Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kho Hong Geh
Jakarta : Elex Media Komputindo, 1989
510 KHO s (1);510 KHO s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Massachusetts : Math Soft, 1987
510 MAT (1);510 MAT (2);510 MAT (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pritchard, Philip J.
Boston: WCB/McGraw-Hill, 1998
620.002 85 PRI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, Frank J.
Jakarta: Erlangga, 1985
519.7 CLA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Wulandari
"Mata merupakan salah satu indera terpenting bagi kehidupan manusia. Umumnya, banyak manusia yang mengabaikan gangguan fungsi penglihatan, dimana gangguan fungsi penglihatan ini mengindikasikan awal mula penyakit mata. Penyakit mata adalah gangguan fungsi penglihatan berkisar dari gangguan fungsi penglihatan ringan hingga gangguan fungsi penglihatan berat yang dapat menyebabkan kebutaan. Dalam melakukan diagnosa terhadap pasien gangguan fungsi penglihatan memiliki jenis penyakit mata yang diderita, diperlukan tahapan pemeriksaan retina dengan ophthalmoscopy atau fotografi fundus. Setelah itu, seorang dokter spesialis mata menganalisis jenis penyakit mata yang diderita pasien tersebut. Namun, karena terbatasnya sarana fasilitas kesehatan dan dokter spesialis mata yang memeriksa dan mengoperasi. Oleh karena itu, dibutuhkan alat deteksi dini dengan menggunakan data citra agar pasien gangguan penglihatan dapat ditangani sebelum pasien menderita gangguan fungsi penglihatan berat atau dapat mengalami kebutaan. Pada penelitian ini, diusulkan oleh peneliti model klasifikasi citra fundus ke dalam kelas normal, katarak, glaukoma, dan retina disease menggunakan Convolutional Neural Network (CNN) dengan arsitektur AlexNet. Data citra yang digunakan merupakan data fundus image retina yang berasal dari website kaggle. Sebelum data citra fundus image masuk ke dalam proses training model, dilakukan tahapan preprocessing pada data citra fundus image. Pada tahapan proses training dalam CNN digunakan fungsi optimasi untuk meminimalkan fungsi loss. Adapun fungsi optimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Adam dan diffGrad. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua fungsi optimasi tersebut memiliki hasil evaluasi training yang tidak jauh berbeda pada kedua fungsi optimasi. Keunggulan menggunakan kedua fungsi optimasi ini adalah mudah diterapkan. Pada penelitian ini didapatkan training loss terkecil sebesar 0,4838, validation loss terkecil sebesar 0,6658, dan training accuracy terbaik sebesar 0,8570 yang dimiliki oleh fungsi optimasi Adam. Sedangkan untuk validation accuracy terbaik sebesar 0,7189 yang dimiliki oleh fungsi optimasi diffGrad. Sedangkan running time tercepat pada proses training model sebesar 2840,9 detik yang dimiliki oleh fungsi optimasi diffGrad. Setelah tahapan proses training, dilakukan evaluasi dengan data testing. Secara keseluruhan, apabila dilihat dari hasil testing yang terbaik dimiliki oleh fungsi optimasi Adam dengan nilai accuracy sebesar 63%, recall sebesar 63%, dan precision sebesar 63%. Sedangkan running time tercepat pada proses testing model adalah 5,4 detik yang dimiliki oleh fungsi diffGrad. Dapat disimpulkan bahwa metode CNN menggunakan Arsitektur AlexNet dan fungsi optimasi Adam memberikan performa terbaik dalam mendeteksi penyakit mata pada data fundus image.

