Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14888 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
738.3 KER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
666.44 KER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Damsar
"ABSTRAK
Pembangunan yang dilaksanakan pada masa semenjak 1965 telah merubah infrastruktur material dan struktur sosial yang ada sebelumnya. Keadaan ini akan memberi dampak terhadap seluruh aktifitas kehidupan masyarakat, termasuk pola pembagian kerja secara seksual. Pertanyaan penelitian ini adalah mengapa terjadi perubahan pembagian kerja secara seksual dalam industri kerajinan tanah liat? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebelumnya a. Perubahan apa yang terjadi pada pembagian kerja secara seksual dalam industri kerajinan tanah liat? b. Bagaimana sebab-sebab muncul pembagian kerja secara seksual dalam industri kerajinan tanah liat? c. Perubahan infrastruktur material dan struktur sosial apa yang telah terjadi selama proses pembangunan? Serta reaksi simbolik masyarakat terhadap perubahan infrastruktur material dan struktur sosial tersebut? dan apa dampaknya terhadap pembagian kerja secara seksual dalam industri kerajinan tanah liat?
Penelitian ini dilakukan di Desa Galo Gandang Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Pengumpulan data primer dan sekunder secara intensif dilakukan pada akhir Februari sampai Juni 1992. Fokus waktu yang dilihat adalah masa Orde Baru dan memperbandingkannya dengan masa sebelum Orde Baru, ini dilakukan untuk memahami suatu proses perubahan. Dalam melakukan penelitian, pertama kali dilakukan sensus terhadap seluruh rumahtangga yang ada di Galo Gandang selanjutnya dilakukan wawancara mendalam terhadap sejumlah informan kunci.
Hasil penelitian ini berkesimpulan bahwa pembangunan adalah proses perubahan sosial yang direncanakan untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu. Ini berarti pembangunan, bagi pelaksananya, merupakan hasil interpretasi terhadap kenyataan yang ada. Pembangunan dilakukan karena ada sesuatu hal yang problematis. Hal yang problematis ini diinterpretasikan dan dicari jalan keluarnya. Pencarian jalan keluar, dengan melakukan suatu pembangunan, merupakan suatu usaha untuk mengintegrasikan hal yang problematis ke dalam hal yang non problematis.
Pembangunan yang dilaksanakan di Galo Gandang telah menyebabkan perubahan atau pergeseran pada sebagian infrastruktur material dan struktur sosial yang ada sebelumnya. Faktor-faktor infrastruktur material dan struktur sosial serta perubahan yang terjadi didalanya dan faktor super struktur budaya merupakan faktor yang bermain dalam proses interpretasi para aktor terhadap hal yang problematis dalam pembagian kerja secara seksual.
Proses interpretasi dilakukan lewat interaksi dan konversasi, para aktor mengeksternalisasikan diri dalam bentuk tindakan. Seiring dengan perjalanan waktu, tindakan tersebut mengalami pembiasaan dan berlanjut menjadi institusi bila terjadi tipifikasi dari tindakan pembiasaan yang dilakukan secara bersama, seperti yang terjadi pada pembagian kerja secara seksual dalam pekerjaan membuat genteng dan batu bata pada masa pembentukannya. Namun, tidak semua habitualuisasi berlanjut pada institusi, masuknya pria dalam penyediaan bahan baku berupa pasir pada pekerjaan membuat gerabah misalnya. Institusi berupa pola pembagian kerja secara seksual, seperti pria membuat batu bata wanita membuat genteng, merupakan sesuatu yang bersifat umum, eksternal, dan coersive.
Melalui proses sosialisasi, pembagian kerja secara seksual, seperti pria membuat batu bata wanita membuat genteng, dialami sebagai data subyektif dalam kesadaran aktor yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, terlihat bahwa pembagian kerja secara seksual dikonstruksi secara sosial.
Ada beberapa perubahan pembagian kerja secara seksual dalam industri kerajinan tanah liat di Galo Gandang. Dalam industri gerabah terjadi dua perubahan yang berhubungan dengan pembagian kerja secara seksual yaitu masuknya pria dalam kegiatan pemasaran dan kegiatan penyediaan bahan baku gerabah, sebelumnya hanya dilakukan wanita. Sementara itu, perubahan yang berhubungan dengan pembagian kerja secara seksual dalam industri batu bata adalah masuknya wanita dalam kegiatan membuat batu bata, semula hanya dilakukan pria.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa tautan hubungan antara patron dan klien dimotivasi oleh klien yaitu sebanyak 3 (75%) dari 4 kasus, sisanya dimotivasi oleh patron. Juga ditemukan bahwa perekrutan pekerja didasarkan atas saling kenal.
