Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harris, Thomas
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2001
813.54 HAR ht
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lamb, Harold
Cairo: Dar al-Fikr al-'Arabi, 1962
937.01 L 20
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Annissa
"ABSTRAK
Serial televisi Hannibal NBC 2013 yang bergenre detektif-kriminal dan horor adalah franchise Hannibal terbaru. Serial televisi ini dianggap membongkar citra lama pendahulunya, salah satunya dengan menambahkan beberapa tokoh perempuan. Skripsi ini berfokus pada representasi tokoh perempuan dalam Hannibal 2013 yaitu membandingkan representasi mereka dengan stereotipe perempuan dalam genre detektif-kriminal dan horor. Penulis juga menggunakan konsep the final girl dan monstrous-feminine untuk menganalisis data. Penulis menemukan bahwa, di satu sisi, representasi tokoh perempuan dalam serial televisi ini memberdayakan dan medobrak beberapa stereotipe dalam kedua genre tersebut. Di sisi lain, representasi mereka memiliki ambivalensi. Maskulinitas dan monstrosity mereka membuat mereka tidak sepenuhnya mendobrak stereotipe perempuan dalam genre detektif-kriminal dan horor.

ABSTRACT
NBC rsquo s Hannibal 2013 is the latest adaptation of the Hannibal franchise. This television series is considered to have dismantled the image of its predecessor, one of which is by adding several female characters. This undergraduate thesis focuses on the representation of female characters in Hannibal 2013 by comparing their representation with female stereotypes in detective criminal and horror genre. This research utilizes the concepts of the final girl and monstrous feminine to analyse the data. It is found that the female character representation in this television series is empowering and dismantles some stereotypes in both genres. However, there is ambivalence in their representation. Their masculinity and monstrosity caused them to not completely dismantle the female stereotypes in the detective criminal and horror genre. "
2017
S67961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Yulisetianie
"Masa lalu seseorang adalah sebuah proses pembentukan karakter individu. Hal ini terlihat pada karakter fiksi rekaan Thomas Harris, yaitu Hannibal Lecter. Ia telah kehilangan orang tua dan adik tercintanya ketika ia menginjak usia enam tahun. Ia berkembang menjadi anak yang sulit diatur, penyendiri, namun genius. Ketika dewasa, ia menjadi dokter kejiwaan sekaligus ahli forensik yang sukses. Namun di balik itu, ia merupakan orang yang gemar membunuh orang lain dengan sadis dan memakan tubuhnya. la tidak segan menyingkirkan seseorang yang menghalanginya untuk mendapatkan yang ia inginkan. la hanya mengenal dua hal: hal yang membuatnya senang, dan yang tidak. la selalu memilih hal yang pertama. Karakternya yang unik inilah yang hendak dianalisis melalui pendekatan psikoanalisis igmund Freud dan egoisme Max Stirrer. Teori kepribadian Freud menyatakan bahwa terdapat tiga struktur psikis manusia: id, ego, dan superego. Ketiganya bekerja dalam mekanisme yang seimbang. Namun, dalam beberapa kasus, ketiganya tidak dapat bekerja dengan semestinya, sehingga menimbulkan suatu gangguan neurotik atau psikotik. Dalam perspektif Freudian, Lecter merupakan individu dengan ketidakseimbangan psikis yang menyebabkan ia selalu dikuasai oleh dorongan-dorongan id, yaitu selalu bertindak atas dasar kenikmatan. Oleh Freud, hal ini disebut gangguan psikosis. Tindakannya ditentukan oleh hasrat-hasrat. Semua ini merujuk pada dirinya yang egois dan tak peduli pada hal selain dirinya. Bagi Stirner yang hidup sebelum Freud, manusia dipahami sebagai individu yang otonom dengan predikat kepemilikan pribadi. Menurutnya, Yang ilahi adalah urusan Tuhan, yang manusiawi adalah urusan manusia. Urusanku bukanlah yang ilahi dan bukan juga yang manusiawi, bukan juga yang benar, yang baik, yang adil, yang bebas, dan lain-lain ; melainkan milikku belaka. Lecter telah menjadi the owner, memiliki segala hal yang ada dalam kuasanya dan kendalinya. Dengan memiliki, ia akan mendapatkan dan menikmati segala hal yang diinginkannya, karena kepemilikan merupakan keseluruhan keberadaan dan eksistensinya. Dengan menjadi egois, ia telah menemukan dirinya melalui self-reflection sebagai dasar ontologis manusia, dan kemudian mampu mendefinisikan dirinya. Setelah melalui penelitian, Lecter layak disebut sebagai manusia psikotik-egoistik. Hal ini dimaksudkan untuk memberi klasifikasi dan pemahaman baru mengenai mentalitas Hannibal Lecter. Kata Kunci : karakter fiksi; psikoanalisis; teori kepribadian; psikotik; egoisme; egoistik; individualistik"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S16060
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library