The eyes are one of the most important senses for human life. Generally, many people ignore visual impairment, where this visual impairment indicates the onset of eye disease. Eye disease is a visual impairment ranging from mild visual impairment to severe visual impairment which can lead to blindness. In diagnosing patients with visual impairment who have the type of eye disease they suffer, it is necessary to carry out a retinal examination with ophthalmoscopy or fundus photography. After that, an ophthalmologist analyzes the type of eye disease the patient is suffering from. However, due to limited medical facilities and ophthalmologists who examine and operate. Therefore, an early detection tool is needed using image data so that visually impaired patients can be treated before the patient suffers from severe visual impairment or can go blind. In this study, researchers proposed a model for classifying fundus images into normal, cataract, glaucoma, and retinal disease classes using Convolutional Neural Network (CNN) with AlexNet architecture. The image data used is retinal fundus image data from the Kaggle website. Before the fundus image data enters the training model process, a preprocessing stage is carried out on the fundus image data. At this stage of the training process in CNN, an optimization function is used to minimize the loss function. The optimization functions used in this study are Adam and differed. The results of this study indicate that the two optimization functions have training evaluation results that are not much different from the two optimization functions. The advantage of using these two optimization functions is that they are easy to implement. In this research, the smallest training loss is 0.4838, the smallest validation loss is 0.6658, and the best training accuracy is 0.8570 which is owned by the Adam optimization function. As for the best validation accuracy of 0.7189 which is owned by the diffGrad optimization function. Meanwhile, the fastest running time in the model training process is 2840.9 seconds, which is owned by the diffGrad optimization function. After the stages of the training process, evaluation is carried out with data testing. Overall, when viewed from the testing results, Adam's optimization function is the best with an accuracy value of 63%, recall of 63%, and precision of 63%. Meanwhile, the fastest running time in the model testing process is 5.4 seconds, which is owned by the diffGrad function. It can be concluded that the CNN method using AlexNet Architecture and Adam's optimization function provides the best performance in detecting eye diseases in fundus image data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rehan Hawari
"Jatuh merupakan penyebab utama kedua cedera dan kematian yang tidak disengaja di seluruh dunia. Kejadian ini sering terjadi pada lansia dan frekuensinya meningkat setiap tahun. Sistem pendeteksi aktivitas jatuh yang reliabel dapat mengurangi risiko cedera yang dialami. Mengingat jatuh adalah kejadian yang tidak dikehendaki atau terjadi secara tiba-tiba, sulit untuk mengumpulkan data jatuh yang sebenarnya. Deteksi jatuh juga sulit karena kemiripannya dengan beberapa aktivitas seperti jongkok, dan mengambil objek dari lantai. Selain itu, beberapa tahun belakangan dataset mengenai aktivitas jatuh yang tersedia secara publik juga terbatas. Oleh karena itu, di tahun 2019, beberapa peneliti mencoba membuat dataset jatuh yang komprehensif yang mensimulasikan kejadian yang sebenarnya dengan menggunakan perangkat kamera dan sensor. Dataset yang dihasilkan dataset multimodal bernama UP-Fall. Menggunakan dataset tersebut, penelitian ini mencoba mendeteksi aktivitas jatuh dengan pendekatan Convolutional Neural Network (CNN) dan Long Short Term Memory (LSTM). CNN digunakan untuk mendeteksi informasi spasial dari data citra, sedangakan LSTM digunakan untuk mengeksploitasi informasi temporal dari data sinyal. Kemudian, hasil dari kedua model digabungkan dengan strategi majority voting. Berdasarkan hasil evaluasi, CNN memperoleh akurasi sebesar 98,49% dan LSTM 98,88%. Kedua model berkontribusi kepada performa strategi majority voting sehingga mendapatkan akurasi (98,31%) yang melebihi akurasi baseline (96,4%). Metrik evaluasi lain juga meningkat seperti precision naik 11%, recall 14%, dan F1-score 12% jika dibandingan dengan baseline