Penelitian ini merekomendasikan bahwa perlu dipertimbangkan variabel hubungan anak-bapak angkat dalam pemilihan lokasi penelitian. Temuan penelitian akan lebih kaya dan menarik apabila dilakukan di dua lokasi yang berbeda tetapi masih dalam konteks budaya yang sama. Dan akan lebih menarik, apabila dilakukan kajian lintas budaya. Di samping itu, metode penelitian ini dapat juga dipergunakan dalam penelitian yang lain."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudhia Rachmawati
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji adanya risiko pajanan Sulfur Dioksida (SO2) terhadap kesehatan para
pekerja terkait dengan gejala gangguan pernapasan di Sentra Industri Keramik Plered,
Kabupaten Purwakarta. Industri keramik menghasilkan SO2 yang berasal dari penggunaan
bahan bakar kayu dalam proses pembakarannya. Penelitian ini menggunakan desain Public
Health Assessment (PHA), dimana metode pararosanilin digunakan dalam pengambilan
sampel udara pada 6 titik lokasi. Hasil pengukuran SO2 menunjukkan bahwa konsentrasi
masih dibawah baku mutu yang ditetapkan, yakni rata-rata 0,042 ppm. Besar sampel dalam
penelitian adalah 97 pekerja, dalam mengukur keluhan kesehatan pekerja terkait dengan
gangguan pernapasan digunakan metode wawancara, dimana sebanyak 69 pekerja (71,1%)
mengalami gejala gangguan pernapasan diantaranya batuk, dahak, sesak napas, mengi,
nyeri dada, dan napas berat. Intake pajanan SO2 dihitung berdasarkan pada pola aktivitas
dan karakteristik antropometri pekerja hingga didapatkan nilai rata-ratanya sebesar 0,0109
mg/kg/hari. Sedangkan estimasi besar risiko menyatakan bahwa sebanyak 3 pekerja (3,1%)
berada pada kelompok berisiko atau tidak aman. Adapun tidak adanya perbedaan atau
hubungan antara gejala gangguan pernapasan antara intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari dengan
intake > 0,0109 mg/kg/hari, meskipun pekerja dengan intake > 0,0109 mg/kg/hari
berpeluang 2,2 kali lebih besar untuk mengalami gejala gangguan pernapasan
dibandingkan pekerja dengan intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari (OR=2,206; CI 95%: 0,891-5,465).
Pentingnya upaya penyuluhan dalam rangka meningkatkan kesadaran para pekerja
terkait penggunaan APD yang dapat didukung oleh seluruh pihak yang terkait demi
menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja.

ABSTRACT
This thesis examines the risk of Sulfur dioxide (SO2) exposure to the worker's healthrelated to the symptoms of respiratory impairment in the Ceramics Industry Plered,
Purwakarta-District. Ceramic industry produces SO2 derived from the use of wood fuel in
its combustion process. The study uses the Public Health Assessment (PHA) design, where
the pararosanilin method is used in air sampling at 6 point locations. The measurement of
the SO2 result indicates that the concentration is still below from the threshold value,
which is an average of 0.042 ppm. The sample size in the study was 97 workers, in
measurement respiratory impairment used interview methods, whereas many as 69 workers
(71.1%) experiencing respiratory impairment symptoms include cough, phlegm,
breathlessness, wheezing, chest pain, and severe breathing. Intake of SO2 exposure
calculated based on the pattern of activity and characteristics anthropometry worker until
the average value of 0.0109 mg/kg/day. While the large estimate of risk states that as many
as 3 workers (3.1%) be in a risky or unsafe group. The absence of differences or
relationship between the symptoms of respiratory disorders between the intake ≤ 0.0109
mg/kg/day with the intake > 0.0109 mg/kg/day, although the worker with the intake >
0.0109 mg/kg/day with an opportunity of 2.2 times greater to experience symptoms of
respiratory disorders than workers with the intake ≤ 0.0109 mg/kg/day (OR = 2.206; CI
95%: 0.891-5.465). The importance of the extensive efforts to raise the awareness of
workers related to the use of the PPE that can be supported by all stakeholders to maintain
and improve the productivity of work."
