Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bainton, Roland H.
New York: New American Library, 1950
922.4 BAI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Purnama Juita Shinta Parulian
"Martin Luther (1483-1546), seorang tokoh reformator dan kritikus gereja Roma yang turut berperan dalam sejarah bangsa Jerman, telah menerjemahkan Alkitab dari bahasa Ibrani dan Yunani ke dalam bahasa Jerman. Ia tidak saja berusaha: menerjemahkan Alkitab, tetapi juga memperbaiki hasil terjemahannya yang dilakukannya terus-menerus semasa hidupnya (Stedje,1969:124).
Sebelum Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman sebenarnya telah ada Alkitab terjemahan Jerman, sehingga masyarakat Jerman yang mampu membaca dapat membaca Alkitab dalam bahasa ibunya sendiri (Tschirch,1973:26). Namun tampaknya minat masyarakat tidak besar untuk membacanya.
Alkitab terjemahan Luther dapat lebih diterima oleh masyarakat karena lebih jelas dan mudah dimengerti. Gaya bahasanya indah dan pilihan katanya tepat sehingga pendengar dapat menghayatinya (Tschirch,1973:30).
Lawan-lawan Luther dari golongan Katolik menolak Alkitab terjemahan Luther dan ingin menyaingi Luther (Tschirch,1973:36). Oleh karena itu, Herzog Georg dari Dresden memerintahkan seorang teolog Katolik, Hieronymus Emser, untuk menerjemahkan Alkitab yang kemudian diterbitkan pada 1527 di Dresden.
Karya Emser bukan merupakan hasil penerjemahan dari teks asli, yaitu bahasa Yunani, juga bukan merupakan sebuah revisi atas Alkitab terjemahan Jarman sebelum Luther. Karya Emser adalah salinan kata per kata dari Alkitab (Das Septeiberteq_tamant) karya Luther. Emser hanya menukar kata-kata pilihan Luther dan sama sekali tidak mengubah maknanya (Tschirch,1973:37).
Selain Emser, teolog Katolik lainnya seperti Johann Dietenberger dari Hainz dan Johan Eck dari Ingolstadt juga ingin menyaingi Luther. Mereka menerjenahkan Alkitab utuh yang masing-masing kemudian diterbitkan pada 1534 di Mainz dan 1537 di Ingolstadt.
Karya Dietenberger tidak menunjukkan kemampuan pribadi sang pengarang. Terjemahan Perjanjian Lamanya merupakan salinan dari Perjanjian Lama karya Luther yang terbit sebagai Alkitab utuh pada tahun yang sama, 1534, dengan pengecualian kitab Nabi-nabi. Sedang terjemahan Perjanjian Barunya adalah salinan dari kita Perjanjian Baru karya Emser (Tschirch,1973:38). Alkitab terjemahan Eck berdasarkan Alkitab terjemahan sebelum Luther."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Junyor
"Martin Luther King, Jr tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan Afro-Amerika dalam menuntut kebebasan (hak-hak sipil). Perlakuan segregasi dan diskriminasi yang dialami Afro-Amerika mulai akhir abad 19 (setelah berakhirnya perbudakan) sampai tahun 1950-an oleh kelomok Eropa-Amerika yang berlangsung dengan keras, telah menimbulkan kebangkitan tokoh-tokoh Afro-Amerika yang mulai memperjuangkan kebebasan (hak-hak sipil) bagi Afro-Amerika. Perlawanan tanpa kekerasan (nonviolence resistance) yang dicetuskan oleh King sebagai prinsip/cara baru memperjuangkan hak-hak sipil bagi Afro-Amerika ternyata terbukti mampu mewujudkan cita-cita Afro-Amerika, yaitu melalui cara ini telah menyebabkan integarasi dan memperoleh kebebasan bagi Afro-Amerika. King sendiri dalam pencapaian prinsip ini melalui proses panjang yang dilalui sewaktu ia menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi mendapat pengaruh dari tokoh-tokoh teolog, sosiolog, sejarawan. Tetapi berkat faktor ketekunan yang luar biasa, ia mampu mewujudkan cita-citanya untuk memperjuangkan kebebasan bagi Afro-Amerika. Masyarakat Afro-Amerika percaya bahwa King sebagai symbol perjuangan untuk keberhasilan. Selain itu kalangan Eropa-Amerika juga simpati terhadap perjuangan yang dilakukan oleh King. Hal ini karena kesetiaannya terhadap prinsip perlawanan tanpa kekerasan berdasarkan ajaran cinta kasih. Dalam perjuangan King bersama masyarakat Afro-Amerika tentu saja mendapat rintangan yang tidak sedikit, akan tetapi sekali lagi perjuangan melalui pendekatan tanpa kekerasan akhimya mampu melahirkan Undang-undang Hak-hak sipil 1964 yang membebaskan Afro-Amerika dari diskriminasi dan segregasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S12475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bennett, Lerone, Jr.
