Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margaretha Paulus
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2006
111.1 PAU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Okvi Elyana
"Pembicaraan mengenai komunitas dalam pemikiran Jean-Luc Nancy sesungguhnya adalah suatu upaya untuk membangkitkan kembali nilai-nilai persaudaraan di dalam masyarakat. Oleh karena itu komunitas yang ideal adalah Ada-Dalam-Kebersamaan. Kondisi ini tidak mensyaratkan manusia untuk menjadi sama, melainkan untuk menciptakan pemahaman bahwa setiap manusia memiliki perbedaan yang tidak dapat diatasi, bahkan dengan menciptakan persamaan. Komunitas justru hadir dari kesadaran akan perbedaan yang menjadi landasan untuk saling menghormati manusia yang senantiasa hidup bersama. Ada-Dalam- Kebersamaan tidak pernah mencapai titik akhir karena yang dibutuhkan adalah proses untuk selalu berada di Dalam kebersamaan. Maka sesungguhnya komunitas di dalam pemikiran Nancy memiliki dimensi utopia yang tidak mungkin terwujud karena selalu bergerak ke tempat-tempat berbeda. Namun ketidakmungkinan ini justru menciptakan kemungkinan agar senantiasa berada dalam proses mendekatinya. Hal ini karena ketika sesuatu dapat diwujudkan,maka ia bukanlah sebuah utopia.

In his discourse about community, Jean-Luc Nancy elucidating an effort to reviving the notion of fraternity in society. Therefore the ideal form of community is the state of Being-In-Common. This condition does not require every person to be the same, but rather to bring an understanding that each person has his own differences which is ceaselessly incomprehensible for one another, thus cannot be solved with an idea about sameness. By this perceptive, community takes place in the very awareness of this understanding about difference as a value-ground for each person to be able to live together. Being-In-Common would never come to an end because its main idea stands in the never-ending process of it, that is to always be In common. Hence community in Nancy's thought will always be in an utopian dimension since it can never be finally achieved. But this impossibility to reach the final purpose is exactly the thing that opens up the possibility for an endless attempt to pursue it. For when something has completely achieved, then it is no more can be called as utopia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42802
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus, S. Margaretha K.
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini penulis mencoba untuk menguraikan dengan baik suatu analisa pemikiran Martin Buber dari bukunya Aku dan Engkau. Buku Aku dan Engkau membahas masalah pokok yang menurjt Buber merupakan inti dari hidup manusia. Buber memperkenalkan apa yang dinamainya relasi dalam hidup manusia. Hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia lain dan manusia dengan Tuhannya. Hubungan manusia dengan Tuhannya menurut istilah Buber dikenal dengan Aku-Engkau Yang Abadi adalah relasi tertinggi. Inilah puncak kehidupan religius yang oleh Buber disamaartikan dengan persatuan mistik. Semua ini ditunjukkan oleh Buber sebagai bukti bahwa manusia tetap memerlukan dimensi religius dalam hidupnya. Buber mengharapkan hal ini sebagai jawaban atas jaman yang sakit sebagai akibat ulah manusia modern dewasa ini...

"
1985
S16081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pretty Kusumaningrum
"Teori keadilan memiliki dua tantangan serius yang tidak terselesaikan. Pertama, untuk menghasilkan keputusan yang rasional tanpa bertentangan dengan nilai-nilai moral yang tertanam dalam hati nurani. Kedua, adanya pluralitas nilai dan identitas dalam masyarakat sosial seringkali menjadi penyebab utama isu ketidakadilan seperti diskriminasi, kekerasan, dan pelanggaran HAM. Amartya Sen menawarkan solusi terhadap kedua permasalahan tersebut dalam argumen-argumen yang dibangun berdasarkan kritiknya terhadap Utilitarianisme, Intuisionisme, dan terutama Kontraktarianisme John Rawls. Dengan menggunakan pendekatan kapabilitas, demokrasi, dan imparsialitas terbuka untuk menciptakan ruang diskusi masyarakat bernalar, ketidakadilan niscaya dapat dikurangi.

