Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasan Muarif Ambary
Jakarta: Yayasan Baluwarti, 1992
R 016.930 HAS k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Penulis mengambiljudul skripsi ini ialah karena sampai sekarang data keramik di Indonesia belum dikumpulkan dan diolah berdasakan metode dasar arkeologi, serta belum digunakan semaksimal mungkin seuai dengan tujuan dan teori arkeologi. Padahal menurut keyakinan kami, keramik dapat digunakan untuk membantu memecahkan berbagai masalah arkeologi, misalnya dalam hal: menggali situs, menggali strata, menggali temuan serta, menerangkan fungsi himpunan, memberikan petunjuk tentang status sosial, melukiskan pola persebaran keramik dalam wilayah ertentu dan menggambarkan beberapa hal mengenai perekonomian masa lalu..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S11873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Penelitian ini adalah kegiatan arkeologi baik kegiatan lapangan maupun non-lapangan. Fokus penelitian ini adalah mengetahui bentuk, penataan, dan fungsi ruang dan/atau bangunan khususnya struktur bangunan bagian bawah yang masih tampak di dalam keraton Surosowan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode ekskavasi, studi kepustakaan, analisis artefak dan fitur, analisis khusus, serta rekonstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis peta kuna, keraton Surosowan paling sedikit telah mengalami lima tahap pembangunan. Dari data pengupasan dan penggalian keraton sekarang ini hanya dapat memperlihatkan adanya dua fase pembangunan. Berdasarkan sisa ubin dalam tiap ruang, diperoleh rekonstruksi ukuran dan pola pasang ubin pada tiap ruang di kompleks keraton. Diperoleh pula data untuk merekonstruksi pola pasangan bata dinding bangunan dan pondasi pada bangunan di kompleks keraton. Sementara itu, fungsi bangunan yang diketahui adalah tempat tinggal sultan dan keluarga, bangsal terima tamu, kolam Roro Denok, dan pemandian Pancuran Mas.

This research intrinsically is about activity of field and non-field archaeology. Focus of this research is to know form, settlement, and room function and/or building specially undercarriage building structure which still can be seen in Surosowan keraton. Methods used for the research are excavation, bibliography study, artifact and feature analysis, special analysis, and reconstruction. The result may indicate that, according to ancient map analysis, Surosowan keraton at least have experienced of five development phase. Excavation can only show the existence of is biphase of development pursuant to building structure indication which is overlap. According to tiling remains in every room, this research can reconstruct measure and pattern of tiling installation at every room in complex of keraton. The Research also obtain data to reconstruct building wall brick couple pattern and foundation at building in complex of keraton. Meanwhile, according to field observation is also obtained an assumption for some building function which have been shown, like sultan?s residence, audience hall, garden pool of Roro Denok, and bath of Pancuran Mas. "
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Penelitian ini adalah kegiatan arkeologi baik kegiatan lapangan maupun non-lapangan. Fokus penelitian ini adalah mengetahui bentuk, penataan, dan fungsi ruang dan/atau bangunan khususnya struktur bangunan bagian bawah yang masih tampak di dalam keraton Surosowan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode ekskavasi, studi kepustakaan, analisis artefak dan fitur, analisis khusus, serta rekonstruksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis peta kuna, keraton Surosowan paling sedikit telah mengalami lima tahap pembangunan. Dari data pengupasan dan penggalian keraton sekarang ini hanya dapat memperlihatkan adanya dua fase pembangunan. Berdasarkan sisa ubin dalam tiap ruang, diperoleh rekonstruksi ukuran dan pola pasang ubin pada tiap ruang di kompleks keraton. Diperoleh pula data untuk merekonstruksi pola pasangan bata dinding bangunan dan pondasi pada bangunan di kompleks keraton. Sementara itu, fungsi bangunan yang diketahui adalah tempat tinggal sultan dan keluarga, bangsal terima tamu, kolam Roro Denok, dan pemandian Pancuran Mas.

