Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mantell, C.L. [Charles Letnam], 1897-
New York: McGraw-Hill, 1983
621.312 423 MAN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zahran Mizuya Kusmana
"Kendaraan Listrik merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan keterbatasan energi fosil saat ini. Kendaraan Listrik menggunakan Baterai sebagai sumber energi dalam sistem propulsi. Efisiensi Kendaraan Listrik menjadi faktor yang penting karena kendaraan membutuhkan efisiensi dan jarak tempuh yang tinggi. Baterai menjadi faktor utama yang mempengaruhi efisiensi Kendaraan listrik. Baterai memiliki tingkat kerapatan energi yang tinggi dan kapasitas penyimpanan energi yang besar. Kebutuhan untuk melepaskan energi secara cepat dalam kendaraan listrik membuat baterai harus memiliki Current Discharge yang besar. Current discharge mengacu pada laju aliran arus listrik dari baterai saat baterai digunakan untuk memberikan daya pada motor listrik kendaraan. Current discharge yang rendah dapat menyebabkan kinerja motor listrik menjadi kurang optimal dan jarak tempuh kendaraan menjadi lebih pendek. Selain itu, kapasitas energi pada baterai mempengaruhi seberapa jauh kendaraan listrik dapat berjalan. Kapasitas energi pada baterai mengacu pada jumlah energi listrik yang dapat disimpan oleh baterai, dan semakin besar kapasitas energi, semakin banyak energi listrik yang dapat disimpan oleh baterai.

Electric vehicles are a solution to overcome the current limitations of fossil fuels. Electric vehicles use batteries as a source of energy in the propulsion sistem. Efficiency of electric vehicles is an important factor because vehicles require high efficiency and long range. Batteries are the main factor that affects the efficiency of electric vehicles. Batteries have a high energy density and large energy storage capacity. The need to release energy quickly in electric vehicles requires batteries to have a high current discharge. Current discharge refers to the rate of flow of electrical current from the battery when the battery is used to power the electric motor of the vehicle. Low current discharge can cause the electric motor performance to be suboptimal and the vehicle range to be shorter. In addition, energy capacitance in batteries affects how far electric vehicles can travel. Energy capacitance in batteries refers to the amount of electrical energy that can be stored by the battery, and the larger the energy capacitance, the more electrical energy can be stored by the battery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semyonov, L.
Moscow: Mir Publishers, 1967
621.354 SEM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zidney Rayhan Renaldhy
"Untuk mendukung pendistribusian listrik keseluruh bagian Indonesia, termasuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia seperti pada Indonesia bagian Timur, maka diperlukan peningkatan kapasitas penyediaan energi listrik. Usaha pemerintah dalam meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik dibuktikan oleh rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 98,3% pada Desember 2018. Pemanfaatan sumber energi baru terbarukan, seperti energi surya dapat menjadi salah satu solusi dari peningkatan penyediaan energi listrik. Untuk menjaga nilai tegangan dan frekuensi pada nilai nominal dalam sistem tenaga listrik dengan cara mengendalikan keseimbangan daya antara pembangkit dan beban pada sistem, penggunaan Battery Energy Storage System (BESS) dapat menjadi solusi, dikarenakan BESS memiliki kemampuan untuk mempercepat pemulihan sistem setelah terjadinya gangguan. Oleh karena itu, studi penambahan BESS dibutuhkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan BESS pada sistem tenaga listrik. Pada studi ini, metode indeks sensitivitas digunakan untuk menentukan bus lemah sebagai lokasi penempatan BESS. Simulasi aliran daya dan stabilitas pada studi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Hasil simulasi aliran daya menunjukkan bahwa kondisi tegangan bus pada sistem dalam kondisi aman. Berdasarkan hasil optimasi pada simulasi kestabilan menggunakan BESS 500 kVA, 1 MVA, dan 2 MVA hanya BESS dengan kapasitas 1 MVA dan 2 MVA yang layak karena pada skenario 3, BESS 500 KVA tidak mampu memulihkan kondisi sistem setelah terjadinya gangguan. Sehingga, dengan BESS kapasitas 1 MVA saja sudah cukup dalam menanggulangi studi kasus yang ada.