.Fall is the second leading cause of accidental injury and death worldwide. This event often occurs in the elderly and the frequency is increasing every year. Reliable fall activity detection system can reduce the risk of injuries suffered. Since falls are unwanted events or occur suddenly, it is difficult to collect actual fall data. It is also difficult because of the similarity to some activities such as squatting, and picking up objects from the floor. In addition, in recent years the fall dataset that is publicly available is limited. Therefore, in 2019, some researchers tried to create a comprehensive fall dataset that simulates the actual events using camera and sensor devices. The experiment produced a multimodal dataset UP-Fall. Using this dataset, this study tries to detect falling activity using Convolutional Neural Network and Long Short Term Memory approaches. CNN is used to detect spatial information from image data, while LSTM is used to exploit temporal information from signal data. Then, the results of the two models are combined with the majority voting strategy. Based on the evaluation results, CNN obtained an accuracy of 98.49% and LSTM 98.88%. Both models contribute to the performance of the majority voting strategy with the result that the accuracy (98.31%) exceeds baseline accuracy (96.4%). Other evaluation metrics also improved such as precision goes up to 11%, recall 14%, and F1-score 12% in comparison with baseline."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Fransiska
"Digitalisasi proses pengisian data Kartu Tanda Penduduk (KTP) memerlukan proses
otomatisasi dan otentikasi, yang dapat dilakukan dengan proses pembacaan teks pada gambar
KTP oleh komputer secara otomatis serta mengevaluasi kemiripan wajah pada foto KTP dan
swafoto pendaftar. Proses pembacaan data pada KTP secara otomatis disebut juga secagai proses
Optical Character Recognition (OCR), sedangkan pengevaluasian kemiripan wajah dapat
dilakukan dengan model Siamese Network. Baik Siamese Network maupun model untuk OCR
merupakan model yang pada dasarnya digunakan untuk mengolah gambar. Oleh karena itu
digunakan Convolutional Neural Network (CNN) sebagai model dasar pada penelitian ini. Pada
proses OCR dan evaluasi kemiripan wajah dibutuhkan model yang mampu mendeteksi lokasi teks
dan wajah yang akan diekstrak dari gambar, model tersebut merupakan model text detection dan
face detection. Model text detection dan face detection merupakan aplikasi dari model object
detection. Pada model object detection terbaru, dikembangkan model modifikasi CNN yang
mampu mendeteksi obek yang berukuran sangat kecil dan sangat besar, model tersebut dinamakan
Bidirectional Feature Pyramid Network (BiFPN). Setelah mengekstrak lokasi teks, langkah dari
proses OCR selanjutnya adalah mengenali setiap karakter dalam teks (text recognition), yang
dapat dilakukan dengan model Bidirectional Long Short-Term Memory (BiLSTM). Sedangkan
dari wajah yang diekstrak selanjutnya ditentukan apakah berasal dari orang yang sama atau tidak
oleh model Siamese Network. Pada penelitian ini akan dibangun arsitektur CNN Effiception, yang
digabungkan menjadi CNN-BiFPN untuk proses object detection, CNN-BiLSTM, untuk proses
text recognition, dan CNN dalam bentuk Siamese Network untuk mengevaluasi kemiripan wajah

Digitization of ID card applications requires automation and an authentication process,
which can be done by computerized ID card information reading and face's similarity evaluating
on ID card's photo and applicant selfie. The computerized ID card information reading is named
Optical Character Recognition (OCR). While the face's similarity authentication is done by the
Siamese Network model. Both the Siamese Network and OCR model basically used to process
images. Therefore, the Convolutional Neural Network (CNN) became the base model for this
study. Each of OCR and face's similarity authentication required a model that can detect the
location of text and face to be extracted from the image. They are text detection and face detection
model, which are the applications of object detection. The latest object detection model,
EfficientDet, used CNN modification that capable to detect a tiny and huge object at the same
time, is called Bidirectional Feature Pyramid Network (BiFPN). After extracting the location of
the text, the next step of the OCR process is to recognize each character in the text (text
recognition), which can be done with the Bidirectional Long Short-Term Memory (BiLSTM).