This research intrinsically is about activity of field and non-field archaeology. Focus of this research is to know form, settlement, and room function and/or building specially undercarriage building structure which still can be seen in Surosowan keraton. Methods used for the research are excavation, bibliography study, artifact and feature analysis, special analysis, and reconstruction. The result may indicate that, according to ancient map analysis, Surosowan keraton at least have experienced of five development phase. Excavation can only show the existence of is biphase of development pursuant to building structure indication which is overlap. According to tiling remains in every room, this research can reconstruct measure and pattern of tiling installation at every room in complex of keraton. The Research also obtain data to reconstruct building wall brick couple pattern and foundation at building in complex of keraton. Meanwhile, according to field observation is also obtained an assumption for some building function which have been shown, like sultan?s residence, audience hall, garden pool of Roro Denok, and bath of Pancuran Mas."
Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Herrystiadi
"Mesjid Agung Banten adalah salah satu komponen penting di dalam situs arkeologi kota Banten Lama yang belum pernah diteliti secara khusus dari begitu banyak penelitian di situs tersebut.
Penelitian terhadap Mesjid Agung Banten ini bertujuan memaparkan gaya bangunan (arsitektural) dan seni hias (orna_mental) yang terdapat di komplek mesjid tersebut. Di samping itu mencoba memberi gambaran mengenai arti serta fungsi bangunan-bangunan kuno di sana, memperkirakan kronologi pembangunannya serta berusaha mengetahui peran dan fungsi mesjid tersebut di masa lampau.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini selain meng_gunakan sumber kepustakaan, juga diadakan pengamatan lang_sung terhadap objek yang diteliti serta mengadakan pemerian terhadapnya. Kemudian dilakukan pula kaji banding dengan data-data yang diperoleh dari kajian kepustakaan serta bangunan-bangunan lain sebelum menarik kesimpulan.
Dari penelitian di atas diketahui bahwa Mesjid Agung Banten memiliki dua unsur arsitektural, yakni arsitektur lokal yang meneruskan tradisi dari masa sebelum Islam dan arsitektur asing, dalam hal ini arsitektur Belanda. Seni hiasnya (ornamental) hampir keseluruhannya juga memakai motif-motif yang telah dikenal pada masa sebelum Islam.
Mesjid Agung Banten ternyata dibangun secara bertahap dan setiap bangunan yang terdapat di sana memiliki fungsi khusus. Menara misalnya, selain berguna sebagai tempat azan, juga berfungsi sebagai sarana pengawas pantai. Mesjid Agung Banten sebagai mesjid kerajaan mempunyai peran penting pada zamannya. Peran dalam pemerintahan dan kemasyarakatan turut pula dimilikinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halwany Michrob
Serang: Kamar Dagang dan Industri Daerah, 1993
380.1 HAL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Seperti halnya masyarakat sekarang, masyarakat pada masa lampau membuat alat perlengkapan dari gerabah untuk memenuhi kebutuhan kebutuhannya. Mungkin sekali keaneka-ragaman guna gerabah pada masa lalu lebih banyak dari pada gerabah pada masa sekarang. Tidak saja digunakan dalam peralatan dan perlengkapan, tetapi juga dalam alat keagamaan dan alat kesenian, Di samping itu benda-benda gerabah tersebut ditemukan hampir di setiap situs arkeologi. Kehadiran benda-benda ini dalam persebarannya yang amat luas, menunjukkan bahwa gerabah mempunyai peranan yang amat panting dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau. Gerabah di Indonesia belum banyak diteliti oleh para ahli arkeologi. Sarjana asing yang banyak mempelajari masa lampau Indonesia, belum memberikan perhatian kepada jenis artefak ini, kecuali ahli-ahli bidang prasejarah seperti H.R. van Heekeren (1972), F.V. van Stein Callenfels (19..), W.G. Solheim II {1961), I.C. Glover (1968) dan G.H.R. von Koenig_swald (1935). Demikian pula halnya para ahli arkeologi Indone_sia. Hanya beberapa sarjana bidang prasejarah yang telah me_lakukan penelitian gerabah, yaitu I M. Sutayasa_"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S12079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salsa Hanifa Awali Ramadhan
"Kajian ini membahas mengenai proses pembentukan data arkeologi. Menurut Schiffer dan LaMotta (2012:71) terdapat 8 tahap yaitu pengadaan bahan baku untuk, produksi, penggunaan, perawatan, penggunaan kembali, deposisi, reklamasi dan daur ulang. Dalam proses pembentukan data arkeologi terdapat pembentukan budaya yang dipengaruhi berbagai faktor. Kajian ini menggunakan sumber data bangunan Opleidings School Voor Indlandsche Ambetenaren Serang. Saat ini bangunan tersebut digunakan sebagai kantor Polres Serang Kota oleh karena itu dalam kajian ini akan di rekonstruksi proses pembentukan data arkeologi pada bangunan tersebut. Metode yang digunakan adalah kerangka penelitian Sharer dan Ashmore yang terdiri dari 6 tahap yaitu tahap formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan interpretasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa bangunan Opleidings School Voor Indlandsche Ambetenaren Serang mengalami tiga tahap proses umum pembentukan data arkeologi yaitu (1) alih fungsi penggunaan bangunan dari sekolah menjadi kantor Polres dengan adanya penambahan pada beberapa bagian bangunan, perubahan sebagain bangunan dan adanya bangunan tambahan yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan kantor merupakan bentuk proses penggunaan kembali (reuse); (2) penyesuaian yang dilakukan pada bangunan yang semula merupakan sekolah merupakan proses reklamasi (reclamation) untuk dimaknai sebagai kantor Polres Serang Kota dan (3) pada bagian bangunan yang ditinggalkan dengan sisa-sisa fitur wastafel serta sumur mengalami deposisi budaya (cultural deposition). Pergantian pengguna dan penggunaan bangunan menjadikan proses pembentukan budaya yang terjadi adalah siklus lateral (lateral cycling) dan penggunaan kembali (reuse).

This paper discusses the life history model of archaeological data. According to Schiffer and LaMotta (2012:71) there are 8 stages, namely the procurement of raw materials, production, use, maintenance, reuse, deposition, reclamation and recycling. In the process of that, there are processes of cultural transformation that are influenced by various factors. The source of this study use Opleidings School Voor Indlandsche Ambetenaren Serang building. Currently the building is used as the Serang City Police Office, therefore in this study explain the reconstruction of the process of the building. The method used is Sharer and Ashmore’s method which consists of 6 stages, namely the formulation, implementation, data collection, data processing, analysis and interpretation stages. The results of the study show that the Opleidings School Voor Indlandsche Ambetenaren Serang building undergoes three stages of the general process of forming archaeological data; (1) transfer function from a school to a police office with the addition of several parts of the building, (2) changes to some buildings and the presence of additional buildings that function as supporting office activities are the process of reuse and (3) adjustments made to the building which was originally a school is a reclamation process to be interpreted as the Serang City Police Office. Then the abandoned building with the remains of the sink and well features experienced cultural deposition. The cultural transformation from this process is lateral cycling process and reuse. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>