Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Place of publication not identified]: Libraries Hachette, 1967
R 840.16 LIT
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Richard, Jean-Pierre
Paris: Editions du Seuil, 1954
Per 843.910 9 RIC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mauger, G.
Paris: Librairie, 1955
448 MAU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mauger, G.
Boulevard Saint-Germain: LibHachette, 1967
440 MAU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Escapit, Robert
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
801.9 ESC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Camus, Albert, 1913-1960
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1990
844 CAM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, Benny
Jakarta: Kesaint Blanc, 2023
440 LEW l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dadang Sunendar
"Kita mungkin tidak dapat memberikan suatu batasan yang memuaskan tentang roman, namun roman merupakan suatu sumbangan yang dapat menunjukkan suatu bentuk sejarah (Goldenstein, 1988 4). Banyak batasan-batasan mengenai roman yang diajukan oleh beberapa ahli, salah satunya adalah yang dikemukakan Michel Raimond dalam Le Roman :
"Le roman est une histoire feinte, ecrite en prose, ou l'auteur cherche a exiter l'interet par la peinture des passions, des moeurs, ou par la singularite des aventures" (Raimond, 1989 : 20).
(Roman adalah sebuah kisah fiktif yang ditulis dalam bentuk prosa. Seorang pengarang berupaya untuk membangkitkan minat melalui gambaran-gambaran yang mengasyikkan, adat kebiasaan, atau melalui keunikan petualangan--petualangan).
Roman berkembang dengan pesat pada abad XIX. Perkembangan ini tidak dicapai dengan mudah. Pada awalnya roman hanya merupakan salah satu bentuk karya sastra di samping puisi dan drama. Sejak abad XVII1 kemunculannya diikuti oleh menjamurnya bentuk-bentuk beragam yang tidak terikat pada kaidah yang tetap dan ketat seperti pada puisi dan drama pada masa itu. Pada perkembangannya, bermunculan jenis-jenis roman yang oleh Paul Robert dikiasifikasikan menjadi roman sejarah (roman historique), roman cinta (roman d'amour), roman tentang adat kebiasaan (roman de moeurs), roman eksotis (roman exotique), roman otobiografis (roman. autobiographique), roman hitam (roman noir) (Robert, 1987 . 1223).
Pada paruh abad XVIII Madame de Stael menyatakan bahwa perkembangan roman waktu itu menyedihkan karena temanya hanya tentang cinta dan keiahatan_ Ia menyebutkan bahwa roman harus lebih dekat dengan kehidupan masyarakat, hal ini baru terwujud pada abad XIX melalui karya Stendhal.
Henri Beyle lahir pada tanggal 23 Januari 1783. Pada usia 7 tahun ibunya meninggal. Hal ini menandai masa kecilnya yang tidak menyenangkan karena ia harus hidup dengan ayahnya yang tidak ia senangi. Ia masuk sekolah menengah di Grenoble. Atas saran sepupunya, Daru, ia memasuki kehidupan militer, dan ia ditempatkan di Milan, Italia. la pernah keluar dari militer, namun kembali pada tahun 1810 dan diangkat menjadi penasihat negara.
Pada saat tinggal di Italia ia menghasilkan beberapa kritik sastra seperti Vie de Haydn (1814), Vie de Mozart (1814), Vie de Metastase (1814), Vie de Napoleon (1816). Tahun 1817 ia membuat esei Histoire de to Peinture en Italie. Rome, Naples, et Florence, dan untuk pertama kalinya ia memakai nama samaran Stendhal.
Pada tahun 1821 ia kembali ke Paris karena dicurigai polisi Austria. Ia menjalin hubungan asmara dengan Clementine Curial yang memberinya inspirasi untuk membuat esei de rumour ( 1822) dan vie de Rossini {1823), namun terutama hal itu melahirkan sosok Mathilde dalam Le Rouge Et Le Noir 11830). Ia pun membuat analisis tentang romantisme, seperti Racine et Shakespeare (1825).
Akhirnya pada tahun 1827 ia menghasilkan roman pertamanya Armance. Dua tahun kemudian ia menuliskan sebuah pengalaman di Roma dalam Promenades dans Rome {1829). Le Rouge Et Le Noir (1830) merupakan roman kedua Stendhal.
Berkat pergantian sistem pemerintahan waktu itu, ia ditunjuk menjadi Konsul Perancis di Trieste, kemudian di Civita-Vecchia (1830-1835). Pada rasa jabatannya tersebut is menulis dua roman yang tidak diselesaikannya, yaitu Lucien Leuwen dan Lamiel. Pada tahun yang sama ia membuat sebuah roman La vie de Henri Br-Ward. Roman lain yang dibuatnya adalah Souvenirs d'Egotisme (1832). Ia pergi ke Inggris dan menghasilkan Memoires d?un touriste ( 1838) dan pada tahun..."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramalya Putri Kusuma Wardhana
"Peningkatan pemahaman budaya dan linguistik merupakan agenda penting bagi FLE. Untuk itu, Program Studi Prancis FIB Universitas Indonesia menghadirkan mata uji Lecture Contrôlée dengan memberikan sumber bacaan berupa dokumen autentik karya sastra kreatif Prancis FLE dan FLM. Kajian ini bertujuan untuk memperlihatkan representasi budaya Prancis melalui fungsi kalimat pada buku FLE dan FLM serta signifikansinya terhadap pemahaman budaya Prancis pada pemelajar. Kajian kualitatif ini menggunakan teori fungsi kalimat Le Querler (1994) dan teori analisis wacana kritis Fairclough (1995). Kemudian peneliti melakukan focus group discussion untuk menelusuri pemahaman budaya Prancis pada pemelajar. Ditemukan bahwa buku FLE memiliki strategi penyampain muatan sosial budaya yang lebih mudah untuk dipahami dan beragam. Namun, hasil FGD tidak sejalan dengan hasil analisis. Subjek penelitian lebih mudah untuk mengidentifikasi muatan budaya dalam buku FLM disebabkan penulisan konten budaya yang eksplisit berpengaruh terhadap konstruksi imej positif pemelajar FLE akan budaya Prancis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penulis mengkonstruksi pemikiran pembaca sasaran berasal dari penciptaan kekaguman dan inspirasi

Increasing cultural and linguistic understanding is an essencial agenda for FLE. For this reason, the French Study Program FIB University of Indonesia presented the Lecture Contrôlée test by providing reading sources in the form of authentic documents of French creative literature FLE and FLM. This study aims to show the representation of French culture through the function of sentences in FLE and FLM books and its significance for students' understanding of French culture. This qualitative study uses Le Querler's sentence function theory (1994) and Fairclough's (1995) critical discourse analysis theory. Then the researchers conducted a focus group discussion to explore students' understanding of French culture. This study found that the FLE book has a strategy for conveying socio-cultural content that is easier to understand and more diverse. However, the FGD results were not in line with the analysis results. It is easier for research subjects to identify cultural content in FLM books since writing cultural content explicitly influences the construction of positive images of FLE students about French culture. Thus it be concluded that the author constructs the target reader's thoughts derived from the creation of admiration and inspiration.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>