Meanwhile, the extracted face, from the selfie and ID card's photo, then be determined either from
the same person or not, by the Siamese Network. The product of this study is the CNN
architecture, Effiception, which is combined into CNN-BiFPN for object detection process, CNNBiLSTM,
for text recognition process, and its modification into Siamese Network architecture to
evaluate the face's similarity
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Nur Ambarwati
"Katarak merupakan keadaan di mana lensa mata yang biasanya terlihat jernih dan bening menjadi keruh yang disebabkan oleh sebuah kumpulan protein yang terletak di depan retina. Hal ini menyebabkan jaringan lensa mata mulai rusak dan menggumpal, sehingga berkurangnya cahaya yang masuk ke retina dan pandangan akan terlihat buram, kurang berwarna, serta dapat menyebabkan kebutaan yang permanen. Mendiagnosis penyakit katarak pada seseorang dapat menggunakan proses pemeriksaan citra fundus, hasil dari citra fundus kemudian dideteksi menggunakan salah satu pendekatan deep learning. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan deep learning yaitu metode Convolutional Neural Networks (CNN) classic dan CNN LeNet-5 pada fungsi aktivasi ReLU dan Mish dalam mendeteksi katarak. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data ODR yang merupakan online database yang berisi citra fundus dengan bervariasi ukuran citra. Dataset kemudian memasuki tahap preprocessing dalam meningkatkan performa model seperti mengkonversikan citra RGB menjadi grayscale dari intensitas green channel, kemudian menerapkan proses binerisasi citra menggunakan thresholding untuk menyesuaikan target atau label berdasarkan diagnosis dokter dan mengetahui tingkat kerusakan bagian mata dalam mendeteksi mata mengalami katarak atau tidak. Hasil performa pada penelitian ini menunjukkan bahwa model CNN LeNet-5 dengan fungsi aktivasi Mish lebih baik dibandingkan model CNN clasic dengan fungsi aktivasi Mish dalam mendeteksi penyakit katarak. Hasil performa keseluruhan yang optimal pada penelitian ini berdasarkan nilai accuracy, precision, recall, dan F1- score secara berturutturut yaitu 87%, 87,5%, 89,3%, 86,7%, dengan running time yang dibutuhkan pada training 95,67 detik dan testing 0,1859 detik.

Cataract is a condition in which the normally clear lens of the eye becomes cloudy due to a collection of proteins located in front of the retina. This causes the tissue of the eye's lens to begin to break down and clot, resulting in less light entering the retina and blurred vision, lack of color, and can lead to permanent blindness. Diagnosing cataracts in a person can use the process of examining the fundus image, the results of the fundus image are then detected using one of the deep learning approaches. In this study, a deep learning approach was used, namely Convolutional Neural Networks (CNN) classic and CNN LeNet-5 method on the ReLU and Mish activation functions in detecting cataracts. The data used in this study is ODR data which is an online database containing fundus images with varying image sizes. The dataset then enters the preprocessing stage to improve model performance, such as converting the RGB image to grayscale from the intensity of the green channel, then applying a binary image process using thresholding to adjust the target or label based on the doctor's diagnosis and determine the level of eye damage to detect cataracts or not. The performance results in this study indicate that the CNN LeNet- 5 model with Mish activation function is better than the CNN classic model with Mish activation function in detecting cataract disease. Optimal overall performance results in this study are based on the values of accuracy, precision, recall, and F1-score, respectively, namely 87%, 87,5%, 89,3%, 86,7%, with the running time required for training 95,67 seconds and testing 0,1859 seconds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Oktoriadi
"ABSTRAK
Motor arus searah penguat terpisah dapat dioperasikan di empat kuadran, berdasarkan moda kerja motor dan moda kerja pengereman regeneratif di dua arah putaran. Pengendalian tegangan catu motor di empat kuadran menggunakan penyearah jembatan tiristor tiga fasa anti parallel, yang tegangan keluarnya divariasikan dengan pengendalian sudut penyalaan tiristor.
Untuk memperbaiki unjuk kerja kecepatan motor digunakan umpan balik kecepatan dan untuk membatasi arus jangkar, baik saat pengasutan maupun saat peralihan akibat pembebanan, digunakan umpan balik arus jangkar. Kedua sinyal umpan balik akan dibandingkan dengan sinyal acuannya Sinyal kesalahan yang merupakan selisih sinyal acuan dan sinyal umpan balik dikendalikan agar diperaleh tanggapan sistem yang diinginkan.
