Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16352 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta, 2002
899.22 BUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Asean Comittee on Culture and Information, 1983
899.221 ANT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1977
899.221 AJI l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ras, J.J.
Jakarta: Grafiti Pers, 1985
899.222 RAS b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Karim
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2014
899.222 NUR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Grafiti Press , 1985
899.222 BUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noval Prakarsa
"Persoalan hidup yang dialami oleh orang Betawi berkaitan dengan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat Betawi. Perilaku, sikap, dan sifat orang Betawi merupakan dampak dari perkembangan yang terjadi di lingkungan orang Betawi. Salah satu karya sastra yang dominan membahas seputar kehidupan masyarakat Betawi adalah kumpulan cerpen Terang Bulan Terang di Kali karya S.M. Ardan. Dalam kumpulan cerpen tersebut, sembilan cerpen penulis gunakan sebagai data. Dengan memeriksa cerpen-cerpen tersebut, penulis memaparkan bagaimana gambaran masyarakat Betawi yang meliputi sosial budaya Betawi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan fakta-fakta serta kutipan sebagai bukti. Pendekatan unsur instrinsik, seperti tema, tokoh, penokohan, alur, dan latar dapat menunjukkan gambaran mengenai masyarakat Betawi. Setelah itu, tinjauan sosiologi sastra dapat mengungkapkan sosial budaya Betawi yang terjadi dalam cerpen-cerpen tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persoalan hidup yang dialami masyarakat Betawi sangat dominan. Secara keseluruhan, kumpulan cerpen ini menggambarkan kehidupan orang Betawi yang menderita. Penderitaan tersebut dilalui orang Betawi dengan sifatnya yang humoris dan tetap hidup dengan nilai-nilai agama Islam.

The problems faced by the Betawi people are related to the socio-culture that occurs in the Betawi community. The behavior, attitude, and nature of the Betawi people are the impact of developments taking place in the Betawi environment.  One of the dominant literary works on the life of the Betawi is a collection of short stories, Terang Bulan Terang di Kali by S.M. Ardan.  In that collection of short stories, nine short stories  are used as author data. In assessing this short stories, the author describes how the description of the Betawi community is included in the Betawi socioculture. This research uses a descriptive analysis method, which presents facts and citations as evidence. Choices by intrinsic elements, such as themes, character, characterizations, plot and settings can show a picture of the Betawi community. After that, the sociology of the literature discussed can reveal the Betawi social culture that occurs in this short stories. The results showed that the life problems experienced by the Betawi community were very dominant.  Overall, this collection of short stories illustrates the lives of people suffering from Betawi. The suffering is transmitted by the Betawi with funny characters and still lives with Islamic values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia, 1990
899.209 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra UI, 1990
R 899.209 IND k (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Robindrani Nuralam
"Penelitian dalam skripsi ini difokuskan pada sebuah legenda Betawi, Nyai Dasima. Cerita ini sudah ada sejak lama, paling tidak bisa dideteksi dengan kemunculannya dalam bentuk novel yang dibuat G. Francis pada tahun 1896. Sejak itu orang menanggapi cerita ini dalam beragam bentuk, seperti prosa, puisi, drama, dan versi, seperti syair, pantun, sinema, lenong, Dardanela, Komedi Stamboel dan lain-lain. Adanya transformasi-transformasi cerita yang berlatar belakang kebudayaan Betawi ini menunjukkan minat yang besar dari masyarakat pada cerita ini. Tidak mengherankan jika cerita ini begitu populer hingga mengalami lintas budaya. Sekalipun banyak bentuk tampilan Nyai Dasima, namun tidak menyurutkan peredaran cerita ini sebagai cerita rakyat Betawi.
Dari beraneka ragam transformasi cerita Nyai Dasima tersebut kemudian dikaji transformasi cerita Nyai Dasima versi Tukang Cerita Sofyan jaid dari Tjerita Njai Dasima, G. Francis. Hal tersebut terutama dilakukan untuk melihat sejauh mana perubahan isi cerita dari akhir abad ke-19 itu menuju awal abad ke-21 ini. Dengan demikian dapat diketahui pandangan-pandangan terhadap cerita Nyai Dasima pada dua masa tersebut.
Dalam mengkaji transformasi yang terjadi dalam cerita Nyai Dasima digunakan teori intertekstual yang menyangkut hipogram menurut Riffaterre, Partini Sardjono-Pradotokusumo dan Pudentia MPPS. Kedua tokoh terakhir mengembangkan sendiri teori intertekstual itu--ekspansi, konversi, modifikasi, dan ekserp--ke dalam penelitian mereka. Pada dasarnya analisis ini menerapkan teori dari kedua tokoh tadi karena dianggap lebih relevan dalam penelitian ini. Untuk melihat sebuah kasus transformasi perlu lebih dulu dilakukan telaah intertekstual yang gunanya untuk melihat sejauh mana transformasi yang terjadi.
Sebelum mencapai analisis ini diuraikan terlebih dahulu isi cerita Nyai Dasima per-episode dari teks karya G. Francis dan teks Nyai Dasima versi Sofyan ]aid. Dari pemerian kedua teks tersebut diketahui pada dalam karya G. Francis terdapat 12 episode, sedangkan dalam versi Sofyan Jaid terdapat 8 episode. Empat episode yang tidak terdapat karya G. Francis adalah usaha Samioen dan keluarganya mempengaruhi Nyai Dasima (2 episode), Samioen menemui Hadji Salihoen (I episode), dan pesta kesembuhan Samioen (1 episode).
Selanjutnya setelah dilakukan penganalisisan terdapat transformasi dari unsur tokoh, penokohan, alur, latar. Tokoh Nyai Dasima mengalami modifikasi penokohan, Samioen mengalami modifikasi penamaan menjadi Hasan dan modifikasi penokohan, Ma Boejoeng mengalami modifikasi penamaan menjadi Mak Sema dan penokohan, Hajati mengalami modifikasi penamaan menjadi Dijah dan ekspansi penokohan, Toean W mengalami modifikasi penamaan menjadi van de Buur.
Penelitian ini baru merupakan sebuah pendahuluan bagi penggalian yang lebih mendalam terhadap sebuah cerita rakyat Betawi. Diharapkan dari penelitian ini dapat melestarikan warisan kebudayaan bangsa yang terancam punah karena perkembangan teknologi, komunikasi,dan jumlah penutur yang makin menyurut jumlahnya. Dari hasil analisis ini diharapkan pula dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan kesusastraan Indonesia, khususnya kesusastraan tradisional Betawi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>