The theory of justice has always been faced with two problematic challenges. First, to make reasonable judgments that are not in conflict between rationality and moral values provided in sense of justice. Second, the ontological fact of plurality of values and identities in society is often seen as major cause of injustice issues, such as discrimination and human rights violations. Amartya Sen proposes the solutions to both problems in arguments build from his critics to Utilitarianism, Intuisionism, and especially, Rawlsian contractarianism. By using capability approach, democracy, and open impartiality to improve reasoned public discussion, the problem of injustice will eventually be reduce.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldair Zerista Hutama
"Dalam eksistensialisme Sartre, rasa takut kurang mendapat penjelasan yang mendalam, sehingga sulit untuk dapat melihat pengaruhnya dalam eksistensi seorang subjek. Rasa takut sesungguhnya adalah salah satu rasa mendasar yang dimiliki oleh manusia. Rasa takut sudah terstruktur di dalam diri seorang manusia. Ia mempengaruhi hal-hal yang dilakukan oleh subjek bahkan sejak subjek masih dalam tahap kesadaran pra-reflektif. Rasa muak akan membawa subjek menyadari bahwa sesungguhnya ia memiliki kebebasan dan dapat menentukan eksistensi dirinya sendiri. Dari sana, kesadaran pra-reflektif berubah menjadi kesadaran reflektif. Kebebasan adalah kutukan karena ia selalu diiringi dengan tanggung jawab yang berat padahal tidak pernah ada kepastian akan hasil yang nantinya didapat. Hal itulah yang membuat manusia mengalami rasa cemas. Rasa cemas ini kemudian membawa manusia melihat konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari pilihan yang ada bagi si subjek. Disinilah kemudian rasa takut mempengaruhi subjek dalam mengambil pilihan eksistensialisnya. Apakah subjek akan memilih pilihan yang aman baginya, ataukah ia berani melawan ketakutannya dan bertransendenis menjadi diri yang baru.

The focus of this study is to prove the effect of fear for the existence of the subject, which is not well explained in Sartre’s existensialism. As a matter of fact, fear is one of human basic feeling, it is an undeniable structure as a human. Feareffected subjects act even in pra-reflective conciousness stage. Nausea will bring subject to realizing, that in fact, he has a freedom and he can choose freely, what kind of existence that he want to create for his own self. At that stage, prareflective conciousness will change into reflective conciousnes and subject could realize their freedom. But freedom it self is a curse because there's a great responsibility adheres our acts whereas there’s never been any certainity about the consequnces. This condition trap human in anxiety feeling. Anxiety will bring subject to see the consequences that probably will appear from all the choice that they can take. At this stage, fear will effecting subject in taking his existential choice. Will the subject going to choose the savest choiceor fight his fear and doing transcended and becoming a new self."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggono Wisnudjati
"Permasalahan tentang siapakah aku yang sebenarnya merupakan permasalahan pokok di dalam filsafat manusia. Permasalahan ini belum memiliki jawaban yang tuntas dan menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh karena manusia dapat dilihat dari berbagai macam segi _ Salah satunya adalah dari segi jiwa dan tubuhnya. Plato merupakan salah satu filsuf yang berefleksi tentang manusia dari segi jiwa dan tubuhnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peursen, Cornelis Anthonie van, 1920-
Jakarta: Gramedia, 1980
101 PEU ft
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Piaget, Jean, 1896-1980
Jakarta: Gramedia, 1988
100 JEA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oktania Tri Hastuti
"Militer dan politik tidak dapat dipisahkan. Reformasi tidak menghilangkan dwi fungsi militer walaupun ada perubahan paradigma yang dilakukan militer untuk mengubah gambaran represif yang sudah tertanam. Dwi fungsi membuat militer memiliki kesempatan yang lebih besar dibanding sipil dalam perpolitikan Indonesia. Hegemoni merupakan jalan yang ditempuh militer untuk melakukan dominasi terhadap sipil. Hegemoni memerlukan konsensus aktif dari sipil. Dengan adanya hegemoni dan ditambah dengan kurangnya kesadaran kritis sipil, popular consciousness akan mengatakan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin dari kalangan militer.

Military and politics are inseparable. Reform does not eliminate the dual function even though the military made their paradigm shift to transform the image of repressive military that has been embedded. Dual function made the military has a greater chance than civil in Indonesian politics. Hegemony is the path for military to dominate civilian. Hegemony requires an active consensus of civilians. With the hegemony, coupled with the lack of critical awareness of civil, popular consciousness would say that a good leader is the leader from the military."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Doludea
"Siapakah manusia itu? Pertanyaan ini mungkin sudah sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri. Dan sejak itu juga manusia selalu berupaya untuk menjawab dan kembali mempertanyakan tentang siapakah sebenarnya dirinya itu. Siapakah Aku ini?, atau, apakah Aku ini? Manusia itu merupakan suatu masalah, sebuah persoalan bagi dirinya sendiri. Atau lebih tepat lagi, suatu misteri yang misterius, rahasia yang menarik, yang menantang, dan yang mengajak kita untuk terus menyelidiki tentang kedirian dari diri kita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S16087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>