Pada skripsi ini, pengendali kecepatan dan arus jangkar berupa pengendati PI (Proporsionat - Integral), yang digunakan untuk memperbaiki kesatahan keadaan tunak dan untuk memperoleh tanggapan sistem yang cepat dan stabil. Pemodl/an dan simulasi sistem kendali empat kuadran motor arus searah penguat terpisah ini menggunakan fasilitas Simulink pada program Matlab 5.3,

"
2001
S39099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandyka Gunnisyah Putra
"Machine Learning (ML) dan Deep Learning merupakan bidang yang populer pada masa kini. Salah satu ranah tersebut yang menantang untuk diteliti adalah tentang mendeteksi emosi pada teks. Interaksi antara komputer dan manusia dapat menjadi lebih baik apabila komputer dapat mendeteksi emosi, menginterpretasikan emosi tersebut, dan memberikan umpan balik yang sesuai dengan apa yang manusia inginkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem pendeteksi emosi pada teks Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, terdapat 2 macam algoritma Deep Learning yang digunakan, yaitu Convolutional Neural Network (CNN) dan Long Short-Term Memory (LSTM). Convolutional Neural Network merupakan salah satu algoritma Deep Learning dimana karakteristik utamanya menggunakan operasi matriks konvolusi. Long ShortTerm Memory merupakan salah satu algoritma Deep Learning dimana merupakan perkembangan dari algoritma Recurrent Neural Network (RNN). Kedua algoritma tersebut akan didukung dengan Word Embedding Bahasa Indonesia dari fastText dan Polyglot. Package text2emotion akan digunakan sebagai data tambahan untuk evaluasi. Input dataset yang digunakan untuk Deep Learning adalah dataset cerita dongeng yang memiliki emosi "Senang", "Sedih", "Marah", "Takut", "Terkejut", dan "Jijik". Input dataset tersebut akan melalui tahap preprocessing berupa Case Normalization, Stopword Removal, Stemming, Tokenizer, dan Padding. Setelah itu, proses training dijalankan dengan menggunakan RandomizedSearchCV sebagai hyperparameter tuning. Hasil akan dibandingkan dan dianalisis berdasarkan nilai Evaluation Metrics Accuracy, Precision, Recall, dan F1-Score. Sistem berhasil dirancang dengan mencapai hasil Accuracy sebesar 91,60%, Precision sebesar 92,48%, Recall sebesar 91,60%, dan F1- Score sebesar 91,68%.

Machine Learning (ML) and Deep Learning is a popular region to be used right now. One of the scopes that challenging to research is about emotion recognition on text. Interaction between computer and human can be better if the computer can recognize the emotion, interpret it, and giving a suitable feedback with the human’s need. Therefore, this research has goal to make an emotion recognition on Indonesian text language. On this research, there’s 2 kind of Deep Learning algorithm that used, that is Convolutional Neural Network (CNN) and Long Short-Term Memory (LSTM). Convolutional Neural Network is one of Deep Learning algorithm that its main characteristic is using convolution matrix operation. Long Short-Term Memory is one of Deep Learning algorithm which is an improvement from Recurrent Neural Network (RNN) algorithm. Both algorithms will be supported with Indonesian Word Embedding from fastText and Polyglot. Text2emotion package is used for additional data for evaluation. The input dataset that will be used on this Deep Learning is a fairy tale dataset which have “Happy”, “Sad”, “Anger”, “Fear”, “Surprised”, and “Disgust” emotion. That input dataset will be passed to preprocessing stage that consist of Case Normalization, Stop-word Removal, Stemming, Tokenizer, and Padding. After that, training process started with using RandomizedSearchCV as hyperparameter tuning. The result will be compared and analyzed based on Accuracy, Precision, Recall, and F1- Score Evaluation Metrics. System is made with reaching 91.60% Accuracy, 92,48% Precision, 91,60% Recall, and 91,68% F1-Score."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>