Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Effendy
"Simulasi distribusi dosis sumber Ir-192 LDR brakiterapi buatan PRR BATAN Serpong dengan metode Monte Carlo pada medium air dan udara dengan menggunakan simulasi computer telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran kurva isodosis dan fungsi dosimetri yang telah dijelaskan di AAPM TG-43 untuk karakteristik dosimetri sumber LDR yang digunakan dalam brakiterapi seperti konstanta laju dosis, faktor geometri, fungsi dosis radial, dan fungsi anisotropi. Program yang digunakan adalah EGS/BEAMnrc yang sesuai untuk penelitian ini. Pengukuran dosis pada sumbu radial dilakukan pada jarak 5 mm sampai 100 mm dengan interval 1 mm. Fungsi dosimetri didapat berupa kurva isodosis dan fungsi anisotropi distribusi dosis pada medium udara dan air dan akan dibandingkan dengan apa yang telah menjadi kesepakatan dengan kalkulasi Monte Carlo dengan protokol AAPM TG-43. Diperoleh kurva fungsi dosis radial yang fluktuatif pada medium air. Hal ini dikarenakan tingkat ketidakpastian pada medium air tinggi sehingga diperlukan histori yang cukup tinggi pada simulasi. Formulasi AAPM TG-43 dapat mengkoreksi pengukuran di udara sehingga ekuivalen dengan pengukuran di air (konstanta laju dosis), koreksi geometri sumber (faktor geometri dan fungsi anisotropi), koreksi isodose (fungsi anisotropi), dan koreksi isodose pada sumbu 90º (fungsi dosis radial).

Dose distribution simulation of Ir-192 LDR brachytherapy source made by PRR BATAN Serpong using Monte Carlo Method on water and air have been done. The aim of this study was to derive the isodose curve and brachytherapy dosimetric functions described in AAPM TG-43 to characterize the dosimetry Ir-192 source such as dose rate constant, geometry factor, radial dose function, and anisotropy function. EGS/BEAMnrc was used for this research. Measurement were carried out by measuring the the dose at radial distances from 5 mm to 100 mm with interval of 1 mm. Dosimetric functions such as isodose curve and anisotropy of the dose distribution were found to be in good agreement with Monte Carlo Calculation by AAPM TG-43 protocol. Radial dose function curve was fluctuate on water. This is due to uncertainty rate on water was very high so it requires high number of history on simulation. AAPM TG-43 formula can correcting measurement in air to be equivalent with measurement in water (dose rate constant), correcting source?s geometry (geometry factor and anisotropy function), correcting isodose (anisotropy function), and correcting isodose in 90º (radial dose function). "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Andrian
"Ir-192 adalah sumber radiasi brakiterapi yang sudah uinuin digunakan. Tujuan peinbelajaran ini adalah untuk inemperoleh gainbaran fungsi dosiinetri yang telah dUelaskan di AAPM TG-43 untuk karakteristik dosiinetri suinber Ir-192 LDR yang digunakan dalam brakiterapi. Semua pengukuran diambil inenggunakan Jilin Gafchromic EBT 2 pada media udara dan air yang equivalent dengan fantoin. Nilai derajat kehitainan akan dianalisa inenggunakan corel draw software dengan inengubah chanel 3 warna (RGB) menjadi chanel I warna inerah. Densitas optic yang berupa pixel value akan dikonversi inenjadi dosis dengan data kalibrasi Jilin. Pengukuran dosis pada suinbu radial dilakukan pada jarak 5mm sainpai 50 min dengan interval 5 min dan pada sudut polar 00 sanipai 1800 interval 100. Fungsi dosiinetri didapat yang berupa fungsi dosis radial dan anis0tr0pi distribusi dosis akan dibandingkan dengan apa yang telah inenjadi kesepakatan dengan kalkulasi Monte Carlo. Peinbelajaran ini inenegaskan kemungkinan karakteristik dosiinetri Jilin Gafchroinic EBT 2 pada parameter TG-43 untuk sumber Ir-192 LDR.

