Ditemukan 46225 dokumen yang sesuai dengan query
Boen Sri Oemarjati, 1940-
Djakarta: Gunung Agung, 1962
899.209 BOE r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Achdiat K. (Achdiat Karta) Mihardja, 1911-2010
Jakarta: Balai Pustaka, 1976
899.221 ACH a (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Achdiat K. (Achdiat Karta) Mihardja, 1911-2010
Jakarta: Balai Pustaka, 1994
899.221 ACH a (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Achdiat K. (Achdiat Karta) Mihardja, 1911-2010
Jakarta: Balai Pustaka, 2018
899.221 ACH a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Maman Soetarman Mahayana
"
ABSTRAKDari analisis bandingan sudut pandang dan pusat penceritaan, tema, dan tokoh dalam novel Kubah dan Atheis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. Pertama, perbedaan mencolok tampak dari perbanding_an sudut pandang dan pusat penceritaan. Jika Kubah hanya menggunakan gaya pencerita diaan semestaan, maka Atheis menggunakan tiga gaya pencerita, yaitu akuan sertaan, akuan taksertaan, dan diaan semestaan. Perbedaan ini membawa pula perbedaan teknik penyajiannya . Dalam Kubah paparan semestaan dart komentar pencerita disajikan secara baur. Artinya, dalam paparan semestaan itu tidak jarang muncul komentar penceri_ta. Ada pun dalam Atheis, khususnya pada bagian yang menggu_nakan gaya pencerita diaan semestaan (Bagian XIV dan Bagian XV, hlm. 213-248), komentar pencerita hampir selalu terda pa t da1am n tanda kurung. Sementara itu, kemahatahuan pencerita dalam menyoroti pikiran, perasaan, dan peristiwa batin to_koh, dalam Atheis lebih banyak dalam rangka menyoroti tokoh utama, Hasan. Dalam Kubah pencerita diaan semestaan menggam_barkannya hampir pada semua tokoh. komentar pencerita acap_kali muncul untuk memberi tanggapan atau penilaien terhadap diri para tokoh atau peristiwanya. mengenai pusat penceritaan, dalam Atheis pergeseran dan perubahannya dimungkinkan oleh peran dan interaksi an_tartokoh. Dalam Kubah perubahan pusat penceritaan atau.
"
1986
S11295
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Achdiat K. (Achdiat Karta) Mihardja, 1911-2010
Djakarta: Balai Pustaka, 1949
899.221 ACH a (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nasution, Pamusuk
"Alasan pemilihan pokok-skripsi. Hemingway banyak diku_tip orang sebagai pengarang yang sering kecewa apabila novel-_novelnya diangkat ke filem. Malahan pengarang Amerika ini ber_sedia membayar biaya yang dikeluarkan produser, asalkan salah satu filem.yang didasarkan atas novelnya tidak diedarkan. Motinggo Boesje adalah orang yang tordorong untuk terjun ke dunia filem, karena merasa kecewa dengaa skenario (naskah filem) yang didasarkan atas lakonnya, Malam Djahanam. Armijn Pane pun pernah mengalami kekecewaan serupa. La_konnya yang berjudul Antara Bumi dan Langit diangkat ke layar putih aleh sutradara Huyung (1951). Karena pertimbangan komersil, _tidak saja nilai sastra yang terkandung dalam karya Ar_mijn itu tidak terungkap lagi, bahkan jadi rusak sama sekali. Maka itu, Armijn Pane tidak bersedia namanya dicantumkan sebagai penulis cerita asli. Filem itu sendiri di kemudian hari berubah nama menjadi Frieda. Achdiat K. Mihardja pernah pula menyatakan kesan-kesannya setelah menyaksikan filem Atheis yang didasarkan atas novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S11034
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prinsen, J
Groningen [etc.] Wolters [t.th.]
809.3 P 369 r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Dari kalimat-kalimat yang diucapkannya diatas dapat diketahui, betapa besar Kafta telah menggantungkan harapannya pada bab terakhir dari roman ini yaitu bab Das Naturtheater von Oklahoma. Kalimat-kalimat yang tersebut di atas, yang diucapkannya pada sahabatnya Max Brod, mengatakan bahwa bagaikan suatu muzizat surga, menurut Kafta pahlawannya akan menemukan kembali kebebasan, tempat berpijak bahkan tanah air dan orang tuannya, melalui sebuah pekerjaan yang hampir tak terpisahkan dari kegitan theater."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S14665
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Meira Setiawati
"Klan Metsiers hidup terasing dari dunia luar. Keterasingannya didukung oleh letak pertanian mereka yang terpencil dan sikap tertutup para anggota keluaganya, Kecendrungan yang ada dalam Klan Metsiers membentuk Kaln-klan kecil diantara mereka sendiri dengan tokoh Bennie sebagai sentral. Tokoh Mon, Moeder, Ana dan Julles masing-masing berusaha untuk membentuk ikatan yang kuat dengan Bennie. Konflik timbul pada saat masuknya orang luar ke dalam Klan mereka ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15946
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library