Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Newcomb, T.P.
London: Newnes-Butterworths, 1979
629.246 NEW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Arrafi
"

Seiring berkembangnya kendaraan listrik di Indonesia salah satu usaha Universitas Indonesia dalam ikut serta terhadap penelitian yaitu mengembangkan mobil listrik hasil konversi. Namun setelah terwujudnya mobil listrik hasil konversi yang diberi nama Makara Electric Vehicle 02 masih diperlukannya peninjauan beberapa aspek salah satunya karakteristik braking. Penulis memfokuskan penelitian terhadap perubahan center of gravity dan juga total massa terhadap karakteristik pengereman yaitu gaya pengereman dan juga jarak pengereman dengan melakukan uji timbang yang setelahnya dapat diolah terhadap karakteristik tersebut. Penulis juga memaparkan hasil gaya pengereman yang diperoleh dan membandingkan dengan mobil sesama kategori M1 yaitu Toyota Agya. Data dari pengujian tersebut menghasilkan center of gravity MEV 02 mulai dari 0,56-0,64 meter seiring bertambahnya penumpang, untuk gaya pengereman yang diperoleh mulai dari 4900-6200N seiring bertambahnya penumpang, dan untuk jarak pengereman mulai dari 2-18m untuk kecepatan 20km/jam hingga 60km/jam.


Along with the development of electric vehicle in Indonesia, one of the effort from Universitas Indonesia is developing on electric car that converted from usual car. But, after it was converted from conventional car which named Makara Electric Vehicle 02 still need crosschecking on several aspects, especially on braking. The author will focus on the effect of center of gravity and total mass  to the braking characteristics which is braking forces and stopping distance by doing weigh testing and after that data processing to the characteristics that needed. The author also explain data result and compared it to the same M1 vehicle type that is Toyota Agya. The result of the test showing that center of gravity MEV 02 start from 0,57-0,62 meter along increase in passengers, for braking force start from 4900-6200N along increase in passengers, and for stopping distance start from 2-18m for velocity on 20 km/h, 40 km/h, and 60km/h.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Noorfatima
"Aktivitas manusia modern membutuhkan kendaraan berbahan bakar fosil sebagai moda transportasi yang cepat serta efisien. Kendaraan berbahan bakar fosil menghasilkan emisi gas buang yang berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengganti kendaraan berbahan bakar minyak bumi dengan Kendaraan Sadar Lingkungan KARLING yang lebih ramah lingkungan. KARLING menggunakan motor listrik BLDC berbahan bakar listrik sebagai penggerak sehingga tidak menghasilkan gas emisi sehingga aman bagi lingkungan.
Dengan latar belakang tersebut, skripsi ini bertujuan untuk mengkaji sistem kerja dan performansi pengendali yang digunakan untuk pengoperasian metode pengereman regeneratif pada KARLING, sebagaimana pengereman regeneratif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan performa kendaraan.
Metode yang penulis gunakan dalam skripsi ini yaitu studi literatur, simulasi dengan menggunakan SIMULINK, dan pengujian pada prototipe. Simulasi dilakukan untuk mengetahui prinsip kerja pengendali terhadap pengereman regeneratif. Pengujian dilakukan untuk mengetahui respon KARLING selama pengereman regeneratif.

Modern human activities need fuel vehicles as their transportation tools. Fuel vehicles emit waste gases which are have bad effect for the environment. There is one way to cope the problem is exchanging fuel vehicle with Environment Conscious Vehicle Kendaraan Sadar Lingkungan KARLING . KARLING uses electric BLDC Motor which is moved by electrical energy so it will not emit any kind of gas. Therefore it will be eco friendly.
Based on the backgrounds, the thesis rsquo s purposes are to research about regenerative braking ways of working and its performance towards KARLING. So that regenerative braking shall be solution for increasing compact size vehicles.