Ir-192 source is widely used in high dose rate brachytherapy. The aim of this study was to derive the brachytherapy dosimetic functions described in AAPM TG-43 to characterize the dosimetry Ir-192-LDR Source. All the measurements were carried out with Gafchromic EBT 2 jilm in air and water equivalent solid phantom. The grey values were analyze by using corel draw software with changed (RGB) chanel to only a red chanel. Optical density such as pixel value was converted to dose using calibration flm. Measurements were carried out by measuring the dose at radial distances #om 5 mm to 50 mm with interval of 5 mm and at polar angle 0°»]80° in 10° intervals. Dosimetric functions such as radial dose functions and anisotropy of the dose distribution were found to be in good agreement with Monte Carlo calculations. This study confrms the feasibility of radiochromic EBT 2 jilm dosimetry in characterization ofthe TG-43 parameters for Ir-192 LDR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Milvita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S39708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmanto
"Telah dilakukan penelitian untuk memperoleh distribusi dosis sumber brakiterapi Ir-192 HDR (High Dose Rate) Mikroselektron Klasik dalam medium air dengan Monte Carlo EGSnrc. Parameter dosis dikalkulasi sesuai dengan rekomendasi AAPM TG 43 seperti: kekuatan kerma udara, konstanta laju dosis, fungsi dosis radial, dan fungsi anisotropi. Hasil kalkulasi diperoleh nilai kekuatan kerma udara (Sk/A) sebesar 9,65 x 10-8 U.Bq-1 dengan nilai konstanta laju dosis (Λ) sebesar 1,121 cGy h-1 U-1. Dalam klinis, brakiterapi umumnya menggunakan distribusi dosis dari multi sumber. Distribusi dosis tersebut sangat ditentukan oleh interval antar sumber. Dengan mengambil referensi dosis di titik sumbu utama pada jarak 1,0 cm dari sumber maka distribusi dosis mulai tidak homogen bila interval antar sumber ≥ 1,5 cm terutama untuk r ≤ 1,0 cm.

This study presents the results of EGSnrc Monte Carlo calculations of the dose distribution of Ir-192 brachytherapy HDR (High-Dose Rate) Microselectron Classic sources in water medium. Parameters of dose were calculated according to AAPM TG 43 recommendations such as air kerma strength, dose rate constant, radial dose function and anisotropy function. The results of calculations obtained air kerma strength (Sk/A) of 9.65 x 10-8 U.Bq-1 with dose rate constant (Λ) of 1.121 cGy.h-1.U-1. In clinical, brachytherapy generally used dose distribution from multi-sources. The dose distribution is mostly determined by the interval between sources. By taking reference dose at the point of the main axis at a distance of 1.0 cm from the source dose distribution started not homogeneous when the interval between sources ≥ 1.5 cm especially for r ≤ 1.0 cm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T30017
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadli
"Telah dilakukan pengukuran distribusi dosis dan fungsi dosis radial pada medium air dan udara dari sumber Iridium 192 HDR Brakiterapi, dengan menggunakan film Gafchromic tipe EBT 2. Proses radiasi dilakukan dengan menempelkan film ke aplikator selama 30 detik pada medium udara, dan 35 detik pada medium air. Film Gafchromic kemudian discan untuk mendapatkan nilai pixel value. Nilai pixel vaue akan dikalibrasi ke dalam dosis. Distibusi dosis yang telah didapatkan, dapat digunakan untuk mencari nilai fungsi dosis radial. Perhitungan fungsi dosis radial berdasarkan parameter dosimetri AAPM-TG 43.