To support electricity distribution throughout Indonesia, including isolated regions such as in Eastern Indonesia, an increase in power generating capacity is required. The government’s effort in increasing power generating capacity has been proven by the electrification ratio, which has reached 98.3% on December 2018. The use of renewable energy sources, such as solar energy, can be a solution in providing electricity. The use of Battery Energy Storage System (BESS) can be a solution in keeping the value of tension and frequency on an electrical system by balancing power between the generators and load on the system. This is because BESS has the capacity to accelerate system recovery after a disturbance. Thus, a study of the addition of BESS is required to understand the impact of BESS usage on an electrical energy system. On this study, the sensitivity index method is used to determine a low bus as a location for BESS placement. A power flow simulation and stability simulation is conducted by using the DIgSILENT PowerFactory software. The result of this load flow simulation shows that the bus tension power on the system is on a safe condition. Based on the optimization results in the stability simulation using BESS 500 kVA, 1 MVA, and 2 MVA, only BESS with a capacity of 1 MVA and 2 MVA is feasible because, in scenario 3, BESS 500 KVA is not able to meet the system conditions after experiencing a disturbance. Thus, BESS with only 1 MVA capacity is sufficient to fulfill the existing case studies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang berjudul "Handbook of batteries" ini merupakan sebuah buku panduan mengenai baterai, seperti standar baterai, faktor yang mempengaruhi peforma baterai, konsep dasar baterai, dan lain sebagainya."
New York: McGraw-Hill, 1995
R 621.312 42 HAN II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1984
R 621.312429 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sukoco
"Sumber energi terbarukan yang sangat menjanjikan adalah solar cell dan kincir angin karena portabilitas, fleksibilitas yang tinggi dan nilai investasi relatif rendah. Sejauh ini teknologi solar cell memiliki keunggulan karena membutuhkan perawatan sangat minim dan memiliki umur sekitar 20 tahun[27]. Effisiensi diwujudkan dengan kemampuan solar cell mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada saat ini solar cell mudah didapat dengan kisaran harga US $3/Watt per satuan luas.
Pada kincir angin sumber energi mekanik dari putaran blade akan di konversi ke sumber energi listrik. Meskipun sederhana dalam konsep, tetapi desain turbin dalam perhitungan blade sangat komplek untuk menghasilkan energi yang optimal. Namun kelemahan dari kedua sumber energi terbarukan tersebut adalah tidak menentu ketersediaannya, sedangkan konsumen membutuhkan penyediaan energi yang stabil dengan sustainability 100%. Untuk itu agar sistem energi terbarukan lebih bermanfaat, sistem harus dilengkapi dengan kendali dan management energi listrik yang akan menstabilkan output energi listrik yang dihasilkan.
Diperlukan suatu bank baterai dalam kelangsungan sustainable suplai energi listrik yang dihasilkan. Dalam riset ini, telah merancang bangun suatu kendali energi dengan mengintegrasikan pemodelan matematik sistem baterai. Sistem kendali didukung oleh bank baterai, mikrokontroller dan rangkaian elektronik.
Selanjutnya unjuk kerja sistem dapat ditingkatkan dengan melakukan karakteristik energi yang tersimpan dalam baterai, sehingga energi baterai selalu dapat di monitor. Hal ini memungkinkan sistem selalu dapat mengendalikan energi listrik yang tersedia dalam sistem tersebut.

Renewable energy sources is a very promising that is solar cell and windmill because of it portability, flexibility and value of investment is relative low. Now solar cell technology have an advantage because it require for little maintenance and have lifetime of about 20 years [27]. Efficiency solar cell is realized with it ability to convert solar energy into electrical energy. At currently this solar cell is easy to get with range of price arround U.S. $ 3/Watt per unit area.
At the windmill source of mechanical energy from the blade rotation will be converted into electrical energy source. Although simple in concept, but the design of turbine blade is so complex calculation to generate the optimal energy. But the weakness of both renewable energy sources is uncertain availability, while the consumer requires a stable supply of energy with 100% sustainability. In order to a renewable energy system more useful, the system must be equipped with control and management of electrical energy that will stabilize the output of electrical energy that produced.
It needs a battery bank to keep the sustainable of electrical energy that produced. In this research, has been designing up a control energy by integrating the mathematical modeling of battery systems. Control system supported by battery bank, microcontrollers and electronic circuits.
Furthermore, system performance can be enhanced by the characteristics of the energy stored in batteries, hence the energy of battery always be monitored. It enable the system is always able to control the electrical energy that available in that system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31086
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Aditya Falah
"Perkembangan dan penemuan motor bakar adalah salah satu pencapaian terbesar teknologi modern, terlebih lagi perkembangan dan penemuan mobil. Namun, sejumlah besar mobil yang digunakan di seluruh dunia memiliki masalah dan terus menyebabkan dampak serius bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Polusi udara, pemanasan global, dan menipisnya sumber daya minyak bumi sekarang menjadi masalah yang sangat memprihatinkan. Atas permasalahan tersebut upaya yang dilakukan Universitas Indonesia adalah mengembangkan kendaraan konversi listrik. Mobil listrik adalah mobil yang digerakan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.
Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini meliputi pengukuran temperature, daya dan juga analisis karakter pada baterai lead acid. Pengujian kapasitas baterai dilakukan selama 600 dan mendapat penurunan tegangan sebesar 3,84volt dari 12,34 volt. Kemampuan thermal pada baterai lead acid kurang baik jika dipakai dengan beban yang berat, karena suhu akan meningkat bisa mencapai diatas 40ºC melebihi suhu rekomendasi yang berkisar antara 20ºC - 25ºC yang dimana kondisi ini dapat mengurangi masa pakai baterai dan juga kapasitasnya. Kenaikan suhu dapat mempengaruhi performa baterai pada kendaraan konversi MEV 02, dikarenakan kemampuan kapasitas menampung energi dan umur baterai dapat berkurang.