The methods that the researcher use are study of literature, simulation using SIMULINK, and prototype test. The simulation shows ways of working of regenerative braking to generate electricity. Otherwise, prototype test is important to know the performance of regenerative braking towards compact vehicle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rizal Pratama
"Perancangan ini merupakan perancangan sistem pengereman dari kendaraan listrik roda tiga untuk penyandang tuna daksa. Kendaraan yang dirancang khusus untuk penyandang tuna daksa yang dapat dinaiki kursi roda pada bagian belakang kendaraan sebagai sarana kendaraan dalam kota. Kendaraan membutuhkan sistem pengereman rem servis sebagai penghenti laju kendaraan dan rem parkir sebagai penahan posisi kendaraan saat penumpang naik dan turun kendaraan. Perancangan berfokus pada perancangan menggunakan software Autodesk Inventor dan perhitungan teoritis dari sistem pengereman. Konsep perancangan meliputi perancangan dari sistem rem servis yang bekerja secara terpisah pada kecepatan 25 km/jam dan bobot 200 kg. Rem terpisah memungkinkan pengereman dapat tetap dilakukan apabila salah satu sistem mengalami kerusakan. Perhitungan pengereman statis dengan kemiringan gradient jalan 18% pada rem parkir. Kemudian dilakukan perhitungan kinerja pengereman dinamis pada masing-masing sistem rem pada kondisi normal ketika semua rem berfungsi dan darurat ketika hanya rem depan atau rem belakang atau rem parkir saja yang berfungsi. Perhitungan dengan variasi data kecepatan sebesar 25, 30, 40 km/jam, dan variasi bobot kendaraan 200 kg, 240 kg, 300 kg. Hasil dari data perhitungan dibandingkan dengan standar jarak pengereman untuk menentukan keamanan kinerja sistem rem. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setiap kondisi pengereman memenuhi standar jarak pengereman yang ditetapkan. Jarak pengereman terpendek dicapai pada kondisi normal sebesar 1,37 m dan jarak terjauh sebesar 20,36 m pada kondisi darurat penggunaan rem parkir. Rem parkir mampu menahan posisi kendaraan pada kemiringan jalan. Performa pengereman dinamis pada kecepatan dan bobot yang dirancang yaitu sistem rem depan mampu menghasilkan gaya pengereman 482,85 N, torsi 39,11 Nm dan daya pengereman 3397,82 W; sistem rem belakang menghasilkan gaya pengereman 1555,7 N, torsi 50,56 Nm dan daya pengereman 8784,96 W; dan sistem rem parkir menghasilkan 559,2 N, torsi  18,17 Nm dan daya pengereman 3157,04 W. Pertambahan jarak pengereman berbanding lurus dengan kecepatan dan bobot kendaraan, dengan pertambahan secara eksponensial. Kemampuan pengereman dinamis berdasarkan jarak diurutkan dari jarak terpendek: pengereman normal, darurat hanya rem belakang, darurat hanya rem depan, darurat rem parkir.

This paper discusses the design of a three-wheeled electric vehicle braking system for disabled people. A vehicle specially designed for people with disabilities as a means of transportation around the city, which they can mount a wheelchair at the back of the vehicle. Vehicles require a service brake braking system to stop the vehicle and a parking brake to hold the vehicle position when passengers get on and off the vehicle. This paper focuses on designing using Autodesk Inventor software and theoretical calculations of the braking system. The design concept includes the design of a service brake system that works independently at a speed of 25 km/h and a weight of 200 kg. Separate brakes allow braking to be carried out if one of the systems is damaged. Calculation of static braking with a road gradient of 18% while on the parking brake. Then the calculation of dynamic braking performance from each brake system under normal conditions when all brakes are functioning properly and emergency condition when only the front brake, or rear brake, or parking brake are functioning. Calculations using variations in speed data of 25, 30, 40 km/hour, and variations in vehicle weight of 200 kg, 240 kg, 300 kg. The results of the calculation data are then compared with standard braking distances to determine the safety of the brake system performance. The calculation results show that each braking condition meets the specified braking distance standards. The shortest braking distance is achieved under normal conditions of 1.37 m and the furthest distance of 20.36 m in emergency conditions using the parking brake. The parking brake can hold the vehicle's position on the slope of the road. Results of the front braking system can produce 482.85 N of braking force, 39.11 Nm of torque, and 3397.82 W of braking power; the rear brake system produces a braking force of 1555.7 N, a torque of 50.56 Nm, and braking power of 8784.96 W; and the parking brake system produces 559.2 N, 18.17 Nm of torque and 3157.04 W of braking power. The increase in braking distance is directly proportional to the speed and weight of the vehicle, with an exponential increase. Braking capability by distance sorted from shortest to furthers normal braking, rear brake only, front brake only, parking brake only."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Arif Radriyantomo
"Simulasi ini membahas tentang perancangan, dan desain DC to DC Converter Bidirectional untuk aplikasi sistem Regenerative Braking yang akan digunakan pada kendaraan listrik. Dimana sistem Regenerative Braking ini merupakan sistem yang biasa digunakan pada kendaraan beroda untuk memanfaatkan energi kinetik balik saat dilakukan pengereman, dan diubah menjadi energi listrik, sehingga energi tersebut tidak terbuang sia-sia dan dapat dimanfaatkan secara efektif.