2020
T55344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Apriliyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menggambarkan struktur dan komposisi vegetasi sistem agroforestri talun di Desa Argapura, Bogor, Jawa Barat. Juga diteliti karakteristik tanah dalam sistem talun dan sistem ladang di Desa Argapura serta sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa, Bogor. Dalam analisis vegetasi digunakan metoda kualitatif dan kuantitatif. Karakteristik tanah yang diteliti antara lain: kandungan bahan organik total, nitrogen total, fosfor tersedia, kapasitas tukar kation (KTK) kalium, KTK kalsium, KTK aluminium dan pH tanah. Dalam sistem talun di Argapura dijumpai 26 jenis pohon dari 15 famili, menghasilkan berbagai produk sebagai sumber makanan, sumber energi, kayu konstruksi dan rempah-rempah. Durio zibethinus mempunyai tingkat dominasi tertinggi (INP= 60,9%). Sandoricum Autjape (INP=41,6%) dan i^Ibizzia fslcats (INP=38%) tingkat dominasinya tinggi sedangkan i^rtocarpus ints-gra (INP=
38,07%) dan Nepbelium lappaceum (INP=26,34%), tingkat domi
nasinya sedang. Sistem ini terdiri g.tas 4 lapisan. Lapisan
tertinggi terdiri 9,7% tegakan dari seluruh tegakan yang ada, lapisan ke-2 sebanyak 84,52%; lapisan ke-1 terdiri atas 25,8 % dan lapisan terbawah-terdapat semak dan herba. D. zib&thinus adalah Jenis dengan prosentase penutupan tajuk relatif terbesar (34%), lalu S. kutjape (15%) dan falcata (13%). Sebagian besar pohon di dalam talun termasuk pohon masa kini (39,4%). Pohon masa lampau sebanyak 33,3 % dan pohon masa mendatang sebanyak 27,3%. Agroforestri talun di Desa Argapura cukup balk mengkonversikan nutrien tanah. Hal ini dibuktikan dengan kandungan bahan organik, nitrogen total serta nilai KTK kalsiumnya cenderung sedikit berbeda dibandingkan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. Sementara itu kandungan bahan organik, nitrogen total serta nilai KTK kalium, dan KTK kalsium pada sistem ladang cenderung lebih rendah dibandingkan sistem hutan. Nilai keasaman tanah pada sistem agroforestri talun dan sistem ladang cenderung lebih rendah dibandingkan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. Tetapi nilai KTK aluminium pada sistem ladang dan sistem agroforestri talun cenderung lebih tinggi dibanding kan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Issatriadi
Surabaya: Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum, 1976-1977
930.1 ISS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Hadi Pratama
"Tujuan penulisan naskah ini yaitu mencari opsi potensi penggunaan genteng tanah liat berkualitas rendah. Genteng Tanah Liat merupakan tipe genteng yang paling sering digunakan di Indonesia. Walaupun begitu, diestimasi sekitar 30% dari produksi industri keramik menjadi limbah. Studi kasus dilakukan di Desa Logede, Jawa Tengah yang terkenal dengan produksi genteng tanah liatnya. Penulisan naskah didasarkan pada kajian literatur untuk mengidentifikasi pilihan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kembali genteng tanah liat yang berkualitas rendah. Pilihan-pilihan tersebut lalu diklasifikasikan apakah dapat dimanufaktur oleh warga desa sendiri atau butuhnya tenaga luar dan juga berdasarkan tiga aspek, yaitu sosial, studi, dan ekonomis. Pada akhirnya, didapatkan empat tipe pilihan yaitu manufaktur mudah dan memenuhi tiga aspek, manufaktur mudah dan  memenuhi dua aspek, manufaktur membutuhkan tenaga luar dan memenuhi  aspek, dan manufaktur membutuhkan tenaga luar dan memenuhi satu aspek.

The purpose of this script is to find potential options of the usage of lower-quality clay roof tiles. Clay roof tiles are the most commonly used type of roofing tile in Indonesia. However, it is estimated that around 30% of ceramic industry production becomes waste. A case study was conducted in Logede Village, located in Central Java, which is renowned for its production of clay roofing tiles. The thesis is based on a literature review to identify options for reusing low-quality clay tiles. These options are then classified based on whether they can be manufactured by the village residents themselves or require external labor, as well as three aspects: social, feasibility, and economic. In the end, four different possibilities are obtained: easy manufacturing meeting all three aspects, easy manufacturing meeting two aspects, manufacturing requiring external labor meeting one aspect, and manufacturing requiring external labor meeting only one aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>