The development and invention of the combustion engine is one of the greatest achievements of modern technology, even more the development and invention of the car. However, a large number of cars used throughout the world have problems and continue to cause serious impacts on the environment and human life. Air pollution, global warming, and depletion of oil resources are consider to be a very serious problems. For these problems, University of Indonesia are developing electric conversion vehicles. Electric car is driven by an electric motor, using electrical energy stored in batteries or other energy storage.
The methodology used in this study includes measurement of temperature, power and also character analysis of lead acid batteries. Battery capacity testing was tested for 600 minutes and got a voltage drop of 3.84 volts from 12.34 volts. The thermal ability of lead acid batteries is not recommended if it used with heavy loads, because the temperature will rise above 40ºC exceeding the recommended temperature which ranges from 20ºC - 25ºC which can reduce the battery life and capacity. Temperature increase can affect battery performance, the ability to accommodate energy capacity, and battery life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Nurmahdi
"Sistem penyimpanan energi saat ini telah berkembang pesat dan banyak digunakan pada suatu sistem tenaga listrik seiring berkembangnya teknologi yang masuk ke dalam dunia kelistrikan, salah satunya yaitu penggunaan baterai sebagai media penyimpanannya. Baterai digunakan untuk menyimpan energi yang disimpan pada suatu waktu ketika energi tersebut tidak banyak digunakan dan akan dilepas energinya pada suatu waktu yang sebaliknya. Dengan kata lain, baterai juga dapat digunakan untuk menggantikan pembangkit dengan harga Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik yang mahal, sehingga anggaran yang dikeluarkan akan lebih hemat. Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu tentang pengimplementasian teknologi Battery Energy Storage System (BESS) yang tepat pada suatu wilayah. Perhitungan yang tepat diperlukan untuk menentukan kapasitas baterai yang terpasang, serta besaran biaya finansial yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas baterai yang terpasang, dapat dilakukan shifting pembangkit dengan rentang BPP dari Rp1500/kWh hingga Rp2000/kWh yang membutuhkan kapasitas baterai berkisar antara 606,58 – 882,94 MWh dengan penurunan biaya berkisar antara Rp2,94 hingga Rp3,9 Triliun/tahun. Selain itu, dari segi finansial didapatkan 4 (empat) skenario dengan variasi pada nilai investasi BESS sebesar $400 - $500 dan siklus charging-discharging sebesar 4.000 – 5.000, didapatkan biaya investasi BESS sebesar Rp3,64 hingga Rp6,62 Triliun/tahun, rentang Internal Rate of Return (IRR) berkisar antara 52,02 % - 74,65 %, rentang Net Present Value (NPV) berkisar antara Rp14,19 hingga Rp20,69 Triliun, dan Discounted Payback Period (DPP) selama 2-3 tahun.

Energy storage systems are currently growing rapidly and are widely used in an electric power system as technology develops into the world of electricity, one of which is the use of batteries as storage media. Batteries are used to store energy that is stored at a time when the energy is not used much and will be released energy at a time when it is not. In other words, batteries can also be used to replace generators with cost of electricity supply (BPP), so that the budget spent will be more efficient. Therefore, knowledge about the proper implementation of Battery Energy Storage System (BESS) technology is needed in an area. Precise calculations are needed to determine the capacity of the installed battery, as well as the number of financial costs incurred. Based on the calculation results of the installed battery capacity, it can be done shifting the power plant with a BPP range from Rp1500/kWh to Rp 2000/kWh which requires a battery capacity range from 606,58 – 882,94 MWh with cost reductions range from Rp2,94 to Rp3,9 Trillion/year. Furthermore, from a financial perspective, there are 4 (four) scenarios with variations in the BESS investment value of $400 - $500 and the charging-discharging cycle of 4,000 - 5,000, it gain the BESS investment cost is Rp3.64 to Rp6.62 trillion/year, Internal range Rate of Return (IRR) ranges from 52.02% - 74.65%, Net Present Value (NPV) ranges from Rp.14.19 to Rp.20.69 Trillion, and Discounted Payback Period (DPP) for 2-3 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liu, Zhaoping
Boca Raton: CRC Press, Taylor &​ Francis Group, 2015
621.31 LIU g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>