Measurement dose distribution and radial dose function in the medium of Water and air from the source of Iridium 192 HDR brachytherapy, using EBT film Gafchromic type 2. Radiation processes carried out by gluing the film to the applicator for 30 seconds in the air medium, and 35 seconds in the Water medium. Gafchromic film then scanned to obtain the value of pixel value. Pixel value will be calibrated to the dose. Dose distribution has been obtained, can be used to search for radial dose function values. Radial dose function calculation based dosimetry parameters AAPM TG-43."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29392
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Margo Setiawan
"Telah dilakukan penelitian brakiterapi LDR dengan sumber Ir 192 dengan menggunakan dosimeter film Gafchromic EBT-2 dengan perlakuan di medium air dan diudara, berdasarkan kalibrasi dari penelitian sebelumnya piksel value yang didapat dari pembacaan scanner diinterpolasi menjadi nilai dosis absolute. Protokol AAPM TG 43 digunakan sebagai acuan untuk menentukan persentase distribusi dosis pada setiap titik dan menjadi acuan sebagai penentu fungsi geometri sebagai faktor koreksi sumber dan fungsi dosis radial sebagai faktor koreksi atenuasi dan hamburan pada setiap titik tersebut. Telah dilakukan penelitian brakiterapi LDR dengan sumber Ir 192 dengan menggunakan dosimeter film Gafchromic EBT-2 dengan perlakuan di medium air dan diudara, berdasarkan kalibrasi dari penelitian sebelumnya piksel value yang didapat dari pembacaan scanner diinterpolasi menjadi nilai dosis absolute. Protokol AAPM TG 43 digunakan sebagai acuan untuk menentukan persentase distribusi dosis pada setiap titik dan menjadi acuan sebagai penentu fungsi geometri sebagai faktor koreksi sumber dan fungsi dosis radial sebagai faktor koreksi atenuasi dan hamburan pada setiap titik tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29461
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Caecilia Tuti Budiantari
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kemurnian dan kuat kerma udara Sk sumber butiran 125I buatan BATAN melalui pengukuran dan parameter dosimetrinya menggunakan simulasi Monte Carlo EGSnrc. Parameter dosimetri seperti kuat kerma udara Sk, tetapan laju dosis , faktor geometri G(r,), fungsi dosis radial g (r) dan fungsi anisotropi F(r,) dikalkulasi berdasarkan protokol AAPM TG 43. Hasil pengukuran dengan spektrometer gamma diperoleh sumber butiran 125I murni dan tidak mengandung radioisotop lain. Sedangkan hasil pengukuran kuat kerma udara menggunakan detektor ekstrapolasi untuk sumber 125I S1 dan S2 adalah 7,65 U dan 8,03 U dan hasil kalkulasi kuat kerma udara sumber 125I S1 dan S2 adalah 7,99 U dan 8,44 U. Terdapat perbedaan kurang dari 5 % antara pengukuran dan kalkulasi. Dari kalkulasi diperoleh fungsi dosis radial dengan persamaan polynomial y = - 0,0002 x5 + 0,0044 x4 ? 0,0475 x3 + 0,2413 x2 - 0,6960 x + 1,5214 dengan R = 0,99. Fungsi dosis radial dan fungsi anisotropi dari sumber butiran 125I buatan BATAN hasil simulasi Monte Carlo EGSnrc ini mempunyai bentuk kurva yang tidak berbeda dengan sumber 125I komersial model IAI-125 buatan IsoAid. Detektor ekstrapolasi milik SSDL BATAN dapat digunakan untuk menentukan kuat kerma udara sumber butiran 125I.

