Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
R 499.2243 KAM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Munif Yusuf
"Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan sebab perubahan makna yang terjadi dalam kata pungutan Belanda dalam bahasa Melayu-Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan makna kata pungutan yang berjumlah lima puluh butir, dengan makna dalam bahasa Belanda. Adanya kata pungutan Belanda dalam bahasa Indonesia disebabkan oleh kontak bahasa. Di samping itu ada faktor lain, yaitu faktor sosial, ekonomi, psikologis dan kesejarahan. Kata pungutan secara sederhana terbagi dua, yaitu kata pungutan yang lama sekali tidak berubah, dan kata pungutan yang berubah pada tataran fonologi, raorfologi, sintaksis dan semantik. Perubahan makna kata pungutan disebabkan oleh faktor kebahasaan dan faktor luar kebahasaan. Faktor kebahasaan mencakup faktor morfologis, sintaktis dan pragratis. Faktor luar kebahasaan mencakup faktor social, ekonomi, psikologis dan kesejarahan. Akibat dari perubahan makna adalah pergeseran konotasi, pergeseran makna, penyempitan makna dan perluasan makna. Saya dapat menyimpulkan bahwa pemajasan adalah bagian dari perluasan dan penyempitan makna. Hal itu terjadi karena akibat perubahan makna, yaitu perluasan dan penyempitan makna bersilangan dengan pemajasan. Dengan metonimi makna kata odol dan oplet selain merek barang, bertambah maknanya menjadi 'pasta gigi' dan 'nama salah satu kendaraan umum di Jakarta'. Demikian pula dengan sinekdoke. Kata Be1anda maknanya meluas jika diartikan sebagai 'orang kulit putih', namun di sisi lain, jika diartikan sebagai 'tim sepak bola Belanda maka kata Belanda mengalami penyempitan makna. Dengan metafora makna kata pun bisa bertambah, seperti pada kata korsletitig dan katrol. Selain mempunyai arti harfiah, kedua kata itu juga mempunyai arti kiasan. Sebuah kata bisa mengalami beberapa perubahan makna, misalnya kata kompeni yang mengalami pergeseran konotasi dan perluasan makna. Kata -etor di satu pihak adalah contoh eufemisme dan di pihak lain metafora. Hal itu terjadi karena perubahan makna kata pungutan tidak hanya dapat disebabkan oleh satu faktor, tetapi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S15785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Sweeney
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2011
899.28 AMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Balatawa Hambali
"Dewasa ini peranan bahasa semakin penting dengan meningkatnya hubungan antar negara. Karena itu perlu disusun kamus-kamus dwibahasa. Di samping untuk penguasaan bahasa, kamus dwibahasa diperlukan antara lain sebagai sarana dokumentasi kebahasaan, sebagai sarana yang harus ada dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, serta sebagai sarana yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian bahasa. Di mana leksikografi telah merupakan tradisi, seorang penyusun kamus tidak perlu membuat kamus dwibahasa yang sama sekali baru, yaitu yang tidak berdasarkan kamus-kamus yang telah diterbitkan. Di Indonesia sudah banyak"
Depok: Universitas Indonesia, 1979
S14053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soedjono Dirdjosisworo
Bandung: Abardin, 1988
364.03 SOE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hamzah
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986
340.03 AND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarsono
Jakarta: Rineka Cipta, 1992
340.03 SUD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, A.R. Henry
Bandung: Armico, 1994
150.03 SIT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Subekti, 1914-
Jakarta: Pradnya Paramita, 1969
340.03 SUB k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moekijat
Bandung: Alumni, 1985
352.03 MOE k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>