Pada simulasi ini ditunjukan proses pendesainan Full-Bridge Push-Pull DC-DC Converter Bidirectional 400V menjadi 10.8V dan sebaliknya, dengan menggunakan transformator berfekruensi tinggi 50kHz. Full-Bridge Push-Pull DC-DC Converter Bidirectional yang telah didesain tersebut akan digunakan untuk menyimpan energi lebih dari sistem Regenerative Braking menuju supercapacitor, lalu energi yang tersimpan tersebut dapat dikembalikkan lagi menuju Dc Link untuk digunakan kembali energinya sebagai energi cadangan yang nantinya dapat diimplementasikan pada kendaraan listrik. Supercapacitor dipilih karena sifatnya yang ideal untuk sistem, yaitu dapat dengan cepat melakukan charge/discharge, dan dapat menyuplai energi dengan densitas yang besar.

This simulation discusses the process, and the design of DC to DC Bidirectional Converter for Regenerative Braking system applications that will be used on electric vehicle. Where the Regenerative Braking system is a system commonly used in wheeled vehicles to utilize reverse kinetic energy when braking is carried out, and converted into electrical energy, so that energy is not wasted and can be utilized effectively.
In this simulation the design process for Full-Bridge Push-Pull DC-DC Bidirectional 400V Converter to 10.8V and vice versa, using a transformer with a high frequency of 50kHz. The Full-Bridge Push-Pull Bidirectional DC-DC Converter that has been designed will be used to store extra energy from the Regenerative Braking system towards the supercapacitor, then the stored energy can be returned to Dc Link to be reused as a backup energy which can later be implemented on electric vehicles. Supercapacitor was chosen because it is ideal for systems, which can quickly charge / discharge, and can supply energy with a large density.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Idam Faisal
"Dewasa ini perkembangann teknologi pengontrol elektronik di kendaraan begitu pesat, salah satunya adalah perkembangan teknologi pada sistem pengereman di kendaraan komersial yang tidak hanya mengandalkan kemampuan mekanikal dan pneumatik untuk dapat menghentikan kendaraan, tetapi juga terdapat kontrol elektronik yang dilakukan oleh Electronic Control Unit (ECU) Antilock Braking System (ABS) untuk mengontrol pengereman dan mencegah terjadinya locking pada roda selama proses pengereman terjadi. Atas dasar inilah dibuat analisa dan rancang bangun rangkaian elektronika pengontrol anti lock braking system (ABS) pada kendaraan komersial menggunakan mikrokontroller Arduino Uno. Pada tahap perancangan rangkaian elektronik pengontrol pengereman ABS dibuat perhitungan dan algoritma program yang sesuai dengan standard yang berlaku, hal ini diperlukan agar hasil dari rangkaian pengontrol yang dibuat dapat bekerja secara optimal. Pada proses pembuatan simulasi rangkaian elektronik pengontrol pengereman ABS menggunakan beberapa software yang dapat mensimulasikan bagaimana algoritma pemrograman bekerja serta dapat mensimulasikan bagaimana rangkaian pengontrol tersebut dapat bekerja di dunia nyata. Selesai dalam tahap perancangan dan pembuatan, selanjutnya adalah melakukan percobaan dan pengukuran, dimana percobaan dibagi menjadi empat macam  percobaan yaitu pengetesan dan analisa pengereman pada kecepatan kendaraan kurang dari 60 km/jam, pengetesan dan analisa pengereman pada kecepatan kendaraan lebih dari 60 km/jam dan tidak ada roda yang mengunci, pengetesan dan analisa pengereman pada kecepatan kendaraan lebih dari 60 km/jam dan ada salah satu roda atau lebih roda yang mengunci, pengetesan dan analisa pengereman pada kecepatan kendaraan lebih dari 60 km/jam dan ada salah satu atau lebih roda yang kecepatanya melebihi kecepatan kendaran.