This study was performed to know the purity and kerma strength of the BATAN seed 125I brachytherapy sources obtained by experiment using an extrapolation chamber and dosimetric parameters of them using a EGSnrc Monte Carlo simulation. Dosimetric parameters such as air kerma strength Sk, dose rate constant , geometry factor G(r,), radial dose function g(r) and anisotropy function F(r,) were calculated based on the AAPM TG 43 protocol. From the measurement result was obtained that the BATAN seed 125I brachytherapy sources did not contain other radioisotope. The kerma strength of S1 and S2 sources from experiment were 7.65 U and 8.03 and from the calculation were 7.99 U and 8.44 U. The difference between experiment and calculation was less than 5 %. Radial dose function from the calculation has polynomial equation y = with R = 0,99. EGSnrc Monte Carlo simulation for radial dose function and anisotrophy function of the BATAN had the same curve with the calculation of the IsoAid 125I source model IAI-125 commercially. Extrapolation chamber belonged to the SSDL BATAN can be used to determine kerma strength."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"Telah dilakukan pengukuran karakteristik dosimetri sumber Ir-1 92 microselectr0nHDR (mHDR) brakiterapi menggunakan metode Monte Carlo dan eksperimen. Untuk simulasi Monte Carlo digunakan program EGSnrc dengan medium vacum, udara dan air . Untuk eksperimen dilakukan dengan metode “in-air measurement dalam medium udara menggunakan jig, elektrometer Keithley 6487, NE 2571 Fanner chamber dan sumber Ir-192 dengan aktivitas yang terukur 4557 mCi. Dari simulasi, pengukuran kuat kenna per aktivitas rata-rata dalam medium vacum adalah 8.21.10-8 U Bq-1, di udara 8.2.10-8 U Bq-1 dan di air 8.48.10-8 U Bq-1 . Umuk konstanta laju dosis, nilai yang diperoleh adalah 2,79.10-6 Gy s-1 U-1 di vacum, 2,79.10-6 Gy s-1 U-1 di udara dan 3,18.10-6 Gy s-1 U-1 di air. Kuat kenna per aktivitas di udara pada jarak 10 cm yang diperoleh dari simulasi 8,18.10-8 U Bq-1, bila dibandingkan dengan kuat kenna per aktivitas di udara pada jarak yang sama dalam protokol (PIRS-629r) yaitu 9,709.10-8 U Bq-1 memiliki deviasi sebesar 15,73%.
Dari eksperimen, hasil pengukuran kuat kenna per aktivitas di udara pada jarak 10 cm adalah 0,001.10-8 U Bq-1 dan kuat kenna per aktivitas di udara pada simulasi adalah 8,18.10-8 U Bq-1, perbedaan yang cukup besar dapat disebabkan karena aktivitas yang dimaksudkan dalam PIRS-629r adalah aktivitas pada sumber, bukan aktivitas yang terukur. Pada kuat kerma per aktivitas di air menunjukkan bahwa jarak efektif pemberian dosis brakiterapi pada jaringan tubuh adalah kurang dari 5,5 cm atau sekitar 5cm.

Measurement on lr-192 mHDR V2 brachytherapy source's dosimetry characteristic were done using Monte Carlo method and experiment. The Monte Carlo simulation Were done in vacum, air and Water us ing EGSnrc software. The experiment were done by using “in-air measurement” method Which equipment consist of jig, electnometer Keithley 6487, NE 2571 Farmer chamber and Ir-192 source with 4557 mCi of apparent activity. The average of air-kerma strength per unit activity in simulation result is 8.2.10 -8 U Bq -1 in vacum, 8.2.10 -8 U Bq-1 in air and 8.48.10 -8 U Bq -1 in water. Dose rate constant in vacum is 2,79.10 -6Gy s-1 U-1, 2,79.10 -6Gy s-1 U-1 in air and 8,18.10 -6 Gy s-1 U-1 in Water. Air-kerma strength per unit activity at 10 cm in air calculation is 8,18. 10-8 U Bq-1 di vacum, comparing to the air- kerma strength per unit activity at the same distance in air based on protocol (PIRS-629r) 9,709. 10-8 U Bq-1, the deviation is 15,73%.
