Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10054 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Madrid, Spain: The World Tourism Organization (WTO), 2004
R 910.202 WOR i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, warisan budaya memainkan peran yang krusial. Warisan budaya, baik yang terlihat maupun yang tak terlihat, merupakan sumberdaya utama dari pariwisata untuk menarik wisatawan. Dalam pembangunan yang disebut sebagai pariwisata warisan budaya, merupakan masalah konservasi dari warisan menjadi perhatian utama, karena konservasi dari aset pariwisata merupakan prasyarat dari terciptanya daya kelangsungan dari pengembangan pariwisata. Dalam konteks ini konservasi warisan digunakan dalam pengertian yang dinamis, dimana penggunaan warisan merupakan salah satu komponen, termasuk penggunaan untuk tujuan-tujuan kepariwisataan. Pemanfaatan warisan untuk kepentingan pariwisata memposisikannya sebagai bagian integral dari proses konservasi. Dalam konteks Indonesia, upaya-upaya ini relatif mudah karena konservasi warisan budaya dan pengembangan pariwisata dikelola oleh kementrian yang sama, yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata."
790 JUKIN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bachril Bakri
"Indonesia is one of the largest archipelagic country in the world, with an area of 1,913,578.67 km², and consists of 34 provinces, 415 regencies, and 93 cities. Since the end of centralistic governance under Soeharto's administration in 1999, Indonesia has adopted a decentralized governance system to deliver national and regional development. It has been noted that Indonesia has variations in social, economic, ecological, and institutional dimensions between a province to another province in Indonesia. This study aims to analyze the sensitivity of indicator and hierarchy of sustainability of province in Indonesia, using a scalogram method, and analyze the status of sustainable development of the regions, using cluster and flag analysis method. The research shows two most sensitive indicators, the ratio of paved road length to area width and the GDP per capita. Both of these indicators are very effective in increasing the sustainability of provincial development in Indonesia. Of the 33 provinces studied, 24 are at a moderate level of sustainability. Flag analysis showed that the SDG scenario is better than the NC-MEA and the BAU at Region I to III."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri RI, 2017
351 JBP 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Adisubroto
"The whale shark (Rhincodon typus, Hiu Paus), the world's largest type of fish/mammal presents in Indonesia, in Botubarani, Gorontalo province, among others. This province is actively developing geoparks which are currently still aspiring geopark status, as well as tourism, and making whale sharks its icon. Our paper studies the development of whale sharks as a marker of the area's biodiversity, to promote it as a more common activity in Indonesia where whale sharks can be found. We support strategic ideas for the development of whale sharks and formulate several recommendations for geotourism activities where whale sharks are icons."
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2021
330 JPP 5:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Supasti Dharmawan
"Tourism activities in era globalization bring positive and negative impacts especially for the host countries destination. To minimize the negative impacts it is very important to always promote the sustainable development of tourism including from a human rights perspective. This paper will discuss concerning who have responsibility to promote a human rights related with sustainable development of tourism. To explore the topic in this article, Author will study both international human rights instruments and environmental convention as well as the soft law regarding the tourism sector such as the UN WTO Global Code Of Ethics. The Law No. 10 Year 2009 concerning Indonesia Tourism Law is also part of legal material studied in this paper. There are national, international legal instruments of the human rights as well as UNWTO Global Codes of Ethics which can be utilized to promote sustainable tourism through human rights perspective. It is considered that all stakeholders have responsibility to promote sustainable development of tourism"
University of Indonesia, Faculty of Law, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nauval
"Tesis ini mengkaji tentang indikator-indikator yang ideal (I-Deal) dan yang realistik (I-Real), untuk menilai kinerja Jakarta dalam hal Pembangunan Kota Berkelanjutan, khususnya pada periode 2004~2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitarif dengan teknik analisis statistik deskriptif Hasil kajian ini menghasilkan 75 I-Deal dan 50 l-Real. Hal tersebut menunjukan bahwa indikator-indikator yang ideal, tidak sepenuhnya realistik. Selanjutnya, hasil pengukuran I-Real menunjukan bahwa dimensi sosial adalah satu-satunya dimensi yang menurun. Sementara dimensi institusional, lingkungan, ekonomi, dan teknologi,membaik. ini menunjukan kinerja Jakarta dalam Pembangunan Kota Berkelanjutan, pada periode 2004-2008, mengalami peningkatan.

