Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Institute For Policy Studies (IPS), 2007,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : FE-UI, 2006,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan kawasan strategis nasional di bidang ekonomi seperti Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu, serta kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas merupakan amanat dr UU 26/2008 mengenai penataan uang. Dlm mengembangkan kawasan - kawasan ini , diperlukan pemahaman yg mendalam mengenai tipologi masing-masing kawasan, , sehingga setiap kawasan dpt dikembangkan sesuai hakekat & tujuan pengembangannya. Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pengembangan kawasan strategis nasional di bidang ekonomi , diperlukan pula suatu indikator kinerja baik dlm hal kinerja input, proses, output, sasaran , tujuan maupun dampaknya, yg akan sangat bermanfaat bagi upaya evaluasi secara komprehensif. Tjuan penyusunan kajian ini adalah: (1) Mengidentifikasi indikator tipologi kawasan strategis nasional bidang ekonomi; (2) Mengidentifikasi indikator kinerja implementasi pengembangan kawasan strategis nasional bidang ekonomi; dan (3) menugukr hasil-hasil capaian pelaksanaan kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional bidang ekonomi. Metodelogi yg digunakan dlm kajian ini adalah pendekatan deskriptif - kualitatif melalui desk study & survei lapangan , serta menggunakan pendekatan logical framework analysis dengan melibatkan stakeholder terkait secara partisipatif. Hasil analisis indikator tipilogi menunjukkan adanya beberapa perbedaan mendasar pd berbagai jenis kawasan strategis ekonomi di Indonesia, terutama pd hakekat & tujuan dr pengembangan masing-masing kawasan . Perbedaan jg terjadi pd jenis regulasi & kemudahan yg diberikan .Hal ini akan membawa implikasi kpd strategi pengelolaannya. Berdasarkan hasil studi literatur terhadap beberapa best practices pengembangan kawasan strategis ekonomi di beberapa antara lain china , Singapura, India, Korea,Philipina & Taiwan, terdpt berbagai variasi pengembangan kawasan strategis ekonomi (KPBPB dan KEK) baik dr sisi latar belakang pengembangan kawasan; tujuan pengembangan kawasan ; sasaran pengembangan; definisi & kriteria; mekanisme pembentukan lembaga pengelola; serta regulasi intensif yg diberikan. Pengalaman empiris beberapa negara yg relatif sukses mengembangkan KPBPB ) (FTZ) & KEK (SEZ) ternyata cukup berbeda dengan pengalamam empiris di Indonesia, & perlu menjadi masukan menjadi masukan bagi penegamngan di Indonesia & peerlu menjadi masukan bagi i pengembangan kawasan di Indonesia, diantaranya dlm aspek batasan kawasan, penyediaan kawasan , penyediaan infrastruktur, pelayanan perizinan investasi, ketenagakerjaan, serta kelembagaan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hongkong : CFO Publishing Corporation, 2003,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Christella Fenisianti
"Skripsi ini menganalisis kepentingan ASEAN dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Analisis ini penting untuk dilakukan melihat masih terdapat pertanyaan besar akan keuntungan RCEP bagi negara anggota ASEAN. Selain itu, RCEP juga didirikan ketika integrasi ekonomi internal ASEAN dalam ASEAN Economic Community (AEC) masih belum selesai yang mempersulit ASEAN untuk mengkonsolidasikan suara dalam negosiasi RCEP. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi dokumen, dan wawancara dengan konsep competitive regionalism oleh Solis dan Katada sebagai alat analisis. Konsep ini melihat bahwa difusi FTA terjadi karena faktor eksternal kompetisi ekonomi, politik-keamanan, dan legal. Dalam pembahasannya penelitian ini akan dibagi menjadi dua periode utama yaitu inisiasi RCEP 2011-2017 dan AS keluar dari TPP 2017-2019. Berdasarkan data yang telah didapatkan dalam penelitian ini, dapat dilihat bahwa terdapat dinamika kepentingan ASEAN dalam RCEP pada dua periode ini. Pada periode awal, kepentingan ASEAN paling dominan pada sektor politik keamanan dan juga legal. ASEAN berusaha mempertahankan perannya yang sentral di kawasan melawan tekanan dari AS di TPP melalui pendirian RCEP. Selain itu, RCEP merupakan wadah bagi ASEAN untuk mewujudkan standar perdagangan yang ramah bagi negara berkembang. Pada periode kedua, kepentingan ASEAN dalam menyelesaikan negosiasi RCEP menonjol pada semua dimensi kompetisi ekonomi, legal, dan politik keamanan. Terutama karena gelombang proteksionisme dagang AS dan juga perang dagang AS Cina mengancam akses pasar dan juga investasi asing bagi negara berkembang. Di sisi lain, ASEAN memiliki kesempatan yang lebih besar dalam menekankan sentralitasnya dan membentuk standar perdagangan baru di kawasan.

This thesis analyses the interests of ASEAN in Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). This analysis is very important to be conducted because there are many doubts about the advantages of RCEP for ASEAN member states. Moreover, RCEP was also founded when ASEAN economic integration through ASEAN Economic Community (AEC) is incomplete which makes it more difficult for ASEAN to consolidate their position in RCEP negotiations. This research is using qualitative methodology by gathering data, analysing documents, and conducting deep interview. This research is using competitive regionalism concept by Solis and Katada. This concept argues that FTA diffusion happens because of economic, political-security, and legal competition between countries or trade blocs. There will be two main periods in this research which are RCEP initiation period 2011-2017 and US withdrawal from TPP period 2017-2019. Based on the data gathered in this research, there is a shift in ASEANs interest in RCEP between the two period. In the initiation period, ASEANs interest is most dominant in political security and legal sector. ASEAN is holding on their centrality position by founding RCEP to counter the pressure from US participation in the TPP. RCEP is also a platform for ASEAN to realize a friendlier trade regime for developing nations. In the second period, ASEANs interest in finishing RCEP negotiations is present in all economic, legal, and political security dimension. Especially with the US protectionism wave and the US China trade war threatens market access and foreign investment for developing countries. On the other hand, ASEAN has a bigger chance in iterating their centrality and new trade standards in the region.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bustanul Arifin
Jakarta: Kompas, 2004
338.1 BUS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Juwono Soetopo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Rum Widjaja
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Basri; Haris Munandar
Jakarta: Indonesia R search and Strategic Analysis, 2019
336.598 FAI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>