sampling. Berdasarkan teknik analisis data pearson correlation test, terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dan tiga bentuk masalah perilaku, yakni masalah emosional, distres psikologis, serta conduct problem. Adapun pada perilaku kekerasan tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan keterlibatan ayah.

This quantitative study investigated the relationship between father involvement and behavior problems among adolescents in Central Jakarta. Behavior problems consisted of emotional problem, psychological distress, conduct problem, and violent behavior. Father involvement inventory are used to measure father involvement, subtest of emotional symptom and conduct problem of The Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) to measure emotional and conduct problem, The Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25) to measure psychological distress, and violent behavior inventory to measure violent behavior. There were 403 adolescents and 133 father participated in this study, selected by random sampling. According to measurement using Pearson Correlation Test, the results indicated that there were significant relationships between father involvement and emotional problem, psychological distress, as well as conduct problem. No significant relationships were found between father involvement and violent behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rima Rizki Kuswisnu Wardani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara adult attachment dan komitmen pada emerging adult yang sedang berpacaran. Sebanyak 203 responden mengisi kuesioner alat ukur adult attachment (Experience in Close Relationship) dan komitmen (Commitment Inventory). Pada penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara adult attachment dan komitmen (r = -.269, p = .000). Hal ini berarti, semakin rendah adult attachment, semakin tinggi komitmen yang dimiliki. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen dengan kategori adult attachment, yaitu secure, preoccupied, dismissive, fearful ( p > 0,5).

The aim of this research was to examine the relationship between adult attachment and commitment among dating emerging adult. A total 203 respondent completed questionnaires on adult attachment (Experience in Close Relationship) and commitment (Commitment Inventory). In this research, the result points out a negative and significant relationship between adult attachment and commitment (r = -.269, p = .000). It means, low attachment indicates high commitment. The result of this research also indicates that the adult attachment?s categories (secure, preoccupied, dismissive, fearful) doesn?t correlated with commitment (p > 0,5)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Azura
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua tipe ruminasi (intrusive dan deliberate) terhadap posttraumatic growth pada remaja yang mengalami pengalaman buruk. Ruminasi merupakan pemikiran yang berulang-ulang mengenai suatu pengalaman, sementara posttraumatic growth merupakan perubahan psikologis positif sebagai hasil perjuangan menghadapi situasi hidup yang amat menantang. Dalam penelitian ini digunakan tiga instrumen: Ceklis Pengalaman Buruk, Event Related Rumination Inventory (ERRI), dan Posttraumatic Growth Inventory Revised for Children and Adolescents (PTGI-R-C). Sebanyak 276 remaja usia 13-19 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Ditemukan bahwa kedua tipe ruminasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap posttraumatic growth. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa pengaruh intrusive rumination terhadap posttraumatic growth dimediasi oleh deliberate rumination.

The objective of the present study was to investigate the effect of two types of rumination (intrusive and deliberate) on posttraumatic growth among adolescents who experienced negative events. Three instruments were used in this study: Negative Experience Checklist, Event Related Rumination Inventory (ERRI), and Posttraumatic Growth Inventory Revised for Children and Adolescents (PTGI-R-C). 276 adolescents age of 13-19 years old participated in this study. The result of this study showed that both types of rumination positively and significantly affect posttraumatic growth. Mediation analysis revealed that the effect of intrusive rumination to posttraumatic growth is mediated by deliberate rumination."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>