Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunji, Masakatsu, 1913-1998
Tokyo: Kodanska International, 1969
R 792.095 2 GUN k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Toita, Yasuji
New York : Weatherhill , 1970
792 TOI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Toshio Kawatake, 1924-
Japan: Kokusai Bunka Shinkokai, 1971
792.095 2 KAW II (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Armonk: Sharpe, 2002
792.095 2 KAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ernst, Earle
Honolulu : University of Hawaii Press, 1974
792.095 2 ERN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bejart, Maurice
Tokyo: Shinshkan , 1986
793.319 BEJ k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Hokuseido Press, 1963
895.62 SIX
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia
"Di Jepang, musik memiliki sejarah yang panjang mulai dari zaman kuno hingga saat ini. Begitu banyaknya musik yang mewakili aspirasi masyarakat dari waktu ke waktu, membuat musik ataupun wadah dari musik-musik tersebut masih diakui keberadaannya hingga kini. ini dapat dilihat misalnya dari gedung pertunjukkan Kabuki yang masih terus menyedot penonton.
Entah lakon aktor yang memikat atau kerinduan penonton untuk kembali ke suasana di waktu silam yang tercipta dalam sebuah pementasan, yang jelas Kabuki sebagai salah satu kesenian tradisional Jepang ini tetap hidup dalam hati setiap penggemarnya. Bila kembali ke suasana di waktu silam adalah alasannya maka kontribusi musik Kabuki guna membawa penonton ke zaman yang dipertunjukkan sangatlah besar.
Berbicara tentang musik Kabuki tentunya tidak lepas dari bayangan musik tradisional Jepang. Karena sebagai drama tradisional Jepang adalah hal yang lumrah bila alat-alat yang dipergunakan dalam Kabuki adalah alat-alat musik tradisional Jepang. Seperti yang ditulis oleh William P. Maim' dalam Traditional Japanese Music and Musical Instrument dari lukisan kuno dapat dilihat bahwa alat musik yang mengiringi Kabuki pada awalnya ialah, suling Noh dan tiga macam alat musik pukul.
Pernyataan di atas memperkuat keyakinan penulis bahwa dalam menganalisa musik Kabuki penulis harus berangkat dari sejarah musik tradisional Jepang.Penulis yang memang menyimpan ketertarikan terhadap musik tradisional Jepang menganggap korelasi tersebut di atas merupakan karya yang menarik. Setelahmempelajari sejarah musik tradisional Jepang serta melihat hasil aplikasinya dalam Kabuki, penulis memutuskan untuk memilih musik Kabuki sebagai tema dalam skripsi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Apabila kita membayangkan pertunjukan Kabuki, yang ada di dalam bayangan kita adalah suatu pertunjukan teater yang unik, dengan kemegahan dan keindahan di setiap unsurnya. Baik dalam hal akting para aktornya, maupun periengkapan panggung dan perlengkapan kostum. Kesemuanya disajikan dengan menggunakan teknik yang canggih, lain dari pada yang lain, sehingga menghasilkan suatu pertunjukan drama yang sangat indah dan megah. Untuk mencapai semua itu diperlukan suatu proses yang sulit dan panjang. Kehebatan berakting dari keluarga Ichikawa Danjuro juga tidak terlcpas dari proses belajar yang keras dan lama. Salah satu kehebatan akting serta kostum yang digunakan oleh keluarga Ichikawa Danjuro dapat dilihat dalam dramanya yang berjudul Shibaraku. Kehebatan ide, yang disajikan dalam teknik penggunaan lengan yang sangat unik pada kostum Shibaraku ini tidak dapat dijumpai dalam drama Kabuki manapun. Setelah melalui beberapa kali proses penyempurnaan, jadilah kostum Shiharaku ini menjadi salah satu kostum Kabuki yang paling unik dan indah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Megahmiko
"Skripsi ini membahas tentang peran tata penunjang pementasan di dalam drama kabuki "Shiranami Gonin Otoko" babak III, babak IV, dan babak V. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain naratif. Hasil penelitian menyatakan bahwa tata penunjang, yaitu tata gerak, tata suara, tata rupa, tata bunyi, dan tata pentas sangat penting di dalam menunjang manusia (aktor) sebagai media utama di dalam pementasan; tata penunjang tidak bisa tidak ada di dalam pementasan drama kabuki.

The focus of this study is about the role of supporting elements in kabuki drama "Shiranami Gonin Otoko" act III, act IV, and act V. This research is a qualitative research with narrative design. The result of this research shows that supporting elements which are movement aspect, voice aspect, form aspect, sound aspect, and stage aspect plays an important role in supporting human (actor) as the main media in a play; supporting elements can't be missing in a kabuki drama play."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42061
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>