Nowdays, the development of electronic control technology in vehicles is so rapid, one of which is the development of technology in braking systems in commercial vehicles that do not only rely on mechanical and pneumatic capabilities to be able to stop vehicles, but also have electronic controls carried out by Electronic Control Unit (ECU) Antilock Braking System (ABS) to control braking and prevent locking on the wheels during the braking process. On this basis an analysis and design of the electronic circuit of the anti lock braking system (ABS) was made on commercial vehicles using the Arduino Uno microcontroller. In the design stage of the ABS braking controller electronic circuit, calculations and program algorithms are made in accordance with the applicable standards, this is needed so that the results of the controller circuit that is made can work optimally. In the process of making a simulation of the ABS braking controller electronic circuit using some software that can simulate how the programming algorithm works and can simulate how the controller circuit can work in the real world. Finish in the design and manufacturing stage, then conduct experiments and measurements, where the experiment is divided into four types of experiments, test and analyze of braking at a vehicle speed of less than 60 km/h, test and analyze of braking at a vehicle speed of more than 60 km/h and there are no wheels that lock, test and analyze braking at a vehicle speed of more than 60 km/h and there is one or more wheels that lock, test and analyze braking at a vehicle speed of more than 60 km/h and there is one or more wheels the speed exceeds the speed of the vehicle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonki Prasetya
"Kendaraan berat seperti truk dan bus menggunakan jenis rem udara untuk mengurangi kecepatan sebagai bagian penting untuk keselamatan. Udara dialirkan ke silinder yang berfungsi sebagai penggerak untuk mendorong poros rem saat terjadi pengereman. Dorongan tersebut berakibat mengembangnya memperluas sepatu rem (brake-shoe) di dalam drum rem (drum-brake) untuk menciptakan aksi pengereman. Namun, kendaraan Listrik (EV) memiliki prioritas utama untuk menghemat energi yang tersimpan dalam baterai. Sistem pengereman memiliki karakteristik waktu reaksi yang terdiri dari reaksi sistem rem dan reaksi pengemudi. Reaksi sistem rem untuk kendaraan besar terutama yang menggunakan pneumatik tergolong lambat sementara reaksi pengemudi, selama dioperasikan oleh manusia akan selalu memiliki waktu yang tetap. Karenanya penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem pengereman terutama Bis listrik secara optimal. Strategi yang dilakukan adalah dengan membuat penyederhanaan sistem menjadi lebih ringkas, lebih ringan, menerapkan kendali yang tepat, menyematkan teknologi cerdas untuk melihat potensi penerapan sistem baru di masa mendatang. Karakteristik sistem pengereman udara (konvensional) dan sistem elektrik yang berbeda memerlukan manipulasi kendali dengan Pulse Width Modulation (PWM) untuk membuat pengereman sesuai standard. Hasilnya mengurangi waktu reaksi sistem rem yang disebabkan oleh hambatan transmisi sistem udara sampai 30%. Penelitian ini menambahkan metode cerdas yang disebut kontrol fuzzy untuk mendapatkan karakteristik sistem baru yang lebih halus dari sisi dinamiknya dibandingkan dengan sistem konvensional. Selanjutnya, metode smart menggunakan kecerdasan buatan (AI) Convolutional Neural Network (CNN) disematkan dengan memanfaatkan sebuah kamera stereo untuk membantu deteksi obyek didepan pengemudi dan memberikan respon yang lebih cepat dalam sinyal pengereman. Penerapan metode tersebut dapat mengurangi waktu reaksi pengemudi saat pengereman sampai dengan 80%. Sebagai tambahan, sistem ini mengurangi tahapan dalam proses pengereman konvensional yang berakibat pada pengurangan berat sistem hingga 90% dari sebelumnya serta penurunan konsumsi energi listriknya mencapai 40%.