The focus of this thesis is about the development of Ideal Indicators (I-Deal) and Realistic Indicators (I-Real), to value Jakarta performance on Sustainable Urban Development, in 2004-2008. This research is quantitative statistic descriptive. This research constructed 75 I-Deal and got 50 I-Real. It is reflect that Ideal indicators arennot fully realistic. The measurement of I-Real show that social dimension is the only one dimension which has a degradation. However, institutional, environment, economy and technology dimensions, have improvement. It is concluded that Jakarta has a better performance on Sustainable Urban Development, in 2004~2008."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, D.C.: Foundation for Rural Education and Development (FRED) (June 12, 1999, 1999
307.14 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaludin M.
"

Abstrak

Pengembangan ekowisata berkelanjutan mempertimbangkan kelayakan pariwisata, kondisi sosial masyarakat, dan kebijakan pariwisata untuk menjamin kelestarian lingkungan serta meningkat kesejahteraan. Pengembangan kawasan pesisir yang tidak sesuai prinsip ekowisata dapat menimbulkan dampak kerusakan lingkungan, menurunnya pendapatan serta gangguan stabilitas sosial. Tujuan penelitian ini menganalisis kelayakan pariwisata, sosial ekonomi masyarakat, dan kebijakan pariwisata. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode campuran. Penilaian kelayakan pariwisata menggunakan analisis indeks kesesuaian wisata dan analisis daya dukung, penilaian kondisi sosial ekonomi masyarakat menggunakan analisis skala Likert serta kebijakan pariwisata dianalisis menggunakan skala Guttman. Hasil analisis kelayakan pariwisata Fatkauyon berada pada kategori sangat sesuai, dengan IKW pantai 97.5%, IKW snorkeling 88,8%, dan IKW selam 88,8%. PCC wisata pantai 29.106 pengunjung per hari, RCC wisata pantai 728 pengunjung perhari. PCC wisata snorkeling 3.828 pengunjung per hari, RCC wisata snorkeling 429 pengunjung per hari. PCC wisata selam 144 pengunjung per hari, RCC wisata selam 16 pengunjung per hari. Tingkat pemahaman ekowisata 96,9% kategori baik, sikap pelaksanaan ekowisata 94,3% kategori baik. Regulasi kebijakan pariwisata kategori kurang dan persepsi pemangku kebijakan pada pengembangan ekowisata kategori tinggi. Kesimpulannya adalah kawasan pesisir Fatkauyon sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata berkelanjutan.

 


Abstract

Sustainable ecotourism development considers tourism feasibility, community social conditions, and tourism policies to ensure environmental sustainability and increase welfare. Development coastal areas that are not in accordance with the principles of ecotourism can cause environmental damage, decreased income and disruption of social stability. The purpose this study was to analyze the feasibility tourism, socio-economic community, and tourism policy. The approach used is quantitative with mixed methods. Tourism feasibility assessment uses tourism suitability index analysis and carrying capacity analysis, assessment socio-economic conditions the community using scale analysis Likert and tourism policy analyzed using scale Guttman. The results Fatkauyon tourism feasibility analysis are the very appropriate category, IKW beach 97.5%, IKW snorkeling 88.8%, IKW diving 88.8%. PCC beach tourism 29,106 visitors per day, RCC beach tourism 728 visitors per day. PCC tours snorkeling 3,828 visitors per day, RCC tours snorkeling 429 visitors per day. PCC tours dive 144 visitors per day, RCC diving tours 16 visitors per day. The level of understanding ecotourism 96.9% good category, attitude of ecotourism implementation 94.3% good category. Tourism policy regulations are lacking in categories and stakeholders' perceptions high-category ecotourism development. The conclusion that the Fatkauyon coastal area very suitable to be developed into sustainable ecotourism area.