From experiment calculation, the air-kerma strength per unit activity at 10 cm in air is 0,001. 10-8 U Bq-1 and simulation's result is 8,18. 10-8U Bq-1, this large difference may be caused of activity based on PIRS-629r is the real activity of the source, not the apperent activity. The air-kerma strength per unit activity in water shows the effective distance for tissue in brachytherapy treatment is less than 5,5 cm or about 5 cm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andriany Nirmalakrisna
"Permasalahan industri gas domestik di Indonesia saat ini adalah ketidakpastian alokasi pasokan gas domestik, minimnya infrastruktur, serta permasalahan harga jual gas. Untuk meningkatkan alokasi gas industri, harga gas domestik seharusnya dinaikkan, sehingga disparitasnya tidak terlalu jauh dengan harga gas ekspor. Di sisi lain, adanya monopoli akses transportasi jalur pengangkutan gas di Indonesia menyebabkan industri harus membayar harga gas lebih mahal dari yang sewajarnya.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk mendapatkan harga gas yang layak dalam rangka membantu Pemerintah dalam menetapkan harga gas agar tidak selalu terpaku pada harga gas yang ditetapkan oleh pedagang gas (trader) dan pengangkut gas (transporter).
Metode yang digunakan dalam penentuan harga gas ini adalah metode Netback Value (NBV). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis ketidakpastian untuk mendapatkan validasi ketidakpastian dengan simulasi Monte Carlo menggunakan piranti lunak Crystal Ball.
Berdasarkan penelitian, didapatkan rasio pembiayaan antara sektor hulu dan hilir untuk harga jual gas rekalkulasi dengan kondisi ideal (biaya transmisi jalur pipa Pertagas serta prediksi biaya distribusi didasarkan informasi laporan tahunan PGN) sebesar lebih dari satu atau mendekati satu. Hal ini masih wajar mengingat sektor hulu memiliki nilai investasi lebih tinggi untuk melakukan aktivitas ekplorasi dan produksi, dibandingkan dengan sektor hilir.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan harga jual gas bumi PGN baik untuk sektor listrik dan sektor industri non pupuk, terdapat perbedaan yang sangat signifikan sehingga menyebabkan rasio pembiayaan sektor hulu dan hilir tidak realistis.

Domestic gas industry?s problems in Indonesia are uncertain allocation for domestic gas supply, lack of infrastructure, and also gas price issue. To improve the gas allocation for domestic industrial sector, domestic gas prices should be raised, so that the disparity between domestic gas price and export gas price is not too far away. On the other hand, the existence of monopoly of gas trader and transporter in Indonesia caused the industry has to pay the price of gas more expensive than normal.
In this study conducted a simulation to get decent gas prices in order to give recommendation to the Government in determining the price of gas that does not always get hung up on the price of gas that is determined by gas traders and transporters.
The method used in determining the gas price is the Netback Value method (NBV). The data in this study is processed using uncertainty analysis to with Monte Carlo simulation using Crystal Ball software.
Based on the study, the cost ratio between the upstream and downstream sectors for gas price recalculation with ideal conditions (using Pertagas pipeline transmission costs and distribution cost based on annual report of PGN) is more than one or close to one. It is still reasonable considering the upstream sector has a higher investment value for exploration and production activities than the downstream sector.
Meanwhile, when compared with the gas price from PGN, there are very significant differences that cause the cost ratio of the upstream and downstream sector is not realistic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahlefi Nur Diana
"Metode Hamiltonian secara langsung digunakan untuk menghitung dinamika internal pada proses milling menggunakan ball-mill, baik keseluruhan gerak mekanik di dalam vial dan efek eksternal lainnya. Dengan merangkum keseluruhan interaksi yang terjadi di dalam sistem ball-mill, diperoleh total Hamiltonian untuk sistem ini. Observable fisisnya diperoleh dengan mengekstrak fungsi partisi. Fungsi partisinya dapat berupa fungsi temperatur maupun fungsi tekanan. Analisa numerik menggunakan metode Monte Carlo telah dilakukan untuk menggambarkan pengaruh ukuran dan jumlah material terhadap energi bebas sistem.

Hamiltonian method directly applied to calculate internal dynamics, both overall mechanic motions inside the vial and other external effects on milling process, using ball-mill. Total Hamiltonian for the ball-mill system obtained by summarizing overall interactions which are happened in the system. Physical observables are resulted by extracting partition function. The partition function can be represented as a temperature function or pressure function. Numerical analysis using Monte Carlo method has been done to depict the influence of scale and number of materials upon free energy of the system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29384
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>