Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tommy Christomy
Jakarta: Perpusnas Press, 2019
011.31 TOM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
"Penelitian ini adalah salah satu bentuk tanggung-jawab kami sebagai peneliti muda atas naskah-naskah nusantara yang ribuan jumlahnya. Memang, dari segi kuantitas, belum banyak yang kami lakukan untuk menyelamatkan naskah-naskah nusantara tersebut. Namun demikian, laporan penelitian ini semakin memacu kami untuk berbuat lebih banyak lagi. Penggarapan naskah yang kami lakukan ini juga merupakan tugas seorang filolog, yaitu orang yang mencintai naskah-naskah lama. Tujuan kerja filologi adalah mengungkapkan produk masa lampau melalui peninggalan tulisan, mengungkapkan budaya lalu, menyajikan teks yang terbaca oleh masyarakat masa kini dalam bentuk suntingan. Sebetulnya, masih banyak naskah yang harus digarap. Dari 109 peti naskah Surat-Surat Tanah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, kami hanya sanggup mengerjakan 2 peti saja. Hal yang tidak dapat dihindari dari penggarapan naskah tersebut adalah kesulitan dalam membaca naskah dalam aksara Bali. Hal ini disebabkan kondisi naskah yang usianya cukup lama, aksara yang sudah tidak jelas lagi untuk dibaca, keterbatasan waktu, dana, dan tenaga. Namun demikian, dari 2 peti naskah yang berhasil digarap dapat diungkapkan berbagai aspek yang terkandung di dalam naskah ini. Yaitu, bahasa Bali Kuno, sistem penanggalan, pola penulisan catatan peristiwa hukum, sejarah sosial-politik di Bali pada abad ke-19, dan fungsi naskah bagi masyarakat. Naskah Surat-Surat Tanah ini ditulis di lontar, berbahasa dan beraksara Bali. Tidak diketahui siapa penyalinnya. Hampir pada setiap naskah terdapat catatan penanggalan. Nampaknya, catatan penanggalan ini bukan penanggalan yang berkaitan dengan penyalinan atau penulisan naskah, tetapi penanggalan dari berlangsungnya peristiwa hukum tersebut. Bahasa Bali yang digunakan termasuk bahasa Bali Kuno. Berdasarkan klasifikasi bahasa Bali, maka bahasa yang digunakan dalam teks naskah Surat-surat tanah ini adalah Rasa Alus Hider. Naskah Surat-Surat Tanah tidak lagi disimpan oleh masyarakat Bali, karena bukan termasuk naskah yang berisi teks-teks ajaran moral. Naskah Surat Tanah dimusnahkan dengan cara dibakar atas perintah pemerintah Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nawangningrum
"Salah satu informasi yang dapat diperoleh dari naskah kuna adalah yang berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya. Berdasarkan kajian terhadap naskah nusantara koleksi Perpustakaan FIB-UI (dahulu FSUI), khususnya naskah pengobatan Jawa, Bali, Melayu, dan Sunda. Dari naskah-naskah kuna itu diperoleh informasi mengenai jenis-jenis penyakit, berbagai jenis tanaman obat, serta cara pengolahan dan pengobatan penyakit.

From the manuscript, we can take the information about deseases and the medical treatment. The study of nusantara?s manuscripts which keep on the library Faculty of Humanities University of Indonesia (before Faculty of Letters-UI), especially medical text Javanese, Balinese, Melanese, and Sundanese show the information about the deseases, varieties of herba medical, processing, and therapies."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Nuari
"Skripsi ini membahas perbandingan bentuk dan makna reduplikasi yang terdapat dalam naskah-naskah pada empat periode bahasa di Indonesia: periode bahasa Melayu Kuna, Melayu Klasik, Melayu Peralihan, dan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian linguistik diakronis dengan metode deskripsi komparatif. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori klasifikasi bentuk dan makna reduplikasi yang dikemukakan oleh Harimurti Kridalaksana (2007) yang dikombinasikan dengan teori Abdul Chaer (2008). Hasil dari penelitian ini: dalam periode bahasa Melayu Kuna-bahasa Indonesia, bentuk reduplikasi yang bertahan adalah reduplikasi fonologis, dwilingga, dwilingga berimbuhan (me- dan se-), dan paduan leksem yang mengandung reduplikasi. Adapun makna reduplikasi yang bertahan adalah 'jamak', 'intensif', dan 'iteratif'.