"
2019
T52294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah Hudiya Permadinata
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep pariwisata berkelanjutan yang diimplementasikan di Samsara Living Museum Bali. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif sebagai jenis penelitiannya. Dalam mendapatkan informan, penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling yang terdiri dari Ida Bagus Agung Gunarthawa sebagai pendiri museum, masyarakat sekitar museum yang sekaligus berperan sebagai pengurus museum,  Dayananda dan Adi sebagai wisatawan, dan Gus Mananda, dosen Fakultas Pariwisata Universitas Udayana selaku akademisi. Data yang didapatkan melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur diolah menggunakan teknik analisis data kualitatif, yakni dengan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mendapatkan deskripsi informasi terkait orang, tempat, dan peristiwa yang terkait dengan pengimplementasian pariwisata berkelanjutan di Samsara Living Museum Bali. Penelitian ini memastikan keabsahan menggunakan triangulasi data pada sumber data dan teknik pengumpulan data. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Samsara Living Museum Bali telah mendeskripsikan konsep pariwisata berkelanjutan dalam operasional dan pengembangannya. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat mewawancarai pihak pemerintahan dan mengerucutkan topik penelitian agar analisis dapat dilakukan lebih mendalam.

This research aims to describe the concept of sustainable tourism implemented at the Samsara Living Museum Bali. The study employs a qualitative approach with descriptive case study as its research type. In obtaining informants, this research utilizes the snowball sampling technique, including Ida Bagus Agung Gunarthawa as the founder of the museum, the local community around the museum who also serve as museum administrators, Dayananda and Adi as tourists, and Gus Mananda, a lecturer from the Faculty of Tourism at Udayana University acting as an academician. Data obtained through interviews, field observations, and literature studies are processed using qualitative data analysis techniques, namely open coding, axial coding, and selective coding to obtain descriptions of information related to individuals, places, and events associated with the implementation of sustainable tourism at the Samsara Living Museum Bali. This research ensures validity by employing data triangulation on data sources and data collection techniques. Findings from this research indicate that the Samsara Living Museum Bali has embodied the concept of sustainable tourism in its operations and development. For future research, it is recommended to interview governmental authorities and narrow down the research topic for a more in-depth analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Firdaus
"Abstract. Bangka-Belitung Islands Province, located in the Karimata Strait, offers a number of benefits that can be optimized to promote the development in the region through the development of the tourism sector of the province. The magnificence of its natural scenery, culture, and history are the main attractions for international tourists to pay visit to the region. However, the development of the tourism sector in the Province tends to be concentrated in Belitung Island while Bangka Island has not received serious attention from the local government. The purpose of this research paper is to identify and explore the option of sustainable tourism to promote the development of Bangka Island. The data of this study are collected from in-depth interviews, focus group discussion (FGD), and observations. In addition, secondary data is also for further analysis. The results of this study show that sustainable tourism is required to increase the regional development in Bangka Island. However, several problems, such as environmental issues in relation to the tin mining activity in the region as well as ineffective coordination among stakeholders hamper the development of tourism sector. The approach of sustainable tourism, which emphasizes the roles of stakeholders, will be able to serve as the locomotive to develop the tourism sector in the region and, subsequently, the future development of Bangka Island in general. The contribution of this study is to encourage the development of sustainable tourism with a comprehensive approach through strengthening the roles of stakeholders.
Keywords:
Abstrak. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berlokasi di Selat Karimata menawarkan sejumlah potensi yang dapat dioptimalkan dalam rangka mendorong pembangunan daerah melalui pengembangan sektor pariwisata. Keindahan alam, budaya, dan sejarah merupakan daya tarik utama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Namun demikian, perkembangan sektor pariwisata cenderung diarahkan pada Pulau Belitung sedangkan Pulau Bangka kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi pengembangan pariwisata berkelanjutan untuk mendorong pembangunan Pulau Bangka dengan didukung oleh penguatan peran multi-stakeholder. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara FGD, wawancara mendalam dan observasi. Selain itu, data sekunder pun digunakan untuk memperdalam analisis. Hasil studi menunjukkan bahwa pariwisata berkelanjutan sangat dibutuhkan di Pulau Bangka untuk mendorong pembangunan daerah. Akan tetapi, sejumlah permasalahan, seperti isu lingkungan terkait dengan aktivitas pertambangan timah dan koordinasi yang belum efektif antar pemangku kepentingan menjadi penghambat perkembangan sektor pariwisata. Pendekatan pariwisata berkelanjutan yang menekankan pada peran antar pemangku kepentingan dapat menjadi lokomotif untuk mengembangkan sektor pariwisata sehingga berimplikasi terhadap pembangunan dalam jangka panjang. Studi ini berkontribusi dalam mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan pendekatan yang komprehensif melalui penguatan peran dari para pemangku kepentingan.
Kata kunci: pariwisata, pariwisata berkelanjutan, pemangku kepentingan, pembangunan ekonomi"
Indonesian , 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>