Heavy vehicles such as trucks and buses use this type of air brake to reduce speed as an important part of safety. Air is flowed to the cylinder which functions as a driving force to push the brake shaft during braking. This impulse results in expanding the brake-shoe in the drum-brake to create the braking action. However, Electric vehicles (EV) have top priority to save energy stored in batteries. The braking system has a characteristic reaction time consisting of the brake system reaction and the driver's reaction. The reaction of the brake system for large vehicles, especially those using pneumatics, is relatively slow, while the reaction of the driver, as long as it is operated by humans, will always have a fixed time. Therefore, this study aims to improve the performance of the braking system, especially electric buses, optimally. The strategy taken is to make system simplification more concise, lighter, apply precise control, embed smart technology to see the potential for implementing new systems in the future. The different characteristics of the air braking system (conventional) and the electrical system require manipulation of the control with Pulse Width Modulation (PWM) to make braking system fit to the standard. The result is to reduce brake system reaction time caused by air system transmission resistance by up to 30%. This research adds an intelligent method called fuzzy control to obtain the characteristics of the new system which is smoother in terms of dynamics compared to conventional systems. Furthermore, the smart method using artificial intelligence (AI) Convolutional Neural Network (CNN) is embedded by utilizing a stereo camera to help detect objects in front of the driver and provide faster response in braking signals. The application of this method can reduce the driver's reaction time during braking by up to 80%. In addition, this system reduces the steps in the conventional braking process which results in a reduction in system weight by up to 90% from the previous one and a reduction in electrical energy consumption by up to 40%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dwi Pratomo
"Stabilitas sistem tenaga listrik merupakan bagian yang penting dalam ketenagalistrikan khususnya stabilitas generator. Apabila mengalami gangguan yang besar dan tiba-tiba, generator akan mengalami ayunan. Generator dapat kehilangan kestabilannya apabila gangguan tersebut tidak dibersihkan tepat pada waktunya. Agar generator stabil maka dilakukan penentuan kestabilan yang dilakukan dengan menggunakan kriteria sama luas. Metode ini cukup representatif dalam menganalisis stabilitas peralihan satu generator terhubung ke sistem tenaga listrik. Dari metode ini, akan didapatkan sudut pemutusan kritis. Untuk meningkatkan kestabilan generator, berbagai metode dapat digunakan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode perbaikan stabilitas generator dengan menggunakan braking resistor. Apabila terjadi gangguan, rotor generator cenderung akan mengalami percepatan. Dengan adanya braking resistor ini, energi kinetik berlebih yang terjadi dapat diserap sehingga percepatan rotor generator dapat dikurangi. Selain itu, dapat juga meningkatkan keluaran daya elektris generator saat terjadi gangguan. Hal ini dapat meningkatkan kestabilan sistem. Analisis yang dilakukan adalah mempelajari pengaruh penggunaan braking resistor terhadap stabilitas peralihan generator sinkron. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan simulasi dengan menggunakan PSS NE 9070, serta dilakukan perbandingan data yang diperoleh menggunakan braking resistor dengan data yang tidak menggunakan braking resistor. Diharapkan dengan hasil analisis berupa data simulasi dan perbandingan data akan diketahui pengaruh penggunaan braking resistor terhadap stabilitas peralihan generator dan ketahanan generator terhadap gangguan.