This thesis discusses comparisons reduplicated forms and meanings contained in the manuscripts in Indonesian languages in four periods: the period of Ancient Malay, Malay Classic, Transitional Malay, and Indonesian. This research is a diachronic linguistic with comparative-description method. The theory used in this research is the theory of classification of form and meaning of reduplication expressed by Harimurti Kridalaksana (2007) combined with the theory expressed by Abdul Chaer (2008). The results of this study: in the period of Ancient-Malay-Indonesian language, reduplication's form that still exist are phonological reduplication, dwilingga, dwilingga berimbuhan (me- dan se-), and alloys that contain reduplicated lexemes; and reduplication's meaning that still exist are 'plural', 'intensive', and 'iterative'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Setiap provinsi memiliki ciri khas tersendiri dan kekuatan lokal yang luar biasa. Kesenian daerah merupakan salah satu dari warisan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Era globalisasi ini merupakan sebuah peluang bagi pengembangan potensi diri. Di sisi lainnya globalisasi dilihat sebagai ancaman terhadap eksistensi budaya lokal dan keberlanjutan budaya lokal itu sendiri. Salah satu hasil maha karya nenek moyang masyarakat Bali adalah Lontar yang sudah berusia ratusan tahun lamanya. Lontar yang ada di Bali biasanya berisi mantra-mantra suci untuk berbagai aktivitas masyarakat Hindu Bali. Di dalam Lontar-Lontar tersebut tersurat dan terkandung berbagai macam ilmu pengatahunan tentang agama, filsafat, etika, arsitektur, astronomi, pengobatan dan lain sebagainya. Salah satu contoh adalah Lontar Prasi yang terdapat di Desa Tenganan Pegringsingan yang berada Karangasem-Bali. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti sekarang ini maka diharapkan warisan budaya yang telah ada sejak beratus-ratus tahun yang lampau ini dapat terekam dalam media digital yang nantinya dapat menjadi sebuah pustaka digital tentang Lontar Prasi dan mampu menjadi pelopor dalam melestarikan warisan budaya yang direkam ke dalam media digital dengan memanfaatkan teknologi komputer sehingga diharapkan agar warisan budaya ini dapat terselamatkan dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan datang.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Indra Rukmi
"Seperti yang diketahui pada abad XIX kegiatan penyalinan naskah Melayu tumbuh subur. Di antara tempat penyalinan yang pernah ada, Jakarta atau Batavia dulu tercatat sebagai kota yang banyak melahirkan penyalin naskah. Bukan tidak beralasan bila di kota tersebut kreativitas para penyalin atau pengarang dapat berkembang. Pada waktu itu Algemeene Secretarie (selanjutnya disingkat AS), yaitu kantor pemerintah Belanda yang didirikan pada tahun 1819, memprakarsai penyalinan naskah Melayu. Para juru tulis yang bekerja di tempat tersebut dapat diketahui namanya dari halaman awal naskah atau tertera pada kolofon; sebagai oontoh untuk ini terlihat dalam Hikayat Putri Johar Manikam, LOr.3315. Demikian bunyinya: "Ini Hikayat Putri Johar Manikam oleh yang menulis juru tulis Melayu di Kantor Sekretari Gupernemen, Muhamad CingSaidullah".
Adanya skriptorium Melayu di Batavia pada abad XIX telah dibicarakan oleh Voorhoeve (1964:255--258). Badan pemerintah Belanda itu mengusahakan penyalinan naskah untuk kebutuhan para pejabat Belanda yang mempelajari bahasa Melayu. Voorhoeve menggunakan kata skriptorium untuk tempat penyalinan naskah Melayu; kata tersebut semula mengacu ke ruangan tempat menulis buku-buku dan dokumen-dokumen, khususnya di biara-biara pada abad pertengahan (Folsom, 1990:110). Agaknya kesamaan kegiatan dalam hal penyalinan itulah yang menyebabkan istilah ini juga dipakai untuk tempat penyalinan naskah Melayu di Batavia.
Selain AS, para kolektor pribadi, yaitu mereka yang memiliki naskah dan mungkin menyewakannya, juga merupakan pemrakarsa penyalinan. Tujuan penyalinan di sini, untuk melayani kebutuhan para pembaca yang ingin menikmati bacaan yang bersifat hiburan. Beberapa naskah berikut ini memberikan informasi tentang adanya persewaan itu. Sebagai contoh, sesudah teks Hikayat Syahrul Indra VIII, PH. HL.600 (C.St.146B) berakhir, ada catatan tambahan yang menyebutkan bahwa pemiliknya bernama Muhamad Hamzah Abdullah Baju, seorang pembantu distrik yang tinggal di kampung Muka Jembatan. Naskahnya disewakan 10 sen semalam.
Bahwa khalayak pembaca terdiri dari penduduk pribumi, keturunan Cina, maupun keturunan Indo, tercermin dari sebutan Saudara, Tuan, Baba, Datuk, dan Nyonya yang ditujukan kepada pembaca naskahnya oleh pemilik naskah Hikayat Cindabaya, PN.ML.604 (Br. 206)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Permata Sari Kusuma Dewi Wulandari
"Penelitian ini membahas tentang pemeliharaan kondisi ruang naskah kuno dan kondisinaskah kuno dengan menggunakan metode studi kasus di Perpustakaan Sasana Pustaka, Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai pemeliharaan naskah kuno dan peran pengelola dalam pelestarian naskah kuno di Perpustakaan Sasana Pustaka. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menunjukan pemeliharaan naskah kuno melakukan aktifitas kebersihan pada ruang koleksi naskah kuno dua hari satu kali, dan pengelola menggunakan alat sederhana seperti sapu lidi, pembersih serangga dan kapur barus untuk memelihara ruang koleksi naskah kuno.

This study discusses the maintenance condition and the condition of the room codex manuscript using the case study method in Sasana Library Library, Surakarta. The purpose of this study was to gain insight about ancient manuscripts maintenance and management role in the preservation of ancient manuscripts in the Library Library Sasana. The approach used in this study is a qualitative approach to the case study method. Method data collection with in-depth interviews and observation.
The results showed codex perform maintenance activities on the cleanliness of the manuscript collection chamber two days one time, and managers using a simple tool such as a broom stick, insect cleaner and mothballs to maintain a collection of ancient manuscripts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wulan R. Mulyadi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
091.959 8 SRI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar , 2017
899.221 KAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, 2008
R 011.31 KAT
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>