Illinois: Johnson Publishing Company, 1964
922.273 BEN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Szyrocki, Marian
Berlin Rutten & Loaning 1956
928.43 O 430
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dickens, Charles, 1812-1870
London : Everyman`s Library, 1994
823.8 DIC m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Okta Kurniawati
"ABSTRAK
Manusia tidak dapat terlepas dengan relasi. Ketika manusia berelasi maka manusia mengenal di1inya sendiri. Pemikiran Martin Buber mengenai relasi, yaitu Relasi !­ Thou menjadi landasan penulis untuk menganalisis keunikan dan otentisitas pada manusia saat berelasi. Posibilitas otentisitas pada I (sebagai individu yang ingin berelasi) dapat terjadi apabila relasi tersebut berada pada relasi !-Thou. Eigentlich sebagai teori dari Martin Heidegger memayungi keunikan yang merupakan bagian dari otentisitas. Pada karya ilmiah ini, penulis ingin membuktikan bahwa otentisitas yang ingin dicapai dalam eksistensialisme dapat terjadi saat berelasi. Namun relasi yang dibangun harus melalui relasi I-Thou. Cara menuju otentik dari relasi tersebut adalah melalui grace. Adanya grace membuat I sebagai individu manusia dapat otentik, karena melalui grace akan terjadi perjumpaan dalam relasi(l­ Thou). Penulisan ini ingin mencapai titik adanya capaian otentisitas, karena penjelasan Martin Buber mengenai otentisitas belum ada secara ekspisit. Dengan harapan bahwa otentisitas yang dicapai memberikan implikasi I yang otentik, sehingga mencapai kondisi eksistensial.

ABSTRACT
Human being can not be se parated from relation . Wht:n tht:yc are in relation. it's how they kn ow their se lf. Martin l3ubcr·s thought about relation_ namely the !-Tholl relation- is my theoret ical basis to analyze the uniqueness and authenticity in human re\:nion. The possibility of authenticity for the I (as an individual who wants to enter into relation) may occur if the relat ion"
"i s in a '""1-Thou··. Eigent l ich - Martin Heideggcr·s theory- explains that uniqueness is part of authenticity. 1:1 this undergraduate thesis. Iwant to prove the authenticity that can be achieved in relation. However the relations must be built through the !-Tiio11 relation. To be authent ic in this relation is through the grace. The grace makes I - as an individual hurnan being - can be authentic, because through grace encounter will occur in the relation (/-Tho11). This undergraduate thesis wants to reach the point of the authenticity achievements, as Martin Buber doesn 't have explanation regarding the authenticit y explicitly. With expectation that the achieved authenticity implicates the authentic 1so a:1 existential condition can be achieved."
2016
S63939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus, S. Margaretha K.
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini penulis mencoba untuk menguraikan dengan baik suatu analisa pemikiran Martin Buber dari bukunya Aku dan Engkau. Buku Aku dan Engkau membahas masalah pokok yang menurjt Buber merupakan inti dari hidup manusia. Buber memperkenalkan apa yang dinamainya relasi dalam hidup manusia. Hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia lain dan manusia dengan Tuhannya. Hubungan manusia dengan Tuhannya menurut istilah Buber dikenal dengan Aku-Engkau Yang Abadi adalah relasi tertinggi. Inilah puncak kehidupan religius yang oleh Buber disamaartikan dengan persatuan mistik. Semua ini ditunjukkan oleh Buber sebagai bukti bahwa manusia tetap memerlukan dimensi religius dalam hidupnya. Buber mengharapkan hal ini sebagai jawaban atas jaman yang sakit sebagai akibat ulah manusia modern dewasa ini...

"
1985
S16081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niall, Brenda
Melbourne: Oxford University Press, 1974
823 NIA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Awal dan Akhir. Kehidupan manusia selalu berawal dan berakhir, begitulah kenyataan hakekat yang kita terima sebagai manusia. Berawal dari kelahiran yang begitu amat sangat dirayakan scbagai suatu kebahagiaan selepas penderitaan, Iayaknya pelangi setelah prahara hujan ataupun terang matahari pagi yang muncul setelah kegelapan malam, sebuah masa penuh dengan nuansa sukacita. Namun, hidup juga pasti akan berakhir. Akhir tersebut bernama kematian, yang selalu dipandang sebagai satu momen yang menjadi momok mengerikan, satu tilik dalam hidup yang membuat hidup menjadi hancur dan berakhir, sebuah masa penuh dengan nuansa dukacita. Martin Heidegger, dalam buku Being and Time, memberikan alternatif pemahaman yang berbeda terhadap problem kematian. Kematian bukanlah suatu hal yang sedemikian mengerikan, yang dengan sewenang-wenang merenggul nyawa dan mengakhiri begitu saja kehidupan manusia tanpa belas kasih, sehingga manusia kehilangan makna dirinya, yang berujung pada kehilangan ke-otentik-annya. Kematian, menurut Heidegger, seharusnya dipandang scbagai suatu kemungkinan unik dan tersendiri di antara berbagai kemungkinan dalam kehidupan. Kematian sebagai kemungkinan tersebut haruslah diterima manusia sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, manusia akan menyadari dan menerima bahwa dirinya memiliki kemungkinan yang niscaya, yang mengakhiri kemungkinan-_kemungkinan lain. Kesadaran tersebut membuat manusia keluar dari kesehariannya, mencoba mencapai makna terdalam dirinya, dan kemudian mengantisipasi masa depan melalui perjalanan hidup yang bermakna, otentik. Akhirnya, kematian akan menjadi penutup yang manis dan momen selebrasi bagi cerita kehidupan manusia, bukan lagi dukacita, melainkan sebagai suatu pintu gerbang menuju ke ke-otentik-an manusia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S16043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>