Power system stability is an important section in power system analysis, especially generator stability. If large and sudden fault occured, generator will be in swing condition. Generator will lose its stability if the fault occured can't be cleared at time. To have generator which stable, we have to do stability analysis with equal area criterion. This method is very representative to analyze single machine infinite bus interconnection. From this method, we can have critical clearing angle. To improve generator's stability, various methods can be used. One of that methods which can be used is generator's stability improvement using braking resistor. When fault occurred, rotor of generator have a tendency to accelerate. By having braking resistor, excessive kinetic energy can be absorbed, so the acceleration of generator's rotor can be reduced. Beside that, it can increase electrical power output of generator during fault. This method can improve the power system stability. This paper describes a study about the influence of using braking resistor to generator's transient stability. The analysis is using literate study and simulation using PSS NE 9070, and also making comparison between simulation data with using braking resistor and wihout using braking resistor. With the analysis result, we know about the influence of using braking resistor to generator's transient stability and the endurance of generator to disturbances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hade Saputra Haslim
"Sistem pengereman kereta monorail bertujuan supaya energi bisa digunakan seefisien mungkin. Metode pengereman regeneratif bertujuan memanfaatkan kelebihan energi akibat kondisi pengereman. Kelebihan energi ini dirubah menjadi energi listrik agar dapat digunakan kembali. Tetapi ketika arus balik terlalu besar terjadi overvoltage yang dapat merusak komponen-komponen inverter. Sehingga dibutuhkan pembatas tegangan arus stator sumbu q agar tegangan DC link tidak melebihi referensi. Akibat dari pembatasan tegangan maka kecepatan sistem tidak dapat mengikuti kecepatan acuan sehingga diperlukan bantuan pengereman mekanik. Skripsi ini membahas mengenai simulasi pengereman regeneratif dan mekanik pada kereta monorail disertai simulasi dengan perubahan gain pada pengendali kecepatan, maupun dengan input kecepatan yang berubah-ubah.

Braking condition could generate energy that we can use again so the energy becomes efficient. The purpose of regenerative braking in monorail is to use the excessive energy from braking system and convert it to electricity so we can use it easily. But when the back current is too much it can cause overvoltage which can make electrical component broken. So we need voltage limiter for q-axis stator current which keeps DC link voltage in certain value. Because of the voltage limiter, the braking torque become decrease and actual speed could not follow the reference speed. So we need another braking system, for this case we use mechanical braking. This simulation is for braking system in monorail using regenerative braking and mechanical braking.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chico Setyo Asmoro
"Dewasa ini pertumbuhan kredit konsumsi khususnya kredit kendaraan bermotor (KKB) meningkat pesat setiap tahunnya. Pertumbuhan KKB ini sangat rentan terhadap risiko kredit. Oleh karena itu, Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran Nomor 14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor. Skripsi ini membahas mengenai pengaturan KKB pada bank umum terkait diberlakukannya Surat Edaran tersebut, dan bagaimana dampak dari pemberlakuan Surat Edaran tersebut ditinjau dari jumlah pemberian kredit pada bank umum dan Bank X khususnya, dan pengelolaan risiko kredit di bidang KKB pada Bank X.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah pemberlakuan Surat Edaran tersebut dapat melindungi perbankan dari risiko kredit di sektor KKB. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif (normative legal research) dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian dalam skripsi ini menyarankan agar Surat Edaran tersebut tetap diberlakukan pada masa yang akan datang karena Surat Edaran tersebut telah berhasil mencapai tujuannya yaitu menekan jumlah pemberian KKB dan menekan jumlah Non Performing Loan KKB pada bank umum.

Nowadays the growth of consumer credit particularly in vehicle ownership loans ('KKB') increased rapidly every year. The 'KKB' growth is very susceptible to credit risk. Therefore, Bank Indonesia issued Circular Letter No. 14/10/DPNP dated March 15, 2012 on the Application of Risk Management in Commercial Banks that Giving House Ownership Loans and Vehicle Ownership Loans. This thesis discusses the 'KKB' arrangements with commercial banks linked the Circular Letter, and how the impact of the implementation of the Circular in terms of total loans at commercial banks and Bank X in particular, and the credit risk management in the field of 'KKB' in Bank X.
The purpose of this study was to analyze whether the application of the Circular to protect the banking sector from the credit risk in 'KKB'. This research is a juridical-normative (legal normative research) with a literature study. The results in this paper suggest that the Circular be honored in the future because of the Circular has managed to achieve its goal of suppressing the number of 'KKB' administration and reduce the number of non-performing loans of 'KKB' in commercial banks.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>